NovelToon NovelToon
AZKALANA

AZKALANA

Status: sedang berlangsung
Genre:Ketos / Murid Genius / Diam-Diam Cinta / Bad Boy / Idola sekolah / Gadis nakal
Popularitas:5.8k
Nilai: 5
Nama Author: Sylvana Aurora

"Lo lagi, lo lagi, lo sampai kapan sih selalu aja membuat gue susah." Ucap Cowok itu dengan dingin.

"Eeeh ada ketos ganteng." Ucap Alana tanpa merasa takut.

Dia adalah Azka Davie Adyatma seorang osis yang yang bersifat dingin dan tegas. Dia juga sangat populer dengan ketampananya dan kepintarannya.

"Lo bisa gak sih, sekali aja jangan buat gue susah." Ucap Azka dengan nada dinginnya.

"Gak bisa." jawab Alana dengan santainya.

Azka berusaha mengendalikan emosinya menghadapi sifat Alana yang sangat keras kepala." Ikut gue." Titah Azka sambil menarik tangan Alana dengan kasar

"Ckck, gak usah pegang-pegang tangan gue." Ketus Alana sambil menepis tangan Azka dengan kasar.

"Cepat jalan." Titah Azka.

"Iya, iya sabar napa?!"

"Loh, kok kita ke gudang sih?" Tanya Alana dengan heran. "Jangan-jangan lo mau macem-macem sama gue." Tuduh Alana sambil menjauh dari Azka.

Azka memutar bola matanya malas mendengar tuduhan Alana." Gue gak niat dengan badan tepos lo." Sahut Azaka dengan datar.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sylvana Aurora, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

4

Akhem dehem Linda ketika melihat mereka berdua yang asyik ngobrol." ayok makan siang dulu, nanti dulu ngobrolnya." Ucap Bunda Lisa.

"Siap bun." Ucap mereka berdua barengan.

Setelah itu mereka pun makan siang bersama dengan damai.

"Makan yang banyak Al." Ujar Leon sambil mengambil ayah goreng dan meletakkan di pering Alana.

"Iya kak!"

"Jangan sungkan ya nak, kamu harus makan banyak biar badan kamu makin gede." Ucap Bunda Lisa.

"Iya bun, Al akan makan yang banyak biar Al bisa bertahan di dunia yang kejam ini." Sahut Alana yang membuat mereka terdiam seketika.

Leon mantap Alana dengan tatapan sulit diartikan." Lo pasti bisa menghadapi dunia kejam ini dek." Ucapnya dalam hati.

"Putri bunda kuat pasti bisa melewati dunia yang kejam ini ." Balas Bunda Lisa sambil mengelus surai panjang Alana dengan kasih sayang.

    "Iya bun, Al pasti melewatinya, Al akan membuat mereka semua menyesal karena sudah memperlakukan Al seperti binatang." Ucap Alana menggebu gebu.

"Lo pasti bisa balas dendam sama mereka dek." Sahut Leon.

"Iya kak, Al bukan lagi Alana yang lemah." Ujar Alana.

"Udah habisin dulu makannya, baru ngobrol lagi." Tegur Bunda Lisa.

"Siap bunda." Ucap mereka berdua barengan.

Setelah selesai makan Alana langsung membantu bunda Lisa membersihkan meja makan." Sini bun biar aku saja yang cuci piringnya." Ujar Alana mengambil alih piring ditangan bunda Vina.

"Nggak usah nak, bun aja yang mencuci piringnya."

"Biar aku aaj bunda sayang." Ucap Alana yang sudah gemes dengan bunda Lisa.

Lisa pun mengalah dengan putri angkatnya itu." lya, iya bunda mengalah dengan putri bunda ini." Ucap Lisa dengan pasrah.

Alana terkekeh pelan mendengar ucapan bundanya yang terdengar sudah sangat pasrah." Al emang gak bisa dilawan bun, dia begitu keras kepala." Sahut Leon yang sudah di samping bundanya.

