NovelToon NovelToon
Menjadi Istri Kedua Om Komandan

Menjadi Istri Kedua Om Komandan

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikahmuda / Beda Usia / Cinta Seiring Waktu / Mengubah Takdir
Popularitas:13.1k
Nilai: 5
Nama Author: fania Mikaila AzZahrah

Adinda Aisyah Zakirah adalah gadis berusia 19 tahun.

"Kakak Adinda menikahlah dengan papaku,"

tak ada angin tak ada hujan permintaan dari anak SMA yang kerapkali membeli barang jualannya membuatnya kebingungan sekaligus ingin tertawa karena menganggap itu adalah sebuah lelucon.

Tetapi, Kejadian yang tak terduga mengharuskannya mempertimbangkan permintaan Nadhira untuk menikah dengan papanya yang berusia 40 tahun.

Adinda dihadapkan dengan pilihan yang sangat sulit. Apakah Adinda menerima dengan mudah lamarannya ataukah Adinda akan menolak mentah-mentah keinginannya Nadhira untuk menikah dengan papanya yang seorang duda itu.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon fania Mikaila AzZahrah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab. 6

Adinda langsung menghempaskan tangan orang yang mencekal pergelangan tangannya itu.

“Lepaskan!” Adinda menghentakkan tangannya dengan sekuat tenaga.

Adinda melihat ke arah perempuan yang tubuhnya sedikit terdorong karena hempasan tangannya Adinda yang cukup kuat.

Perempuan itu mengelus pergelangan tangannya yang sedikit perih, “Auhh sakit! Kamu kasar banget!” ketusnya perempuan itu.

Adinda menatap tajam ke arah perempuan yang tidak dikenalnya, “Kamu yang duluan menarik tanganku! Itu hanya bentuk pembelaan dariku!”

“Kamu perempuan kampungan! Perempuan udik! Perempuan miskin gak pantas bersanding dengan Pak Baruna!” hinanya.

Adinda melipat kedua tangannya di depan dadanya,” Kalau aku tidak pantas bersanding dengan Pak Baruna berarti kamu perempuan tua yang layak bersanding dengannya maksudnya gitu?”

Perempuan yang dipanggil tua itu langsung mengeluarkan aura kemarahannya yang menggebu-gebu.

“Apa kamu bilang ha!? Kamu bilang aku perempuan tua!?” Geramnya perempuan itu.

"Buktinya kamu memang sudah tuir! lihatlah di wajahmu sudah banyak kerutan!" sindirnya.

"Mulutmu sepertinya butuh dipukul! Aku akan memberikan pelajaran padamu!" murkanya.

Tapi, Adinda bergerak cepat dan memegangi tangan wanita yang sepertinya wajahnya hasil operasi plastik.

“Jangan coba-coba menampar wajahku!! Ibuku saja yang sudah meninggal dunia tidak pernah menamparku apalagi kamu! Aku tidak bakalan sudi tangan kotormu menyentuh tubuhku!”

“Kenapa kamu menggoda Pak Baruna? Dia itu harusnya menikah denganku bukan dengan perempuan muda matre kayak kamu!”

“Tidak terima saya menikah dengan Pak Baruna yah langsung protes tuh di depannya Pak Baruna bukan padaku! Kamu itu buang-buang tenaga saja!” sarkasnya Adinda.

Kedua bola matanya seolah akan melompat keluar saking marahnya mendengar perkataan Adinda, “Kamu memang wanita tidak berpendidikan! Kecil-kecil sudah jago ngerebut milik orang lain!”

“Hahaha! Kasihan banget yah kamu. cintamu ditolak tapi malah melampiaskan padaku! Kalau kamu lebih cantik dan lebih baik dariku tidak mungkin Pak Baruna menginginkan perempuan miskin dan kampungan ini menjadi istrinya!” ejeknya Adinda.

Wanita itu terdiam dan tidak tau harus berkata apalagi untuk melawan Adinda dan membuat Adinda mengurungkan niatnya untuk menerima lamarannya Baruna.

Baruna adalah pria yang sedari dulu diimpikan akan menjadi suaminya tapi sampai sekarang dia tidak pernah dilirik sekalipun oleh Baruna duda hot jeletot itu.

“Kamu itu salah pilih lawan! Kamu kok lihat-lihat dulu siapa orang yang ingin kamu tindas!” sarkas Adinda.

“Gue harus memakai cara lain, apa gue kasih saja uang yang banyak pasti dia bakal meninggalkan Mas Baruna,” batinnya.

