NovelToon NovelToon
Suami, Wasiat Abi

Suami, Wasiat Abi

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikah Kontrak / Cerai / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:1M
Nilai: 4.7
Nama Author: Triyani

Demi memenuhi wasiat sang ayah, Ziyana Syahira harus rela menikah dengan pria yang sama sekali tidak dia kenali bernama Dirga Bimantara, seorang CEO yang terkenal dengan sikap dingin dan cuek.

Belum juga reda keterkejutan Ziyana akan pernikahan dadakannya bersama dengan Dirga. Ziyana kembali di kejutkan dengan sebuah kontrak pernikahan yang di sodorkan oleh Dirga. Jika pernikahan keduanya hanya akan terjalin selama satu tahun saja dan Ziya dilarang ikut campur dengan urusan pribadi dari pria itu.

Lalu, bagaimana jadinya jika baru 6 bulan pernikahan itu berjalan, Dirga sudah menjatuhkan talak pada Ziya dan diwaktu yang bersamaan Ziyana pun di nyatakan hamil?

Mampukah Ziyana jujur jika saat itu dia tengah hamil anak dari Dirga. Ataukah, Ziyana tetap memilih untuk pergi dengan merahasiakan keberadaan sang janin yang tumbuh dalam rahim nya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Triyani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Rumah Baru Ziya.

"Ayo, Nyonya. Silahkan turun, kita sudah sampai."

Seketika, suara dari Arman membangunkan Ziya dari lamunan nya. Ziya cukup di buat takjub saat melihat bangunan yang mewah dan megah yang baru saja dia datangi.

Sebuah rumah yang begitu besar dan juga mewah. Bisa Ziya bayangkan, bagaimana kaya nya orang yang memiliki rumah yang baru saja dia datangi itu.

"Ini, rumah siapa Mas?" tanya Ziya, yang seketika hal itu membuat Arman tertegun. Karena untuk pertama kalinya, Arman di panggil 'Mas' oleh majikan nya.

"Maaf, Nyonya. Sebelum saya menjawab, bisa saya minta tolong?"

"Minta tolong? Apa itu? Insya Allah, kalau saya bisa akan saya bantu,"

"Tolong, jangan panggil saya Mas. Anda adalah majikan saya. Jadi, tolong panggil saja saya Arman,"

"Tapi, itu tidak sopan. Apalagi, sepertinya Mas juga usianya di atas saya,"

"Dalam urusan pekerjaan tidak ada istilah usia lebih tua atau lebih muda. Sebagai seorang karyawan, saya di wajibkan hormat pada majikan saya. Meski usia majikan saya jauh lebih muda dari saya sekalipun. Akan sangat tidak pantas jika seorang majikan seperti nyonya, memanggil karyawan nya dengan sebutan Mas. Saya juga takut, hal itu akan menimbulkan persepsi lain dari orang yang mendengarnya. Jadi, saya mohon demi kenyamanan bersama tolong biasakan untuk memanggil saya dengan sebutan Arman saja,"

"Baiklah. Jika itu yang harus saya lakukan, akan saya usahakan. Tapi, balik lagi ke pertanyaan saya tadi. Ini, rumah siapa? Kenapa kita datang ke sini?"

"Ini adalah rumah utama milik Pak Dirga dan mulai sekarang, Nyonya akan tinggal di sini. Mari, Nyonya. Kita masuk kedalam, agar Nyonya bisa beristirahat didalam sana."

Arman pun akhirnya membawa Ziya masuk kedalam rumah besar dan mewah itu. Disana, Ziya disambut dengan cukup baik oleh pengurus rumah yang sudah bekerja bersama dengan Dirga sejak pria itu berusia muda.

"Mari, Nyonya. Silahkan masuk," lanjut Arman setelah membukakan pintu rumah itu untuk Ziya.

"Iya, terima kasih Arman. Assalamualaikum," jawab Ziya, lalu mengucapkan salam saat memasuki rumah baru nya pasca menikah dengan Dirga.

"Wa'alaikum salam warahmatullahi wabarakatuh. Selamat datang, Nyonya. Perkenalkan saya Bi Inah, saya adalah pengurus rumah ini dan jika Nyonya butuh bantuan, jangan sungkan untuk mengatakan nya kepada saya," jawab Bi Inah, saat menyambut kedatangan majikan barunya itu.

