Sabar bukan berarti lemah,bertahan bukan berarti bodoh.Itulah ungkapan Arumi menjalankan rumah tangganya.
Sejak menikah, Arumi harus banting tulang cari nafkah untuk suami, anak dan juga mertuanya.Tapi apa yang di dapatkan Arumi, hanya perlakuan kasar dari suaminya
Setelah mendapatkan kekerasan rumah tangga.
Apakah Arumi masih akan mempertahankan rumah tangganya?
Jika ingin tahu kelanjutan ceritanya ikutin terus ya..
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Selviana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 26 Di temukan barang terlarang
Sebenarnya Tuan Dikta dan Elsa sudah janjian ingin bertemu membicarakan perihal tentang Jessi.Sebab itu, wanita itu ada di klub malam, bukan untuk menemui Gerry.
"Sekarang Jessi ada di mana?" tanya Tuan Dikta yang tidak pernah cari informasi tentang putrinya sejak Jessi pergi dari rumah.
Karena tidak tahan dengan sikap sang ayah yang suka membawa wanita pulang ke rumah dengan wanita yang selalu berbeda-beda.Bisa di bilang Tuan Dikta itu, pencinta Seks bebas.Itu membuat Jessi sangat marah hingga pergi dari rumah dan hidup mandiri tanpa bantuan ayahnya.
"Dia ada di penjara ,Om.Dia minta Om untuk membebaskan dia dari penjara." Elsa menyampaikan apa yang diminta Jessi kepadanya.
Sontak pria itu kaget." Apa? Putriku ada di penjara? Bagaimana ini bisa terjadi ?"tanya Tuan Dikta dengan tatapan penuh selidik.
" Putri Om itu telah melakukan sabotase mobil bosnya sendiri, untuk menyingkirkan orang yang tidak dia sukai," jelasnya.
Mengetahui hal itu , Tuan Dikta tersenyum sinis.Ternyata tidak bisa dipungkiri kalau Jessi itu adalah anak kandungnya hingga sifat kelicikannya itu turun pada putrinya.Sebagai ayah, tentu saja akan berusaha membebaskan putrinya bagaimanapun caranya.
Sementara Gerry sendiri hanya menyimak apa yang mereka bicarakan.Dia baru tahu kalau Jessi adalah anak Tuan Dikta.Bahkan dia juga baru tahu kalau Elsa dan Jessi saling mengenal.
Setelah itu, Elsa pergi.Tanpa menyapa Gerry karena masih kesal dengan pria itu.
+++++
Di saat mengira orang rumah pada tidur.Baskoro keluar dari rumah tanpa sepengetahuan istrinya yang kini tertidur pulas di tempat tidur.Namun hal itu, dilihat oleh Gilang hingga mengikuti sang ayah kemana akan pergi.
Ternyata sang ayah menemui seseorang di Klub malam tersebut.Hal itu, membuat Gilang terkejut saat melihat di sana ada mantan suami Arumi juga.Kemudia Gilang kepikiran mengambil handphone di saku jaketnya lalu melakukan video ke arah mereka.Namun sayang sekali tidak bisa mendengar apa yang mereka bicarakan karena jarak Gilang terlalu jauh dari mereka.
" Siapa tahu video ini akan berguna suatu saat nanti?" batin Gilang lalu menyudahi video tersebut.
Sebelum keberadaan dia diketahui oleh sang ayah, Gilang segera keluar dari klub malam itu lalu pulang ke rumah.
++++
Di pagi harinya, Arumi dan ayahnya berangkat bersama ke perusahaan,mereka di antara oleh Adit.Setibanya, tatapan mereka tertuju pada mobil truk yang terparkir di depan perusahaan.Bahkan ada empat orang yang mengunakan masker lagi menurunkan barang tersebut, ternyata itu barang produk dari perusahaan Angga.
"Lah...katanya produk ini di curi orang? Eh..tiba-tiba produknya sudah ada di perusahaan! Tapi baguslah, berarti Angga bertanggung sebagai Vendor di perusahaan kita."
"Tapi ini ada yang aneh,Yah? Mending di cek dulu barangnya! Apakah sesuai barang produk yang kita harapkan!" seru Arumi dengan rasa curiga.
Arumi merasakan ada kejanggalan dalam pengiriman barang produk ke perusahaan ayahnya.Tanpa ada pemberitahuan dari pihak perusahaan Angga sendiri.Untuk memastikan, Arumi perintahkan asisten ayahnya membuka salah satu kemasan tersebut hingga Adit membukanya.
" Apanya yang aneh,Rum? Jelas-jelas itu produk yang kita inginkan dari perusahaan Angga,"sahut Irawan, tidak menaruh curiga sama sekali.
Arumi menghela nafas dan mencoba berpikir positif seperti ayahnya.Dia berharap ini bukan jebakan dari seseorang yang ingin menghancurkan perusahaan ayahnya.
