Berkali-kali Dania memberikan pemahaman pada suaminya Alex agar hidup mandiri dan tinggal berpisah dari sang mertua,namun Alex tak pernah menghiraukannya. Sang suami enggan untuk meninggalkan kedua orang tuanya yang selalu memanjakannya dalam hal keuangan. Meskipun Alex telah bekerja,namun sang ibu masih sering memberinya uang apabila Alex membutuhkan. Hal inilah yang membuat Alex enggan tinggal berjauhan dari sang ibu tanpa memperdulikan nasib Dania yang mendapat perlakuan tak adil dari ibunya.
Hingga pada akhirnya Dania berontak karena sudah benar-benar merasa muak dengan semua hal tak adil yang diterimanya selama ini.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Kinly Secret, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Sebuah Pesan
Dania begitu puas dengan hasil dari salon kecantikan tempat dirinya melakukan perawatan. Kulit wajahnya yang biasanya terlihat kusam,kini mulai terlihat semakin berseri dan sehat,meskipun belum begitu maksimal namun perbedaannya sangat terlihat. Ada kebahagiaan tersendiri yang dirasakan Dania saat melihat perubahan dirinya yang semakin cantik. Sekalipun sang suami tak lagi perduli dengannya,baginya itu bukanlah suatu masalah yang begitu berarti.
Kini Dania fokus pada membahagiakan dirinya dan ingin secepatnya keluar dari jerat pernikahan yang tak membahagiakannya. Sebelum itu,ia ingin sedikit memberikan pelajaran yang tak terlupakan pada sang suami dan keluarganya.
Setelah puas mengagumi perubahan yang ia alami,Dania kemudian kembali bersantai di dalam kamar sambil melanjutkan pekerjaannya sebagai seorang penulis. Sungguh kehidupan yang sangat menyenangkan baginya. Berbeda dengan sang mertua yang kini merasa sangat tersiksa dengan perubahan yang ditunjukkan oleh menantunya.
"Sebenarnya apa yang membuat Dania tiba-tiba berontak dan berani menentang ku ?" Tanya Bu Linda dalam hati sambil melepaskan lelah yang ia rasakan.
Bu Linda berpikir keras mencoba mencari apa penyebab hingga sang menantu yang dulunya penurut,kini tak lagi menghargainya sebagai mertua.
"Apa jangan-jangan sudah ada orang lain yang membiayai wanita itu ?" Pikir Bu Linda lagi.
"Ya,aku yakin,pasti Dania memiliki pria lain selain anak ku. Karena jika tak begitu,mana mungkin ia berani melawan ku karena ia pasti takut tak mendapat makan. Sepertinya aku harus segera memberitahu Alex mengenai hal ini." Lagi-lagi Bu Linda memiliki pikiran negatif pada sang menantu yang belum tentu benar.
Merasa yakin dengan apa yang dipikirkannya sambil menunggu sang putra pulang,Bu Linda kemudian masuk ke dalam kamarnya.
**************************
Alex begitu bahagia karena malam ini dirinya kembali mendapatkan kepuasan di atas ranjang dari istri sirinya itu. Di akuinya memang Sania sangat pandai memuaskannya. Berbeda dengan Dania,yang menurut Alex tak begitu pandai menyenangkannya di atas ranjang. Meskipun Dania lebih cantik dari Sania,namun wanita itu tak pandai merawat diri hingga membuat Alex sangat bosan memandangnya. Apalagi Dania tak mengerti fashion dan sering kali Alex merasa terganggu dengan daster yang digunakan,serta bau masakan yang melekat di tubuh istri sahnya itu. Dirinya sampai enggan menyentuh Dania karena tak bernafsu dengan penampakan yang ditunjukkan.
"Mas,gimana kalo gajimu aku yang mengelolanya. Kamu jangan kuatir,aku pasti akan membagi bagian ibu. lagian kan di mana-mana itu istri yang harusnya megang uang suami." Ucap Sania tiba-tiba setelah selesai membersihkan dirinya.
Alex menghela nafas panjang mendengar perkataan sang istri siri yang selalu saja membahas tentang uang. Namun jika dipikir-pikir,ada benarnya juga. Ia pun sudah sangat bosan karena sang ibu yang memegang kendali akan keuangannya. Selama ini,setiap gajian,ia hanya mengambil sedikit bagiannya kemudian sisanya ia berikan semua pada ibunya tanpa memberikan sedikitpun pada Dania. Bu Linda selalu beralasan bahwa Alex harus berbakti pada orang tuanya karena ia dibesarkan dengan susah payah oleh sang ibu.