"Iya, Bi. Salam kenal, saya Ziya dan terima kasih sebelumnya. Maaf jika mulai saat ini saya akan banyak merepotkan Bibi dan juga Arman,"

"Tidak apa apa Nyonya. Itu bukan masalah, karena membantu Tuan dan Nyonya adalah tugas kami. Mari, Nyonya saya antar ke kamar anda,"

"Iya, baik Bi. Terima kasih."

Bi Inah pun segera membawa Ziya menuju ke lantai atas. Dimana kamar yang akan Ziya tempati berada di sana. Sepanjang jalan menuju ke lantai atas tidak henti hentinya Ziya di buat kagum dengan isi rumah yang akan dia tempati mulai dari hari ini.

Semua furniture yang mengisi seluruh sudut ruangan itu terlihat begitu mewah dan juga mahal. Seketika, kepercayaan diri Ziya pun semakin menghilang manakala menyadari betapa kaya nya seorang Dirga Bimantara.

Setiba nya di lantai atas, Ziya pun kembali di buat takjum dan kagum. Dimana, di lantai itu juga sama halnya dengan di lantai bawah. Seluruh sudut ruangan di isi dengan barang barang yang terkesan mewah dan mahal.

Hingga, langkah Ziya dan Bi Inah pun terhenti tepat di depan pintu berwarna putih tulang. Salah satu pintu kamar yang ada di lantai dua rumah mewah milik Dirga.

Kreekkkk...

"Ayo, Nyonya. Silahkan masuk, mulai sekarang ini adalah kamar milik Nyonya," ucap Bi Inah setelah membuka pintu kamar itu.

"Iya, Bi. Terima kasih." jawab Ziya, yang turut serta masuk ke dalam kamar yang pintunya baru saja di bukakan oleh Bi Inah.

Seketika, Ziya pun kembali di buat takjub setelah memasuki kamar yang akan dia tempati mulai dari hari ini. Karena kamar itu begitu luas dan juga mewah karena seluruh isi dari kamar itu begitu terlihat mewah serta mahal.

Bayangkan, kasur di kamar itu pun memiliki ukuran yang cukup besar. Hingga cukup untuk di tempati oleh 3 sampai 4 orang untuk ukuran tubuh yang standar seperti Ziya.

Memiliki tinggi badan 160cm dengan berat badan 50kg. Tubuh Ziya cukup terbilang kecil di banding kan Dirga yang memiliki tinggi badan 180cm dengan berat badan 72kg dan kini, Ziya tengah berada di kamar yang memiliki luar 3x lipat dari luas kamarnya yang berada di rumah kedua orang tuanya.

Meski lahir dari keluarga yang berkecukupan. Namun, sepertinya keluarga Ziya tidaklah sekaya keluarga Dirga. Sehingga, Ziya pun merasa insecure saat tahu jika pria yang kemarin menikahi nya adalah seorang konglomerat.

"Silahkan Nyonya, istirahatlah. Jika butuh bantuan atau sesuatu, jangan sungkan untuk menghubungi saya. Nyonya bisa menggunakan telepon yang ada di meja dekat kasur, lalu tekan angka no.1 untuk menghubungi saya. Jadi, Nyonya tidak perlu repot repot turun ke lantai bawah untuk meminta bantuan dari saya. Cukup sampaikan lewat telepon saja," lanjut Bi Inah, setelah keduanya berada di dalam kamar.

"Iya, Bi. Terima kasih," jawab Ziya, di sela kekagumannya melihat seisi rumah pribadi milik Dirga.

"Iya, Nyonya. Sama sama, kalau begitu silahkan anda beristirahat. Saya pamit dulu untuk melanjutkan kembali pekerjaan saya,"

"Iya, Bi. Silahkan,"

"Baiklah. Kalau begitu saya permisi dulu Nyonya,"

"Iya, Bi. Silahkan."

Setelah mengantarkan Ziya ke kamarnya. Bi Inah pun segera pergi untuk kembali melanjutkan pekerjaan nya. Sementara Ziya sendiri, masih diam terpaku di tempat sembari menatap tak percaya seluruh sudut ruangan kamar barunya itu.

*

*

Malam harinya.

"Tok..."

"Tok..."

