"sugeng rawuh dhateng desa kembangan, sinten mlebet mboten saget medhal".
kalimat pertama yang ryuka dengar ketika memasuki desa kembangan yang penuh misteri.
Dapatkah ia memecahkan misteri asal usul desa kembangan yang penuh kutukan dan menggagalkan ritual kehidupan abadi nyai gandari?
Yuk baca bab-bab selanjutnya yang penuh teka-teki dan misteri ini dicerita kisah nyai gandari✨
_happy reading_
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon RoroAyu_Kimberly, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
RORO ARIMBI MELAWAN ERLANGGA
Purnomo menyalakan kemenyan. membaca mantra dan menabur naburkan bunga.
sosok wanita cantik berbadan ular muncul fi hadapannya.
"ada apa kau memanggilku Purnomo?"
"ampun gusti dewi mayang, hamba meminta pertolongan"
"pertolongan apa, Purnomo? bukankah kau sudah aku warisi ilmu yang cukup tinggi!"
"hamba telah di serang oleh siluman elang, gusti dewi!"
Purnomo menunjukkan wajahnya yang penuh dengan luka cakaran kuku Erlangga.
"ada masalah apa kau sampai di serang siluman elang? apaa kau mengusik nya?"
"tidak, gusti dewi. dia marah karena mengusik seorang gadis bernama Ryuka. gadis itu dia anggap sebagai kekasihnya. "
"jadi itu masalahnya! Erlangga memang keterlaluan! bahkan dia juga bertarung melawan Nyi Srintil hanya demi gadis itu! akan ku buat perhitungan dengannya!"
"dan satu lagi, gusti dewi! calon menantu hamba telah hilang. hamba tidak bisa melihat di mana keberadaannya. bisakah gusti drwi mayang membantu mencarinya?"
"apa? bagaimana bisa calon tumbalku hilang!"
Dewi mayang terlihat sangat marah. dia mencoba menerawang keberadaan Nining, namun tak ada hasil.
"aku tidak dapat melihatnya! nampaknya ada makhluk lain yang mengambilnya!"
Purnomo terdiam.
"cari saja gadis lain untuk di nikahkan dengan anakmu!kalau sampai bulan depan anakmu belum menikah xmakan istrimu yang akan menggantikan posisi ageng!"
Dalam sekejap dewi mayang menghilang.
"danang!" panggil Purnomo.
"bagaimana , pak? apakah bapak sudah tahu di mana Nining berada?" tanya danang.
"Nining sudah mati! bapak akan carikan gadis lain untuk kamu nikahi!"
"apa pak? aku tidak mau menikah dengan gadis lain!"
"kamu harus menuruti printah bapak, jika masih mau melihat keluarga kita selamat!"
"ada apa ribut-ribut!?" tanya astuti menghampiri mereka bersama ibu mertuanya.
"bapak bilang kalau Nining sudah mati, dan bapak menyuruh ku untuk menikahi gadis lain!"
"kamu memang sudah gila purnomo! pasti itu printah dewi mayang
"ibu tidak usah ikut campur!" Purnomo terlihat marah.
"siapa dewi mayang? dan apa hubungannya dengan pernikahannku!" danang yang tidak tahu apa-apa menjadi penasaran.
"sudah saatnya kamu tahu bahwa bapakmu iyu pemuja siluman ular! ageng adalah tumbal yang di minta siluman itu. siluman itu yang telah membuat adikmu menderita seumur hidupnya!"
"aku sudah bilang jangan ikut campur!" kemarahan Purnomo membuat gelap mata, sampai ia melayangkan pukulan kepada ibunya yang sudah tua.
"hentikan, pak! " Danang menahan tangan bapaknya ketika hendak memukul neneknya lagi.
"ingat, kamu harus segera menikah! atau ibumu yang akan menderita seperti ageng!" ancam Purnomo.
Astuti hanya bisa menangis atas kelakuan suaminya. dia tidak berani melawan karena takut akan sikap keras suaminya.
_______________________________________
Di rumah Nyai Gandari……
Aditama menemui Ryuka yang berada di luar rumah Nyai Gandari. dia memberikan pakaian pelayan kepada Ryuka.
"pakailah!"
"tapi, apa mereka tidak curiga jika melihat wajahku? sedangkan mereka sudah tahu sebelumnya kalau aku adalah penyusup"
"pastikan mereka tidak melihat wajahmu. kita akan bergerak nanti malam"
"baiklah!"
"kau jangan masuk ke dalam dulu. bersembunyi di pinggir hutan sekarang! nanti aku akan menjemputmu!" ucap aditama.
Ryuka pun menuju perbatasan alas jati. ia melihat sekeliling begitu sepi. Ryuka bersembunyi di balik pohon besar dan segera melepas pakaiannya.
"aaa!!" Ryuka kaget berteriak ketika melihat Erlangga yang tiba-tiba berada di depannya.
maaf, aku mengagetkan mu!"
