NovelToon NovelToon
Stole My Rain

Stole My Rain

Status: sedang berlangsung
Genre:Diam-Diam Cinta
Popularitas:5.3k
Nilai: 5
Nama Author: Ega Endrawati

Aku Revina.

Aku adalah orang yang tidak pernah menyangka jika perjalanan cinta ku akan berjalan seperti ini.

Aku kira, cinta itu hanya menyenangkan saja, ternyata cinta juga ada sedih nya. Di dalam cinta ada marah nya, ada kecewanya, ada kebohongan nya, bahkan ada pengkhianatan yang amat sangat menyakitkan.

Kenapa tidak pernah ada orang yang menceritakan sisi buruk dari rasa cinta ?

Kenapa mereka hanya menceritakan sisi bahagianya saja ?

Jika tau akan serumit ini, aku tidak akan pernah coba-coba untuk main-main dengan rasa cinta,sampai pada akhirnya aku akan siap menerima segala konsekuensinya.

Aku sudah terlanjur masuk kedalam sebuah perangkap yang hanya akan menenggelamkan ku di dalam kekelaman nya. Aku harus mencari jalan sendiri, mencari jalan terang untuk terbebas dari rasa cinta ini

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ega Endrawati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 28

Mama dan Om Bima datang menghampiri kami berdua. Mereka terlihat begitu serasi dengan gaun dan kemeja berwarna hitam yang mereka pakai.

“Wawww cantik sekali Mama” puji ku dengan menatap nya begitu takjub.

“Thank u” ucap Mama mencium pipiku.

“Mau kemana?”

“Kita mau ajak kalian makan di uluwatu”

“Ih. Kenapa ga makan disini aja Mah? Aku juga udah makan tadi”

“Loohh,kan Mama bilang,Mama sama Om Bima mau makan di restaurant terkenal disana”

“Tapi capek Mah. Uluwatu kan jauh lagi”

“Kita kan naik mobil”

“Iya. Tapi..”

“Tapi apa?”

“Aku mau jalan-jalan sama David di pantai. Iya kan?” Tanya ku menyenggol lengan David yang sejak tadi tidak berkomentar sama sekali.

“David emang dari awal ga mau ikut. Katanya dia mau jalan-jalan di private beach nya”

“Tuuhhh David aja ga ikut,masa Revi ikut sih? Nanti Revi malah jadi nyamuk”

Mama menatap Om Bima dengan bingung,namun Om Bima hanya bisa tertawa melihat tingkahku.

“Bagaimana Mas ? Kita cuma berdua aja?” Tanya Mama begitu kikuk seperti anak remaja yang baru merasakan pacaran kembali.

“Ya sudah,mau gimana lagi? Kita sudah reseved tempatnya juga kan”

“Ya udah. Kalo gitu Mamah sama Om Bima pergi ya”

“Oke mah. Have fun”

“Vid. Titip Revi ya” pinta Mama.

“Oke Tante”

“Papa pergi ya”

“Oke Pa”

“Dahhhh”

“Bye sayang”

Lalu mereka akhirnya pergi berdua meninggalkan kami disini. Aku menghela nafas begitu panjang sekali.

“Akhirnya” ucapku.

David lalu tertawa.

Matahari mulai terbenam David keluar dari tempat duduknya dan berjalan menjauhiku.

“Mau kemana?”

“Ke pantai” jawab nya sambil terus berjalan tanpa menungguku.

“Tunggu”

Lalu aku mengejarnya.

Kami turun melewati tangga yang sedikit curam yang di sediakan di sekitar resort itu.

Ketika hampir sampai di tangga terakhir,aku melihat sekitar pantai tidak terlalu banyak orang berkeliaran disana. Aku melihat jauh di sebelah kanan dan kiriku memang seperti ada lengkungan tebing untuk membatasi pantai ini dengan pantai lain.

“Ini private beach?” Tanyaku tak percaya.

“Iya” jawab David sambil terus saja berjalan entah akan kemana.

Aku kira private beach itu ukurna nya kecil dan mungkin lebarnya hanya selebar lapangan volly. Tapi ternyata,pantai ini luas sekali bahkan tebing dari ujung ke ujung tampak terlihat kecil sekali,aku tidak percaya pantai seindah ini hanya di nikmati oleh pengunjung disini saja.

David duduk di tengah pantai sambil menunggu matahari terbenam di hadapan nya,aku ikut duduk di samping David sambil melepaskan alas kakiku.

“Kemana orang-orang?” Tanya ku melihat mungkin hanya beberapa orang saja yang masih bertahan di sekitar pantai.

“Masuk ke dalam resort” jawab nya dengan singkat lagi.

Matahari yang mulai tenggelam membuat bayangan di atas permukaan air laut. Aku menatap setiap detiknya.

“Indah banget” lirih ku dengan tidak berhenti menatap nya dengan terus membulatkan mata.

David menatap ku sambil tersenyum.

