Gadis yang bernama zeline gracella berusia 18 tahun hidup sebatang kara, orang tua zeline meninggal akibat kecelakaan saat zeline berusia 15 tahun, dia bekerja paruh waktu demi membiayai sekolah nya dan juga kehidupan sehari-hari nya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon vnltwins, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 27
Jam sudah menunjukkan pukul 23:00 malam, zeline yang tadi nya segar menonton drama china hingga sekerang zeline tidak dapat lagi menahan rasa kantuk nya.
Zeline akhirnya tertidur di sofa, arfan yang semula sibuk dengan beberapa laporan yang di kirim ke gmail nya tiba-tiba mendengar dengkuran halus, arfan menoleh ke arah sofa mendapati zeline yang sudah tertidur pulas.
"Iya ampun baby, kau sudah tertidur rupa nya, kau dimana saja bisa tertidur", gumam arfan.
Arfan mematikan ponsel nya berjalan menghampiri zeline, menggendong zeline ala bridal ke kasur dan membenarkan posisi zeline agar tidur nya nyaman.
Arfan berjalan masuk ke dalam walk in closet mengganti pakaian nya, setelah selesai arfan kembali menghampiri zeline, mengecup kening zeline.
Cup
Arfan segera bergegas keluar dari dalam kamar nya, arfan sengaja menggunakan lift agar tidak memakan waktu lama untuk turun ke bawah.
"Tuan, tuan marko menghubungi saya mengatakan akan tiba di pelabuhan tuan", ucap alex.
"Hem baik, kita ke pabrik terlebih dahulu untuk mengecek senjata baru ku"
"Baik tuan"
Tak butuh waktu lama arfan tiba di pabrik senjata milik nya.
Arfan telah selesai mengecek senjata baru nya.
"Siapkan keberangkatan senjata ku, jangan sampai ada kesalahan, dan pastikan tidak ada yang mengikuti mu", ucap arfan.
"Siap tuan", jawab roland singkat.
Arfan segara masuk ke dalam mobil milik nya, dia memilih untuk duduk di kursi penumpang, dan alex yang menyetir.
Aldo terlebih dahulu pergi ke pelabuhan bersama dengan nathan untuk mengamankan situasi di pelabuhan, agar tidak ada yang mengganggu arfan saat bertransaksi.
30 menit berlalu arfan akhirnya tiba di pelabuhan, aldo dan nathan datang menghampiri arfan dan menyapa nya.
"Selamat datang bos, tuan marko sudah menunggu bos di dalam kapal", ucap nathan.
Marko sengaja meminta bertransaksi di kapal mewah milik arfan, agar aman dan tidak ada polisi yang mengetahui nya.
Marko sontak berdiri saat melihat arfan datang menghampiri nya, marko mengulurkan tangan nya menjabat tangan arfan.
"Selamat malam tuan marko, apa kau sudah lama menunggu kedatangan ku", ucap arfan dengan wajah datar nya.
"Sama sekali tidak tuan arfan, terima kasih tuan arfan senang bisa bekerja sama dengan anda tuan arfan"
Kini transaksi nya berjalan dengan lancar, marko mendapatkan senjata baru nya, begitu pula dengan arfan mendapatkan bayaran nya.
Marko terlebih dahulu beranjak pergi dari kapal mewah milik arfan, arfan meneguk wine milik nya, dan melirik jam tangan nya, yang menunjukkan pukul 02:00 malam.
Arfan meletakkan kembali wine nya di atas meja, dan segera langsung masuk ke dalam mobil milik nya, kali ini aldo memilih untuk menyetir, menggantikan alex.
Arfan tiba di halaman mansion, saat hendak turun aldo menahan nya.
"Tuan saya ingin bertanya sesuatu kepada mu tuan", ucap aldo.
"Katakan lah"
"Apa benar kau ketua mafia tuan", tanya aldo.
"Seperti yang kau lihat al"
"Ternyata benar dugaan ku, tuan apa adik ku mengetahui ini"
"Tidak al, untuk sementara jangan beri tahu dia, kita cari waktu yang pas untuk mengatakan nya pada kekasih ku, aku tidak ingin dia takut dan pergi dari sisi ku"
"Hem baik lah tuan, aku percaya pada mu, dan bantu lah kami untuk membalas semua perbuatan tuan tama terhadap keluarga kami tuan"
"Kau tenang saja, kita harus harus menyusun rencana agar terbalas semua perbuatan tama terhadap keluarga mu dan keluarga ku"
"Hem baik tuan"
Arfan segara turun dari dalam mobil dan bergegas masuk ke dalam mansion.
Arfan langsung saja pergi menuju kamar nya.
Ceklek
Arfan membuka pintu kamar nya, melihat kekasih nya tertidur sangat pulas, arfan berjalan masuk ke dalam walk in closet mengganti pakaian menjadi piyama nya.
Dan segera bergabung dengan zeline yang berada di atas ranjang king size milik nya.
Arfan mengecup kening zeline, memeluk zeline posesif, akhir nya arfan ikut tertidur dengan pulas.
Pagi hari yang cerah kini semua sudah berada di meja makan, untuk sarapan, di meja makan terlihat sangat hening, tidak ada terdengar suara hanya terdengar bunyi sendok dan garpu di atas piring.