"Baiklah,bulan ini kamu yang akan mengelola keuangan. Tapi ingat,jangan lupa bagian ibu. Aku nggak mau nanti kalian bertengkar." Jawab Alex mewanti-wanti.
"Tenang Mas,aku akan adil dalam pembagian uang." Balas Dania dengan cepat. Ia merasa sangat girang karena dengan mudahnya Alex menyetujui idenya.
"Oke,aku pulang dulu. Sampai ketemu besok." Alex pun segera mengecup kening Sania dengan mesra. Kemudian tak lupa dirinya menuju kamar putrinya dan melakukan hal yang sama. Mengecup kening sang putri penuh sayang sebelum pulang ke rumah.
"Hati-hati di jalan Mas." Ucap Sania melepas kepulangan Sang suami di depan rumah seperti biasa.
"Enak saja si maklampir. Semua gaji suami ku dia yang megang. Padahal tiap hari aku kesusahan harus ngirit ini itu. Lihat saja nanti,setelah uang Mas Alex sama aku,akan ku berikan dia pelajaran." Sania tersenyum jahat memikirkan rencana yang sudah tersusun di kepalanya. Ia pun segera menutup pintu dan masuk ke dalam rumah.
***************************
Alex tiba di rumah pada pukul 9.00 malam. Ia sangat tak nyaman melihat keadaan rumah yang saat ini berantakan. Sangat berbeda dengan waktu Dania masih mau mengurusi rumah. Biasanya rumah kelihatan sangat bersih dan rapi. Kini terlihat sangat berbeda,dengan penampakan sampah di mana-mana dan terdapat berbagai benda yang tergelatak begitu saja sehingga membuat rumah tersebut terlihat penuh dan sangat menjijikkan.
Timbul rasa marah dalam dirinya ketika mengingat sang istri yang saat ini semakin tak bisa di atur dan bertindak sesuai keinginannya.
Dengan langkah cepat,Alex menuju kamar berniat menegur sang istri atau bahkan mungkin memarahinya.
"Dania!"Teriak Alex hingga membuat istri nya yang tertidur seketika bangun,menyingkap selimut yang digunakannya,efek keterkejutan yang dirasakannya.Bukannya marah,justru Alex terkejut dengan perubahan Dania yang tampak semakin cantik dengan potongan rambut model terbaru tergerai indah akibat baru saja melakukan perawatan. Di tambah lagi baju tidur yang digunakan oleh istrinya itu sangat cocok di kulitnya yang putih hingga aura cantiknya semakin terlihat. Untuk beberapa saat Alex terdiam. Dan semenit kemudian langsung tersadar.
"Kamu,sejak kapan bisa seperti ini ? Dapat uang dari mana kamu Dania ? Jangan bilang.... " Tiba-tiba Alex merasa curiga dan langsung memberondong sang istri dengan banyak pertanyaan.
"Apa perduli mu dari mana aku mendapatkan uang ? Jika saat aku kelaparan saja kamu tak perduli bagaimana bisa saat aku merubah penampilanku membuatmu menjadi curiga ?" setelah berkata seperti itu,Dania langsung kembali tidur. sedikitpun ia tak lagi merasa takut dengan sang suami yang menurutnya tak bertanggung jawab.
"Dania,aku belum selesai bicara."Alex kembali mengeraskan suaranya karena geram dengan sikap istri nya. Namun Dania tetap tak bergeming.
Tak ingin membuang sia-sia tenaganya karena marah pada sang istri,Alex berjalan menuju kamar mandi guna membersihkan sisa-sisa keringatnya yang tercipta karena aktivitas panas bersama istri sirinya.
"Ting!Ting!Ting!...." Bunyi pesan masuk di handpone sang suami membuat Dania merasa terusik. Wanita itu kemudian bangun dan meraih benda pipih berwarna hitam yang tergeletak begitu saja di atas meja. Meski merasa takut,namun ia merasa penasaran karena memang selama ini dirinya menaruh curiga akan kebiasaan suaminya yang sering pulang larut malam bahkan menerima telpon di luar kamar.
Memastikan bahwa sang suami masih mandi,Dania dengan cepat mengambil handpone suaminya. Tak perlu membuka menggunakan kode,Dania bisa membaca notifikasi pesan wa dari luar.
"Mas,Bella sakit. Tolong balik lagi. Aku sekarang ke rumah sakit Manika. Kamu tolong beritahu ibu. Aku tunggu." Begitulah bunyi pesan dari kontak yang diberi nama Sania.
Salam kenal 💜