Setelah Mende berhasil merebut Prasetya dari istri nya yang bernama Fiona, wanita itu mengira hidup nya akan indah seperti impian nya.
Hidup bahagia dengan Prasetya yang pegawai kantoran dan tinggal dirumah megah dengan segala kemewahan yang dimiliki pria itu.
Namun dia lupa jika hukum tabur tuai itu ada.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon senja ardani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 7
Pagi ini, Setelah Prasetya pergi ke kantor, tiba tiba saja Fiona kedau tamu tak di undang.
Fiona tau siapa wanita itu, dialah wanita yang selama ini menjadi selingkuhan Prasetya.
Cantik memang sangat cantik.
Fiona hanya bersikap biasa saja saat berhadapan dengan wanita selingkuhan suami nya itu.
"Suami ku tidak ada, jika butuh kehangatan darinya silakan datang ke tempat kerja nya" ucap Fiona dengan senyum tipis nya.
Mende terkejut mendengar ucapan Fiona.
Segera mungkin ia membuang pandangan nya untuk menutupi wajah nya yang sedikit panik.
"Emm.. sebenarnya kedatangan ku ke mari, bukan untuk bertemu mas Pras. aku hanya ingin bertemu dengan mu" ujar nya memberi tau.
Fiona mengeryitkan dahinya, wanita ini tidak menyangka jika selingkuhan suaminya sangat berani datang menemui dirinya.
"Wah, kau sangat cantik dan terlihat sangat berpendidikan. tapi sayang sekali, kau pecinta barang milik orang. terlebih lagi kau bahkan tidak memiliki rasa malu untuk menemui ku, ups... memang kalian masih memiliki rasa malu?? "
"Aku tidak akan membahas rasa malu, kedatangan ku kemari hanya ingin meminta padamu untuk mengijinkan aku menikah dengan mas Prasetya. dan artinya kita akan menjadi madu" ucap Mende yang sama sekali tidak memiliki perasaan.
Fiona tertawa mendengar nya, meskipun hati nya terasa sakit. tapi entah kenapa ada perasaan lega saat wanita dihadapan nya ini mengutarakan niat nya.
"Wah,, baguslah, sekarang aku punya teman untuk merawat ibu mas Pras" ucap Fiona dengan tawa renyah nya.
Mende melebarkan kedua mata nya, dalam hati wanita ini mana mau mengurus orang tua.
"Kau terlihat seperti wanita susah dan sangat membutuhkan. maksut nya kau terlihat seperti wanita yang tidak laku. maka dengan itu, aku meny sedekah kan suamiku untuk mu" ucap Fiona dengan kata kata halus namun menyakitkan.
Mende tidak menyangka jika wanita di hadapan nya ini bukan lah wanita yang menangis apa lagi marah.
"Ambil saja suami ku, aku sudah tidak membutuhkan nya lagi, karena aku lihat wanita fakir seperti mu ini jauh lebih membutuhkan nya"
"Ambil saja, jangan seperti orang susah begitu"! ucap Fiona lagi.
Mende merasa sangat geram, wanita ini sampai tak memiliki kata kata untuk menjawab ucapan Fiona.
Setetes pu tak ada air mata yang keluar dari mata Fiona, wanita ini benar benar sudah kebal pada perselingkuhan suami nya.
Tanpa sepatah kata pun Mende pergi dari sana, Fiona langsung mengambil pel .
Ia langsung membersihkan lantai yang bekas di injak Mende dengan pel lantai nya.
Sementara di luar, mende mendengus kesal, wanita itu langsung masuk ke dalam mobil nya kemudian pergi begitu saja.
Fiona menghembuskan nafas kasar ia terduduk di teras. air mata nya tak lagi keluar, membuat nya memantapkan hati untuk pergi membawa anak nya nanti.
Siang itu juga Fiona langsung pergi bersama Caraka mendatangi kantor pengadilan agama, untuk mengurus perceraian nya tanpa sepengetahuan suami nya.
Bermodalkan sedikit uang yang ia tabung selama ini, dan rencana ia juga akan menjual semua perhiasan nya saat menikah dengan Pras dulu untuk modal setelah keluar dari rumah itu nanti.
Sore hari nya di rumah, Prasetya baru pulang kerja.
pria itu di kejutkan dengan adanya Satu koper dan satu tas berisi pakaian Fiona dan putra nya.
Pras memanggil Fiona.
