NovelToon NovelToon
Benih CEO Impoten

Benih CEO Impoten

Status: sedang berlangsung
Genre:Mengubah Takdir / Bullying dan Balas Dendam
Popularitas:8.9k
Nilai: 5
Nama Author: Yasbyhasbi

bella di paksa ibu tirinya menikahi paktua kaya demi uang yang di janjikan pak tua itu. namun siapa sangka, saat di sebuah hotel, dia memberontak berusaha kabur dari paktua itu hingga bella bersembunyi di sebuah ruangan yang sedikit gelap bella kira di dalam ruangan itu tidak ada siapa siapa. ternyata seorang lelaki sedang sempoyongan karena pengaruh obat.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yasbyhasbi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

kehilangan Garrel

"Saya ingin masuk menemui suami saya!" Sungut Fani pada satpam yang menghalanginya untuk masuk ke perusahaan.

"Maaf nona, anda di larang masuk oleh atasan kami." cegah satpam itu.

"Tapi saya anak pemilik perusahaan ini, CEO disini itu suami saya!"

"Maaf nona, perusahaan kami berganti pemilik. Sekarang bukan lagi tuan Zay yang memimpin disini."

Deg....

Seketika Fani merasakan sekujur tubuhnya mati tak berfungsi kala mendengar pernyataan satpam perusahaan tempat suaminya itu bekerja. Dirinya serasa tersambar oleh kilatan petir di siang bolong, percaya tidak percaya bahwa suaminya tidak lagi di perusahaan itu.

"Lantas siapa yang menjadi pemimpin sekarang." Fani memberanikan diri bertanya pada satpam walau sebenarnya sekujur tubuhnya sungguh gemetar karena syok juga emosi.

"Pimpinan kami sekarang pemilik perusahaan yang baru. Sesuai perintah, anda dilarang masuk ke dalam." satpam itu masih berusaha menghalangi Fani, namun sekuat tenaga Fani berusaha untuk menerobos, karena ia sangat penasaran apakah benar yang di katakan satpam itu.

Fani tergesa gesa untuk menuju ke ruang pimpinan, menghabiskan seluruh tenaganya agar tidak tertangkap oleh para satpam yang mengejarnya.

Brug.....

Fani mendorong pintu dengan sangat keras, yang juga di susul oleh para satpam itu.

"Maaf buk, kami tidak bisa menahannya. Nona ini memberontak memaksa untuk masuk." jelas para satpam itu. Bella yang duduk membelakangi mereka hanya menggerakkan sebelah tangannya, memberi isyarat pada satpam itu untuk keluar meninggalkan mereka berdua.

"Siapa anda? Kenapa duduk di kursi suami saya!" pekik Fani.

Bella memutarkan kursi itu dan menampakkan dirinya di hadapan Fani. "Hai nona Fani, adikku yang sangat cantik namun begitu rendahan. Ups (menutup mulut) bukan hanya rendahan, namun anak haram yang selalu bercita-cita menjadi anak tunggal. MUSTAHIL." Ledek Bella.

"Bella! Kenapa Lo ada disini!"

"kenapa anda gak tanya sama suami anda, anda gak tau ya apa yang di lakukan suami anda dengan perusahaan ini."

"Gak usah bertele tele deh, Lo langsung aja ngomong yang sebenarnya."

"Ni baca!" Bella melempar sebuah berkas tepat di hadapan Fani, segera Fani membukanya dan membaca berkas itu. Betapa terkejutnya ia kala membaca berkas pengalihan kepemilikan perusahaan.

"Anda sudah membaca kan, kenapa saya berada di kursi ini."

"Ini mustahil, gak mungkin mas Zay menjual perusahaan ini!" pekik Bella masih tak percaya.

"Terserah anda mau percaya atau tidak, yang terpenting saya sudah memberikan bukti kepemilikan perusahaan ini. Dan tolong anda keluar dari ruangan saya sekarang juga. Saya akan alergi jika melihat anda terus."

"Gak! Ini pasti salah, Lo kan yang rebut paksa dari suami gue. Gue gak terima!"

"penjaga..." Bella memanggil para satpam yang menunggu di luar ruangan. Satpam itu segera menghampiri. "iya buk,"

"tolong kalian bawa keluar perempuan ini."

"Baik buk." segera para satpam itu menyeret Fani untuk keluar dari ruangan.

"Awas Lo Bella! Gue gak akan tinggal diam, gue akan belas Lo!" ucap Fani memberontak namun tetap tak bisa menghindari cekalan para satpam itu.

"Hmph... Sudah seperti itu masih berani mengancam. Aku tunggu balasan mu."

Bella meregangkan dan menyandarkan tubuhnya itu pada kursi kebesaran miliknya. "sungguh melelahkan hari ini. Garrel sedang apa ya," Bella segera mengaktifkan ponselnya yang sempat ia matikan karena tidak mau menghambat pekerjaan.

