NovelToon NovelToon
Jodohku

Jodohku

Status: sedang berlangsung
Genre:Beda Usia
Popularitas:1.8k
Nilai: 5
Nama Author: Nona Ahza

Kisah Seorang gadis yang bernama Rere yang berkali kali harus mengalami kegagalan dalam percintaan. Namun takdir berkata lain. Secaratak sengaja ia bertemu cowok yang akhirnya akan menjadi kekasihnya walaupun harus mengalami banyak rintangan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nona Ahza, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB. 15

Gilang tak percaya dengan apa yang ia lihat. Ia mengusap usap matanya berulang kali memastikan apakah penglihatannya tak salah.

"Mbak Rere...." lirih Gilang.

"Wah kagak salah lihat kan gua..." ujar Zaki yang menoleh Gilang.

"Enggak Zak, itu bener mbak Rere...." sambung Gilang masih menatap Rere yang masih asik mengambil foto pemandangan alam di sekitarnya. Memutar, berjongkok dan kadang menengadah ke atas mengarahkan kameranya.

"Apa? Mbak?" sahut Zaki mengerutkan dahi.

"Gak usah banyak tanya, gua nggak mau di anggap nggak menghormati, ya mulai sekarang gua panggil dengan mbak Rere..."jawab Gilang.

Tak ingin melewatkan momen langka itu, Gilang memberi isyarat kepada Zaki untuk diam supaya kehadiran mereka tak di ketahui oleh Rere. Zaki mengerti dan paham apa yang akan di lakukan oleh sahabatnya itu. Gilang mengambil posisi yang pas supaya dapat leluasa memotret Reee tanpa ia ketahui.

Cekrek kliiikk cekrek kliiikk

Berulang kali kamera Gilang menangkap gambar Rere dengan berbagai pose. Pose menoleh,tersenyum, melirik dan masih banyak lagi. Gilang tersenyum. Melihat hasil jepretannya. Dan sampai Gilang selesai mengambil gambar, Rere tak menyadarinya kalau Gilang juga ada di dekatnya.

"Coba liat Lang..." ucap Zaki yang penasaran dengan hasil foto yang di ambil oleh Gilang. Gilang dengan senang hati memperlihatkan kepada sahabatnya. Satu persatu mulai Zaki lihat.

"Amazing. Yang di foto cantik, fotografernya juga profesional." ujar Zaki kagum.

"Ah bisa saja lu Zak..." jawab Gilang tersenyum memandang foto Rere.

Dari jauh, Rere sudah menghentikan aktifitasnya mengambil potret alam sekitarnya. Kini ia mulai mencari tempat yang tidak begitu ramai oleh pengunjung supaya bebas berkreasi untuk melukis. Ia mulai menata perlengkapan melukisnya, dan duduk di kursi portabelnya yang bisa di bawa ke mana mana. Perlahan dan pasti jari jemarinya yang lentik mulai menari dengan kuas di atas kanvasnya.

"Liat Lang, mbak Rere kamu ternyata juga bisa melukis...?" ujar Zaki yang menyaksikan dari jauh.

"Oh ya?" Memang benar. Gilang melihat apa yang di katakan oleh Zaki. Rere dengan tenang sedang melukis. Gadis itu tampak cantik dan anggun saat melukis. Gilang semakin terpesona.

"Kamu nggak mau nyamperin dia...?" ujar Zaki kemudian.

"Gimana ya, takut ganggu nanti..." jawab Gilang.

"Terus....?"

"Kita duduk di sini saja, tar kalau dia sudah selesai, baru kita samperin ke sana...." jawab Gilang yang masih memegang kameranya.

"Baiklah..." Zaki menuruti ucapan Gilang. Keduanya duduk di atas rerumputan yang sangat terawat itu. Karena petugas kebersihan selalu rajin merawatnya. Ada banyak petugas kebersihan yang di tugaskan merawat kebun raya tersebut.

Gilang tak bosen melihat Rere, apalagi menunggunya sampai selesai melukis. Satu jam, dua jam, dan akhirnya tiga jam, selesai sudah Rere melukis.

"Sempurna...." ucap Rere yang meletakan kuasnya dan menggeliatkan badanya karena pegal. Ia memandang hasil lukisannya yang bener bener hampir 98℅ mirip dengan aslinya. Ia tersenyum sambil dua tanganya yang bertumpu di atas lututnya menyangga dagunya.

"Sungguh manis sekali..." gumam Zaki tanpa ia sadari.

"Jangan macem macem..." sahut Gilang spontan tanpa menoleh Zaki.

"Ups, maaf..." jawab Zaki sambil menangkupkan kedua tanganya ke arah Gilang dan keduanya tertawa kecil.

"Boleh nggak aku tanya..." tukas Zaki.

"Apa...?"

"Apa kamu suka sama mbak Rere....?" pertanyaan itu mendapat sambutan tolehan oleh Gilang. Lalu kembali menatap Rere.

"Nggak tau..." jawab Gilang singkat.

"Kok nggak tau, gimana sih, nggak akurat banget..." ujar Zaki tidak puas.

"Ayo ke sana sebelum mbak Rere beranjak..." ajak Gilang yang bangkit dan Zaki mengikutinya. Keduanya berjalan mendekati Rere yang akan merapikan peralatan melukisnya.