"Iya dong, Al gak bisa dilawan." Balas Alana dengan bangga.

Bunda dan Leon hanya geleng-geleng kepala mendengar ucapan Alna yang sangat bangga dengan dirinya sendiri.

"Iya deh, lo paling gak bisa dilawan, ketos dingin aja lo lawan." sahut Leon mengalah dengan adik angkatnya itu.

    "Asal bunda tau yah, putri bunda ini selalu mencari keributan sama ketos dingin." ujar Leon.

"Ketos dingin?" Tanya bunda Lisa bingung.

"Itu bun teman aku, si Azka dia ketua osis di sekolah aku." Sahut Leon.

"Owh si Azka sahabat kamu yang tampan itu nak?"

"Nah benar bun!"

Alana ingin muntah ketika mendengar bundanya yang memuji ketos galak itu." Muka jelek dan datar itu di bilang tampan." Ucapnya dalam hati.

"Bunda ke kamar ya, mau istirahat dulu." Pamit Bunda Lisa.

"Iya bun, tidur yang nyenyak ya bun." Ucap Alana.

"Kamu juga nak, jangan lupa istirahat ya."

"Siap bun!"

Setelah melihat bundanya yang sudah masuk ke kamar, Alana menghampiri Leon." Kak." Panggil Alana.

"Ada apa Al!"

"Malam ini ada balapan kan bang?" Tanya Alana menatap Leon berbinar. "Kak aku ikut ya malam ini." Mohon Alana.

"Lo gak boleh ikut balapan Al." Larang Leon.

"Kok gak boleh sih kak, gue kan selalu ikut balapan." Sahut Alana tidak terima dengan Leon yang melarangnya untuk balapan.

"Pokoknya lo gak boleh ikut." Tolak Leon dengan tegas.

"Lo nggak berhak melarang gue." Balas Alana kemudian berlalu meninggalkan Leon yang masih terdiam.

Leon menatap punggung Alana yang sudah tidak terlihat lagi." Dasar keras kepala banget." Batinnya.

Malam harinya.

Alana sudah siap dengan balapn malam ini. Sorakan demi sorakan mengisi Area itu. Alana menyerngit heran mendengar sorakan para penonton yang bersorak-sorak berteriak nama seseorang yang terdengar tidak asing baginya.

"Aaaa Davie." Teriak penonton.

"Davie."

"Davie."

"Siapa Davie." Batin Alana.

Mereka semua sudah bersiap untuk balap motor.

"Ready." Seorang wanita yang berpakain seksi di tengah

mereka.

Brumm

Brumm

Brumm

Suara motor keduanya memperlihatkan sudah beberapa siap mereka untuk memulai pertandingan ini.

Satu..

Dua..

Tiga...

"Mulai."

Mereka semua langsung menjalankan motor nya masing-masing dengan kecepatan tinggi saat bendera itu diangkat.

Semua penonton langsung riuh memberi semangat pada pembalap pilihan mereka masing-masing saat balap berlangsung.

"Davie."

"Davie."

"Davie."

Riuh penonton menyoraki nama Davie.

Dan tak kalah riuh para penonton meneriaki nama Mayza.

"Mayza."

"Mayza."

"Mayza."

Mayza adalah nama panggilan Alana saat di area balap.

Leon menghela nafas panjang, ketika mendengar sorakan para penonton memanggil nama adik angkatnya." Dasar keras kepala." Ucap Leon dengan pelan yang masih didengar oleh Galen dan Farel.

"Siapa yang keras kepala?" Tanya Galen.

"Gak ada!" Davie tersenyum kecil ketika motornya akan mencapai garis finish. Tetapi sayangnya seseorang tiba-tiba menerobosnya dan jadilah seseorang pemenangnya. Siapa lagi kalau bukan Mayza ratu balap.

"Horeee Mayza menang." Teriak salah satu penonton.

"Mazya."

"Mayza."

"Mayza."

