Seorang anak perempuan bernama Lastri yang di besarkan oleh nenek dan kakek nya setelah ibu nya menikah kembali
Ibu nya yang sudah menjanda selama 3 tahun itu akhir nya memilih meng akhiri nya dengan menikah kembali bersama seorang pria bernama Purnomo. Sebelum ibu Lastri pun menikah Lastri juga tidak pernah merasakan kasih sayang ibu nya yang sibuk pergi merantau dengan alasan ingin mencari pekerjaan untuk kebutuhan putri nya Lastri tapi kenyataan nya tidak sama sekali
Lastri selalu ingin merasakan di peluk ibu nya,di curah in kasih sayang bahkan hingga diri nya dewasa dan punya anak pun ibu nya tetap mengabaikan nya dan tidak pernah melihat pengorbanan nya....
Lalu,bagaimana kah Lastri mengobati rasa sakit nya sebagai anak yang ter abaikan...
Ikuti kisah Lastri yang begitu penuh dengan luka dan rasa sakit.....
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mom Chelsea, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bag 26
Tidak terasa waktu berlalu begitu cepat,Lastri yang sudah memasukkan beberapa pakaian terbaru nya yang di belikan bibi Liana tiap bulan ke dalam ransel nya,ia pun pamit untuk pulang karna tante bibi Liana pun sudah sampai
"Paman,bi.. aku berangkat yah. Semua sudah selesai ku kerjakan,jadi nanti sore bibi tidak terlalu capek lagi. Adek adek baik baik sama nenek yah,jangan buat nenek capek" Lastri menyalami paman Sam dan istri nya juga tante bibi Liana
"Kakak,kami mau ikut sama kakak ke kampung. Di sini sepi kalau kakak gak ada" rengek Gerry dengan manja membuat mama nya begitu heran
Karna ketiga anak nya begitu lengket pada Lastri yang sudah enam bulan ini bersama mereka,kemana Lastri pergi pasti ketiga anak nya akan minta ikut sementara jika mereka berdua yang notabene orang tua anak anak itu pergi tidak pernah di ekorin
"Sayang,kak Lastri nya kan liburan ke kampung mau melepas rindu pada kakek dan nenek yang di kampung. Kalau mau ikut,nanti pas kita pergi sama sama yah. Nanti kalau kalian ikut,pasti kak Lastri nya gak bisa dong bantuin nenek nanti nya" ucap mama Liana memberi pengertian yang akhir nya di setujui kedua putra nya
Setelah ada drama drama yang agak lucu,akhir nya Lastri pun berangkat dan di antar oleh paman Sam ke terminal
Bibi Liana pun sudah memberi nya uang saku dan juga ongkos karna perjalanan yang memakan waktu sekitar 3 jam an.
Randy yang tidak sengaja melihat Lastri yang di antar kan paman Sam langsung menghubungi telpon rumah Putra untuk memberitahukan jika Lastri sudah berangkat ke terminal
"Halo,ada putra mbok???"
"Oh,iya den Randy. Ada kok,sebentar saya panggil kan"
"Halo bang,ada apa? Tumben sekali abang telpon?"
"Abang mau bilang,kalau Lastri udah di antar paman nya ke terminal. Kau gak liat Lastri berangkat?"
"Serius bang? Ya udah bang,makasih info. Aku mau susul ke terminal,udah lama berangkat bang?"
