"Lo memang adek tiri gw, tapi kita gak sedarah, apa salah nya gw pake Lo buat kepuasaan gw."
________________________________________________
seorang gadis culun yang selalu di bully oleh siswa si penguasa sekolah nya. tak di sangka orang yang setiap hari membully nya, bisa menjadi sodara tiri nya Sekarang.
selain bandel bocah itu juga mesum, dan sedikit kasar jika meminta sesuatu, apakah si gadis culun itu akan bertahan hidup seatap dengan orang yang selalu membully nya? atau ia akan memutuskan untuk berbeda rumah dengan kakak tiri nya? yuk langsung baca aja cuss 🤗
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Tanzila mutiara, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
chapter 32
Sesampainya di toilet.
Hoek Hoek
Saat Kania muntah, hanya cairan bening yang keluar, dengan cepat Kania pun membersihkan cairan itu sebelum bunda nya datang. Tak lama Syakia pun datang menghampiri Kania.
"Kamu kenapa nak?."tanya Syakia khawatir, saat melihat wajah pucat Kania.
"Seperti nya Kania cuma masuk angin bun."jawab Kania asal.
"Astaga....ya udah, kamu istirahat dulu ya di kamar, bunda bakal telpon dokter buat ke rumah."ucap syakia, sambil membantu Kania berjalan menuju kamar.
"Gapapa kok bun, tak perlu telpon dokter, Kania hanya butuh istirahat."tolak Kania, Kania takut berjumpa dengan dokter, Karena Kania punya firasat nya tak baik.
"Lebih baik periksa dokter aja nak, bagaimana jika ada penyakit yang lain."khawatir syakia.
"Kania yakin kok, Kania hanya butuh istirahat."Kania berusaha meyakinkan sang bunda bahwa dirinya hanya butuh istirahat.
"Ya sudah jika itu mau mu, ayo bunda bantu ke kamar."ucap Syakia, lalu mereka pun melanjutkan perjalanan nya ke kamar Kania.
Skip.
Kini Kania berbaring di kasur nya. Pikiran macam macam selalu mengganggu ketenangan nya. Kania khawatir jika diri nya kini sedang mengandung. Namun ia tak yakin, Karena ia berpikir tak mungkin jadi jika hanya di lakukan semalam.
"Tidak...tidak mungkin aku hamil, tapi jika benar bagaimana, aghh aku Bingung,"ujar Kania yang kini sangat frustasi.
"Apa mungkin aku beli testpack aja ya, dengan itu aku bisa tau aku hamil atu tidak."gumam Kania berniat ingin mengecek dirinya hamil atau tidak menggunakan testpack.
****
Di Alfamart....
Kini Kania sedang mencari cari benda yang sedang ia cari, ia bingung benda itu di taruh di mana, hingga akhirnya ia pun memberanikan diri untuk bertanya pada kasir nya.
"Ada yang bisa saya bantu mbak?."tanya kasir tersebut tersenyum ramah.
"Hem....itu mbak...ada testpack gak ya?."tanya Kania dengan suara pelan.
"Ada mbak, tunggu sebentar ya."jawab kasir tersebut, lalu ia pun mengambil benda yang Kania mau.
"Ada lagi mbak?."tanya sang kasir, menanyakan apakah ada belanjaan yang lain.
"Itu aja mbak." Jawab Kania.
"Jika boleh tau testpack nya untuk siapa mbak?," Tanya kasir tersebut sembari membungkus kan belanjaan Kania.
"Untuk...Tante saya kak."bohong Kania.
"Ohhh Tante nya, kirain mbak nya,"ucap sang kasir sembari memberikan belanjaan Kania.
Kania pun hanya tersenyum paksa, lalu membayar belanjaan nya, dan langsung pulang ke mansion.
Sesampainya di mansion, Kania pun langsung mencoba testpack itu di dalam kamar mandi nya.
Saat tau hasil nya, Kaki Kania langsung lemas, ia pun jatuh ke lantai, menangis meratapi nasibnya.
Ia tak menyangka, benih kakak tiri nya berhasil tumbuh di dalam rahim nya.
Setelah puas menangis, Kania pun mencoba memberi tau Elbra, mungkin saja Elbra punya solusi atas masalah ini. Namun bukan nya memberi solusi yang bagus, Elbra malah memberi solusi yang buruk.
Di kamar Elbra.....
Kania pun masuk ke kamar Elbra, ia mendekati Elbra yang sedang bermain game di meja belajar nya. Sebenarnya Kania takut memberi tau Elbra. Namun anak tersebut juga anak Elbra, Elbra harus bertanggung jawab atas semua kelakuan nya.
"Elbra,"panggil Kania sembari memegang pundak Elbra.
"Eh Kania...ada apa Hem?."tanya Elbra sembari menatap ke arah Kania.
"A-aku hamil."Kania berusaha memberanikan dirinya untuk jujur.
"Ha? Hamil?! Bukan nya gw keluarin di luar, gimana bisa hamil?."kaget Elbra. Ia tak percaya benih nya bisa berkembang dalam rahim Kania. Padahal Niat nya ingin menanam di rahim itu sehabis Kania lulus sekolah. Namun sudah keduluan sebelum Kania lulus sekolah.
sangat tanggung bukan, padahal mereka sudah kelas 12 SMA 😮💨
continued.....
*pelakor dilaknat dan dibinasakan - adil
*kesalahan suami ditegas itu salah dapat balasan - adil
*intraksi suami dengan pelakor dipandang menjijikan - adil
ini yang masalah sesungguhnya yang membuat novel jadi egois
*pebinor disesuaikan dan dipuja2
*pebinor merayu, kadang mengahsut istri orang untuk cerai dan pergi dengan dibenarkan
*kesalahan istri selalu dibenarkan
*istri dekat, berduaan, curhat berduaan, bahkan ngomong tentang perasaan bahkan sampai kontak fisik dibenarkan
*intraksi istri dengan pebinor dibenarkan
hal2 begini yang membuat novel jadi egois terkesan munafik dan kalian benarkan
miria