NovelToon NovelToon
Reinkarnasi Ratu Mafia

Reinkarnasi Ratu Mafia

Status: tamat
Genre:Misteri / Tamat / Mafia / Reinkarnasi
Popularitas:6.8k
Nilai: 5
Nama Author: Eireyynezkim

Di dunia bawah, Aurora De Luca adalah nama yang ditakuti. Sebagai pemimpin organisasi mafia terbesar di Eropa, ia dikenal sebagai wanita tanpa rasa takut, dingin, dan kejam. Namun, dalam sebuah pengkhianatan brutal, ia dibunuh oleh orang kepercayaannya sendiri.

Saat membuka mata, Aurora menyadari dirinya berada dalam tubuh seorang gadis SMA berusia 17 tahun bernama Elena Zhao, seorang gadis lemah yang selalu menjadi korban penyiksaan. Elena berasal dari keluarga kaya, tetapi ia diperlakukan seperti sampah oleh ayahnya yang hanya menginginkan anak laki-laki, ibu tirinya yang kejam, serta saudara tirinya yang penuh kebencian. Di sekolah, ia terus-menerus dirundung oleh teman-temannya, sementara tunangannya, yang seharusnya melindunginya, justru mempermalukannya di depan umum.

Namun, Elena bukan lagi gadis lemah yang mudah diinjak-injak. Dengan jiwa Ratu Mafia dalam tubuhnya, ia bersumpah untuk membalas dendam pada semua orang yang telah menyaki

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Eireyynezkim, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 6 Tunangannya Mengkhianatinua

Lorong sekolah masih dipenuhi bisikan dan tatapan terkejut setelah Aurora, dalam tubuh Elena Zhao, secara terbuka menolak Jiang Han.

Sesuatu yang mustahil bagi Elena yang lama.

Tapi bukan bagi Aurora De Luca.

Dia tidak peduli dengan omongan orang. Bagi Aurora, Jiang Han dan semua orang yang telah mengkhianati Elena hanyalah penghinaan yang harus dihapuskan.

Namun, ini belum selesai.

Karena pria itu akan segera menunjukkan wajah aslinya.

 

Konfrontasi di Taman Belakang

Sekitar setengah jam setelah insiden di lorong, Aurora sedang duduk santai di taman belakang sekolah—tempat yang dulu selalu menjadi pelariannya.

Dulu, Elena suka menyendiri di sini.

Tapi Aurora?

Dia hanya sedang menunggu seekor tikus datang padanya.

Dan benar saja.

Tap. Tap. Tap.

Suara langkah kaki terdengar mendekat.

Aurora tidak perlu menoleh untuk tahu siapa itu.

“Elena Zhao.”

Jiang Han berdiri di belakangnya, tangannya diselipkan di saku celana, wajahnya dihiasi senyum mengejek yang dipaksakan.

“Kau cukup berani, ya? Menantangku di depan umum?”

Aurora tidak langsung menjawab.

Sebaliknya, dia tersenyum kecil, lalu perlahan berbalik untuk menatap Jiang Han.

“Kenapa?” tanyanya santai. “Kau tidak suka?”

Jiang Han menyipitkan mata.

“Apa kau sudah gila?” katanya tajam. “Kau pikir kau siapa berani mengatakan hal seperti itu padaku?”

Aurora tertawa pelan.

Lucu sekali.

Dulu, Jiang Han menikmati saat Elena Zhao dipermalukan, tapi sekarang, ketika keadaan sedikit berubah, dia tidak bisa menerimanya?

Jiang Han melangkah mendekat, ekspresinya semakin gelap. “Dengar, Elena. Aku sudah cukup sabar denganmu. Jangan berpikir hanya karena kau bertingkah sedikit berani, kau bisa mengubah nasibmu.”

Aurora tetap tenang, tapi dalam hatinya, dia sudah muak dengan omong kosong pria ini.

Jiang Han berpikir dia masih bisa mengendalikannya?

Sungguh bodoh.

“Apa kau benar-benar berpikir aku peduli padamu?” Jiang Han tertawa sinis. “Kau hanyalah beban, Elena. Aku hanya menoleransimu karena keluargamu memaksaku.”

Aurora mengangkat alis. “Begitu?”

Jiang Han tersenyum penuh penghinaan. “Kau tidak lebih dari batu loncatan bagiku.”

Aurora pura-pura berpikir. “Kalau begitu... kau pasti merasa sangat frustrasi karena tidak bisa membuangku, ya?”

Wajah Jiang Han menegang.

Karena itu benar.

Sejak awal, tunangan ini bukan kemauannya. Ayahnya mengikatnya dalam perjodohan dengan keluarga Zhao karena kepentingan bisnis.

