NovelToon NovelToon
Jodohku

Jodohku

Status: sedang berlangsung
Genre:Beda Usia
Popularitas:1.8k
Nilai: 5
Nama Author: Nona Ahza

Kisah Seorang gadis yang bernama Rere yang berkali kali harus mengalami kegagalan dalam percintaan. Namun takdir berkata lain. Secaratak sengaja ia bertemu cowok yang akhirnya akan menjadi kekasihnya walaupun harus mengalami banyak rintangan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nona Ahza, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB. 13

Semakin dekat semakin dekat dan 10 cm lagi tubuh mereka nempel jadi satu.

"Maaf, kalian sedang apa...?" sapa seorang pelayan yang tengah lewat di tempat itu.

Dio terkejut dan menoleh ke belakang. Seorang pelayan cewek sudah berdiri di belakangnya sambil membawa nampan yang kosong. Rere bernafas dengan lega. Si mbak pelayan yang melihat wajah Rere, tau arti ekspresinya yang merasa lega.

"Masnya sedang mencari apa? Kalau mau ke toilet, itu di sebelah kiri mas, silahkan...?" ucap mbak pelayan lagi dengan sopan. Dio sangat kesal. Niatnya yang mau ngerjain Rere gagal karena kedatangan mbak pelayan itu.

"Ada apa ini...?" tanya seorang pelayan laki laki yang juga baru datang. Rere buru buru beringsut menjauh dari Dio. Sedangkan Dio, dengan terpaksa meninggalkan tempat itu tanpa sepatah kata pun.

"Mbak nggak kenapa kenapa kan...?" tanya si mbak pelayan yang menghampiri Rere setelah kepergian Dio.

"Nggak kok mbak, makasi ya mbak udah datang tepat waktu..." ucap Rere sangat lega sekali. Yang tadinya udah putus asa kalau di apa apain sama Dio.

"Sama sama mbak, tadi pas saya mau ke dapur, saya nggak sengaja liat mbak sama masnya tadi, saya curiga dan akhirnya saya samperin mbak, sebelumnya maaf kalau saya lancang mbak..." jelas si pelayan dengan sopan takut kalau kalau Rere kurang berkenan.

"Saya malah sangat berterima kasih mbak, karena tadi saya bener bener takut, mana di sini sepi lagi..." ucap Rere.

"Oh syukurlah kalau begitu mbak..."

"Sekali lagi terima kasih mbak...." kata Rere.

"Sama sama mbak, kalau begitu saya permisi dulu..."

"Iya mbak silahkan..." si mbak pelayan dan masnya segera berlalu dari tempat itu untuk melanjutkan pekerjaanya. Setelah kepergian mereka, Rere merapikan rambut dan bajunya. Setelah di rasa rapi, kembali lah ia ke tempat di mana teman temanya berkumpul tadi.

"Dari man sih lu Re, lama banget...?" ujar Mika yang terlihat celangak celinguk melihat Rere sejak tadi, karena lama ke toiletnya.

"Panjang Mik ceritanya nanti saja aku kasih tau..."

Bangku bulat dengan ukuran agak besar itu telah di kelilingi oleh Rere and the geng. Meja meja lain juga sudah banyak tamu yang menempatinya. Di atas meja sudah banyak hidangan yang tersaji yang mereka ambil sendiri. Sebentar lagi acara akan di mulai.

Mc sudah memulai acaranya. Berbicara dari a sampai z. Membacakan susunan acaranya. Kevin dan mama papanya terlihat sudah berdiri di depan tamu tamu. Didepan Kevin ada kue tart dua susun yang sangat mewah sekali. Di tengah tengah berlangsungnya acara, secara tak sengaja Rere menoleh ke kanan dan betapa kagetnya dia saat kedua matanya menangkap sosok cowok yang juga menatapnya.

"Gilang...?" ucap Rere lirih. Begitu juga dengan Gilang.

"Rere...?"

Namun keduanya berjarak agak jauh karena terhalang dua meja. Keduanya saling menundukan kepala dan tersenyum. Rere buru kembali ke posisi semula menghadap ke depan karena agak kikuk.

"Liatin siapa sih lu lang...?" tanya Zaki teman yang mengajaknya ke acara Kevin.

"Ah enggak kok.." jawab Gilang masih dengan senyum kecilnya. Karena penasaran, Zaki mengikuti arah pandang mata Gilang. Dan tertangkap lah sudah jawabanya. Zaki melihat Rere.

"Oh itu to, pantesan aja kawanku ini jadi tersipu malu, ada cewek cantik di sana..." ucap Zaki meledek Gilang.

"Udah kenalan belum? Kalau belum samperin aja sana..." ujar Zaki lagi.

"Udah kok, malahan aku sudah punya nomor wa nya." jelas Gilang sambil menoleh ke arah Rere lagi. Dan lagi lagi kebetulan Rere juga menoleh ke arahnya. Lalu keduanya saling melempar senyum.

"Cieee, hatiku teraduk aduk...." ledek Zaki lagi.