Betapa terkejutnya Bella saat melihat layar ponselnya yang di penuhi dengan puluhan panggilan tak terjawab dari bik Nimah "kenapa bik Nimah terus menelpon ku." gumamnya lalu ia menghubungi bik Nimah.

"Halo bik, ada apa ?"

"Halo non, den Garrel non."

"Garrel kenapa bik "

"Den Garrel hilang sejak di sekolah tadi "

"Apa! kenapa baru bilang kalo Garrel hilang."

"Saya menghubungi nona dari tadi, namun ponsel nona sama sekali tidak bisa saya hubungi. Saya juga pihak sekolah terus mencari keberadaan den Garrel namun belum ada hasil."

"oke, bibi pulang dulu ke rumah, biar saya dan para bodyguard yang mencari Garrel." Bella segera memutuskan sambungan teleponnya dengan bik Nimah, ia segera membuka aplikasi pintar kalung teknologi untuk mengetahui keberadaan Garrel.

"Perumahan indah. Bukankah itu kawasan elit." Gumam Bella, karena heran GPS kalung itu menunjukan keberadaan Garrel, mengapa seorang penculik membawa anaknya itu ke kawasan elit, tempat para konglomerat kelas atas berada.

Bella segera bergegas menuju petunjuk dari aplikasi itu, tak lupa ia membawa beberapa bodyguard tangguh untuk menyelamatkan Garrel.

Mansion keluarga Ricardo

"kamu yang lahap sayang makannya." seorang wanita paruh baya namun terlihat sangat awet muda, mengelus rambut anak itu. "kamu senang tidak main di sini." tambahnya.

"aku senang, nenek begitu baik padaku." ucap anak itu dengan mulut penuhnya.

"Ya sudah, kamu habisin makannya. Setelah itu nenek akan antar kamu pulang, besok kamu main lagi kesini ya."

"mm.." Garrel mengangguk.

"Mom, siapa anak itu." Richard yang baru pulang ke mansion menghampiri ibunya karena melihat punggung seorang anak kecil sedang makan bersamanya.

"Garrel." heran Richard saat Garrel melirik ke arahnya ternyata yang berada di samping ibunya itu adalah anak Bella.

"Richard, tumben kamu pulang ke rumah. Sudah bosan di apartemen."

"Aku kesini cuma mampir doang, kebetulan sedang lewat ." Ucap Richard lalu duduk di kursi meja makan. "kenapa mom bawa Garrel kesini, apa ibunya mengijinkannya?" Tambahnya.

"Ibunya belum tahu Garrel ada disini aku tadi menjemputnya saat di sekolah." santai Nyonya Kayle.

"Ini penculikan mom, ibunya pasti akan marah."

"Sebentar lagi mom mau antar pulang Garrel kok, kamu gak usah khawatir."

"Mom tak perlu mengantarkannya karena mungkin sebentar lagi dia akan datang." Richard menduga karena Bella pasti akan dengan mudah mencari keberadaan anaknya itu dengan kalung yang di pakai Garrel.

"Nyonya, ada tamu di luar bersama anak buahnya." Seorang kepala pelayan mansion memberitahukan kedatangan tamu, yang sama sekali nyonya tidak tau.

"Tuh kan apa kubilang. Dia pasti datang." Richard menduga kedatangan tamu itu adalah Bella, ibunya Garrel.

1
Adzwa Nurrul Yashbi
Bagus
EMBER/FIGHT
Semangat Thor. Boleh saling support.
afifah aefa
Bagus
Intan Candy
update trus ya Thor
cerita ini sangat menarik
afifah aefa
/Joyful//Joyful//Joyful/
Adzwa Nurrul Yashbi
lagi direview kak, baru selesai. makasih udah mau membaca novelku😊😊 sehat selalu.
tia
belom up thor
Sella Anggrainy
Lumayan
afifah aefa
wah makin seru ni kak.. semangat ya kak /Determined//Determined//Determined/ aku tunggu..
Adzwa Nurrul Yashbi
makasih kak supportnya 🥰🥰
afifah aefa
semangat kak/Determined//Determined//Determined/
afifah aefa
lagi kak.. penasaran aku...
afifah aefa
/Determined//Determined//Determined//Determined//Determined/
Rara Makulua
Thor, jangan bikin kami tidak bisa tidur karena ingin tahu kelanjutannya 😂
afifah aefa
semangat kak,alur cerita nya bagus, tapi...... 👉🏻👈🏻visual nya kurang cocok kak .. ganti ya hihihihi maaf ya .😁
Adzwa Nurrul Yashbi: tolong arahannya dong kak, yang seperti apa, biar di gsnti 😊🙏
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!