[Colab with kak Mozarella_cha]
[Cerita dalam proses merevisi]
.
.
Cerita ini mengandung adegan yang membuat kalian geleng-geleng kepala dengan antagonis satu ini.
.
.
Rheasya Livynza Quittern, mahasiswi cantik jurusan bisnis yang namanya dikenal karena segala tingkah absurdnya.
Kelakuannya, membuat semua orang pusing tujuh keliling bahkan harus menyetok banyak kesabaran untuk menghadapinya.
Namun bagaimana jadinya kalau Rhea malah mengalami transmigrasi, usai menghirup bau kentut dosen killer.
Jiwanya merasuki tubuh yang memiliki peran sebagai antagonis sebuah novel yang sekilas membaca cerita sinopsisnya saja.
Kali ini antagonisnya sangat berbeda dengan deskripsi tokoh jahat di novel umumnya.
QUEEN BULLYING ❎
Seragam ketat dan make up menor ❎
Dibenci protagonis pria ❎
QUEEN LAVEGOS ☑️
Keluarga harmonis ☑️
Protagonis pria posesif ☑️
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon fasya_bby, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 13 - A?NP!
Di lain sisi, Zevan dengan empat sahabatnya tidak memarkirkan motornya di parkiran sekolah karena ingin membolos pada jam pelajaran Bu Tutik.
Malas saja jika masuk ke kelas saat Bu Tutik tengah menerangkan materi bahasa Indonesia.
Bukannya menjelaskan biar muridnya cepat paham malah dibuat ngantuk karena beliau seperti tengah membacakan dongeng tidur.
Makanya kelas XI IPA 1 merasa ketimpa sial karena bukan Pak Harto yang jadi gurunya.
Kalau Pak Harto bawaannya bikin murid ketawa terus karena diselingi pantunnya.
Selain itu, tidak keseringan memberikan tugas atau ulangan. Berbeda dengan Bu Tutik yang setiap hari tidak pernah absen tugas dan ulangan dadakan.
Bukan tahu bulat yang digoreng dadakan lima ratusan itu ya!
...
Mereka berlima saat ini tengah berada di warung Mbok Jum yang ada di belakang sekolahan.
Tempat favorit anak-anak GHS untuk nongkrong saat membolos hingga warung itu tidak pernah sepi.
Jalan menuju ke sini gampang sekali kok.
Kalau membawa kendaraan harus muteri sekolahan biar nggak ketahuan satpam.
Kalau dari dalam sekolah mau ke warung, bisa lewat tembok dekat pohon mangga di sebelah gudang dan tangga yang disembunyikan agar tidak diambil guru.
Ada dua sebutan untuk para guru yang ditakuti oleh anak-anak GHS, yaitu guru killer dan guru patroli.
Janganlah sampai berurusan dengan mereka, bisa rumit nanti masalahnya.
...
Kaisar Ellardo Qwiclarte. Pemuda tampan yang punya sifatnya jutek dan irit bicara, sebelas dua belas mirip Zevan.
Dia bertubuh tegap dan tingginya 184 cm, selisih tiga sentimeter dengan Zevan yang 187 cm.
Rambutnya disugar ke belakang, bola mata hazel dan wajahnya blasteran Spanyol-Indo.
Dia seorang hacker handal dalam organisasi yang dibentuk sejak tiga tahun lalu bernama LAVEGOS.
Maka dari itu, makanan sehari-harinya adalah lab. komputer penuh kabel dan memandangi layarnya tanpa merasa bosan.
Lavegos sendiri seperti perkumpulan geng motor tapi lebih mengarah ke agen rahasia.
Organisasi ini sudah membantu abdi negara seperti TNI dan polisi untuk mengungkap banyaknya kasus kejahatan yang marak terjadi di kemasyarakatan.
Semenjak organisasi ini didirikan, sudah ada seribu anggota menyebar di berbagai wilayah.
Kemudian diberikan tugas sesuai kemampuan yang akan diemban setiap anggota masing-masing.
Jika Zevan sebagai ketuanya, maka Kaisar adalah wakil ketua Lavegos.
"How?" tanya Kaisar singkat.
Tentu saja Zevan paham ke arah mana pembicaraan mereka. "I did it." balasnya menyeringai.