Setelah selesai sarapan arfan sengaja mengajak zeline ikut ke kantor nya, agar tidak merasa bosan.
"Baby kau ikut lah dengan ku, agar kau tidak bosan"
"Tapi tuan seperti nya tidak usah deh, aku di mansion saja bersama mommy"
"Tidak baby semalam kau sudah seharian bersama mommy, hari ini ikut lah dengan ku"
"Hem baik lah"
Mereka segara masuk ke dalam mobil, di perjalanan zeline hanya diam menatap ke ujung jalan.
Arfan memecahkan keheningan di dalam mobil, "baby apa kau ingin melanjutkan sekolah mu atau mau menikah dengan ku"
Mata zeline membulat sempurna mendengar yang di katakan arfan.
"Tuan seperti nya untuk menikah ini terlalu cepat aku ingin melanjutkan sekolah ku dan kuliah juga hm"
"Hem baik baby, jika kau ingin seperti itu besok kita akan ke sekolah mu, dan menjelaskan semua nya kepada pihak sekolah"
Seketika mata zeline berbinar, dan.
Cup
Zeline mengecup pipi arfan.
"Terima kasih banyak tuan", ucap zeline sambil menutup wajah nya dengan kedua tangan nya.
Arfan yang mendapat kecupan dari kekasih nya zeline, dia terdiam menahan salting.
"Arghhh bisa-bisa nya gadis ku lucu sekali, aku ingin segera memakan nya, hah tahan fan tahan jangan sampai gadis mu ketakutan, tahan harus tetap stay cool", batin arfan dalam hati.
Kini mereka tiba di depan perusahaan, alex dengan sigap membukakan pintu mobil untuk bos nya.
Arfan turun dari dalam mobil, mengulurkan tangan nya pada zeline, arfan menggenggam tangan zeline agar tetap berjalan di samping nya.
Semua karyawan arfan berdiri menyambut ke datangan arfan.
"Selamat pagi pak arfan", ucap karyawan bersama.
"Hem selamat pagi juga" jawab arfan tidak lupa tersenyum sedikit.
Arfan dan zeline segera bergegas menuju ruangan arfan di ikuti oleh alex yang berada di belakang arfan dan zeline.
"Eh-Eh kamu lihat itu, aaaaa manis banget senyum pak arfan, tidak seperti biasa nya ya tuhan", ucap salah satu karyawan.
"Bener banget, biasa nya cuma deheman aja tuh jawab pak arfan"
"Tapi btw gadis yang di samping pak arfan siapa iya, cantik banget lho"
"Eh iya cantik banget", jadi iri deh sama kecantikan nya"
"Ekhemm, kembali bekerja kalian di gaji bukan untuk begosip", kata alex datang menghampiri karyawan yang sedang bergosip.
Di dalam ruangan arfan, zeline menatap kesekeliling ruangan arfan, zeline merasa takjub dengan dekorasi ruanganya.
"Baby kemari lah", ucap arfan.
Zeline segera menghampiri arfan, berdiri di samping nya.
Arfan menarik lembut tangan zeline, agar zeline duduk di pangkuan nya.
Sontak membuat wajah zeline merah merona, "tuan jangan begini, tidak enak lho kalau di lihat yang lain"
"Hem baby aman kok tidak akan ada yang berani datang ke sini"
"Huff haduh tuan arfan selalu saja seperti ini", batin zeline dalam hati"
"Baby apakah aku boleh minta sesuatu sayang"
"Hem tergantung tuan"
"Baby bisa tidak jangan memanggil ku dengan sebutan tuan, kita kan sekarang pacaran", ucap arfan dengan manja nya.
"Tuan ingin aku memanggil tuan dengan sebutan apa", jawab zeline dan melingkarkan tangan nya di leher arfan.
"Sayang atau nggak honey"
"No no no no, kek nya mending kakak aja deh"
"Aaaaaaa tidak mau", ucap arfan mendusel-duselkan kepala nya di perut zeline.
Zeline menggeleng-gelengkan kepala nya dan tersenyum melihat tingkah arfan yang sangat manja padanya.
"Em m-mas arfan", zeline menutup wajah nya dengan kedua tangan nya, sambil zeline menggigit bibir bawah nya.
Arfan terdiam dia tidak menjawab ucapan zeline yang memanggil dirinya dengan sebutan mas arfan.
"Shittt!!! Plis mommy tolongin anak bujang mu ini mom, jadi pengen gua kokop astaga, eh sadar fan sadar harus bisa tahan, jangan sampai kekasih mu takut fan", batin arfan dalam hati.
"Mas kamu kenapa, kenapa kamu diam, wajah kamu juga kenapa merah gitu, kamu sakit mas", ucap zeline dengan panik nya.
"A-eh tidak baby, aku tidak sakit, aku hanya senang saja kau memanggil ku dengan sebutan mas"
Cup
Arfan mengecup bibir zeline sekilas, "oke sekarang energi ku sudah kembali"
Zeline kembali duduk di sofa, memainkan ponsel nya sambil menunggu arfan menyelesaikan pekerjaan nya.
"baik tuan" kata alex sambil keluar munuju ruang kerjanya kembali.