Di hari pernikahan nya dan hanya tinggal. satu jam lagi akan ijab kabul, Damera mendengar kenyataan yang amat pahit di dalam toilet.
kekasih yang sudah ia percayai malah selingkuh dengan Adik nya sendiri, bahkan mereka berniat untuk mengambil warisan milik nya.
Bagai mana perjalanan hidup Damera?
langkah apa yang akan Damera ambil?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon novita jungkook, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 27. Keputusan sanjaya
Aira rasa nya sudah lemas melihat Hanzel yang tubuh nya sudah punya luka, anak semata wayang nya pasti sudah di hajar oleh Sanjaya. kalau pun bukan Sanjaya maka pasti orang suruhan nya yang mengambil tindakan, apa lagi wajah Jordi yang sangat garang sekali serta dingin membuat siapa pun yang melihat pasti akan ketar ketir.
Tidak ada yang tau bahwa sebenar nya Jordi ini adalah gerombolan nya Juna, dia hanya mendapat tugas untuk memata matai keluarga Sanjaya dan membocorkan informasi apa pun dari perusahaan ini. Sanjaya tidak tau hal itu, dia sudah sepenuh nya percaya pada Jordi yang selalu sigap dalam hal apa pun.
Sanjaya sepenuh hati dan sama sekali tidak ada menaruh curiga pada Jordi, sebab pergerakan Jordi dan Juna ini sangat luar biasa mulus nya. semua terasa begitu meyakin kan, padahal semua rahasia Sanjaya sudah ada di tangan Juna, bahkan jauh sebelum ada tragedi Mera yang di selingkuhi oleh Danil.
"Pak Sanjaya, tolong kasihani lah anak ku! kau boleh tidak kasihan pada ku, tapi tolong kasihani lah dia." Aira berderai air mata.
"Papa, aku minta maaf karena tidak menuruti ucapan mu! tapi aku janji akan meninggal kan dia sepenuh nya, tolong lepas kan mereka." Danil juga memohon pada Sanjaya.
Tapi yang punya kuasa ini seolah tidak peduli mau mereka menangis darah sekali pun, sebab dia sangat kecewa dan merasa di bodohi habis habisan selama beberapa tahun terakhir ini oleh putra nya. Danil mengatakan sudah tidak ada hubungan apa pun, namun nyata nya dia masih tetap dengan Aira dan merawat anak juga.
"Papa akan percaya ucapan mu bila satu hal ini kau lakukan!" Sanjaya menatap Danil.
"Apa yang harus ku lakukan, Pa? aku janji akan berusaha keras." Danil merasa ada harapan.
"Bunuh mereka berdua dengan tangan mu, dengan begitu aku yakin bahwa kau tidak akan punya hubungan lagi dengan mereka!" Sanjaya memberikan pisau.
"PAPA!
Danil mendelik ketika mendengar ucapan Papa nya bahwa dia harus membunuh Hanzel dan juga Aira, bagai mana mungkin ia akan tega membunuh darah daging nya sendiri yang saat ini sedang menangis ketakutan. walau pun Danil bangsat, namun dia masih tetap sayang anak dan tidak mau main tangan.
"Kenapa kau terkejut? aku akan percaya ucapan mu bila mereka mati berdua!" ujar Sanjaya.
"Dia cucu mu, Sanjaya! kenapa kau bisa tidak punya hati, anak ku tidak bersalah di sini." Aira berteriak keras.
"Sabar lah, Aira." Danil berusaha membuat Aira lembut agar masalah tidak semakin keruh saja di sini.
"Ada yang mau mengadu domba kita, Pa! Papa dari mana bisa tau soal Hanzel, pasti ada orang yang ingin membuat kita bertengkar." Danil malah membahas hal lain.
"Itu bukan urusan mu! sekarang itu yang penting kau mau membunuh sendiri atau aku yang akan membunuh anak mu." ancam Sanjaya sama sekali tidak mau berubah.
"Mamaaaa...Hanzel takut, Ma." Hanzel menangis ingin berlari pada Aira.
"Sayang, tenang dulu ya." Aira menatap putra nya dengan mata merah.
"Katakan padaku sekarang, kau mau menembak kepala nya atau Jordi yang akan melakukan!" teriak Sanjaya keras.
"Hentikan semua ini, Pa!" Danil frustasi juga lama lama menghadapi masalah ini.