"Siang mbak Rere....?" sapa Gilang dengan sopan. Rere menoleh. Agak kaget juga dia. Karena sekonyong konyong Gilang berada di belakangnya.

"Eh, Gi..Lang...?" jawab Rere gugup.

"Iya mbak, kebetulan juga aku di sini, terus nggak sengaja liat mbak Rere, btw saya nggak ganggu kan...?" ujar Gilang lagi. Zaki yang berdiri di samping Gilang hanya senyum tertahan.

"Oh eh, enggak kok..." jawab Rere lagi.

"Em mbak Rere pandai melukis juga ya...?" Gilang melanjutkan obrolannya supaya obrolannya dengan Rere nggak terputus.

"Dikit dikit sih, baru belajar..." ujar Rere merendah.

"Tapi menurut aku ini bagus sekali mbak, walaupun lagi belajar..." jawab Gilang yang mendekati lukisan Rere. Lalu memperhatikan secara detail lukisan tersebut. Ada makana yang tersembunyi di balik lukisan tersebut.

"Kalau boleh saya artikan, lukisan ini mengandung makna sebuah hati tanpa figura, tergantung dalam kesunyian, hampa." ucap Gilang tanpa ia sadari.

"Lang..." panggil Zaki dari belakang dengan pelan. Gilang tersadar dan menoleh ke arah Zaki. Lalu beralih ke arah Rere yang tersenyum datar.

"Eh maaf, maaf mbak Rere, bukan maksut aku...." belum sempat Gilang melanjutkan Rere sudah memotong duluan.

"Benar sekali Gilang, apayang kamu ucapkan barusan adalah yang aku siratkan dalam lukisan itu.." jawab Rere dengan bijak. Tak ingin suasana menjadi kaku, Gilang mengajak Rere untuk makan bakso bersama di deket area kebun raya tersebut.

"Gimana mbak, mau kan..?" tanya Gilang.

"Em gimana ya...?" jawab Rere bingun.

"Kali ini saja mbak.." pinta Gilang.

"Iya mbak, kalau nggak di turutin, biasanya badan temen saya ini nanti malem bisa panas..." celetuk Zaki yang spontan mendapat sambutan senyum kecil dari Rere.

"Ah apaan sih..." sahut Gilang melirik Zaki yang juga tertawa.

Akhirnya Rere mau juga. Setelah merapikan peralatan melukisnya, dan di bantu oleh Gilang dan Zaki, ketiganya segera menuju ke warung bakso yang Gilang maksut. Tak harus naik mobil, cukup jalan kaki sudah sampai. Karena memang letaknya deket kebun raya dan masih di area lokasi tersebut.

"Mbak mau pesen apa...?" tanya Gilang yang duduk di depan Rere. Sedangkan Zaki di sebelah Gilang.

"Em bakso urat saja..." jawab Rere. Gilang segera bangkit dan bilang ke penjualnya. Memesan apa yang mau ia makan beserta Rere dan Zaki. Laluia kembali ke tempat duduknya lagi.

"Kamu sering ke sini...?" tanya Rere kemudian.

"Ia mbak..."

"Em, kalau masnya ini siapa kamu...?" tanya Rere dengan ramah.

"Kenalkan, saya Zaki mbak, temen Gilang..." jawab Zaki sambil mengulurkan tanganya. Boro boro dapet sambutan dari Rere, sebelum Rere menyambut uluran tangan Zaki, Gilang buru buru menarik tangan Zaki dengan pelan.

"Nggak usah berjabat tangan juga kali, mbak Rere udah tau kok, ya kan mbak...?" ujar Gilang dan Rere hanya tersenyum sipu melihat ulah kedua cowok di depanya. Zaki yang melihat tingkah sahabatnya cuma bisa nyengir saja. Dia tahu sifat sahabatnya dari dulu, kalau ia sudah suka sama cewek, beehh posesifnya nggak ketulungan. Seperti yang Zaki rasakan saat ini.

Sepertinya kamu sudah move on dari Vero Lang, kalau seperti itu sih aku juga seneng. Bosen juga liat muka lo yang di tekuk mulu, hihi.

"Heh, malah bengong..." ucap Gilang mengagetkan Zaki yang senyum senyum sendiri sambil melamun.

"Ah apaan sih, ngagetin gua aja..." elak Zaki.

Sesaat kemudian pesanan pun datang. Tiga mangkok bakso, Dan tiga botol mineral. Kebetulan juga ketiganya nggak suka minum es teh.

Bersambung

1
☠ᵏᵋᶜᶟ𝕸y💞Putri𖣤​᭄𒈒⃟ʟʙ⏤͟͟͞͞R
di bab awal dijelaskan Kevin satu tahun di atas Rere, sekarang malah 28. ata juga awalnya dijelaskan umur 23 disini malah 26...
nona ahza: iya kk makasi saran dan krtiknya, sangat berharga sekali, sebagai motifasi buat aku😍🙏
☠ᵏᵋᶜᶟ𝕸y💞Putri𖣤​᭄𒈒⃟ʟʙ⏤͟͟͞͞R: semangat, ceritanya seru...
diperhatikan lagi, jangan sampai ada typo 🤗
total 3 replies
☠ᵏᵋᶜᶟ𝕸y💞Putri𖣤​᭄𒈒⃟ʟʙ⏤͟͟͞͞R
sepertinya seru
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!