Asslamulaikum, baca cerita baruku ya kak.
Jangan di bully ya kak, kalau tidak suka skip saja, atau tinggalkan jejak di kolom komentar, supaya saya tahu letak kesalahan saya, bukan di rating💗
Mengisahkan kehidupan Aisyah yang harus menikah dengan dirgantara, karena anak dari paman yang harusnya menikah dengan Dirga, tapi ternyata dia sudah punya tunangan, Dan Akhirnya Aisyah harus menggantikannya.
Bukan pernikahan yang seperti layaknya yang Asiyah hadapi, suaminya bertindak kasar pada Aisyah, dan dia memiliki kekasih yang cantik dan seksi. Setelah mertua Aisyah meninggal, suaminya menjual Aisyah kepada sorang pengusaha kaya yang mau menyuntikkan dana kepada perusahaan Dirga.
Siapakah pengusaha itu dan bagaimana kehidupan Aisyah selanjutnya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ilham Dzaki, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Pernikahan Aisyah
Keesokan harinya, seperti janjinya Arman dan keluarga datang kembali ke rumah Adrian untuk menagih janji Adrian.
" Bagaimana yan? sudah ada keputusannya kan?" Tanya Arman penuh dengan harap.
"Sabar dulu sahabatku, janji yang sudah kita ucapkan di hadapan Allah, selalu aku ingat dan ini seperti hutang yang harus di perzanggung jawabkan, aku setuju menikahkan salah satu putriku kepada putramu Dirga. Karena Putri pertamaku sudah mendapatkan jodohnya, putri keduaku yang akan menikah dengan nak Dirga, meski Aisyah bukanlah putri kandungku sendiri melainkan putri adikku, tapi kami sudah menganggapnya sebagai anak kandung sendiri." Jawab Adrian sambil berkaca kaca.
" Terima kasih yan, aku yakin aisyah adalah jodoh yang tepat untuk Dirga, dan mereka akan hidup bahagia." Jawab Arman dengan mantab.
Sementara Dirga tersenyum miring melihat calon istrinya yang menurut dia enggak banget itu.
" Cantik sih cantik, tapi kampungan sekali, awas lihat saja, aku akan menciptakan neraka di rumahku nanti, sehingga dia sendiri yang memutuskan untuk pergi, dengan begitu papa akan menyalahkan kamu. " batin Dirga.
Dona juga menatap sinis ke arah Aisyah.
"Pa, pa, lihat menantu pilihan kamu, dekil, kucel, ih amit amit punya menantu kampungan seperti ini, mama juga tidak suka dengan Olive, tapi kalau gantinya si miskin ini, lebih baik Olive saja yang jadi menantuku." Batin Dona.
Lena yang melihat gelagat Dirga serta ibunya, merasa dadanya sesak sekali, dia tidak rela kalau keponakan yang sangat dia sayangi itu masuk ke keluarga seperti ini, tapi dia hanya bisa berdoa kalau itu cuma perasaan dia saja, semoga keluarga baru Aisyah baik dan menyayangi dia seperti mereka menyayangi Aisyah.
" Dan satu yang aku mohon pada kalian, sayangi dia seperti kami menyayanginya!" Pesan Adrian pada keluarga sahabatnya itu.
" Tentu saja, putrimu juga putri kami, iya kan ma, dan untuk Dirga aku yakin lambat laun mereka akan saling menyayangi, memang sekarang belum saling mengenal saja." Jawab Arman.
Kedua sahabat itu memutuskan untuk menikahkan Dirga dengan Aisyah minggu depan, berbarengan pernikahan Putri dan Darius.
💖💖💖
Hari ini kedua mempelai sudah di dandani dengan cantik, yang pertama Darius sudah melafalkan ijab khabul dengan lancar, giliran Dirga.
" Saya terima nikah dan kawinnya Aisyah rannan til jannah, binti almarhum Firmansyah dengan mas kawin tersebut di bayar tunai." Dirga dengan fasih dan dalam sekali tarikan nafas mengucapkan ijab dan kabulnya.
" Bagaimana saksi?" penghulu menanyakan kepada para saksi keabsahannya.
" Sah sah."
