NovelToon NovelToon
Dipaksa Menikahi CEO Dingin Itu

Dipaksa Menikahi CEO Dingin Itu

Status: sedang berlangsung
Genre:Ketos
Popularitas:4.3k
Nilai: 5
Nama Author: lilyxy

Dijual oleh ayah tirinya pada seorang muncikari, Lilyan Lutner dibeli oleh seorang taipan. Xander Sebastian, mencari perawan yang bisa dinikahinya dengan cepat. Bukan tanpa alasan, Xander meminta Lily untuk menjadi istrinya agar ia bisa lepas dari tuntutan sang kakek. Pernikahan yang dijalani Lily kian rumit karena perlakuan dingin Xander kepadanya. Apa pun yang Lily lakukan, menjadi serba salah di mata sang suami. Xander seakan memiliki obsesi dan dendam pribadi pada hidupnya. Bagaimanakah nasib Lily yang harus menjalani pernikahan dengan suami dinginnya? Haruskah ia bertahan?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon lilyxy, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 2

"A-aku ingin melihat wajah Anda, Tuan.

" Entah keberanian dari mana hingga Lily berani mengutarakan rasa penasarannya pada wajah di balik topeng itu. Dia ingin mengetahui rupa pria yang akan menjadi suami kontraknya tersebut.

Walau jelas hubungan mereka tidak akan bertahan selamanya, tapi tetap saja sebagai seorang wanita, dia mengharapkan pernikahan dan juga suami yang setidaknya memenuhi sedikit impiannya.

Namun bukannya jawaban yang Lily dapatkan, pria misterius itu justru bungkam, masih memeluknya erat dan memandangnya lekat. Entah apa yang laki-laki itu pikirkan sebenarnya?

Lily bertanya-tanya dalam hati, apakah maksud dari diamnya pria bertopeng itu? Apakah pria itu akan menolak permintaannya? Apakah dia akan mengabaikannya seumur hidupnya nanti?

"T-tuan?" ucap Lily, takut-takut.

Xander bersikap seolah tuli. Sepasang manik indah milik Lily rasanya sudah mampu menghipnotisnya saat itu. Ditambah lagi sentuhan tubuh keduanya yang masih mengalun dalam pelukan.

Xander sempat memikirkan dua pasang mata cantik dari seorang wanita pujaan yang telah menjadi obsesinya selama beberapa tahun ke belakang.

"T-tuan? Apakah Anda baik-baik saja?" tanya Lily lagi.

Xander memejamkan mata dan kini berusaha memikirkan permintaan gadis yang ada dalam dekapannya itu. Dia sangat yakin kalau Lily tidak jauh berbeda dengan perempuan lain.

Perempuan yang akan tergila-gila dengan wajah aslinya yang tampan dan rupawan. Bahkan tidak ragu untuk bertekuk lutut demi memohon sedikit saja belas kasihnya.

Dia yakin, Lily juga pada akhirnya akan secara suka rela menyerahkan diri padanya. Tidak berbeda dengan wanita murahan di luar sana yang akan menghalalkan segala cara agar bisa bersamanya.

"Sayangnya aku tidak bisa mengabulkan permintaanmu, Nona. Nanti ketika kamu sudah menandatangani kesepakatan baru yang aku buat ini, kamu boleh melihat wajahku. Begitu juga aku yang akan membuka cadarmu itu untuk melihat wajah aslimu. Bukankah itu adil?

" Xander begitu percaya dengan perkataan Dario yang mengatakan bahwa wanita bayaran itu bersih dan juga suci.Namun, tetap saja dia perlu memastikan sendiri dengan caranya.

Apalagi nanti ketika mereka benar menikah, Xander jelas akan bisa membedakan apakah Lily berkata jujur atau tidak mengenai status kesuciannya.

"T-tapi, Tuan-"

"Tidak ada tawar-menawar lagi atau aku akan menuntut mu dengan pasal penipuan! Ditambah lagi kamu sudah menerima dana dalam jumlah besar dan semua juga sudah atas sepengetahuan mu," ucap Xander dengan tenang nan tegas.