Selama ini, dia membiarkan Elena dihina dan disiksa karena dia berharap gadis itu akan menyerah sendiri.

Tapi sekarang, gadis ini malah melawan?

Jiang Han mengepalkan tangan.

“Dengar baik-baik, Elena, aku tidak pernah mencintaimu. Aku sudah memiliki seseorang yang aku inginkan.”

Dan seolah ingin memastikan luka di hati gadis itu, tiba-tiba tangan Jiang Han meraih pinggang seorang gadis yang baru saja muncul dari balik pepohonan.

Aurora hanya duduk diam, menunggu dengan tenang.

Dan muncullah Shen Yue.

 

Shen Yue, Dalang di Balik Penghinaan

Shen Yue berdiri di samping Jiang Han dengan senyum kemenangan di wajahnya.

“Oh, maaf,” katanya sambil berpura-pura tersenyum manis. “Sepertinya aku mengganggu percakapan kalian.”

Aurora tetap diam, hanya menatap mereka dengan mata penuh kebosanan.

Shen Yue melingkarkan tangannya di lengan Jiang Han, lalu dengan sengaja menyandarkan kepalanya ke bahu pria itu.

“Elena, kau tidak keberatan, kan?” katanya dengan nada sinis. “Aku dan Jiang Han sudah bersama sejak lama.”

Aurora hampir ingin tertawa.

Mereka pikir ini akan melukainya?

Shen Yue tersenyum puas saat melihat tidak ada reaksi dari Aurora.

“Kau tidak ingat?” lanjutnya, suaranya penuh kepura-puraan. “Saat pesta ulang tahunku tahun lalu, Jiang Han memilih menemaniku daripada menghabiskan waktu denganmu.”

Salah satu gadis yang selalu mengikuti Shen Yue tertawa kecil. “Dan waktu festival olahraga! Kau tidak tahu berapa kali Jiang Han datang ke kamarnya di malam hari.”

Aurora masih tidak menunjukkan emosi.

Sebaliknya, dia malah menyandarkan tubuhnya ke bangku taman, menatap mereka dengan senyum dingin.

Jiang Han mengerutkan dahi.

Kenapa reaksinya berbeda?

“Elena, kau tidak merasa... sakit hati?” tanyanya, bingung.

Aurora mengangkat bahu. “Haruskah aku?”

Shen Yue tersentak.

Biasanya, Elena akan menangis atau berlari pergi dengan wajah putus asa.

Tapi gadis ini...?

Dia terlihat... tidak peduli.

Jiang Han mencibir, mencoba menutupi rasa tidak nyamannya. “Sudahlah. Aku hanya ingin kau tahu kebenarannya.”

Dia melingkarkan tangannya di bahu Shen Yue, seolah menunjukkan siapa yang benar-benar dia pilih.

“Jadi, akhiri semua ini. Jangan berpikir kau bisa bertingkah sok berharga. Kau tidak ada artinya bagiku.”

Shen Yue tersenyum puas, berpikir bahwa mereka akhirnya menghancurkan Elena.

Tapi kemudian—Aurora tertawa.

Tertawa.

Bukan tawa menyedihkan, bukan tawa putus asa.

Tapi tawa dingin dan penuh ejekan.

Jiang Han dan Shen Yue langsung membeku.

Aurora berdiri perlahan, mendekati mereka, dan berkata dengan suara rendah, “Jadi ini yang ingin kalian tunjukkan padaku?”

Dia menatap Jiang Han dengan tatapan tajam, dan untuk pertama kalinya, pria itu merasa... tidak nyaman.

Aurora mendekat, lalu berbisik di telinga Jiang Han, “Kalau kau ingin menghancurkan seseorang, pastikan dia benar-benar hancur.”

Jiang Han menegang.

“Aku tidak peduli padamu,” lanjut Aurora pelan, suaranya penuh ancaman. “Tapi kau seharusnya peduli padaku.”

Dia menarik diri dan menatap keduanya dengan senyum dingin.

“Karena suatu hari nanti...”

Aurora menyipitkan mata.

“Aku akan membuat kalian berdua berlutut di hadapanku, meminta belas kasihan.”

Dan tanpa menunggu jawaban mereka, Aurora berbalik dan pergi, meninggalkan keduanya yang masih terdiam dengan wajah pucat.

Hari ini adalah hari di mana Jiang Han dan Shen Yue mengira mereka telah memenangkan perang.

Tapi mereka tidak tahu.

Mereka baru saja memulai perang dengan iblis yang sebenarnya.

1
kanaikocho
Menyentuh banget.
Abadon007
Mengejutkan sekali!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!