"Permisi Nyonya. Ini Bi Inah." seru Bi Inah setelah mengetuk pintu kamar milik Ziya.

Kreeekkkk...

"Iya, Bi. Ada apa ya?"

"Itu, makan malam sudah siap. Apa Nyonya mau makan sekarang?"

"Apa, Mas Dirga sudah pulang?" jawab Ziya, dengan balik bertanya tanpa menjawab pertanyaan dari Bi Inah.

"Belum, Nyonya,"

"Baiklah. Kalau begitu, saya akan nunggu Mas Dirga pulang dulu. Biar kami bisa makan bersama," jawab Ziya lagi.

"Tapi, Tuan Dirga tidak akan pulang ke rumah ini Nyonya. Tadi sore, beliau menghubungi saya untuk menitipkan Nyonya karena Tuan akan bertolak ke luar negeri untuk melakukan perjalanan bisnis,"

"Oh, begitu ya? Baiklah kalau begitu, saya akan makan sekarang."

Mendengar jika suaminya tidak akan pulang, Ziya pun akhirnya ikut turun ke lantai bawah untuk makan malam. Ada perasaan tidak nyaman saat Ziya tahu jika Dirga pergi ke luar negeri untuk melakukan perjalanan bisnis dan hal itu Ziya ketahui dari orang lain.

Sementara Dirga sendiri tidak pernah menghubunginya untuk mengatakan hal tersebut. Namun, Ziya pun sadar jika pernikahan mereka memanglah hanya untuk sementara. Jadi, wajar saja jika Dirga tidak menganggap Ziya ada.

1
Yanti Yana
jgn mau zi...bisa jadi suka Krn sdh tau zi itu anaknya spa apalg Bagas sdh blg klu Uda cerita byk tentang zi kemamanya
Adel Sahara
👍
Titin Sumarni Binti Iri
saran aja ini buat zingga ..cb belajar ilmu bela diri .. biar bs jaga diri dan bs melawan orang2 yg mendzoliminya
Rizka Oktalina
katanya kaya...mosok bayar sopir gk mampu....
Nisa Nisa
aneh, korban malah minta maaf berkali kali. Aku tdk paham sudut pandang spt cerita ini.
Nisa Nisa
ya krn ada hasil tes DNA, tp kok aku heran dari mana sampel Dirga utk melakukan tes DNA dgn Zingga secara mereka kan sdh pisah 6 th
Nisa Nisa
iya kan mau nya marah menyalahkan padahal dia yg brensek
Nisa Nisa
alasan yg sangat ditolak akal sehat, harusnya justru minta pertanggungjawaban dari lelaki berstts suami to berperilaku sebagai pemerkosa yg pura-pura lupa dgn dalih mabuk
Nisa Nisa
Baru kali ini ketemu ibu yg gk membela putrinya sama sekali, membantu berbohong dan berkali kali minta maaf seolah putrinya yg salah.
Nisa Nisa
Kan kebohongan yg dipersoalkan, bukan ke brensekan Dirga yg menyebabkan dia perempuan bodoh itu memilih berbohong
Nisa Nisa
Seolah dirinya korban Dirga Dirga
Nisa Nisa
Sok baik spt punya hati nurani aja yg mempermainkan pernikahan mabuk dan memperkosa lalu pura-pura lupa dan menceraikan lewat telepon tanpa adab
Nisa Nisa
bisa aja otak si jahat Dirga kemudian gk mau mengakui anak itu dan menuduh Ziya hanya ingin memperalat dia agar mengobati putri Ziya
Nisa Nisa
anak usia 5 th bisa ngomong spt itu??
Nisa Nisa
bisa saja Dirga akan menyalahkan atas kebohongan Ziya dan umi Aisyah waktu itu dan kalau benar itu putrinya knp harus dirahasiakan.
Nisa Nisa
msh bisa bersikapnegitu baik, ibunya Ziya jg Terima aja nasib putri dan cucunya malah penuh basa basi mintaaaf sama besan waktu perceraian gk bermoral itu
Nisa Nisa
ini kapan Ziya kembali ke kota yg sama bukannya sdh pergi ke kota Hasna
yopi 123
anak orang kaya kok lelet amat kurang greget
sherly
bawa aja ke RS jiwa
sherly
emang dasar anak durhaka....
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!