Kaisar terdiam sejenak dan tersenyum miring seolah dia tidak percaya dengan perkataan Zevan.
"I think she will reject you."
Zevan menghembuskan asap dari mulutnya setelah dia menghirup rokok terselip di sela dua jarinya. "If she rejects it, I have many ways to have her."
Kaisar menaikkan sebelah alisnya. "It seems like you're not just in love, but you obsessed with her. Hmm, I'm right?"
"Yeahh, you know me very well." balas Zevan penuh makna, menginjak puntung rokok yang masih hidup.
"Lo pada lagi ngomongin apaan sih?!! Gue sama sekali gak paham cok! Mumet kepala gue waktu dengerin kalian ngomong bahasa planet." sungut Arjuna Dwisaka Ningrum. Pemuda berambut ikal yang suka nonton film bokep.
Dia tinggi badannya 170 cm, berkulit eksotis karena sejak kecil main panas-panasan setiap harinya.
Sudah berulang kali diingatkan orangtuanya. Namun tetap keras kepala. Padahal dia aslinya seputih susu karena ayahnya orang Korea.
Arjuna diberikan tugas sebagai coach untuk melatih anggota lama dan yang baru bergabung di Lavegos.
Katanya sesuai dengan julukannya 'Jenderal Perang' dan juara bertahan petarung bebas di Amerika tanpa tergeser peringkat satunya.
"Goblok sia! Kowe moso ora ngerti bahasa kuwi? Padahal bocah SD wae uwes diajari." ejek Pandu Kinanti Dirgantara memakai logat Jawa.
Tidak lupa menggeplak keras kepalanya Arjuna hingga si empu mengaduh kesakitan.
Pandu diberikan tugas sebagai ahli dalam menyusun strategi penyerangan. Bahkan, formasi anggota yang dikirimkan untuk setiap misi.
"Pandu bangsat! Sakit jancok! Memangnya lo tau itu bahasa apaan?!" balas Arjuna memegang kepalanya yang berdenyut sakit.
Pandu yang ditanya malah cengar-cengir tidak jelas, rasanya senang melihat temannya kesakitan begitu.
"Yo, ndak tau. Kok tanya gue. Mungkin iku bahasa sing digunakke bapak lo." balasnya dengan wajah tanpa dosa. Menyebalkan betul!
Arjuna meraup wajahnya frustrasi. Playboy cap kambing ini sudah angkat tangan jika berdebat dengan Pandu. Hawanya sudah malas sekali.
"Bangke emang! Bisa gila beneran gue. Yang dipake bokap gue namanya bahasa Korea, beda sama yang diomongin duo kutub es." sungutnya dengan galak.
"Yang diomongin mereka kan bahasa Inggris, anying! Makanya bro, kalau ada pelajaran bu Melyssa jangan keseringan bolos. Kayak gue nih yang tau artinya."
Arjuna mendelik sinis pada teman sengklek nya itu. "Halah, jangan kebanyakan bacot doang. Coba sini buktiin. Kalau gak bisa kasih gue duit sepuluh juta? Berani kagak lo?"
"Berani lah. Mereka lagi ngomongin tunangannya si pak bos, ngartiin gitu doang mah kecil buat gue."
Setelah berucap demikian, Arjuna terdiam sejenak sambil mencerna ucapan temen sengklek nya.
Berbeda dengan Pandu yang panas dingin karena lirikan tajam nan mematikan dari Zevan yang saat inipun mengeluarkan aura membunuh.
Kaisar menatap lurus ke pria berkacamata itu yang memberi arti 'siap-siap lo kena bogem dari Zevan', membuat si empu semakin ketar-ketir.
Kemudian, memilih sibuk berbalas pesan dengan tunangannya. Satunya lagi sibuk meretas datanya milik perusahaan ilegal.
Di saat pria playboy itu ingin membuka suara, dia urungkan kembali tatkala sebuah suara serak nan basah dari pria pendiam yang di sebelahnya.
"Lo berdua bisa diem gak?! Kalian gak liat gue lagi fokus belajar buat olimpiade besok? Kalau emang gak bisa diem gue jahit bibir kalian." ancam Justin Ocean Bramasta, menatap tajam duo perusuh itu.
Bukan Justin Bieber yang seorang penyanyi dan penulis lagu berkebangsaan Kanada.
