Seorang Agen Rahasia terbunuh oleh orang kepercayaannya hingga rohnya masuk ke dalam tubuh seorang gadis malang.
Di mana gadis malang tersebut sejak lahir di buang orang tuanya karena cacat. Setelah dewasa mereka dipertemukan kembali namun gadis angkatnya yang tidak ingin kasih sayangnya di bagi melakukan berbagai cara agar keluarga angkatnya membencinya.
Hingga suatu ketika rencana jahatnya berhasil di mana putri kandung mereka di siksa oleh keluarga kandungnya dan di bunuh oleh kekasihnya.
Roh kedua gadis tersebut bertemu di mana gadis malang tersebut sangat lelah dan meminta roh Agen Rahasia membalaskan dendamnya.
Apa yang terjadi selanjutnya? Apakah rencananya berhasil? Silahkan baca di novelku ini.
Tolong jangan boom like/lompat baca/nabung bab/bintang 1. Diusahakan baca setiap kali update agar dapat bab terbaik. Terima kasih
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yakasa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Dua Pasang Mata
Alesandra langsung menghentikan langkahnya kemudian membalikkan badannya sambil menatap ke orang tersebut siapa lagi kalau bukan Reno.
"Alesandra, sejak kompetisi piano terakhir berakhir Aku memutuskan pertunanganku dengan Keyla." Ucap Reno menjelaskan.
"Alesandra, Aku baru menyadari kalau orang yang sebenarnya Aku sukai adalah kamu." Sambung Reno.
"Aku tahu kalau kamu masih mencintaiku dan Aku juga tahu kalau kamu melakukan semua ini hanya untuk menarik perhatianku. Benar bukan?" Tanya Reno penuh percaya diri.
Plak
Tanpa menjawab Alesandra menampar pipi Reno karena dirinya sangat membencinya. Karena gara-gara Reno pemilik tubuh meninggal dunia karena di bunuh oleh Reno.
"Kenapa kamu menamparku?" Tanya Reno sambil memegangi pipinya.
"Aku ingin kamu segera bangun dari mimpimu karena itulah Aku sengaja menampar pipimu." Jawab Alesandra sambil menatap Reno dengan tatapan nyalang.
"Aku tahu selama ini Aku sering menyakitimu karena itulah kamu masih sakit hati dengan menampar wajahku. Alesandra sungguh Aku sangat menyesali perbuatanku karena itu Aku ingin mengejarmu lagi. Aku minta padamu untuk kembali padaku." Mohon Reno.
"Aku sudah menikah dan meskipun Aku belum menikah, Aku pasti tidak akan mungkin jatuh pada orang sepertimu. Apa kamu mengerti?" Tanya Alesandra dengan wajah yang terlihat sangat kesal.
"Kamu sudah menikah? Siapa pria yang sudah kamu nikahi?" Tanya Reno dengan wajah terkejut.
"Aku tahu kalau kamu sengaja mengatakan hal itu hanya untuk menolakku, bukan?" Tanya Reno lagi.
"Suamiku adalah Roberto William." Jawab Alesandra.
"Maksudmu orang terkaya di dunia, Roberto William?" Tanya Reno memastikan.
"Betul sekali." Jawab Alesandra.
"Bisakah kamu berhenti menyombongkan diri? Jika suami kamu Roberto William maka Aku juga bisa bilang kalau Ayahku adalah Roger William." Ucap Reno yang tidak percaya dengan apa yang dikatakan Alesandra.
Alesandra hanya tersenyum sinis hingga beberapa saat datang Roberto dengan diikuti para bodyguardnya yang berjejer dengan rapi.
"Hubby, akhirnya Hubby datang." Ucap Alesandra sambil tersenyum bahagia.
"Sayang, apakah kamu baik-baik saja?" Tanya Roberto sambil menatap ke arah Alesandra.
"Aku baik-baik saja." Jawab Alesandra sambil mengalungkan ke dua tangannya ke lengan suaminya.
"Bukankah pria ini yang datang menemuimu di acara kompetisi piano?" Tanya Reno memastikan.
"Betul sekali. Dia adalah suamiku, orang yang paling Aku cintai." jawab Alesandra.
"Jadi maksudmu pria ini adalah Roberto William? Apakah kamu bercanda?" Tanya Reno yang tidak percaya dengan apa yang dikatakan Alesandra.
Tidak berapa lama datang Asisten Han untuk melaporkan apa yang terjadi.
'Bukankah Dia Asisten nya Roberto William? Asisten Han. Apa yang dilakukan di sini? Untuk apa menemui suaminya Alesandra?' Tanya Reno dalam hati dengan wajah super terkejut.
"Tuan Muda Roberto William, Nyonya Besar Tua memanggil Tuan Muda untuk datang." Ucap Asisten Han.
"Dia Tuan Muda Roberto William? Mungkinkah Dia benar-benar Tuan Muda Roberto William?" Tanya Reno dengan wajah super terkejut.
"Sayang, ayo kita pergi dari sini." Ajak Roberto tanpa mempedulikan keberadaan Reno.
Alesandra hanya menganggukkan kepalanya kemudian Roberto memeluk pinggang Alesandra. Mereka kemudian berjalan meninggalkan ruangan tersebut diikuti Asisten Han dan para bodyguardnya.
"Suami Alesandra sebenarnya adalah orang terkaya di dunia, Tuan Muda Roberto William." Ucap Cintya yang sudah lama menyukai Reno.
'Sial. Kenapa Alesandra sangat beruntung mendapatkan pria terkaya?' Tanya Cintya yang iri dengan keberuntungan Alesandra.
