NovelToon NovelToon
Suami, Wasiat Abi

Suami, Wasiat Abi

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikah Kontrak / Cerai / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:462.4k
Nilai: 4.7
Nama Author: Triyani

Demi memenuhi wasiat sang ayah, Ziyana Syahira harus rela menikah dengan pria yang sama sekali tidak dia kenali bernama Dirga Bimantara, seorang CEO yang terkenal dengan sikap dingin dan cuek.

Belum juga reda keterkejutan Ziyana akan pernikahan dadakannya bersama dengan Dirga. Ziyana kembali di kejutkan dengan sebuah kontrak pernikahan yang di sodorkan oleh Dirga. Jika pernikahan keduanya hanya akan terjalin selama satu tahun saja dan Ziya dilarang ikut campur dengan urusan pribadi dari pria itu.

Lalu, bagaimana jadinya jika baru 6 bulan pernikahan itu berjalan, Dirga sudah menjatuhkan talak pada Ziya dan diwaktu yang bersamaan Ziyana pun di nyatakan hamil?

Mampukah Ziyana jujur jika saat itu dia tengah hamil anak dari Dirga. Ataukah, Ziyana tetap memilih untuk pergi dengan merahasiakan keberadaan sang janin yang tumbuh dalam rahim nya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Triyani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Rumah Baru Ziya.

"Ayo, Nyonya. Silahkan turun, kita sudah sampai."

Seketika, suara dari Arman membangunkan Ziya dari lamunan nya. Ziya cukup di buat takjub saat melihat bangunan yang mewah dan megah yang baru saja dia datangi.

Sebuah rumah yang begitu besar dan juga mewah. Bisa Ziya bayangkan, bagaimana kaya nya orang yang memiliki rumah yang baru saja dia datangi itu.

"Ini, rumah siapa Mas?" tanya Ziya, yang seketika hal itu membuat Arman tertegun. Karena untuk pertama kalinya, Arman di panggil 'Mas' oleh majikan nya.

"Maaf, Nyonya. Sebelum saya menjawab, bisa saya minta tolong?"

"Minta tolong? Apa itu? Insya Allah, kalau saya bisa akan saya bantu,"

"Tolong, jangan panggil saya Mas. Anda adalah majikan saya. Jadi, tolong panggil saja saya Arman,"

"Tapi, itu tidak sopan. Apalagi, sepertinya Mas juga usianya di atas saya,"

"Dalam urusan pekerjaan tidak ada istilah usia lebih tua atau lebih muda. Sebagai seorang karyawan, saya di wajibkan hormat pada majikan saya. Meski usia majikan saya jauh lebih muda dari saya sekalipun. Akan sangat tidak pantas jika seorang majikan seperti nyonya, memanggil karyawan nya dengan sebutan Mas. Saya juga takut, hal itu akan menimbulkan persepsi lain dari orang yang mendengarnya. Jadi, saya mohon demi kenyamanan bersama tolong biasakan untuk memanggil saya dengan sebutan Arman saja,"

"Baiklah. Jika itu yang harus saya lakukan, akan saya usahakan. Tapi, balik lagi ke pertanyaan saya tadi. Ini, rumah siapa? Kenapa kita datang ke sini?"

"Ini adalah rumah utama milik Pak Dirga dan mulai sekarang, Nyonya akan tinggal di sini. Mari, Nyonya. Kita masuk kedalam, agar Nyonya bisa beristirahat didalam sana."

Arman pun akhirnya membawa Ziya masuk kedalam rumah besar dan mewah itu. Disana, Ziya disambut dengan cukup baik oleh pengurus rumah yang sudah bekerja bersama dengan Dirga sejak pria itu berusia muda.

"Mari, Nyonya. Silahkan masuk," lanjut Arman setelah membukakan pintu rumah itu untuk Ziya.

"Iya, terima kasih Arman. Assalamualaikum," jawab Ziya, lalu mengucapkan salam saat memasuki rumah baru nya pasca menikah dengan Dirga.

"Wa'alaikum salam warahmatullahi wabarakatuh. Selamat datang, Nyonya. Perkenalkan saya Bi Inah, saya adalah pengurus rumah ini dan jika Nyonya butuh bantuan, jangan sungkan untuk mengatakan nya kepada saya," jawab Bi Inah, saat menyambut kedatangan majikan barunya itu.