Ryuka menutupi dadanya dengan baju yang ia bawa.
"pergilah, aku mau berganti pakaian!"
Erlangga tersenyum dan membalikkan badan, hingga terlihat penuh sayap bersar di belakang punggungnya.
Ryuka buru-buru mengganti pakaiannya dengan kebaya kuning yang di berikan aditama.
" aku sudah selesai!" ucap Ryuka.
Erlangga membalikkan badan dan kembali tersenyum.
"baiklah! sekarang kau bisa penuhi janjimu!" kata Erlangga.
"janji apa?"
"baru saja kau berjanji, sudah lupa? bagaimana jika sampai beberapa hari!"
"aku belum selesai dengan urusanku, Erlangga! nanti malam aku akan kembali masuk ke rumah itu!
"bukankah kau bilang ketika kau sudah keluar maka kau akan ikut bersamaku, menikmati keindahan alam di negriku!"
"iya, tapi aku belum selesai! lebih baik kamu pergi ke rumahku saja, katakan pada mas Egi tentang keberadaan ku agar dia tidak cemas mencariku!"
"aku akan menemanimu sampai malam di sini!"
"pergilah sebentar! aku mohon…"
Erlangga nampak sedang berpikir.
"ah, sudahlah! memang kau tak mau membantuku!" gerutu Ryuka.
"aku akan melakukanya dengan satu syarat. "
"syarat apa?"
"jika kau mau mencium ku, aku akan pergi sekarang!"
"ha?" mata Ryuka membulat.
"aku tidak mau!" kata Ryuka.
"kalau tidak mau, berarti aku tidak akan pergi!"
Erlangga terbang dan bertengger di atas pohon
Ryuka kesal dengan sikap Erlangga. dia tidak peduli dan memilih duduk bersandar di bawah pohon, smpai terasa mengantuk dan tertidur.
Erlangga turun dan memandangi Ryuka yang terlelap. dia laku dudhk dan memindahkan tubuh Ryuka di depannya. menyandarkan kepalaRyuka di dadanya x kemudian ia memeluknya dari belakang.
beberapa jam kemudian, aditama datang. ia melihat Ryuka dan Erlangga yang sedang tertidur nyenyak.
"Ryuka!"
Ryuka membuka mata ketika mendengar seseorang memanggilnya. begitu pula Erlangga.
"haaaa!!" Lagi-lagi Ryuka brteriak kaget ketika menyadari bahwa dirinya bersandar di tubuh Erlangga.
Ryuka segera menyingkirkan tangan Erlangga dari perutnya.
"nampaknya aku mengganggu ketenangan kalian!" ucap aditama.
"aditama, ini tidak seperti yang kamu pikirkan" ucap Ryuka panik.
"memangnya apa yang aku pikirkan? kita pergi sekarang atau nanti?" tanya aditama.
"sekarang!" jawab Ryuka.
Erlangga memandang tajam kepada aditama.
kenapa kau memandang ku seperti itu Erlangga? aoa kau takut aku akan merebut kekasihmu? ha ha ha ha…"
Erlangga marah dan langsung menerkam aditama. aditama yang tanpa persiapan terjatuh. dan Erlangga menindih badannya. ia hendak mencengkeram wajah aditama, namun gerakan tangannya di hentikan oleh Ryuka.
"jangan sakiti dia! dia yang akan membantu ku!"
Erlangga bangkit dan menghadap pada Ryuka.
"tidak perlu kau minta bantuannya! aku bisa membantumu!"
"katmu tudak akan bisa, Erlangga! sedangkan dirimu saja tidak akan bisa menembus pagar rumah itu!" ucap aditama.
"aku belum mencoba!" Erlangga terbang mendekati rumah Nyai Gandari.
namun, dengan jarak tiga meter sebelum ia sampai pagar pembatas, tubuhnya sudah terpental dan terjatuh!"
"aku sudah bilang! jangan sombong siluman elang!" aditama mendekatinya.
Erlangga semakin murka di buatnya. melihat senyum aditama yang mengejeknya, membuatnya ingin sekali mencabik cabik wajahnya.
"sudahlah! jangan membuang energi dengan cara seprti ini!" Ryuka menghampiri.
"kalau kau mau membantuku ,lebih baik smpaikan pada mas Egi tentang keberadaanku. agar dia tidak khawatir"
"baiklah! tapi aku akan kembali untuk menebus janjimu!" Erlangga melesat tinggi.
"nampaknya dia sangat marah. ha ha ha ha ha " aditama tertawa.
"dasar kau! untuk apa memancing kemarahannya? macam tak ada kerjaan saja!" gerutu Ryuka.
"lalu apa janjimu padanya? kau mau menjadi istrinya? ha ha ha ha ha…" ledek aditama.
Ryuka memukul lengannya.