"Baru aja"
tut tut tut
Panggilan terputus sepihak oleh Putra,karna memang ingin mengejar Lastri ke terminal
"Sialan kau Put,gak sopan main mati in aja. Dasar gendeng" kesal Randy sembari meletakkan telpon itu pada tempat nya sedikit kasar "Jangan kuat kuat,nanti rusak lagi" Teriak kakak Randy tepat di telinga nya membuat diri nya semakin kesal
Tapi,dengan santai nya kakak Randy berlalu dari sana membuat wajah Randy memerah menahan kesal
Putra yang sudah menaiki sepeda motor milik nya sendiri yang di belikan kakak nya yang tinggal di Australia sebagai hadiah ulang tahun nya tahun lalu
"Semoga aku masih ketemu kau nanti Tri,aku mau kau bawakan oleh oleh ini untuk nenek dan kakek mu dan kau pun bersedia pakai hadiah yang sudah ku beli ini untuk mu karna sudah berhasil juara umum " monolog Putra sembari mengendarai motor nya sedikit ngebut
Sesampainya Putra di loket,dia mengedarkan pandangan nya untuk mencari keberadaan Lastri. Hingga mata nya terbentur pada sosok wanita yang terlihat sangat cantik dengan pakaian santai itu. Celana jeans berwarna putih di padu dengan kaos oblong berwarna peach, membuat kulit nya semakin bersinar
Walau kaos yang di kenakan Lastri begitu longgar,tapi tidak membuat kecantikan nya hilang
Lastri yang sedang duduk menunggu di bangku yang berjejer panjang,karna menunggu jadwal mobil nya yang akan berangkat. Putra dengan bungkus an di tangan nya,menghampiri Lastri karna takut di kejar waktu
"Tri,kenapa gak bilang berangkat jam segini?" sontak membuat Lastri berdiri karna tidak menyangka jika Putra datang menyusul nya
"Eh,bang Putra? Kok tau aku udah di sini? Oh iya,pasti bang Randy kan"
"Iya,tadi dia gak sengaja liat kau. Ini abang mau kasih hadiah ini sekalian oleh oleh khas kota ini untuk nenek,kakek dan teman kau itu"
"Bang,serius ini? Banyak kali ini loh bang,nanti gak ada uang ku ganti nya"
pletak
Putra menjitak kening Lastri hingga mengaduh kesakitan,karna Putra spontan menjitak nya "Abang tuh,kebiasaan yah. Sakit tau" Lastri mengusap kening bekas jitakan Putra itu
"Maka nya,cakap jangan asal. Emang ada abang suruh ganti,hah? Ini oleh oleh yang udah abang beli semalam,trus yang satu nya hadiah abang sama mu karna masih bertahan juara umum dan untuk pertama kali ada di sekolah kita. Yang arti nya kepintaran mu benar benar di atas kami semua. Nih,kau ambil" Putra sodorkan dua bungkus an itu ke tangan Lastri
Tanpa sengaja dan tanpa permisi,air mata Lastri malah mengalir begitu saja membuat Putra menjadi bingung "Kau kenapa? kok menangis,hm?"
"Aku terharu tau bang,karna abang baik kali sama ku. Aku janji bang,setelah aku sukses nanti bakal ku ingat kebaikan abang ini. Sekali lagi makasih yah abang Putra yang sangat tampan" Lastri menepuk pundak Putra saking bahagia nya
Putra pun tak kalah bahagia nya,ketika Lastri berkata akan ingat sampai selama nya. Hati nya seperti di tumbuhi bunga bunga yang bermekaran bahkan di hinggapi kupu kupu yang sangat banyak Ahk,aku sangat bahagia
"Makasih juga,karna kau udah terima hadiah abang. Jangan lihat harga nya yah,tapi lihat lah ketulusan abang"
"Iya loh bang,bawel kali pun"
Suara toa dari kasir loket itu yang memberi aba aba agar bus nomor 24 segera di isi karna akan berangkat segera
Lastri yang mendengar nomor bus itu,yang ternyata bus yang akan ia naiki segera bergegas " Bang,aku mau masuk. Makasih banyak ini ya bang,nanti abang pulang hati hati yah" Lastri raih tangan Putra sembari menempel kan tangan Putra ke kening nya membuat Putra begitu berdebar
"Ehmmm,kau pun hati hati yah. Kirim salam sama kakek dan nenek juga sahabat baik mu itu,ingat untuk kembali ke sini" Putra mengacak rambut Lastri membuat gadis itu sedikit kesal
Lastri pun masuk ke dalam bus itu yang kebetulan duduk di dekat jendela bus itu,hingga bisa Putra lihat wajah Lastri yang sembari melambaikan tangan nya
Hingga sudah menjauh bus dan tak terlihat lagi,Putra pun baru bergegas untuk pulang karna sudah tidak ada lagi yang dia lihat disana. Sungguh di usia nya yang sudah memasuki 17 tahun membuat nya sudah memiliki rasa cinta dan sayang untuk gadis seperti Lastri
Dan,untuk pertama kali pula Putra merasakan hal itu dan tertuju pada gadis yang begitu baik dan polos sungguh aku sudah jatuh cinta