"Tuan...-"

"Aku ingatkan kamu untuk jangan mencoba berkelit dariku. Aku tidak pernah suka seseorang yang bahkan tidak konsisten dengan dirinya sendiri. Isi kesepakatan itu sudah sangat jelas." Xander kembali mengingatkan.

Dan tiba-tiba, KLIK!

Seluruh ruangan yang tadinya gelap, berubah menjadi terang. Mata Lily harus mengerjap beberapa kali untuk menyesuaikan cahaya yang masuk ke matanya.

Lily sontak terkejut setelah melihat jelas sosok pria yang ada di depannya kini. Pria dengan tubuh tinggi dan proporsional yang tampak sangat perkasa.

Lily yang sadar dengan penampilannya sendiri, segera menyilangkan kedua tangan di depan dadanya. Dia teringat kalau saat ini masih mengenakan pakaian tipis yang samar mempertontonkan lekuk tubuhnya.

Sedangkan Lily semakin panik dan takut, melihat postur tubuh pria misterius itu saja sudah berhasil membuatnya bergidik ngeri. Dia jadi semakin penasaran dengan wajah di balik topeng itu.

Pikiran Lily dengan segera melanglang buana. Apakah tubuh mungilnya akan mampu menerima milik pria itu? Mungkinkah tubuh kecilnya remuk akibat tubuh yang begitu kokoh itu?

Apalagi Lily ingat kalau dia dituntut untuk memberi pria itu keturunan laki-laki. Lalu bagaimana kalau dia terus melahirkan anak perempuan? Apakah ini berarti dia harus menjadi mesin?

'Ah! Aku masih tidak menyangka nasibku begitu malang. Bahkan kini dijebak oleh ayah tiriku sendiri. Sekarang aku harus hidup bersama pria misterius itu,' batin Lily kala itu.

Lily tahu dia akan kalah di depan hukum kalaupun dia berusaha melawan. Tanda tangan dan cap jari itu memang benar adalah miliknya. Bahkan dia yang akan masuk penjara kalau pria itu melaporkannya ke polisi.

Ketakutan terbesarnya adalah tidak akan pernah bisa melihat dan merawat ibunya yang kini tengah terbaring di rumah sakit dalam waktu yang sangat lama.

Di sisi lain, Lily sangat membutuhkan uang untuk biaya perawatan ibunya. Seperti buah simalakama, wanita itu dibuat bimbang luar biasa dalam ketakutan dan hanya bisa menjalani jalan yang telah dipilih.

Lily hanya bisa tertunduk lesu merasakan presensi pria yang terus menatapnya itu. Aura yang begitu mendominasi, jelas membuat Lily yang biasanya pemberani, seketika patuh.

Lama berperang dengan isi kepalanya sendiri, tanpa sadar ada sebuah kain besar yang kini melindungi tubuhnya. Lily mengangkat wajahnya dan melihat pria bertopeng itu memberikan jas padanya.

Jas hitam yang sebelumnya dikenakan, kini sudah berpindah ke pundaknya. Hal yang membuat Lily begitu bingung dengan sikap yang tiba-tiba begitu lembut dan hangat.

"Aku tidak akan menyentuhmu sebelum kita resmi menikah. Lupakan soal pertanyaanku tadi. Aku bisa mendapatkan jawaban sendiri nantinya. Hanya saja kamu perlu ingat, kalau ternyata kamu dan muncikari itu berbohong, maka aku tidak akan pernah berpikir dua kali untuk menjebloskan kalian ke dalam penjara," ucap Xander, membuat Lily berdebar.

"Aku sangat tidak suka dengan kebohongan. Kalau kamu mau jujur dan mengatakan kalau sebenarnya kamu sudah tidak suci lagi, maka sekarang adalah saatnya. Kalau kamu tetap diam, maka aku anggap semua tidak ada masalah, walau kamu juga harus mengingat konsekuensinya," kata Xander kemudian.

