Takdir tak di sangka, dimana Glenna yang terjatuh ke jurang. Karena ingin menyelematkan sahabatnya Indi, yang di dorong oleh saudari angkatnya. Dipertemukan dengan Siluman Rubah Ekor Sembilan, yang mana ada masa lalu dengan leluhurnya yang seorang Miko.
Penasaran kelanjutannya??? Gassss... kita ke story
ZANDRA SEASON 7
SEMOGA KALIAN SUKAAAA❤️❤️
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nike Julianti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Akhir dari Mereka
BRAAAKK
KYAAA
"Jangan pernah menguji kesabaran gue, gue ga punya stok sabar sebesar istri yang mau di poligami." ucap Glenna, yang sudah melempar meja yang ada di depannya. Membuat meja itu langsung terpental dan menabrak dinding, sampai meja itu pun hancur.
"K-kamu.. kamu...
"Jangan bicara, gue ga suka ngomong sama orang gagap." ucap Glenna, ia melangkahkan kakinya mendekati perempuan yang menjebak Edward. Glenna kini berdiri di depannya, membuat perempuan itu bergidik ngeri melihat wajah dingin Glenna.
"Kenapa cara lo kaya j*lang? Lo tau kan, kalo Edward tunangan Indi?" tanya Glenna, saat guru hendak menyela. Glenna mengangkat tangan, ia menoleh dan menatap dingin guru tersebut.
"Gue ga nanya sama lo, kenapa dari tadi lo selalu menyela gue?"
"Kamu... apa kamu tidak di ajarkan sopan santun? Bicara pada seorang guru, dengan lo-gue." ucap guru tersebut, dengan nada bertanya dan juga marah
"Sebelum lo protes cara gue bicara, sebaiknya lo juga bercermin. Apa lo udah bener jadi seorang guru?" jawab Glenna
"Kamu...
"KAMU.... KAMU.... KAMU.... Sejak tadi kamu dan kamu teroooossss!!! Jangan lo pikir gue ga tau, kenapa lo ngebela anak ini. Padahal lo belum liat buktinya, tapi lo terus membelanya. Jelas-jelas ada Cctv di ruangan, kenapa juga ga diliat sih. EMANG GA ADA NIATAN, BUAT NGECEK KEBENARANNYA KALIAN ITU. " potong Glenna kesal
DEG
"A-Apa maksudmu?" tanya guru tersebut
"Lo yakin, mau gue beberin belang lo di sini? Di depan rekan kerja lo?" pertanyaan Glenna, membuat guru tersebut pucat
"DAN LO..." tunjuk Glenna, di depan wajah perempuan itu
"Jangan cuma karena anak salah satu pengusaha kaya, seenaknya memfitnah temen gue. Asal lo tau, Edward ga pernah kemana-mana. Karena dia selalu menemani tunangannya, dia diminta untuk menjaga Indi di rumah. Selama kelurganya jauh darinya, keluarganya harus pergi beberapa waktu ke luar negeri. Lalu kapan dia pergi ke sekolahnya?" perempuan itu terlihat susah payah menelan ludahnya, kedua matanya bergerak liar.
Dia tengah berpikir keras, mencari jawaban dari pertanyaan Glenna, Eh... tunggu, perempuan itu kembali menatap Glenna.
'Bagaimana ia tau tentangku? Bagaimana ia tau, anak anak seorang pengusaha.' gumamnya dalam hati
"Gue juga tau, kalo lo rajin ke club malam hampir setiap malam" ucap Glenna tersenyum dingin, kedua mata perempuan itu membulat. Ia terkejut, bukan karena ucapan Glenna. Namun karena Glenna, seperti tau apa yang ada di dalam kepalanya.
"Gue ga mau buang waktu, karena kalian. Gue harus terlambat ke mall, mereka bisa batal mentraktir gue." ucap Glenna kesal
"LO dan LO SEMUA GUE PECAT DARI SEKOLAH INI, BUAT LO GUE KELUARIN DARI SEKOLAH INI." ucap Glenna penuh penekanan, seraya menunjuk wajah-wajah orang yang ada di ruangan tersebut.
Hening... ruangan itu hening, namun tak lama terdengar suara tawa dari mereka. Termasuk dengan perempuan yang ada di depannya, bahkan ia sampai memegang perutnya. Karena ucapan Glenna, seperti lelucon untuk mereka semua.
"Assalamu'alaikum papa Yas"
DEG
Ruangan kembali hening, mereka terkejut dengan nama yang di sebut oleh Glenna.
'Wa'alaikum salam sayang, ada apa?'
"Papa, apa papa tidak mengecek ulang guru-guru di sini"
'Ada apa sayang? Apa ada masalah lagi di sekolah?'
"Ya, bukan hanya masalah. Bahkan guru di sini, sudah bertindak semena-mena pada murid. Menekan murid, atas kesalahan yang bukan ia perbuat hanya karena aduan dari salah satu murid. Murid yang ternyata, mempunyai orang tua yang sering menyogok guru tersebut." Glenna menatap ke arah guru dan murid tersebut
GLEK
'T-tidak mungkin, dia tidak mungkin putra tuan yas pemilik sekolah ini kan?'