Suara sah terdengar dari kamar di mana Asisyah berada, lalu di di jemput oleh Lena dan diantarkan ke samping suaminya yaitu Dirgantara prayoga dan menyandang status baru yaitu nyonya Dirga.
Aisyah di dudukkan di samping Dirga, wajahnya menunduk dan tangannya gemetar menahan tangis, dia juga teringat kedua orang tuanya yang sudah berada di akhirat sana.
Penghulu juga meminta sepasang pengantin baru untuk melaksanakan ritualnya kemudian dilanjutkan dengan Doa, Dirga enggan melihat wajah istrinya, bahkan saat mencium keningnya Dirga tidak memperhatikannya dengan jelas, kecantikan alami dan natural yang terpancar di wajah Aisyah.
Setalah semua rangkaian acara selesai tiba tiba sakit jantung Arman kambuh.
"Tolong Dirga, penyakit jantung papa kamu kambuh nak!" Dona minta Dirga membantunya.
Beberapa orang mengangkat tubuh Arman dan di bawa ke mobil Dirga, sementara Dirga, Aisyah dan ibunya langsung membawa Arman ke rumah sakit tanpa mempedulikan pakaian mereka yang masih memakai oakaian pengantin.
" Pa, bertahan sebentar lagi kita sampai ke rumah sakit."Kata Dona yang terus memeluk tubuh suaminya itu.
Adrian dan Lena juga mengikuti mobil Dirga dari belakang, mereka menuju ke rumah sakit terdekat untuk mendapatkan pertolongan.
Dokter segera melakukan tugas mereka masih masing untuk menyelamatkan pasien, tapi Allah berkehendak lain, Arman menghembuskan nafas terakhirnya di rumah sakit Mitra keluarga.
" Maaf nyonya, tuan, kami sudah melakukan yang terbaik untuk menyelamatkan beliau, tapi Allah lebih menyayangi tuan Arman." kata Dokter dengan pasrah.
" Papa, jangan tinggalkan mama, hik hik."Dona istri Arman pura pura bersedih, sebenarnya dia tidak begitu sedih, karena saat ini Dona punya PIL alias pria idaman lain.
"Tolong di urus pemulangan Jenazahnya dan selesaikan semua administrasinya tuan." ucap Dokter berikutnya, lalu pergi meninggalkan mereka yang masih berduka.
Lena mencoba mendekati Dona dan memberi dia dukungan tapi tangan Lena di tepis dengan kasar oleh Dona.
" Lepaskan tangan kotormu itu, ini semua gara gara kalian, Arman tidak mungkin meninggal kalau tidak ke tempat kalian yang kotor dan kumuh itu, udaranya saja sudah lenuh penyakit." Jawab Dona deengan sinis.
Lena segera mundur dua langkah dan mendekati Aisyah yang masih duduk lemas di kursi tunggu ruang Icu tersebut.
Dirga segera mengurus jenazah Arman dan membawanya ke rumah Duka, dia dan ibunya tidak mengijinkan Aisyah ikur masuk ke mobil mereka.
" Keluar lo, najis mobil gue di dusuki perempuan kucel seperti lo." Dirga menarik tangan Aisyah dari dekat mobilnya seperti memegang barang najis saja, Dirga bahkan mengelap Tangannya dengan sapu tangan dan langsung membuang sapu tangan tersebut di jalanan. Lalu dia pergi mengikuti mobil Jenazah menuju ke rumah duka.
" Astaqfirull yah, lihat kelakuan suami Ais, belum satu hari saja sudah seperti, lalu bagaimana keadaan dia di sana." Kata Lena sambil menahan sesam di dada.
" maafkan Ayah Ais, bu ayo kita hampiri dia, kalau memang suaminya tidak menerima dia, lebih baik di kembalikan saja pada kita bun, tapi hari ini adalah hari meninggalnya Arman, kita semua harus kesana, baru mencari jawaban atas apa yang kita lihat barusan." Jawab Adrian menenangkan istinya, walau dia juga merasa sesak di dada.
ditgg karya selanjutnyaaaa
oliv juga ditinggalin laki karna ada yg baru
dona udah di rampok
tinggal menunggu harinya lagi menjadi gelandangan
selamat menikmati orang2 sombong
🤦🤦🤦🤦 hangus tuh bu ibu pahalanya
🤔🤔🤔