"Iya, Bi. Salam kenal, saya Ziya dan terima kasih sebelumnya. Maaf jika mulai saat ini saya akan banyak merepotkan Bibi dan juga Arman,"

"Tidak apa apa Nyonya. Itu bukan masalah, karena membantu Tuan dan Nyonya adalah tugas kami. Mari, Nyonya saya antar ke kamar anda,"

"Iya, baik Bi. Terima kasih."

Bi Inah pun segera membawa Ziya menuju ke lantai atas. Dimana kamar yang akan Ziya tempati berada di sana. Sepanjang jalan menuju ke lantai atas tidak henti hentinya Ziya di buat kagum dengan isi rumah yang akan dia tempati mulai dari hari ini.

Semua furniture yang mengisi seluruh sudut ruangan itu terlihat begitu mewah dan juga mahal. Seketika, kepercayaan diri Ziya pun semakin menghilang manakala menyadari betapa kaya nya seorang Dirga Bimantara.

Setiba nya di lantai atas, Ziya pun kembali di buat takjum dan kagum. Dimana, di lantai itu juga sama halnya dengan di lantai bawah. Seluruh sudut ruangan di isi dengan barang barang yang terkesan mewah dan mahal.

Hingga, langkah Ziya dan Bi Inah pun terhenti tepat di depan pintu berwarna putih tulang. Salah satu pintu kamar yang ada di lantai dua rumah mewah milik Dirga.

Kreekkkk...

"Ayo, Nyonya. Silahkan masuk, mulai sekarang ini adalah kamar milik Nyonya," ucap Bi Inah setelah membuka pintu kamar itu.

"Iya, Bi. Terima kasih." jawab Ziya, yang turut serta masuk ke dalam kamar yang pintunya baru saja di bukakan oleh Bi Inah.

Seketika, Ziya pun kembali di buat takjub setelah memasuki kamar yang akan dia tempati mulai dari hari ini. Karena kamar itu begitu luas dan juga mewah karena seluruh isi dari kamar itu begitu terlihat mewah serta mahal.

Bayangkan, kasur di kamar itu pun memiliki ukuran yang cukup besar. Hingga cukup untuk di tempati oleh 3 sampai 4 orang untuk ukuran tubuh yang standar seperti Ziya.

Memiliki tinggi badan 160cm dengan berat badan 50kg. Tubuh Ziya cukup terbilang kecil di banding kan Dirga yang memiliki tinggi badan 180cm dengan berat badan 72kg dan kini, Ziya tengah berada di kamar yang memiliki luar 3x lipat dari luas kamarnya yang berada di rumah kedua orang tuanya.

Meski lahir dari keluarga yang berkecukupan. Namun, sepertinya keluarga Ziya tidaklah sekaya keluarga Dirga. Sehingga, Ziya pun merasa insecure saat tahu jika pria yang kemarin menikahi nya adalah seorang konglomerat.

"Silahkan Nyonya, istirahatlah. Jika butuh bantuan atau sesuatu, jangan sungkan untuk menghubungi saya. Nyonya bisa menggunakan telepon yang ada di meja dekat kasur, lalu tekan angka no.1 untuk menghubungi saya. Jadi, Nyonya tidak perlu repot repot turun ke lantai bawah untuk meminta bantuan dari saya. Cukup sampaikan lewat telepon saja," lanjut Bi Inah, setelah keduanya berada di dalam kamar.

"Iya, Bi. Terima kasih," jawab Ziya, di sela kekagumannya melihat seisi rumah pribadi milik Dirga.

"Iya, Nyonya. Sama sama, kalau begitu silahkan anda beristirahat. Saya pamit dulu untuk melanjutkan kembali pekerjaan saya,"

"Iya, Bi. Silahkan,"

"Baiklah. Kalau begitu saya permisi dulu Nyonya,"

"Iya, Bi. Silahkan."

Setelah mengantarkan Ziya ke kamarnya. Bi Inah pun segera pergi untuk kembali melanjutkan pekerjaan nya. Sementara Ziya sendiri, masih diam terpaku di tempat sembari menatap tak percaya seluruh sudut ruangan kamar barunya itu.

*

*

Malam harinya.

"Tok..."

"Tok..."

"Permisi Nyonya. Ini Bi Inah." seru Bi Inah setelah mengetuk pintu kamar milik Ziya.