Reno hanya diam sambil menatap kepergian Alesandra dan Roberto hingga mereka tidak terlihat. Reno kemudian ikut pergi meninggalkan ruangan tersebut dan diikuti oleh Cintya.
Kini Alesandra dan Roberto sudah berada di dalam mobil di mana mereka duduk di kursi belakang.
"Aku mendengar kalau Keyla mencoba menyakitimu, apakah kamu baik-baik saja?" Tanya Roberto dengan wajah kuatir.
"Tentu saja Aku baik-baik saja sekarang." Jawab Alesandra sambil menggenggam tangan Roberto.
"Justru Keyla yang sedang mengalami sesuatu." Sambung Alesandra.
"Dia telah berulang kali menyakitimu. Aku akan meminta seseorang di dalam penjara untuk menjaganya dengan sangat baik." Ucap Roberto yang ingin memberikan hukuman terhadap Keyla.
"Jangan bicarakan tentang Dia. Oh ya kenapa Nenek tiba-tiba ingin bertemu denganku?" Aku belum menyiapkan hadiah untuk Nenek." Ucap Alesandra.
"Hadiah telah Aku siapkan untukmu. Jadi kamu tidak perlu mempersiapkan apa pun. Cukup kamu menemaniku menemui Nenekku." Jawab Roberto.
"Hubby, apakah Nenek menyukaiku?" Tanya Alesandra.
"Kamu sangat manis dan cantik jadi tidak ada orang yang bisa membencimu." Jawab Roberto.
Alesandra tersenyum mendengar pujian suaminya hingga tidak terasa mobil yang mereka tumpangi berhenti di garasi mobil.
Kemudian Alesandra dan Roberto keluar dari mobil dan langsung di sambut oleh Neneknya Roberto dengan menggunakan tongkat dan di bantu kepala pelayan.
"Akhirnya Roberto datang menemui Nenek." Ucap Neneknya sambil tersenyum bahagia.
"Maaf Nenek, Aku baru bisa datang menengok keadaan Nenek." Ucap Roberto.
"Tidak apa-apa. Oh ya, ini pasti istrimu yang bernama Alesandra." Ucap Neneknya Roberto sambil menatap ke arah Alesandra.
"Benar, Nek." Jawab Roberto.
"Istrimu sangat cantik dan kalian adalah pasangan yang sangat sempurna." Puji Neneknya Roberto.
"Terima kasih atas pujian Nenek. Aku harap Nenek panjang umur dan selalu sehat." Ucap Alesandra sambil tersenyum manis.
"Amin. Alesandra, ayo masuk ke dalam untuk mengobrol." Ajak Neneknya Roberto.
Alesandra hanya menganggukkan kepalanya kemudian Alesandra menggandeng tangan Neneknya Roberto. Mereka berdua berjalan dan diikuti oleh Roberto sambil tersenyum melihat Neneknya menyetujui hubungannya dengan Alesandra.
"Roberto kapan kamu dan Alesandra mendapatkan akta nikah?" Tanya Neneknya.
"Nenek, dua bulan lalu kami menikah." Jawab Roberto.
"Sudah lebih dari dua bulan. Mengapa kamu tidak mengatakan sesuatu kepada Nenek? Kamu sudah menerima sertifikat akta menikah tapi kamu tidak membawa istrimu datang ke sini untuk menemui Nenek. Apakah kamu sama sekali tidak menganggap Nenekmu?" Tanya Neneknya Roberto dengan wajah kecewa sekaligus memarahi Roberto.
"Nenek, tolong jangan marah. Hanya saja akhir-akhir ini Kak Roberto sangat sibuk dengan pekerjaan sehingga tidak mempunyai waktu." Ucap Alesandra dengan nada lembut sambil menggenggam ke dua tangan Neneknya Roberto.
"Nenek, lihatlah ini. Ini adalah hadiah yang Kak Roberto persiapkan dengan cermat khusus untuk Nenek tersayang." Sambung Alesandra.
Neneknya Roberto tersenyum mendengar ucapan Alesandra sedangkan Roberto yang mendapatkan pembelaan dari istrinya ikut tersenyum. Roberto sangat senang karena Alesandra memang mencintai dirinya dengan setulus hati.
"Cucu menantuku ini tidak hanya cantik tapi juga sangat luar biasa. Karena belum lama ini, Alesandra menjadi juara kompetisi balap motor nasional. Di mana semua orang memanggilnya dengan sebutan Ratu Dewi Balap Motor." Ucap Neneknya Roberto dengan perasaan bangga.
"Ah ... Nenek, Aku jadi malu." Ucap Alesandra.
Roberto dan Neneknya tertawa mendengar ucapan Alesandra kemudian Neneknya Roberto mengambil kotak warna merah berbentuk hati.
"Ini adalah barang antik yang diwariskan dari generasi ke generasi di keluarga William." Ucap Neneknya Roberto.
"Di mana gelang giok ini melambangkan identitas Ibu Pemimpin dari keluarga William dan kini gelang giok ini akan Aku berikan ke Alesandra." Sambung Neneknya Roberto.
Alesandra langsung menatap ke arah Roberto sedangkan Roberto yang ditatap hanya menganggukkan kepalanya tanda setuju. Alesandra kemudian mengulurkan tangannya ke arah Neneknya Roberto.
Neneknya Roberto langsung memakaikan gelang giok tersebut ke tangan Alesandra membuat Alesandra tersenyum bahagia begitu pula dengan Roberto.
Tanpa mereka sadari dua pasang mata menatap Alesandra dengan perasaan iri hati yang teramat sangat sekaligus membenci Alesandra dalam waktu bersamaan.