Adinda diam-diam merekam pembicaraan mereka tanpa sepengetahuan dari perempuan yang baru kali ini dilihatnya.

Perempuan itu tiba-tiba tersenyum aneh, “Aku akan memberikan kamu uang sebanyak yang kamu inginkan! Katakan saja berapa nominalnya aku akan langsung transfer ke rekening kamu.”

“Maaf aku tidak mungkin mau menukar tambang emasku dengan uang recehan yang kamu miliki! Maaf aku tidak punya waktu lagi untuk meladeni kamu!” Adinda berjalan terburu-buru sambil memasukkan ponselnya karena dia banyak yang harus diurusnya.

“Sial!! Aku tidak akan biarkan kamu bahagia dengan Mas Baruna!”

Adinda melambaikan tangannya,” aku tunggu keberanian kamu itu! Aku tidak takut!”

Adinda memakai helmnya kemudian melajukan motornya menuju kampungnya.

“Siapa yah perempuan itu? Kenapa dia tahu kalau aku akan menikah dengan Om Baruna?”

Setelah sampai di kampungnya, Adinda menemui Pak RT dan beberapa tetangganya dan mengabarkan berita pernikahannya. Meski merindukan hewan-hewan peliharaannya tapi, bertemu dengan para tetangganya yang baik dermawan menjadi prioritasnya.

“Rame benar rumahnya Bu RT, ada apa gerangan, apa ada acara makan-makan? Kalau ada berarti rezeki anak sholeha,” cicitnya Adinda.

Adinda celingak-celinguk memperhatikan sekitarnya sampai-sampai menghitung jumlah sendal jepit yang ada di depan pintu masuk.

“Lumayan banyak orang di dalam sana. Assalamualaikum!” Teriaknya Adinda yang sengaja mengeraskan suaranya agar orang di dalam sana menyadari kedatangannya.

Semua orang berbondong-bondong ke arah luar mendengar teriakan seseorang dari arah depan.

Kebetulan lagi ada acara di rumah pak RT sehingga banyak orang yang berkumpul di sana, jadi Adinda tidak perlu repot-repot lagi untuk menyampaikan berita gembira tersebut ke setiap rumah tetangganya.

“Apa bener Kamu adalah Adinda anaknya Bu Mariana?” Pak Badrul sampai memutari tubuhnya Adinda.

Bu Mayang mengucek matanya berulang-ulang kali untuk memastikan penglihatannya, “Apa ibu tidak salah lihat kan? Bukannya Adinda di penjara?”

“Kayaknya bukan deh, kita salah orang. Adinda putrinya almarhumah Bu Mariana itu gak punya pakaian sebagus dan secantik gini,” sanggahnya pak Badrul.

Kedua pasangan suami istri itu masih danial dengan apa yang dilihatnya. Kedua pasangan suami istri itu yang selalu ada disaat suka maupun dukanya Adinda dan mendiang ibunya.

“Mama! Bapak! Dia ini Kak Adinda yang rumahnya sebelah kiri rumah kita,” ucapnya Lutfi yang akhirnya menyadarkan keduanya.

Bu Mayang dan Lutfi memeluk Adinda karena sudah terbebas dari penjara.

Semua orang bahagia sekaligus terkejut mendengar perkataan dari Adinda gadis yatim piatu itu

“Syukurlah ternyata kamu tidak jadi ditangkap oleh polisi,” ujarnya pak Badrul.

“Alhamdulillah selamat Nak, Tante sangat takut dan khawatir dengan kondisimu. Kami kira tidak bakal ketemu lagi dengan kamu tau-taunya pulang-pulang mau nikah saja,” ucapnya Bu Mayang sambil menyeka air mata bahagianya.

“Kami sangka kamu tidak pulang karena di penjara kami mau jenguk kamu tapi kami tidak tahu kamu ditahan di kantor polisi mana,” ujarnya pak Badrun.

“Alhamdulillah seperti yang kalian lihat saat ini saya sehat walafiat berkat doa-doa tulus kalian yang tak ada putusnya, sehingga pak polisinya berbaik hati membebaskan saya yang memang bukan seorang penjahat,” jelasnya panjang lebar kali tinggi.

“Mari masuk Nak, kebetulan kita ada acara,” ajaknya Bu Yani istrinya Pak RT.

“Ada kuenya gak ibu?” Tanyanya Adinda to the points.

“Haha! Itu sudah tentu ada Nak, karena kami memang hari ini mengadakan syukuran kecil-kecilan karena putranya ibu Azriel diterima jadi polisi,” ucapnya Bu Yani.