Setelah barang itu semuanya dikeluarkan dari mobil truk hingga 4 orang itu pergi dengan menaiki mobil tersebut.Kemudian mereka melajukan mobilnya dengan senyuman puas tergambar di bibir mereka karena berhasil menjalankan tugas dengan baik dari bosnya.
Kemudian betugas gudang membawa produk itu ke tempat penyimpanan barang untuk di cek kembali sebelum di kirim keluar negeri.
Arumi yang sudah ada di ruang kerjanya.Dia mengambil handphone di dalam tasnya dengan mengirim pesan pada Angga
[Assalamualaikum.]
[Waalaikumsalam.] balas Angga.
[Ga, apa kamu sudah menemukan produk itu?]
Arumi mengirim pesan kembali, tanpa mengatakan terlebih dahulu kalau produk itu sudah sampai di perusahaan ayahnya.
[ Belum.Aku minta maaf ya sayang] balas Angga dengan rasa bersalah.
[ Tidak perlu minta maaf,Ga.Lagi pula produk itu sudah sampai di perusahaan ayah aku.Apa kamu yang mengirim produk itu?]sambung Arumi kembali.
Angga tampak bingung apa yang di tanyakan Arumi padanya.Namun, dia berusaha untuk membalas pesan tersebut.
[ Bukan aku ,sayang.Tapi biar aku tanyakan perihal ini pada ayahku.Setelah itu,aku ke sana.Bay, I love you too.] balas Angga di akhir dengan kata sayang dan cinta.
Saat membaca pesan itu, Arumi di buat senyum-senyum sendiri.Seakan dia pacaran dengan anak remaja padahal kekasihnya itu sudah kepala tiga puluh.
+++++
Sementara Angga keluar dari kamar mencari ayahnya yang ternyata sudah ada di depan meja makan yang lagi duduk menikmati makanan yang sudah di siapkan oleh pelayan hingga dia duduk bergabung.
"Keluar juga kamu dari kamar? Aku pikir kamu masih marah dengan Ayah?"
"Tidak,Yah.Apa boleh aku tanya sesuatu pada Ayah?" ucap Angga tampak basa-basi terlebih dahulu.
"Soal apa?"
"Apa ayah yang telah mengirim kembali barang produk itu ke perusahaan ayah Arumi?" tanya Angga untuk memastikan.
" Ayah tidak mengirim produk itu ke sana.Lagi pula, kamu sendiri yang mengatakan kalau produk itu dicuri.Lalu kenapa aku harus mengirimnya lagi? Itu sama saja membuat perusahaan kita rugi."
'Jika bukan, ayah?Lalu siapa? Masa pencuri itu sendiri yang mengirim produk itu ke perusahaan ayah Arumi.Tapi jika,iya.Apa tujuan mereka melakukan itu?' batin Angga membuat dia semakin pusing saat mencoba memikirkannya.
"Oh..iya semalam aku melihat ayah keluar dari rumah.Sebenarnya ayah pergi ke mana?"celetuk Gilang yang pura-pura tidak tahu tentang semalam ayahnya pergi ke mana.
Sontak ayahnya itu keselek hingga mengambil segala air putih lalu meminumnya.Dia tidak menyangka semalam Gilang melihatnya keluar dari rumah.
"Itu bukan urusan mu.Seharusnya kamu itu bantu Angga menjalankan perusahaan, bukan hanya berkeluyuran saja," ucap ayahnya dengan tatapan tajam.
' Aku tahu ayah merencanakan suatu bersama mantan suami Arumi dan juga temannya itu?Apa mereka mencoba untuk menghancurkan perusahaan Ayah Arumi? Jika benar seperti itu, ayah benar licik!" batin Gilang.
++++
Sontak perusahaan Ayah Arumi didatangi oleh polisi karena mereka mendapatkan laporan kalau perusahaan tersebut melakukan peredaran barang terlarang Narkoba.
" Ini ada apa ya?" tanya Arumi saat melihat Polisi datang ke perusahaan ayahnya.
"Polisi ini mengira perusahaan Ayah kamu melakukan peredaran barang terlarang," terang Adit yang ada di sana.
Tetapi hal itu, didengar oleh Irawan."Sepertinya pak polisi ini salah datang ke perusahaan kami.Karena perusahaan ini tidak melakukan peredaran barang terlarang," sanggah Irawan.
Namun polisi itu tidak percaya apa yang di katakan Irawan karena menganggap itu hanya pembelaan untuk menghindari laporan tersebut.Hingga polisi itu masuk ke dalam gudang penyimpanan barang.Ternyata mereka menemukan beberapa barang terlarang yang diselipkan ke dalam produk minuman yang sudah dikemas.
Hal itu, membuat Arumi dan ayahnya sontak membulatkan kedua matanya begitu sempurna karena terkejut melihat barang terlarang itu ada di dalam kemasan produk yang diterima dari perusahaan Angga.
Dengan adanya temuan barang terlarang di perusahaan Irawan.Hingga Ayah Arumi harus ditahan dan akan dibawa ke kantor polisi, bahkan perusahaan PT Cahaya Surya Irawan akan ditutup perihal adanya barang terlarang tersebut.