Transmigrasi Menjadi Gadis Nakal

Buat tadi yang bilang Bumil. ini aku Doble Up yah hehehe. semoga anaknya lucu kayak ibunya bukan kayak author hehe. sehat selalu Bumil.🤗

.

.

.

Letta menatap ibu Mars sopan dan mencoba duduk tenang.” Perkenalkan dulu diri kamu sayang.” Ujar Mars mencoba menyentuh tangan Letta untuk balas dendam tapi Letta lebih dulu menangkapnya dan tersenyum

Letta berdehem,” perkenalkan nama saya Letta Tante.” ujar Letta mencoba sopan pada mars dan juga keluarganya yang terlihatlah mengospek dirinya. Tatapan mereka itu loh

" Kalo itu saya usah tahu!!!" tegas ibunya Mars malas.

Mata kakak Mars melebar dan kembali tertawa. “ receh banget lu.” Ujar Mars pada kakaknya.

Tapi saat kakaknya meledak tawanya Mars ikut terkekeh dan menutup bibirnya. Ibu dan ayah Mars shok.” Kamu bercanda yah? “ tanyanya.

“nggak. Saya memang Letta asli. nama saya Letta dimana bercandanya.” Ujar Letta mengelak di salahi.,

Mars menepuk pundak Letta.” Biar aku aja kenali nya." Ujar Mars kesal pada Letta. " ini pacar Mars mama. Nih Letta kenalin ini mama aku namanya Bunga. Ini papa aku namanya Bumi, dan ini kakak aku namanya Pluto. “ ujar mars mnemperkenalkan keluarga keluarganya yang ada di sana.

Letta mendengarnya mengangguk.” Keren. Nama kalian kek planet semua yah.” ujar Letta mencoba paham.

“ kamu mengejek?” Tanya Bumi ayahnya Mars.

Letta menggeleng.,” tidak, memang nya ada unsur mengejek?” Tanya Letta lagi.

“ udah ma pa. kan bener kalo nama keluarga kita berunsur planet. “ ujarnya Mars kepada Bumi yang menyalahkan Letta.

“ tapi Btw kenapa nggak dikasih nama Jupiter aja si mars nya Om biar kayak merk motor itu.” Ujar Letta tersenyum cengengesan.

“ Jupiter bodoh.” Ujar Pluto yang disambut tawa kelahar Letta dan Pluto serentak. Mereka punya humor yang sama..

“ btw nama loe lebih aneh.” Lanjut Letta membuat Pluto terdiam dari tawanya.

” Iya sih gue akui.” Ujar Pluto. Letta malah terkikik bersama Pluto, ternyata kakak Mars ini asik juga orangnya.

" Tapi loe lebih aneh, rambut loe kayak dipan Cekmek." Ujar Pluto terkikik memegang rambut Letta.

Leta tidak tau sapa Dilan Cekmek. " Nggak apa-apa yang penting nama Gue cakep nggak kayak loe aneh." Ujar Letta cekikikan tapi Pluto malah ikut terbahak.

“nggak sopan..!!” Pluto dan Letta sama sama terdiam usai Bunga bicara.

Bunga menatap Letta tajam dan dingin. “ menghina nama anak anak kami, datang dengan rambut yang asal asalan, baju yang nggak sopan. Kamu dari keluarga, mana beraninya pacaran sama anak saya?” Tanya Bunga menatap Letta dingin dan tegas.

Letta menatapnya dan menyenggol Mars yang di sisinya tak menjawab.” Duh tante. Kita hanya bercanda aja sih.” Ujar Letta dan di angguki oleh Pluto.

“ bercanda itu kalo seluruhnya ketawa tapi kalo Cuma kamu sendiri ketawa itu artinya nggak lucu.” Ujar Bunga dingin.

“ iya itu sih nggak salah kami. Toh Pluto juga ketawa kan? Cuma tante sama om aja yang nggak ketawa. Kalian sih sok dingin sih.” Ujar Letta dengan santai.

“Letta..” Pluto menutupi mulut Letta yang terlalu ringan. Letta hanya melirik Pluto polos.

“ kamu anak siapa? Terlihat tidak punya sopan santun.” Tegas Bunga dingin.

Mars memejamkan mata kesal melirik Letta yang malah berbuat ulah pada keluarganya. Kesalahan besar dirinya menyewa letta untuk membatalkan pertanyaannya ini bukan menambah masalah!!!.