"aku hanya memanfaatkannya. mana mungkin aku mau ikut siluman"
"benarkah? bukannya kau udah merasa nyaman dengannya?" Lagi-lagi aditama tersenyum meledek.
kali ini Ryuka mencubit lengannya dengan keras.
"aughh!" aditama mengusap usap tangannya.
"rasakan!"
________________________________________
Di rumah Mbah Sutijah ...
hari sudah hampir gelap, namun Egi belum juga pulang. ia mencari Ryuka smpai masuk ke dalam hutan.
"Erlangga! keluar kau! kembalikan Ryuka! dasar siluman!"
Dari pagi hingga petang tak henti-hentinya Egi memanggil Erlangga dan memakainya.
"aku di sini!" tiba-tiba Erlangga mendarat tepat di hadapannya.
"kurang ajar kau! kembalikan Ryuka!"
"aku tidak menculiknya! dia yang memintaku membawanya pergi! ha ha ha ha haa" Erlangga menertawakan kegelisahan Egi.
Tanpa pikir panjang Egi langsung menghantam dada Erlangga. Erlangga mengelebatksn tangannya menyambar tubuh Egi hingga terjatuh.
"kalau bukan karena Ryuka, sudah ku pastikan kau mati di tanganku!"
Egi memegangi perut nya yang terasa sakit.
"kembalikan Ryuka!"
"aku sudah bilang, dia yang meminta!"
Egi hendak bangkit, namun Erlangga kembali menendangnya. Erlangga sudah membendung amarahnya sejak perlakuan Egi semalam.
Saat Erlangga hendak menginjak Egi, sekelebat bayangan menyambarnya. perhatian Erlangga beralih pada bayangan itu.
bayangan yang melesat cepat itu berhenti, nampaklah wujud wanita dengan memakai kebaya hitam dengan kain beludru yang di sertai dengan manik-manik bernuansa emas.
rambutnya bersanggul dengan tusuk konde di atasnya dan rangkaian bunga melati memanjang. kalung dan gelang emas melingkar di leher dan tangannya.
" ojo ndemek calon bojoku!"
(jangan sentuh calon suamiku!)
Egi terperanjat ketika melihat Roro Arimbi datang menghampiri.
"jangan mendekat!" Egi ketakutan.
Erlangga mengepakkan sayapnya. menyerang Roro Arimbi dari belakang. Roro Arimbi membalas serangannya.
mereka saling melayangkan serangan. suara ledakan terdengar menggelegar. Egi tidak mau berurusan dengan Roro Arimbi. dia segera melarikan diri.
sampai di rumah, Egi langsung mengunci pintu.
smeentara itu di rumah Nyai Gandari.
Ryuka dan aditama menyusup ke sebuah ruangan yang gelap. kemudian melewati lorong . di ujung lorong terdapat pintu.
Aditama membuka pintu, nampak setitik cahaya lampu minyak di sudut ruangan.
Bugh!
seorang wanita memukul pundak aditama dengan balok kayu.
"aakkk!!" Ryuka berteriak kaget.
Wanita itu hendak melayangkan pukulan lagi, namun aditama memegangi tangannya. ia memberontak hingga kayu yang ia pegang terjatuh.
Ryuka langsung mengambil dan membuang kayu itu ke luar ruangan. sedangkan aditama menekuk kedua tangan wanita itu ke belakang tubuhnya.
"lepaskan aku!" wanita itu terus berontak.
Sednagkan seorang wanita lagi tengah duduk di sudut ruangan smbil menekuk lutut dan memeluk kedua kakinya. ia nampak ketakutan. bahkan rambut panjangnya menutupi seluruh wajahnya.
" aku tidak akan menyakiti kalian!" ucap aditama.
"kalian semua jahat! kalian apakan adikku! dimana dia! kembalikkan adikku!" wanita itu terus menangis dan berteriak.
"diamlah dulu, mbak! jangan memancung penjaga datang! kami akan menyelamatkan kalian!" kata Ryuka.
Wanita itu melotot. memandang ke arah Ryuka. sedangkan aditama masih memegangi tangannya.
"aku tidak percaya! kalian pasti telah menyakiti adikku kalian semua jahat!" wanita itu berteriak.
Bugh!
wanita itu menendang perut Ryuka.
"augh!" Ryuka memegangi perutnya.
" kalian pasti akan membawaku ke tempat yang lebih menakutkan!" teriaknya lagi.
kakinya terus bergerak hendak menyerang Ryuka.
"
kami akan menyelamatkamu! jadi tenanglah dan ikuti kami!" bentak aditama.
Ryuka mendekati wanita yang duduk di sudut ruangan.
"Hati-hati Ryuka!" aditama memperingati.
"mbak.... !" Ryuka hendak menyibakkan rambut wanita itu yang menutupi wajahnya.
namun, wanita itu malah mencakar tangan Ryuka.
"ahhh!" Ryuka ksget dan mundur beberapa langkah
terpaksa deh...nikah sm org jahat