"Kenapa pakai kalian ada di dalam koper"? tanya Pras
" Selingkuhan mu tadi datang ke rumah mas, dia meminta aku untuk mengijinkan kalian menikah" ucap Fiona memberi tau .
Hingga membuat Pras merasa terkejut, karena menang ia tidak mengetahui nya.
"Apa maksud mu Fiona?
"Maksudnya, dia ingin mengatakan posisi ku sebagai istri kamu, jadi aku persilahkan saja" ucap Fiona.
wanita itu pun tak lupa menyodorkan amplop berwana putih berlogo pengadilan agama pada Pras.
"Tadi siang aku sudah mengurus perceraian kita, dan sekarang aku harus pergi bersama Caraka. karena aku dan dia bukan lagi bagian dari hidup mu"
"Gak,, aku gak mau kita bercerai, kembalikan semua pakaian ini "!! ujar Pras yang mengamuk sambil membanting tas tersebut hingga membuat putra nya menangis ketakutan.
" Apa salahnya jika Mende menjadi istri kedua ku? kalian bisa menjadi kakak adik dalam rumah ini. tolong jangan egois Fiona, apa kamu ingin Caraka tumbuh tanpa seorang Ayah"?
"Lebih baik anak ku tumbuh tanpa seorang ayah, dari pada harus hidup dengan dua ibu. dalam hal ini kamu lah yang egois mas"
"Dan satu lagi , Di dalam rumah ini. meski Caraka memiliki seorang ayah, tapi dia seperti tidak memiliki ayah. sejak lahir kau bahkan tidak pernah menyentuh nya, kau lebih sibuk dengan selingkuhan mu , ingat itu Pras "!
Deg!
Mata Pras melebar saat mendengar Fiona hanya menyebut nama nya.
" Kau hanya menyebut nama, kau sudah tidak mencintai mas lagi Fiona "?
" Untuk apa aku mencintai suami yang cinta nya saja sudah berpindah ke kepada perempuan lain"
"Mas mohon, jangan pergi Fiona, kita masih bisa memperbaiki rumah tangga kita, kamu mau minta apa sayang"?
Fiona tertawa mendengar ucapan suami nya.
Fiona memungut tas yang berisi pakaian anak nya.
Ia memutuskan untuk tetap pergi membawa putra kecil nya.
Sambil membawa tas, Fiona mengendong Caraka keluar dari rumah itu.
Pras hanya memandang kepergian mereka, tanpa menahan istri dan anak nya, karena memang cinta untuk Fiona terasa sudah mati.
Sejenak pria itu termenung, di sadarkan oleh panggilan ibu nya.
Bergegas Pras menghampiri ibu nya di kamar nya, pria ini hanya diam seperti orang dungu.
"Kamu bertengkar lagi sama istri mu? kenapa"? tanya Bu Soraya.
Pras hanya mengangguk.
" Panggilkan Fiona sekarang " titah nya.
"Fiona sudah pergi membawa Caraka" ucap Pras memberi tau, hingga membuat Bu Soraya marah besar.
Sumpah serapah terlontar begitu jelas terdengar di telinga Prasetya.
Pria ini hanya diam menatap ibu nya yang sedang menangis histeris.
"Siapa yang akan mengurus ibu? kalian saja anak anak ibu tidak berguna mengurus ibu, hanya fiona yang sanggup mengurus ibu.
" Pras,, kenapa kau jahat sekali"?
Ya, Bu Soraya memiliki dua anak, anak pertama nya perempuan. kakak Pras ini tinggal di luar kota karena pekerjaan nya dan juga mengikuti suami nya.
Anak perempuan bu Soraya ini jarang sekali pulang, bahkan saat ibu nya jatuh sakit pun anak nya tidak menjenguk nya.
Setiap bulan dia hanya mengirim kan uang untuk membantu kebutuhan bu Soraya.
"Bu,, sudah lah Fiona sudah pergi jangan di tangisi.
Secepatnya aku akan menikahi Mende, dia juga bisa mengurus ibu. terlebih lagi dia itu wanita berpendidikan dan mapan sudah pasti dia bakalan mengurus ibu jauh lebih baik dari Fiona"
Bu Soraya tidak memperdulikanmu ucapan Pras, wanita tua itu lebih memilih memalingkan wajah nya.
Pras juga tidak perduli, pria itu memilih keluar dari kamar ibunya.
m ibuy sdh ga punya apa²,,dan fitnah sukses sm kerjaany
.