Yang di mohon mohon malah tertawa keras sama sekali tidak peduli dengan kesedihan dan juga rasa cemas nya Danil, Aira pun tidak karuan melihat anak yang ia besar kan selama delapan tahun harus mati di tangan Kakek nya. Kakek yang tidak pernah mau mengakui diri nya, sebab kesalahan orang tua Aira di masa lalu.
"Yang punya kesalahan itu Ayah ku, aku dan aka ku sama sekali tidak tau apa apa." Aira menangis tertunduk.
"Tenang ya, Papa pasti tidak akan tega membunuh cucu kandung nya sendiri." Danil masih yakin.
"Kau memang tidak ingin membunuh nya kan, Danil? ya sudah kalau memang begitu, aku yang akan membunuh nya sendiri." Sanjaya tersenyum sinis.
"Pa tolong lah, Pa! kasihani lah anak ku, dia tidak tau apa apa." Danil memohon lagi.
"Jadi benar kan kalau dia memang lah anak mu, kau membohongi aku selama ini!" bentak Sanjaya.
"Maafkan aku, Pa! namun sebelum kami putus, Aira sudah hamil." Danil menangis juga sekarang.
"Aku tidak peduli, yang aku tau wanita ini hanya ingin harta ku saja! kau sengaja membuat anak ini ada kan, untuk mengambil semua harta ku." Sanjaya menatap Aira tajam.
"Sedikit pun aku tidak pernah berniat mengambil harta mu!" teriak Aira yang sudah merah padam akibat marah dan juga sedih.
Sanjaya tertawa terbahak bahak mendengar ucapan Aira yang sama sekali tidak masuk akal, sebab Jordi sudah mengatakan semua bahwa Aira ini hanya ingin harta saja. sebab dia adalah orang miskin yang tidak punya apa apa, di tambah anak nya juga punya jantung sehingga butuh uang banyak.
Jadi Aira pasti sedang berusaha mengambil semua harta nya Sanjaya lewat sang anak, memang Sanjaya sepenuh hanti percaya dengan apa yang Jordi katakan. tidak tau juga bahwa dia sedang memelihara ular yang sangat berbisa, namun Jordi tidak seperti Aira yang asal main saja untuk mengambil harta orang lain.
JLEEEEEB.
"Aaaahkkk, Mamaaaaaa!" Hanzel berteriak keras karena di tusuk pisau oleh Sanjaya.
"HANZEEEEEL!" Aira merasa dunia nya jungkir balik melihat anak nya terluka.
"Hentikan, Paaa! hentikan semua ini, dia cucu mu." Danil juga menjerit jerit.
"Sakit, Maaaa! huhuuhuuuu, sakit sekali." Hanzel bergulung di lantai.
"Kau lihat itu, aku tak akan segan membunuh nya! kau yang mulai mencari masalah dengan ku duluan, tidak pernah kau dengarkan larangan ku." geram Sanjaya.
"Aku mohon, Pa! biarkan mereka pergi, aku akan segera menikahi Calista dan tidak akan membuat ulah." Danil memohon bersungguh sungguh.
"Damera! aku akan bangga bila menantu ku Damera, tapi kau malah membuang nya hanya karena Calista. kau pikir aku juga tidak tau bahwa kau bersama Damera hanya ingin mengambil harta nya." sentak Sanjaya.
Danil tertegun karena Papa nya sudah tau semua hal yang dia lakukan, ini semua memang ulah Jordi yang sangat pintar. semua rahasia Danil habis di bongkar nya, karena dia ingin semua masalah langsung menumpuk pada Danil.
"Biadab kau, Jordi!" Danil menggeram marah pada asisten Papa nya.
"Bunuh saja aku, Paka Sanjaya! tapi tolong bebaskan anak ku, aku tidak ingin di celaka." Aira meminta nya sungguh sungguh.
Tapi Sanjaya malah memberi kode pada Jordi agar melakukan nya sekarang, pisau yang panjang itu tidak segan menusuk tubuh bocah berusia delapan tahun ini. Aira tegang seketika karena takut dan tidak percaya dengan apa yang sudah terjadi, anak yang sangat ia sayangi harus mati di tangan Kakek nya sendiri.
Jangan lupa like dan comen nya ya guys, terima kasih.
ayo lanjut lagiiiiiii yg banyak
tp kok damera gak sadar ya...... kalau yg melakukan adalah juna.