“Iya. Sangat indah” sahutnya.

Aku melirik David yang masih menatap ku sambil mengatakan itu. Apa yang di maksud David indah itu adalah aku?

Lalu aku kembali menatap kedepan dan berusaha untuk tak terhipnotis lagi dengan tatapan nya. Aku tidak ingin kejadian berciuman itu terjadi kembali,aku harus bisa menahan diriku,bahkan aku harus melupakan semuanya dan memprioritaskan Mama ku.

“Matahari sudah tenggelam ayo kita masuk kamar,karena aku sudah kedinginan” ucap ku dengan terus mengelus kedua lengan ku.

walaupun matahari sudah tenggelam,tapi di pesisir pantai ini terdapat banyak lampu untuk menerangi kami malam itu,sehingga tidak membuat ku takut sama sekali.

“Sebentar lagi” ucapnya dengan terus menatap kosong lautan di hadapan nya.

“Kamu liat apa?” Tanya ku dengan bingung.

“Suara laut yang tenang” dia berbicara tanpa berpaling dari tatapan nya ke arah lautan.

Aku merenyitkan dahi dan terus mencari apa yang sedang di lihatnya.

“Ya udah aku duluan” pamit ku sambil hendak pergi meninggalkan nya.

“Silahkan. Kalau kamu ga takut ketemu sama cowo jahat tadi” ucap nya menakutiku membuatku kembali duduk di tempatku.

“Ya udah ayo. Aku kedinginan” ucap ku,karena angin pantai malam itu begitu menusuk kulitku yang tipis ini.

Dia melirik ku lalu melingkarkan satu tangan di pinggangku dan dia menarik ku kedalam pelukan nya.

Dia memeluk ku dengan satu tangan sehingga tubuh ku terasa begitu hangat melekat dengan badan dia yang tinggi dan kekar. Aku dan David sama-sama menatap lautan di hadapan kami dengan posisi yang begitu intim seperti ini.

“Apa yang kamu lakukan ini hanya menyulitkan kita berdua Vid” ucap ku dengan lirih.

“Aku ga peduli” dingin nya.

“Misi kita sekarang untuk membahagiakan orang tua kita,bukan malah membuat kita lebih dekat seperti ini”

“Mereka bisa menunggu. Sebelum mereka masuk ke bagian kebahagiaan mereka yang abadi,aku ingin merasa bahagia lebih dulu”

“Kenapa kamu ga coba buat cari perempuan lain?”

“Udah”

“Terus?”

“Tapi kamu kacaukan semua”

Aku teringat dengan kejadian beberapa bulan lalu,ketika aku melabrak David yang sedang asik berduaan bersama perempuan lain.

“Itu kan karena emang kamu yang jahat,udah sakitin perasaan Stevi”

“Kamu harus jujur. Kamu lakuin itu semua untuk Stevi,atau untuk diri kamu sendiri?”

Aku merenyitkan dahi.

“Untuk Stevi lah”

“Bener?” Tanya nya meyakinkan.

“Iihh udah ayok. Aku kedinginan” rengek ku mengelak dari pertanyaan nya sambil melepaskan pelukan nya.

David menatap ku lagi sambil tersenyum.

“Jawab dulu. Kamu labrak aku waktu itu,karena emang bela Stevi atau karena emang kamu cemburu”

“Ih cemburu? Mana pernah aku cemburu?” Ketusku sambil mendelikan mataku menyembunyikan kebohongan ku.

Tidak sengaja aku melihat lampu kelap kelip di atas sana. Memang terlihat jauh,namun sepertinya tempat itu menyenangkan dan sangat ramai.

“Vid vid liat itu” tunjuk ke ke tempat menarik di atas sana.

“Kenapa?”

“Aku mau liat kesana yuk”

“Apaan itu beachclub,aku ga mau”

“Hah beachclub?” Tanya ku terkejut dengan ceria.

“Iihh aku mau coba kesana Vid ayok”

“Ga mau. Itu emang ada di dalam Resort ini,tapi itu di buka untuk umum. Pasti rame banget,aku ga mau”

“Ayodong Vid”

“Ngga,mending kita pulang aja”

Aku memasang wajah cemberutku kepadanya. Awalnya dia tidak memperdulikan ku yang mulai kesal,lalu akhirnya dia berdecak kesal dan pergi mendahuluiku.

Aku tersenyum karena tahu jika dia akan menuruti keinginanku. Ketika sampai di atas,aku dan David menunggu mobil pribadi resort ini,karena tidak memungkinkan kita untuk berjalan kaki menuju beachclub. Jarak nya cukup jauh,belum lagi angin malam akan membuatku menggigil karena pakaian terbuka ku.

1
vivian
Support up thor semangattttt
tyan_01
Up thor
vivian
Love you thor
venna
Terusan nya gimanaa ???
Anonymous
Bagus thor😇
Ms. No name
Ayo up thor upp
venna
Lanjut thor semangat 🤩
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!