Kreeekkkk...

"Iya, Bi. Ada apa ya?"

"Itu, makan malam sudah siap. Apa Nyonya mau makan sekarang?"

"Apa, Mas Dirga sudah pulang?" jawab Ziya, dengan balik bertanya tanpa menjawab pertanyaan dari Bi Inah.

"Belum, Nyonya,"

"Baiklah. Kalau begitu, saya akan nunggu Mas Dirga pulang dulu. Biar kami bisa makan bersama," jawab Ziya lagi.

"Tapi, Tuan Dirga tidak akan pulang ke rumah ini Nyonya. Tadi sore, beliau menghubungi saya untuk menitipkan Nyonya karena Tuan akan bertolak ke luar negeri untuk melakukan perjalanan bisnis,"

"Oh, begitu ya? Baiklah kalau begitu, saya akan makan sekarang."

Mendengar jika suaminya tidak akan pulang, Ziya pun akhirnya ikut turun ke lantai bawah untuk makan malam. Ada perasaan tidak nyaman saat Ziya tahu jika Dirga pergi ke luar negeri untuk melakukan perjalanan bisnis dan hal itu Ziya ketahui dari orang lain.

Sementara Dirga sendiri tidak pernah menghubunginya untuk mengatakan hal tersebut. Namun, Ziya pun sadar jika pernikahan mereka memanglah hanya untuk sementara. Jadi, wajar saja jika Dirga tidak menganggap Ziya ada.