Adinda terdiam mendengar ucapan dari Bu Yani,” Akhirnya apa yang Abang impikan selama ini menjadi kenyataan, selamat yah Abang. Dari sini aku doakan semoga menjadi polisi yang amanah,” batinnya Adinda.

Setelah acara makan-makan selesai, Adinda pun mengutarakan niatnya.

“Saya meminta kepada kalian semua untuk menghadiri acara akad nikah dan resepsi pernikahanku di jalan X hari minggu ini,” jelasnya Adinda.

“Masya Allah kamu akan menikah Nak, Tante bahagia dengarnya,” celetuknya Bu Mayang yang paling heboh dari semua orang yang hadir.

“Syukurlah Nak, kamu tidak akan sendirian lagi dan sudah ada yang akan membiayai hidupmu jadi Tus perlu susah-susah berjualan lagi,” ucapnya Pak RT.

“Kami turut bahagia Nak, semoga rencana pernikahan kalian berjalan lancar dan kalian berdua menjadi keluarga yang sakinah mawadah warahmah, amin ya rabbal alamin,” ucapnya Pak Badrul sambil menyeka air matanya.

“Saya tidak tahu berkata apa lagi, karena kalian selalu ada bersamaku. Kalian semua yang telah membantuku selama ini. Moga suatu saat nanti saya ada kemampuan saya pasti akan membalas jasa-jasa kebaikan kalian,” Adinda mengusap cairan bening yang menetes membasahi pipinya.

"Kami ikhlas membantumu Nak, kami turut bahagia mendengar berita gembira ini,"

"Kami menganggap kamu seperti anak kandung kami sendiri jadi, jangan sekali-kali merasa berhutang budi."

Adinda bahagia karena orang-orang disekitarnya selalu memperlakukannya dengan baik. Meskipun ibunya sudah telah tiada, tetapi mereka tetap peduli dengan nasibnya Adinda si gadis sebatang kara itu.

“Alhamdulillah, insha Allah kami satu kampung pasti datang ke acara kamu nak, apalagi kami ingin melihat siapa pria baik itu yang bersedia menikahimu neng geulis,” ucap Bu Nirmala.

“Jangan lupa yah kalian harus datang, masih mau ziarah ke makam ibu, saya permisi dulu mau berjumpa dengan bebek dan ayamku. Luthfi temanin kakak yah,” ajaknya kepada anak kecil berusia delapan tahun itu.

Bu Yani memperhatikan kepergian Adinda," Azriel, pasti kamu sedih kalau tau Adinda akan menikah dengan pria lain."

“Sudahlah Bu, mungkin memang mereka tidak berjodoh. Semoga saja Azril putra kita bisa menerima kenyataan ini kalau gadis yang disukainya harus menikah dengan pria lain,” sahutnya pak Lukman.

1
Ai srk
gak pernah asi kali yah Om 🤣🤫😂
Ai srk
manis banget si Om
Amiera Ismail
aku yakin dia itu mantan kekasih adinda
Amiera Ismail
romantisnya Om Baruna
Amiera Ismail
ya Allah ampun deh Om pikirannya ke sono mulu
Amiera Ismail
hahaha diolok-olok
Amiera Ismail
perlu beli kayaknya alat ginian
Amiera Ismail
ceritanya sangat menghibur
Chaca Lee💗
apakah dia Azriel???
Chaca Lee💗
cor juga 😂🤭
Chaca Lee💗
sudah terang-terangan mengungkapkan perasaannya
Yuliana Tunru
apa pak.pol mantan x adinda dulu ya..smoga nadhira benar2 dicintai ya bkn krn apa2 x..lanjutttt
GeGe Fani@🦩⃝ᶠ͢ᵌ™: nanti akan terjawab Akak 😚🥰🙏🏻

insha Allah besok lanjut nya 🥰🥰
total 1 replies
Abz
jangan bilang yg sekampung sama adinda , lupa nama nya 🤭
GeGe Fani@🦩⃝ᶠ͢ᵌ™: kakak pinter banget Aah nebak nya 😂🤭
total 1 replies
Fadila Bakri
Alhamdulillah mereka sudah bahagia
Masitha Hamrud💗
bahagia selalu pasutri
Farhana
lanjut kakak
Farhana
oh tentu bakal hati-hati
Masitha Hamrud💗
dasar pelakor gak punya akhlak
Farhana
semoga kapok
Farhana
dilawan memang
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!