Entah mengapa, saat Gilang melihat Rere, hatinya merasakan ada yang berbeda. Rasanya adem di hatinya. Dua tahun sudah semenjak ia putus dari Vero, Gilang tak mau menjalin hubungan dulu dengan cewek. Tapi pernah saat hatinya lagi sakit sakitnya, ia pernah berdoa kepada Tuhan, agar di pertemukan dengan cewek yang bener bener tulus menerimanya. Mungkin inilah doa kecil ini lah yang di kabulkan oleh Tuhan.

Acara demi acara sudah di lalui. Sambutan potong kue hingga kini acara penutupan. Semua tamu undangan satu persatu pamit kepada sang tuan rumah.

"Vin selamat ya sekali lagi, kami pulang dulu ya..." ucap Rere di ikuti yang lain.

Dari jauh, Gilang yang melihat Rere sudah berpamitan, dan berjalan menuju mobilnya, buru buru menyusul.

"Em, Rere...?" sapa Gilang malu malu.

"Eh, Gilang..." jawab Rere sambil tersenyum.

"Mau pulang ya...?"

"Cieee, siapa nih...?" ledek Cindy.

"Temen..." ucap Rere dan Gilang barengan sambil menunjuk satu sama lain. Keduanya salah tingkah dan malu malu.

"Eheemmm..." ledek Juna dan Ata yang sejak tadi menyaksikan adegan itu. Hal itu semakin membuat Rere dan juga Gilang semakin malu saja. Rona pipi mereka tak dapat berbohong, karena berwarna merah jambu.

"Ya sudah, hati hati ya, mari semuanya..." pamit Gilang dengan sopanya. Lalu segera berlalu dari tempat itu dan masuk le dalam mobil Zaki yang sudah menunggunya.

"Tampan sekali tuh cowok mbak Re, siapa...?" tanya Sania yang diam diam terpesona oleh ketampanan Gilang.

"Temen kok San, baru juga kenal kemaren..." jawab Rere tersenyum.

"Kenalin ke kita dong..." celoteh Cindy dengan gaya selengekannya.

"Ih apaan sih kamu, ayo pulang sekarang."

Karena hari juga sudah malam, mereka segera pulang. Seperti tadi, Rere dan Sania satu mobil sama Ata. Sedangkan Cindy dan Mika satu mobil sama Juna.

" Ta boleh nggak aku nanya...?" tanya Rere memecah suasana.

"Apa mbak, boleh saja silahkan..." jawab Ata santai.

"Tapi ini agak pribadi, aku takut tar kamu marah lagi..." ujar Rere lagi.

"Santai aja lagi mbak.."

"Beneran nih...?" tanya Rere memastikan.

"Iya mbak beneran..." jawab Ata tersenyum sambil tetap fokus nyetir.

Pasti mbak Rere mau nanyain gua sama Mika nih.

"Em ga jadi deh..." ujar Rere yang mengurungkan niatnya, karena Rere merasa gak enak kalau ada Sania, kan dia termasuk anggota baru, jadi Rere ingin menjaga privasi saja.

"Loh gimana mbak Rere ini, kok nggak jadi, malah bikin aku jadi penasaran ini..." ujar Ata yang bingung dengan Rere.

"Nggak ah, udah ayo ngebut, biar cepet sampai rumah..."

Ata hanya terkekeh. Rere bisa menahan keponya. Kalau nggak ada Sania mungkin ia bisa leluasa ngobrol dan bercanda bersama Ata, karena ia sudah menganggap Ata seperti adiknya sendiri. Tak lama mereka sampai di kontrakan Sania, setelah Sania turu dan masuk ke dalam rumahnya, Ata melanjutkan mengantar Rere. Selama perjalanan Rere tak mengulang pertanyaanya tadi. Lebih membahas topik yang lain.

"Ta makasi ya...." ucap Rere saat ia sudah turun dari mobil karena sudah sampai di rumahnya.

"Sama sama mbak, saya langsung saja mbak..." jawab Ata.

"Hati hati ya...?" Rere melambaikan tangan saat Ata melajukan mobilnya. Gadis itu memandang mobil Ata yang kian menjauh lalu hilang dari pandanganya. Rere sendiri kemudian masuk ke dalam rumah untuk segera beristirahat.

Bersambung

1
☠ᵏᵋᶜᶟ𝕸y💞Putri𖣤​᭄𒈒⃟ʟʙ⏤͟͟͞͞R
di bab awal dijelaskan Kevin satu tahun di atas Rere, sekarang malah 28. ata juga awalnya dijelaskan umur 23 disini malah 26...
nona ahza: iya kk makasi saran dan krtiknya, sangat berharga sekali, sebagai motifasi buat aku😍🙏
☠ᵏᵋᶜᶟ𝕸y💞Putri𖣤​᭄𒈒⃟ʟʙ⏤͟͟͞͞R: semangat, ceritanya seru...
diperhatikan lagi, jangan sampai ada typo 🤗
total 3 replies
☠ᵏᵋᶜᶟ𝕸y💞Putri𖣤​᭄𒈒⃟ʟʙ⏤͟͟͞͞R
sepertinya seru
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!