Gibran Erlangga terpaksa menikahi Arumi Nadia Karima karena perjodohan orang tuanya yang memiliki hutang budi.
Dua tahun pernikahannya Gibran selalu perhatian dan memanjakan Arumi.
Arumi mengira dirinya wanita paling beruntung, hingga suatu hari kenyataan pahit harus ia terima.
Gibran ternyata selama ini menduakan cintanya. Perhatian yang ia berikan hanya untuk menutupi perselingkuhan.
Arumi sangat kecewa dan terluka. Cintanya selama ini ternyata diabaikan Gibran. Pria itu tega menduakan dirinya.
Arumi memutuskan untuk mengakhiri pernikahan mereka. Saat Arumi telah pergi barulah Gibran menyadari jika ia sangat mencintai istrinya itu.
Apakah Gibran dapat meyakinkan Arumi untuk dapat kembali pada dirinya?.
Jangan lupa tekan love sebelum melanjutkan membaca. Terima kasih.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mama reni, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 22. Apakah itu Anakku?
Suatu saat semua akan berbalik. Yang menyakiti akan disakiti. Yang mengkhianati akan dikhianati. Yang melukai akan dilukai. Yang meninggalkan akan ditinggalkan.
Arumi berjalan dengan langkah cepat meninggalkan Gibran dan Joana, ia tak mau terbawa emosi jika tetap berada di antara kedua orang itu.
Dengan menahan tangis Arumi menghentikan taksi yang parkir di jalan depan restoran.
Gibran ingin mengejar Arumi, tapi tangannya ditahan Joana.
"Lepaskan Joan, aku tak mau berbuat kasar!"
"Apa kamu nggak takut jika foto kita ini aku kirim ke mertuamu," ancam Joana.
"Apakah kau bisa melakukan itu?"
"Tentu saja bisa, aku menyimpan nomor mertuamu."
"Dari mana kamu dapat nomor mertuaku?"
"Dari ponselmu."
"Maksudnya, kamu mengambil dari ponselmu. Lancang sekali!"
"Kenapa kamu sekarang mengatakan itu lancang? Bukankah kamu yang memberikan aku kebebasan untuk menggunakan apa aja milikmu."
"Apa maumu sebenarnya?" tanya Gibran. Ia tak mungkin menyusul Arumi, jika Joana nekat mengirim foto dirinya ke orang tua Arumi, hancurlah semuanya.
"Aku hanya ingin kamu menikahiku," ujar Joana
"Kenapa aku harus menikahi kamu, Joana?"
"Delapan tahun hubungan kita, kamu selalu saja berjanji akan menikahiku. Sekarang aku menuntut semua janjimu itu."
"Tapi itu tak mungkin. Aku ingin memperbaiki rumah tanggaku. Maafkan aku. Kamu bisa mencari pria lain yang lebih baik dariku."
"Aku maunya kamu. Lagi pula aku sedang mengandung anakmu."
"Jangan mengada-ngada, Joana. Seandainya kita emang berhubungan badan malam itu, apakah mungkin kamu langsung hamil. Sedangkan itu terjadi sepuluh hari yang lalu."
"Kamu emang bodoh, Gibran. Di zaman sekarang satu minggu setelah berhubungan kita telah bisa mengetahui kehamilan."
(Menurut National Health Service (NHS), dalam waktu 24 setelah ovulasi, sel telur dibuahi oleh ****** bila Bunda melakukan hubungan intim dalam beberapa terakhir tanpa menggunakan alat kontrasepsi. Sekitar 5 sampai 6 hari setelah ovulasi, sel telur yang dibuahi akan masuk ke dalam lapisan rahim atau disebut proses implantasi. Di waktu inilah, wanita dinyatakan hamil.
Selama proses ovulasi dan implantasi, Bunda bisa merasakan perubahan tubuh atau tanda hamil. Beberapa tanda ini dapat menjadi ciri hamil 1 minggu dan patokan bagi Bunda untuk melakukan tes kehamilan, Sumber : google.)
"Oke, itu bisa. Tapi aku perlu bukti. Kita lakukan Test DNA saat kandunganmu udah cukup melakukannya. Setelah terbukti itu anakku, ku segera menikahimu."
"Dan menceraikan Arumi?" tanya Joana.
"Itu urusan rumah tanggaku."
"Tapi aku tak yakin Arumi mau di madu. Ia memiliki segalanya, bisa mendapatkan pria yang jauh lebih segalanya dari kamu."
"Joana, aku menyesal pernah mencintaimu sepenuh hati. Ternyata kamu wanita ular."
"Aku begini karena kamu. Aku udah bosan dengan janjimu yang akan menikahiku."
"Kamu harus ingat Joana, semua yang terjadi di muka bumi ini telah di atur Tuhan. Jika kamu memang jodohku, sejauh Apapun aku pergi pasti akan kembali padamu. Tidak perlu pakai cara licik seperti ini, dengan menjebakku."
"Aku bukan tak mau bertanggung jawab, cuma aku ragu jika kita memang pernah berhubungan badan. Jika kamu emang benar-benar hamil, apakah itu anakku atau bukan, aku butuh bukti?"
"Jadi kamu menuduhku berselingkuh?"
"Aku nggak tau, Joana. Aku saat ini seperti melihat orang lain. Kamu bukan Joana yang aku kenal. Jika begini, kamu bukan mencintaiku, tapi hanya obsesi."
Gibran berjalan meninggalkan Joana seorang diri. Ia tak peduli lagi apa yang akan Joana lakukan. Jikapun foto mereka sampai ke tangan mertuanya, Gibran harus bisa bertanggung jawab dengan kelakuannya.
Di tempat lain Arumi sedang dalam perjalanan menuju Yogyakarta. Sampai di rumahnya, Arumi langsung meminta supir mengantarkan ke rumah orang tuanya.
Rasa kecewa, sakit hati, dan marah tentunya menyelimuti perasaan Arumi saat mengetahui suami selingkuh. Bukan hanya mengingkari janji suci pernikahan, dia juga telah menorehkan luka dalam bahtera rumah tangganya.
Bersambung
copy paste...😄
kok iso yo..
yg gk ketinggalan tuh sayur bayam ma bakwan jagung nya...
trs akhirnya copas skt jantung bawaan...bpknya kandung tuh ank gk mengakui jug ngasih dwt sesukanya.
tp yo wes ora popo...
nyong ttp syukak semua karya2 mu thor...
ttp syelalu sehat n sukses y thor👍