Letta disana diam menatap lamban Bunga., sopan santun dan orang tua, dirinya yang asli sama sekali tidak punya orang tua usai di tinggal mati, hidup sendiri dan menjadi pemburu dendam.

“ ma., udah kasihan Letta nya.” Ujar Pluto pada Bunga yang memarahi Letta hanya gara gara tertawa akan nama nama mereka yang di ambil dari nama planet.

Letta menghela nafas pelan menatap Bunga.” Anda kalo mau cari masalah sama saya nggak usah cari kesalahan saya bilang aja kalo anda nggak suka sama saya dan Mars kan??? '' Tanya Letta to the point' pada Bunga.

“ saya bicarakan akh.. “

“ mau sebaik apapun akhlak saya. Sebagus apapun kesopanan saya kalo anda nggak suka sama saya yah percuma, saya bakal terlihat salah dan terlihat buruk dimata anda kan?” Tanya Letta memotong ucapan Bunga.

“ kamu berani motong ucapan saya?” Tanya Bunga menatap Letta tajam.

“ iya, mau anda jelaskan sampai ke negeri hulu sekalipun saya tau jika ujung ujungnya anda membicarakan masalah ketidak sukaan anda kepada saya kan? memangnya anda mau mengelak lagi?” Tanya Letta bertatap dingin pada Bunga.

“ wah kamu sangat berani rupanya. Ini pilihan kamu Mars?” Tanya Bumi mengejek kepada Mars menghentikan pembicaraan. Letta menguap pelan mendengarnya menatap Mars yang mengangguk kaku.

Bumi mengangguk pelan.” apa kelebihan kamu sampai kamu bisa berperilaku begini?” tanyanya.

“ saya tidak tidka berprilaku buruk sejak tadi?” ujar Letta tegas.

“ yah saya tidak bilang perilaku kamu buruk kan?” Letta diam menatap Bumi yang bicara tegas padanya.

Bumi tersenyum miring.” Saya bertanya apa yang kamu miliki sampai berai dengan kami. Kamu dari keturunan siapa?” tanyanya lagi tegas.

“ Letta anak pemilik sekolah aku pa, dia orang berbobot kok.” Ujar Mars tegas pada ayahnya.

Tapi ayahnya melirik Letta dengan lebih dalam, Letta melirik Mars yang membual.” Tidak, itu tidak benar,.” Letta membantah membuat Mars melebarkan mata menatap Letta.

Letta menatap Bumi dan Bunga tajam,” saya hanya anak dari tukang kue dan gorengan, sekolah dengan beasiswa, dan tidak punya harta benda apapun. tapi jika bertanya saya punya apa, maka saya akan jawab jika saya punya prinsip hidup, saya tidak akan pernah malu dalam keadaan hidup saya. Kualitas seseorang bukan hanya dari hartanya. Tapi bagaimana perilaku dirinya.” Tegas letta.

Mars menahan nafas melihat Letta yang kembali bicara ngelantur. “ dan mau masuk ke keluarga kami? Kamu mau numpang hidup atau mau numpang jadi orang kaya?” Tanya Bunga pada Letta tegas. Melirik Mars tak suka.” dan kamu sudah berani berbohong mars? Siapa yang mengajari kamu berbohong?” tegasnya kembali tidak suka.

Letta tersenyum miring mendengarnya. “ apa yang saya harapkan dari kekayaan kalian??? Jika nyonya tidak setuju dengan hubungan kami yah silakan saja, tapi tidak berhak untuk menilai saya lewat cover. Saya rasa nyonya orang yang berpendidikan.” Tegas letta.

“ tapi kami orang yang berbobot, harus memilih orang yang sama bobotnya dengan keluarga kami, memiliki sikap anggun dan juga beretitut.,” tegasnya Bunga kepada Letta.

“ tapi kadang yang beretitut hanya pencitraan, mereka hanya pura pura baik dan sopan agar terlihat menawan, selebihnya kalian hanya mendapatkan kepalsuan belaka. Dan apa tadi? Kalian harus mendapatkan perempuan yang setara dengan kekayaan kalian??? Kekayaan nggak jamin kalian bisa hidup bahagia. " Tegas Letta pada Bunga dingin.

" Dan kalian harus tau, saya juga nggak peduli sama pandangan kalian terhadap saya, toh yang ngejar saya juga anak kalian bukan saya.” Jelas letta malas. Mars mendelik melirik Letta tak suka. Letta terlalu percaya diri.