Danu Alfaendra, pria matang yang sudah berusia 30 tahun itu tidak terima jika adik tirinya harus menikah terlebih dahulu, sehingga selama dua tahun lamanya dia mengencani banyak wanita, dimulai ada yang berprofesi menjadi dokter, model, pengacara, dan berbagai macam profesi lainnya. Namun, tak ada yang membuatnya jatuh cinta.
Para wanita selalu memanggilnya playboy cap nanggung, karena Danu tidak berani meniduri para wanitanya, mungkin karena Danu ingin memberikan keperjakaannya untuk wanita yang dia cintai suatu saat nanti.
Danu adalah seorang pria pekerja keras, dia memiliki keahlian sebagai hacker dan bergabung dengan seorang detektif di The Darkness, selain itu dia juga pemilik salah satu restoran mewah di ibu kota.
Namun, malam itu tiba-tiba keperjakaannya direnggut oleh seorang wanita karena pengaruh obat perangsang. Haruskah dia meminta pertanggungjawaban dari wanita itu? Karena wanita itu adalah adik tirinya. Atau lebih baik dia mencari wanita lain sebagai belahan jiwanya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon DF_14, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 25
Tak berhenti begitu saja, Danu kembali memberikan kecupan demi kecupan di mulai dari rambut Maura, lalu mengecup wajah cantiknya, mengecup bibirnya, kemudian turun ke lehernya, membuat Maura menggerinjal kegelian.
Danu kembali mengu-lum bagian pucuk bulatan indah di dada Maura, hal tersebut membuat Maura mendes-ah dan mendes-ah lagi.
Des-ahan Muara terdengar semakin menjadi-jadi saat kecupan itu menghujani perutnya Maura, Danu sungguh membuat wanita itu tak berdaya dengan semua kenikmatan yang dia berikan kepadanya.
Kini kecupan Danu telah turun ke paha dan terus menelusuri ke bawah sampai ke ujung kakinya yang bersih, Maura adalah seorang wanita yang pandai merawat dirinya, hingga seluruh tubuhnya terlihat begitu sangat indah dan mempesona, nyaris tanpa cela.
Kecupan Danu naik lagi menelusuri betis jenjangnya dan sampai ke paha, dia pun membuka celana da-lam Maura, sehingga kini mata Danu terfokus ke bongkohan indah yang terletak di antara dua paha. Oh sungguh indahnya, benar-benar indah.
Tanpa berpikir panjang, Danu menenggelamkan kepalanya diantara kedua pangkal paha Maura, dia memberikan kecupan pada kulit yang teramat lembut tersebut.
Maura merengek karena dia merasakan kegelian dibawah perutnya ketika lidah hangat Danu menyapa miliknya, sampai dia menggeliatkan badannya berkali-kali.
"Ughh... geli kak...!"
Maura berdenyut hebat merasakan basahnya bibir Danu saat me-lu-matnya.
Maura mendes-ah kembali. Membuatnya menggila merasakan Danu meliuk-liukan lidahnya menyapu dengan lembut miliknya, dan lidah itu kini memainkan satu titik yang paling sensitif dia area sana. Maura bagaikan telah kehilangan arah, sampai dia tanpa menyadari membuka kakinya lebih lebar lagi, menekan kepala Danu, merasakan lembutnya lidah Danu menusuk ke dalam.
"Ahhh...mmhhh...kak...!"
Muara memekik histeris ketika Danu gencar menggerakkan lidahnya di dalam sana, bahkan pria itu menghisap satu titik di bawah sana, Maura telah kehilangan arah, terombang-ambing dalam kenikmatan, walaupun matanya sedikit terpenjam, tapi hasrat telah menguasainya.
"Ahhh...ahhh..." Maura merasakan basah untuk yang kedua kalinya, sampai nafas wanita itu terengah-engah, mencengkeram rambut Danu sangat kuat.
Setelah membuat Maura puas, Danu membuka celananya sehingga kini tak memakai kain apapun, Danu memposisikan dirinya berada diatas Maura.
Danu menautkan bibir mereka, sementara di sang jantan yang sudah berdiri tegak dengan sekali hentakan telah masuk memenuhi milik Maura.
"Oh Maura!"
Jiwa Danu begitu terbang melayang saat merasakan dirinya terbenam sempurna di dalam diri Maura sampai dia sedikit menengadah ke atas, sungguh sebuah kenikmatan yang luar biasa, yang belum pernah dia rasakan seumur hidupnya, denyutan dari Maura membuatnya gila.
Sungguh nikmat!
Jadi seperti ini rasanya bercinta? Rasanya dunia ini hanyalah milik mereka berdua, sementara yang lainnya pindah ke planet mars. Kenikmatan ini sungguh tak ada bandingannya.
Maura menggila merasakan sesuatu menyeruak masuk dibawah sana, apalagi ketika Danu mulai bergerak memom-pa tubuhnya. Dia seakan telah amnesia dengan kehidupan sebelumnya, yang dia rasakan kini hanyalah kenikmatan bersama sang kakak tirinya yang tampan rupawan itu.
Keduanya meracau tidak jelas, Maura memeluk punggung Danu begitu erat, menikmati permainan sang kakak tiri yang membuatnya terus melayang.
Danu semakin semangat memom-pa tubuh Maura. Miliknya seakan dijepit kuat oleh milik Maura yang teramat sempit.
Ahhh mengapa rasa bercinta itu harus senikmat ini? Danu tidak yakin apakah dia bisa melupakan kejadian malam ini dengan Maura dengan begitu mudah, atau malah dia lebih gila dari sebelumnya.
Bahkan pria itu tak ingin menyia-nyiakan kesempatan, walaupun Maura sudah menari-nari di alam mimpi, tapi Danu masih kuat untuk terus mengge-njot tubuh Maura, tanpa lelah.
Danu merasakan ada yang ingin tumpah, dia pun mempercepat gerakannya, menghentakkan lebih dalam lagi, sehingga akhirnya dia telah mencapai pelepasannya. Danu menggeram penuh rasa nikmat, sampai tubuhnya bergetar memuntahkan semuanya di dalam milik Maura.
Nafas pria itu tersengal-sengal, wajah dan tubuhnya telah dibasahi keringat, dia menatap lekat wajah Maura yang sudah tertidur pulas.
Danu mencium bibir wanita itu dengan lembut, lalu mencium keningnya cukup lama.
Wajah Maura sangat terlihat cantik malam ini, sungguh Danu merasa cemburu kepada Ernando. Membayangkan setiap hari mereka akan tidur bersama, memasak bersama, saling bercanda dan tertawa bersama, dan yang pasti mereka akan selalu bercinta berbagi peluh keringat bersama. Mengingat semua itu hati Danu sangat sakit bila memikirkannya.
Biarlah malam ini menjadi kenangan antara Danu dan Maura, yang tak akan pernah Danu lupakan sepanjang hidupnya, sebuah kenangan yang teramat indah bersama sang adik tiri. Seorang adik tiri yang telah berhasil memporak-porandakan hidupnya setelah kejadian malam itu.
...****************...
...Salam es batu 🙌...