Sorak para penonton saat melihat Mayza memenangkan pertandingan itu.

Sedangkan Galen dan Farel tercengang melihat sahabatnya kalah pertandingan balap kecuali Leon yang sedang tersenyum bangga melihat adik angkatnya memenangkan balap lagi.

"Shit sialan gue kecolongan."

"Siapa Mayza?." Batinnya.

Galen dan Farel menghampiri sahabatnya kecuali Leon yang menghampiri adik angkatnya.

"Tumben lo kalah bos?" Tanya Galen yang sudah di samping Azka.

"Iya tumben lo kalah Az." Timpal Farel.

"Gue penasaran siapa yang sudah mengalahkan lo." Ucap Galen.

"Eh mana si Leon?" Tanya Farel saat tidak melihat keberadaan Leon.

"Itu Leon sedang berbincang dengan seseorang yang sudah mengalahkan Azka." Ucap Galen sambil menunjuk kerah Leon.

"Mereka keliatan sangat akrab." Balas Farel.

"Siapa sebenarnya dia dan kenapa Leon begitu akrab dengan orang itu." Ucapnya dalam hati.

Alana masih pake helm, dia tidak melepaskan helm nya, sebab itulah mereka semua tidak mengenali Alana.

Mereka pun menghampiri mereka berdua yang sedang asyik berbincang-bincang.

"Dasar keras kepala." Ketus Leon.

Alana tidak memperdulikan suara ketus Leon. "Kak keren kan gue, bisa ngalahin tuh orang." Ucapnya dengan bangga.

"Kak, siapa sih yang nama nya Davie itu?" Tanya Alana.

"Sa.. " belum sempat Leon menyelesaikan ucapannya tiba-tiba teman-temannya datang.

"Leo, lo kenal sama dia?" Tanya Galen menunjuk kearah Alana.

"Kalian ngapain disini?" Tanya Alana heran melihat mereka.

"Lo kenal sama kami?" Tanya balik Galen.

"Ya iyalah kenal dodol." Balas Alana sambil melepaskan helm nya.

Mereka semua tercengang tidak percaya saat melihat seseorang itu melepaskan helmnya dan ternyata orang yang mengalahkan Azka adalah Alana.

"Alana!." Kaget mereka semua.

    "Ini beneran lo yang sudah mengalahkan Azka?" Tanya Galen yang masih tidak percaya.

"Azka?"

"Itu Azka si ketos." Balas Farel.

Alana melotot tidak percaya ketika mendengar ucapan Farel. "Yang benar si ketos galak itu." Ucap Alana sambil menghampiri Azka yang masih pakai helm.

Dia langsung melepaskan helm Azka." Hah ini beneran si ketos galak itu." Kaget Alana setelah melepas paksa helm Azka.

"Gue gak nyangka si ketos juga suka balap liar, gue kira pikiran lo cuman belajar-belajar." Ucap Alana sambil memandang remeh Azka. "Ternyata gue salah."

Sedangkan Azka hanya memandang Alana datar." Sial kenapa gue bisa kalah sama nih cewek." Ucapnya dalam hati.

Setelah itu Alana menaiki motornya dan menghidupkan motornya, sebelum menjalankan motornya, dia berpamitan dengan Leon." Kak Leon gue duluan ya." Pamitnya kemudian menjalankan motornya dengan kecepatan penuh.

"Alana jangan ngebut." Teriak Leon.

1
Rahmi Niar
update cpt* thor
Ndra
Lanjutkan thor , saya suka dengan alur ceritanya, Salam dari " Cahaya Di Balik Lensa " /Smile//Smile/
Eirlys
Hati-hati, kalau terlalu sering baca cerita ini bisa jatuh cinta sama karakternya loh 😆
Pandora
Ceritanya bikin aku terbuai sejak bab pertama sampai bab terakhir!
Akina
Bahasanya enak banget dibaca, terus lanjutkan karya terbaikmu 🎉
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!