Nah kan, pria pendiam itu yang hanya mengeluarkan suara jika ada hal penting saja kini berbicara panjang lebar seperti rel kereta api. Gawat! Siaga tiga!
Mereka tentu saja langsung kicep dan tidak berani untuk membuka suara.
Ancaman itu tidaklah kebohongan semata karena Justin selalu membawa peralatan dokter ayahnya.
Justin kembali menyimak buku tebal yang berisi kumpulan rumus fisika, kimia dan matematika.
Dia itu blasteran Jepang-Indo dari ibunya yang mewarisi darah Yakuza.
Justin diberikan tugas sebagai pengintai pergerakan atau menyadap pembicaraan musuh yang membuat rencana jahat.
Pandu dan Justin sama-sama memiliki tinggi badan sekitar 172 cm. Bukan berarti mereka anak kembar.
Jika Justin ada poni yang menutupi mata indahnya, Pandu berkacamata karena mata minus.
...
Mari beralih kembali kepada Rhea dan Adelia.
Saat ini mereka tengah berjalan menuju kantin padahal bel istirahat belum dibunyikan.
Mereka duduk di kursi dalam kawasan khusus untuk Lavegos tanpa perasaan ragu-ragu.
Takut? Tentunya tidak. Dimarahi? Malahan ditawari langsung sama ketua Lavegos.
"Sebelum mulai cerita, kita makan dulu. Lo mau pesen apa, biar sekalian gue pesenin."
Rhea melihat buku menu kantin yang didominasi makanan lokal daripada Western.
"Gue pesen... mie ayam sama es teh hangat." balas Rhea sambil menguncir rambutnya ke atas dengan karet gelang yang ditemukan dekat kolam ikan.
Dia risih kalau dibiarkan digerai saat mau makan terlebih lagi di cuacanya yang bikin gerah begini.
Tidak lupa melepas jas almameternya lalu diikatkan di pinggang rampingnya.
Adelia langsung menggeplak kepala Rhea sedikit keras dengan matanya melotot. "Mana ada es teh hangat?! Yang bener dong Rheanjing!"
"Sakit as*! Lo kira kagak sakit apa?! Nanti kalo gue jadi bodoh gimana? Lo mau tanggung jawab hah?!" teriak Rhea sambil ngumpat.
"Nggak usah pake ngegas segala cok!" balas Adelia sambil membusungkan dadanya.
"Ngaca sana! Lo juga ngegas ya anjing! Lo mau baku hantam?! Ayo sini gue jabanin!" Rhea sedang bersiap menggulung seragamnya kemeja putihnya.
Adelia seketika merubah sikapnya dan cengengesan dengan jarinya yang membentuk tanda piece.
"Kita damai aja. Lagian gue kagak bakalan menang dari lo, hehe... Damai ya bestie, please?"
Rhea mengatur deru napasnya dan kembali duduk. "Terserah apa kata lo. Sana cepet pesenin sebelum keburu ramai kantinnya."
Adelia mengangguk cepat dan buru-buru pergi ke warung stand Mbak Yamin.
Di sepanjang jalan, dia mengelus dada dan terus mengucap syukur berulang kali.
Beruntung baku hantamnya dibatalin. Kalau tidak, tubuhnya akan berakhir di ranjang rumah sakit.
Memikirkannya, membuat Adelia bergidik ngeri jika beneran dihajar oleh Rhea.
Dipastikan tulangnya bakal remuk semua, belum lagi rasa sakitnya yang tidak akan sembuh secepatnya.
"Ya Tuhan.. Berkat engkau, nyawa hamba bisa selamat dari ganasnya singa padang pasir. Eh maksudnya, singa ganas kesayangan Harleyn."
-TBC-
Ceritanya beberapa udah direvisi jadi sedikit beda sama yang di wp. Tetap update setiap hari ya kak😂🥰
Aku kira bakal digantung ceritanya tapi dugaan aku salah, semoga ceritanya happy ending kak author. Semangat terus ya, jaga kesehatan💜
Bagi para pembaca lama di wp yang punya NT bisa mampir baca ulang. Pembaca baru boleh baca juga, siapa tau bikin ketagihan.
Last, jangan lupa follow akun aku, kasih like, vote dan subcribe biar semangat update cerita terus.