Lily sangat bingung. Jelas dia sebetulnya punya kesempatan untuk melepaskan diri dari belenggu perjanjian gila itu, tapi dia tidak bisa menanggung konsekuensi yang mungkin didapatnya.

"Baiklah, karena kamu tetap diam, aku akan menganggap kamu jujur," ucap Xander saat melihat sikap Lily. Sekarang, ada beberapa surat perjanjian lain yang harus kamu tanda tangani.

" Dada Lily semakin menggebu tidak karuan saat suara dalam itu menyapa gendang telinganya. Pria itu bicara dengan tenang, tapi sangat mengintimidasi, membuatnya tunduk patuh. Gadis itu dengan segera memasukkan tangannya ke dalam dua jas kebesaran itu lalu mengancingkan nya. Dia kemudian segera berkonsentrasi pada dokumen di hadapannya.

"Kamu boleh membaca isinya, Nona. Tapi kamu sama sekali tidak bisa menolak untuk menandatanganinya," kata Xander kala itu.

Lily meraih kertas tersebut dengan tangan gemetar dan segera membaca isinya. Dia semakin gugup, membaca tiap poin yang tertulis di sana. Sulit sekali bahkan untuk menelan ludahnya sendiri.

"T-tuan, bagaimana kalau sampai anak ke 10 yang aku lahirkan berjenis kelamin perempuan?" tanya Lily, polos.

"Maka kita bisa melakukannya hingga kamu melahirkan anak ke 11 dan seterusnya. Aku tahu kalau jenis kelamin seorang bayi adalah tergantung dari pihak laki-laki sebagai penyumbang. Kalaupun kita memiliki anak perempuan, maka itu bukan salahmu sebagai penerima. Hanya saja, kamu harus memastikan tubuhmu selalu prima. Aku tidak mau calon ibu dari anak-anakku sakit-sakitan ," jelas Xander tanpa basa-basi.

Lily merasa cukup lega karena pria di depannya itu ternyata sudah mengetahui informasi semacam itu. Hal tersebut menandakan dia memang serius dengan ucapannya, memiliki anak lelaki.

"Kalau aku sudah berhasil memberi Tuan anak laki-laki, a-apa selanjutnya yang akan terjadi pada saya, Tuan?" tanya Lily dengan gugup. Tujuan Xander mencari wanita sebetulnya adalah untuk menuruti keinginan sang kakek yang begitu ingin melihatnya memiliki istri dan keturunan. Walau tentu saja tidak seharusnya dia mengabulkannya dengan cara seperti ini.

Oleh karena itu, Xander hanya membutuhkan wanita itu untuk memberinya keturunan dan bukan benar-benar menciptakan rumah tangga yang harmonis. Bila suatu saat dia memiliki anak laki-laki dari rahim Lily, maka dia akan melepaskannya.Xander akan menceraikannya, agar mereka bisa menjalani kehidupan masing-masing.

Lagipula sampai saat ini, pikiran Xander masih terpatri pada seorang gadis yang dia temui saat remaja. Gadis yang sangat dia benci, tapi juga sangat dia inginkan.

"Tidak perlu khawatir, karena kita akan berpisah. Aku hanya menginginkan anak darimu dan selanjutnya kamu bisa bebas mendapatkan kembali hidupmu."

**

1
Reni Anjarwani
lanjut thor doubel up thor
Reni Anjarwani
lanjut thor
Reni Anjarwani
doubel up thor
Reni Anjarwani
lanjut thor
Reni Anjarwani
lanjut bagus sayang upnya lama doubel up thor
Leo Picisan
gk selesai cerita ny
Reni Anjarwani
lanjut thor
Seriati Purba
Biasa
Reni Anjarwani
up yg banyak thor mumpung lg anget2 nya epusodenya
Reni Anjarwani
lanjut thor
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!