'Dia pasti hanya menggertak, itu pasti hanya bualan.'
'APA?!' Glenna segera menjauhkan telinganya dari ponsel
"Ya, bahkan murid itu kini terluka. Sepertinya kepala dia bocor, karena terbentur ujung meja."
'Alihkan ke panggilan vidio' titah Yas, Glenna melihat ke sekitarnya dan tersenyum smirk.
"Glenna sambungkan ke laptop dulu, biar mereka bisa melihat wajah papa dengan jelas. Karena mereka menganggap Glenna membual, bila mengenal dengan pemilik sekolah ini." ucap Glenna, Glenna mematikan panggilan tersebut.
DEG DEG
Jantung orang-orang di sana, semakin tak karuan. Sedangkan Glenna terlihat santai, mengotak atik laptop.
Tuuuttt
Ceklek
JEDEEERRR
Kini semua guru di ruangan tersebut, bisa melihat dengan jelas wajah orang yang di hubungi oleh Glenna.
ABYASA PUTRA ZANDRA, saudara kembar ANINDITA PUTRI ZANDRA. Putra dari pasangan AL dan SHERINA, kakak tertua dari KEMBARA KEMBAR 10.
"T-TUAN" ucap mereka serempak
'BERANI-BERANINYA KALIAN MENERIMA SOGOKAN DARI ORANG TUA MURID, APA GAJI YANG DIBERIKAN PADA KALIAN KURANG. HAH?' suara Yas menggelegar di ruangan, yang mendadak sepi tersebut.
Glenna memilih duduk cantik, di salah satu bangku. Dia menaikkan kedua kakinya, dan duduk sila.
BRUGH
Glenna terkejut, namun hanya sebentar. Saat melihat dengan serentak, kelima guru yang tadi menekan Edward berlutut di depan meja yang ada laptopnya.
"T-tuan, k-kami kami khilaf." ucap salah satu guru, membuat Glenna langsung mencebikkan bibirnya.
"Mana ada khilaf sampai bertahun-tahun, kalian terlalu menikmati uang haram itu. HARAM sebelum menerimanya, menjadi HARUM setelah menikmatinya. BASI!!!" ucap Glenna, ia menyandarkan punggungnya
Wajah para guru semakin pias, sedangkan siswi yang berniat menjebak Edward bingung. Karena ia tak mengenal, pria yang terlihat tampan di laptop. Meski terlihat lebih berumur, tapi ketampanannya tak bisa di sembunyikan. Bahkan sekejap ia membayangkan hal kotor, namun hal itu tak berlangsung lama. Karena ia merasakan sakit di wajahnya.
KYAAAA
Ternyata Glenna melempar sepatu miliknya, tepat ke wajah siswi tersebut. Saat siswi itu sadar, ia membalas tatapan tajam Glenna.
"BERANI LO MEMBAYANGKAN HAL KOTOR DENGAN PAPA GUE, HAH?! DASAR J*LANG!! JANGAN LO PIKIR, PAPA GUE SAMA KAYA DADDY SUGAR LO. S*ALAN!!" teriak Glenna tak terima, emosi sekali dia.
GLEK
Wajah siswi itu langsung memerah, malu dan marah menjadi satu. Ia merasa di kuliti langsung di depan para guru, kedua tangannya mengepal. Apa saat membayangkan hal itu, terlihat jelas di wajahnya? Sampai membuat Glenna tau, apa yang sedang ia pikirkan.
Yas yang tadinya marah, kini mati-matian menahan tawa. Karena tepat di depannya, ia melihat siswi di depannya terkena sepatu di wajahnya. Dan parahnya, pelaku pelemparan adalah keponakannya. Berkali-kali Yas menarik dan membuang udara, dari hidung dan mulutnya. Berusaha mengendalikan diri, dirasa sudah merasa tenang. Ia pun kembali berbicara, ia menatap tajam orang-orang yang kini tengah berlutut di panggilan vidionya.
'KALIAN AKU PECAT SECARA TIDAK HORMAT, APA YANG KALIAN LAKUKAN SUDAH MENCORENG NAMA BAIK SEKOLAH. MENERIMA UANG SOGOKAN, MENEKAN MURID, DAN MEMBELA SISWI YANG BERSALAH.'
"Tidak... tidak... tuan, kami mohon ampuni kami. Jangan pecat kami, kami janji akan memperbaiki diri." ucap guru yang membuat Edward terluka
'AKU TIDAK SUKA MEMBERIKAN KESEMPATAN KEDUA, PADA PENGKHIANAT DAN ORANG-ORANG SERAKAH SEPERTI KALIAN. BESOK KALIAN TIDAK BOLEH MENGINJAKAN KEMBALI, KAKI KALIAN DI SEKOLAH MILIKKU. DAN UNTUK KAMU, AKU MENGELUARKAN KAMU DARI SEKOLAH INI.'
JEDEEERRR
"TIDAAAAAKKKKK....
...****************...
...Happy Reading All...
lanjuttt mak,,,
semangat terus kak /Determined/