1
Sunaryati
Nah jika tidak ada konflik bacanya adem dan senang Zira benar- benar jiwanya sudah baik dan hidup normal
🌷💚SITI.R💚🌷
Alhamdulillah,,zira sdh bahagia sm arman..
Erna Fadhilah
alkhamdulillah akhirnya zira udah ga matre lagi dan menemukan seorang lelaki yang tepat
Memyr 67
𝗇𝗀𝗀𝖺𝗄 𝗎𝗌𝖺𝗁 𝗉𝖾𝖽𝗎𝗅𝗂 𝗅𝖺𝗀𝗂. 𝗓𝗂𝗋𝖺 𝖺𝗇𝖺𝗄 𝗈𝗋𝖺𝗇𝗀 𝗇𝗀𝗀𝖺𝗄 𝗃𝖾𝗅𝖺𝗌. 𝖻𝗂𝖺𝗋𝗄𝖺𝗇 𝗌𝖺𝗃𝖺 𝗄𝖺𝗅𝖺𝗎 𝗄𝖾𝗇𝖺𝗉𝖺 𝗇𝖺𝗉𝖺. 𝗍𝗎𝗆𝖺𝗇.
Memyr 67
𝖼𝖾𝗐𝖾𝗄 𝖻𝗈𝖽𝗈𝗁 𝗆𝗈𝖽𝖾𝗅 𝗓𝗂𝗋𝖺 𝗆𝖾𝗆𝖺𝗇𝗀 𝖻𝖾𝖻𝖺𝗅𝗇𝗒𝖺 𝗇𝗀𝗀𝖺𝗄 𝖺𝖽𝖺 𝗈𝖻𝖺𝗍.
Memyr 67
𝗓𝗂𝗋𝖺 𝗆𝖾𝗆𝖺𝗇𝗀 𝖻𝗈𝖽𝗈𝗁. 𝗃𝖺𝖽𝗂 𝗉𝖾𝗅𝖺𝗃𝖺𝗋𝖺𝗇 𝖺𝗉𝖺𝗉𝗎𝗇 𝗇𝗀𝗀𝖺𝗄 𝗉𝖺𝗁𝖺𝗆 𝗉𝖺𝗁𝖺𝗆. 𝗃𝖺𝗇𝗀𝖺𝗇𝗄𝖺𝗇 𝗆𝖾𝗇𝗎𝗍𝗎𝗉𝗏𝖺𝗎𝗋𝖺𝗍, 𝗌𝗁𝖺𝗅𝖺𝗍 𝗅𝗂𝗆𝖺 𝗐𝖺𝗄𝗍𝗎 𝗂𝗍𝗎 𝗐𝖺𝗃𝗂𝖻 𝗌𝖺𝗃𝖺 𝗍𝗂𝖽𝖺𝗄 𝗉𝖺𝗁𝖺𝗆. 𝗎𝗆𝗎𝗋 𝖻𝖺𝗐𝖺𝗁 𝗍𝗂𝗀𝖺𝗉𝗎𝗅𝗎𝗁 𝗍𝖺𝗁𝗎𝗇, 𝗄𝖾𝗅𝖺𝗄𝗎𝖺𝗇 𝖻𝖺𝗐𝖺𝗁 𝗍𝗂𝗀𝖺 𝗍𝖺𝗁𝗎𝗇.
Memyr 67
𝗓𝗂𝗋𝖺 𝗇𝗀𝗀𝖺𝗄 𝖺𝖽𝖺 𝗈𝗍𝖺𝗄𝗇𝗒𝖺. 𝗌𝗎𝖽𝖺𝗁 𝗍𝖾𝗋𝖺𝗇𝗀 𝗍𝖾𝗋𝖺𝗇𝗀𝖺𝗇 𝖽𝗂𝗍𝗈𝗅𝖺𝗄, 𝗆𝖺𝗅𝖺𝗁 𝖼𝗈𝗐𝗈𝗄 𝗒𝗀 𝗆𝖾𝗇𝗈𝗅𝖺𝗄 𝗅𝖾𝖻𝗂𝗁 𝗆𝖾𝗆𝗂𝗅𝗂𝗁 𝗆𝖾𝗇𝗂𝗄𝖺𝗁𝗂 𝗐𝖺𝗇𝗂𝗍𝖺 𝗅𝖺𝗂𝗇, 𝗆𝖺𝗌𝗂𝗁 𝖺𝗃𝖺 𝗇𝗀𝖾𝗃𝖺𝗋.
Memyr 67
𝖼𝖾𝗋𝗂𝗍𝖺𝗇𝗒𝖺 𝗍𝖾𝗋𝗅𝖺𝗅𝗎 𝗆𝖾𝗇𝖺𝗋𝗂𝗄 𝗎𝗇𝗍𝗎𝗄 𝖽𝗂𝗌𝗄𝗂𝗉
Memyr 67
𝖽𝗂𝗋𝗀𝖺 𝗉𝖾𝗇𝖽𝗂𝖽𝗂𝗄𝖺𝗇𝗇𝗒𝖺 𝗍𝗂𝗇𝗀𝗀𝗂 𝗉𝖾𝗆𝖺𝗁𝖺𝗆𝖺𝗇 𝖺𝗀𝖺𝗆𝖺𝗇𝗒𝖺 𝗋𝖾𝗇𝖽𝖺𝗁
Memyr 67
𝖽𝗂𝗋𝗀𝖺 𝖻𝗎𝗍𝖺. 𝗂𝗌𝗍𝗋𝗂 𝗌𝖾𝖻𝖺𝗂𝗄 𝗓𝗂𝗒𝖺𝗇𝖺 𝖽𝗂𝖼𝖾𝗋𝖺𝗂𝗄𝖺𝗇. 𝗉𝖺𝖼𝖺𝗋 𝗒𝗀 𝗇𝗀𝗀𝖺𝗄 𝗍𝖺𝗎 𝗁𝖺𝗆𝗂𝗅 𝗌𝖺𝗆𝖺 𝗌𝗂𝖺𝗉𝖺, 𝖽𝗂𝗇𝗂𝗄𝖺𝗁𝗂. 𝖼𝗈𝗐𝗈𝗄 𝖻𝗎𝗍𝖺 𝖽𝖺𝗇 𝖻𝗈𝖽𝗈𝗁.
Sri Wahyuni
Luar biasa
🌷💚SITI.R💚🌷
lanjuut
Yasmin Natasya
rajin2 up dong thor...
Sunaryati
Selamat mudah- mudahan awal kesembuhanmu
Azlin Hamid
Luar biasa
Erna Fadhilah
kirain di part ini arman udah unboxing zira, ternyata belum 🤭🤭🤭
Naufal Affiq
selamat ya zira dan arman,semoga menjadi keluarga yang samawa
🌷💚SITI.R💚🌷
Arman romantis bangeet ya..udah ziya terima dengan lapang dada toh kamu jg suka kn sm arman
🌷💚SITI.R💚🌷
Alhamdulillah..barakallah ya zira sm arman
Naufal Affiq
Selamat ya Arman dan zira,semoga menjadi keluarga SAMAWA
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!