Sekelompok pemuda dan pemudi yang melakukan perjalanan menuju ke hutan larangan di daerah terpencil , dan mereka terjebak dalam sebuah permainan gila.
Bagaimana kelanjutan nya yuk ikutin.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon putrinw, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB.27
Akhirnya selama hampir 6 jam di bus mereka sampai di tujuan, yaitu kota jakarta.
"Alhamdulillah akhirnya sampai juga ucap satria dengan tersenyum tipis.
"Iya bener Alhamdulillah, yaudah ayok kita ke rumah ucap Wendi.
mereka menggunakan gocar saat menuju ke rumah petak tersebut.
setelah beberapa menit akhirnya sampai di depan rumah berukuran kecil tersebut.
Tapi ternyata di depan sudah ada Abi nya Satria yang menunggu dengan pandangan tajam nya.
Mereka berempat terdiam saat melihat kedua orang tua satria berdiri menatap tajam ke arah mereka.
"Bagus ga pulang selama ini ternyata begini pergaulan kamu satria ucap Abi nya dengan pandangan tajam.
"Abi ucap umi nya yang berusaha menenangkan sang suami.
"Diam umi, ini urusan Abi dengan anak tak tau diri ini ucap sang Abi dengan penuh amarah.
"Memang kenapa bi, aku berteman dengan mereka bertiga tanya satria dengan pandangan datar nya.
"Cih pantas saja kamu melawan begini ternyata teman teman mu yang tak jelas ucap sang Abi dengan ketus.
"jangan pernah menilai orang dengan cover nya saja bi, mereka adalah keluarga ku mulai sekarang, dan apa perduli mu tuan ucap nya dengan pandangan tajam.
"Cih dasar anak durhaka, pantas saja kau bodoh, kau lihat kakak mu itu bisa aku percaya dan juga bisa aku banggakan, tidak seperti mu.
"Deg"
Sakit rasa nya dibandingkan dengan saudara laki laki nya sendiri, kasih sayang yang di berikan Abi nya tak sama dengan kasih sayang yang diberikan kepada satria.
"Aku juga tak pernah mau menjadi seperti nya bi, aku punya hidup sendiri, aku punya orang orang yang menerima ku apa ada nya ,aku menjadi orang yang bisa mengerti diri ku sendiri, dan tidak bergantung pada orang lain kan ucap nya dengan tenang.
Wendi, Caca dan Mita merasa kasihan terhadap temen nya ini, merasa hidup satria tak seindah anak anak yang diberikan ksih syang yang lebih dari kedua orang tua nya.
"Kau selalu saja melawan ku ha, dasar anak durhaka teriak sang Abi terhadap satria.
"Kau akan ku hapus nama mu dari daftar kartu keluarga anak bajingan, aku tak ingin menganggap mu anak lagi ,mulai saat ini kau bukan putra ku lagi ucap sang Abi dengan tajam nya.
"Deg"
Nyeri, sakit tak berdarah saat orang tau sendiri yang tak menganggap anak, bahkan tak kasihan sedikit pun terhadap kondisi sang anak, apakah baik baik saja atau tidak.
Tetesan air mata perlahan jatuh di pipi satria, rasanya sangat sakit sekali.
"Terima kasih bi, sudah memberikan ku hidup sampai saat ini, maafkan aku yang merepotkan mu, maaf kan aku yang belum berbakti kepada mu, semoga kau panjang umur selalu.
"Aku tak sedih saat kau tak menganggap ku anak lagi, tapi aku sedih karena kau memutuskan hubungan darah, tak apa bi aku sudah biasa menghadapi situasi seperti ini dari kecil kan ,buat umi, sehat lah terus, dan tetap tersenyum, satria sangat menyayangi mu , satria mau masuk dulu, asalamualaikum ucap nya yang meninggalkan kedua orang tua nya di depan pintu.
Caca bahkan merasakan sakit nya menjadi satria, dia merasakan kepedihan dihidup satria.
"Hikss kalian sangat tega memutuskan hubungan darah dengan nya om dan Tante ucap Caca yang sudah menangis.
"Diam kau anak kecil ucap Abi satria dengan tajam.
"Aku berharap kalian akan menyesal, telah menyia-nyiakan anak seperti nya ucap Caca kemudian ikut masuk ke dalam.