Wanita Pembaca Pikiran Kesayangan CEO

Gracella langsung menahan tangan Kevin sambil menatap ke arah Yunita.

"Cepat dan tandatangani kontraknya. Jika tidak maka Aku tidak akan segan-segan mengirim video dan foto-foto ..." Ucapan Gracella terpotong oleh Yunita.

"Iya ... Iya ... Aku akan menandatanganinya." Ucap Yunita yang tidak punya pilihan lain untuk menolaknya.

Kemudian Yunita menandatangani dokumen tersebut lalu diberikan Ke Gracella. Gracella menurunkan tangan Kevin kemudian mengecap dokumen tersebut lalu berdiri menatap ke arah mereka.

"Sekarang lihat seberapa bersih telingan kalian." Ucap Gracella sambil berjalan meninggalkan mereka berdua.

"Kakak, apa maksudmu?" Tanya Yunita dengan wajah panik sekaligus kesal karena Gracella membohongi dirinya.

Kevin yang melihatnya memegang bahu Yunita untuk mengurangi amarahnya terhadap Gracella.

"Tidak apa-apa. Aku percaya padamu." Ucap Kevin.

Tiba-tiba ponsel milik mereka berdua berdering sebanyak delapan kali tanda ada pesan masuk. Yunita dan Kevin langsung mengambil ponselnya untuk melihat isi pesan tersebut.

Mata mereka membulat sempurna karena ada 7 foto syur Yunita dengan pria yang berbeda dan satu rekaman video syur Yunita dengan pria yang berbeda lagi.

"Kak Kevin itu bukan Aku." Ucap Yunita sambil memegang lengan Kevin.

"Yunita! Di sini ada 8 pria berbeda, berapa banyak pria yang sudah kamu ajak tidur?" Tanya Kevin dengan nada satu oktaf sambil mendorong tubuh Yunita.

"Aku tidak pernah tidur dengan pria lain selain Kak Kevin." Jawab Yunita sambil kembali memeluk lengan Kevin.

"Jangan sentuh Aku! Aku sangat jijik!" Teriak Kevin sambil mendorong Yunita dengan kencang hingga terjatuh ke lantai.

"Beraninya kamu melakukan ini padaku! Beraninya kamu selingkuh di belangku!" Teriak Kevin.

"Kak Kevin percayalah padaku, Aku tidak berbohong padamu." Ucap Yunita.

Tanpa menjawab Kevin pergi meninggalkan Yunita membuat Yunita berteriak memanggil-manggil nama Kevin namun Kevin sama sekali tidak peduli.

"Gracella, gara-gara ulahmu Aku putus dengan Kak Kevin dan gara-gara kamu pula Aku kehilangan saham milikku. Ini semua salahmu! Aku akan menyalahkanmu dan akan membalaskan dendam padamu!" Teriak Yunita sambil menahan amarahnya.

Sedangkan di tempat yang sama hanya berbeda ruangan di mana Bryan sudah selesai menelepon. Bryan memasukkan ponselnya ke dalam jasnya sambil berjalan dan melihat Gracella sedang berjalan ke arahnya.

"Apakah prosedurnya sudah selesai, wakil presiden Arif?" Tanya Bryan.

"Sudah. Terima kasih untukmu hari ini, Kak Bryan. Jika tidak maka semuanya tidak akan semulus ini." Jawab Gracella.

"Awalnya Aku ingin mengajarimu beberapa pengetahuan manajemen hari ini tapi ada sesuatu yang terjadi di perusahaanku. Jadi Aku harus pergi dulu menemui klien bisnisku. Kamu pergi ke perusahaanku dulu dan Aku akan mengatur seseorang untuk menjemputmu." Ucap Bryan sambil memegang ke dua bahu Gracella.

"Aku akan menyuruh seseorang untuk mengajarimu sementara. Setelah urusanku selesai Aku akan bertanya apa yang sudah kamu pelajari dan jika kamu belum mengerti juga Aku akan mengajarimu kembali beberapa pengetahuan manajemen." Sambung Bryan.

 "Oke." Jawab Gracella dengan singkat.

Kemudian Gracella dan Bryan berjalan meninggalkan perusahaan tersebut menuju ke arah parkiran mobil. Di mana Bryan pergi menemui klien bisnisnya sedangkan Gracella menuju ke perusahaan milik Bryan.

Di Perusahaan Bryan

Di tempat yang berbeda lebih tepatnya di perusahaan Bryan, seorang manager sedang menerima telepon.

'Hallo Tuan Muda Bryan." Panggil manager tersebut.

'Istriku akan segera tiba di perusahaan.' Ucap Bryan.

'Baik, Tuan Muda.' Jawab manager tersebut.

'Turun ke bawah dan sambut istriku dengan baik!' Perintah Bryan.

'Baik, Tuan Muda.' Jawab manager tersebut dengan patuh.

'Oh ya, ajari Istriku pekerjaan kantor." Ucap Bryan.

'Baik, Tuan Muda.' Jawab manager tersebut dengan patuh.

Tut Tut Tut

Selesai mendapatkan jawaban Manager, Bryan langsung memutuskan sambungan komunikasi secara sepihak.

"Ada masalah apa, Manager Vincent?" Tanya stafnya yang bernama Valen.

"Nyonya Muda Bryan akan datang." Jawab Manager Vincent.

"Kalian semua kemasi semua barang-barang pribadi kalian karena sebentar lagi Nyonya Muda Bryan akan segera datang." Ucap Manager Vincent.

"Manager Vincent, sejak kapan Tuan Muda Bryan dan Nyonya Muda Bryan menikah?" Tanya Valen kepo.

"Sebenarnya mereka berdua belum menikah tapi mereka berdua sudah bertunangan. Bagi keluarga kaya raya menikah adalah hanya masalah waktu saja." Jawab Manager Vincent.

"Kamu ikutlah denganku untuk menjemput Nyonya Muda Bryan." Ucap Manager Vincent sambil menunjuk ke arah Valen.

"Untuk kalian semua setelah selesai berkemas langsung pergi menyambut kedatangan Nyonya Muda Bryan." Sambung Manager Vincent.

"Baik." Jawab mereka dengan serempak.

Manager Vincent dan Valen kemudian berjalan ke arah lift menuju ke lantai satu untuk menyambut kedatang Gracella.

Sampai di lantai satu mereka berdiri menunggu kedatangan Gracella di lobby kantor dan tidak berapa lama di susul para karyawan dan para karyawati.

Lima menit kemudian orang yang di tunggu datang namun ada dua orang yang masuk ke dalam perusahaan milik Bryan.

"Mengapa ada dua orang yang datang sekaligus?" Tanya Valen dengan wajah bingung.

"Iya, kenapa ada dua orang? Mana yang Nyonya Muda Bryan?" Tanya temannya yang bernama Veni.

Manager Vincent hanya terdiam sambil menatap ke dua wanita tersebut berjalan ke arah mereka.

"Pasti wanita itu karena pakaiannya terlihat bermerk dan gelang di tangannya. Gelang itu adalah pusaka keluarga William dan menurut legenda gelang itu sangat berharga." Ucap Veni.

"Ya betul sekali. Terlebih gelang itu hanya satu-satunya yang di dunia ini." Ucap Valen.

"Betul ... Betul ... Mengapa Aku melupakan ini? Itu pasti Nyonya Muda Bryan." Jawab Manager Vincent dengan nada yakin.

Kemudian Manager Vincent, Valen dan Veni berjalan ke arah wanita tersebut untuk menyambut kedatangannya.

"Nyonya Muda, ijinkan Saya membantumu mengambil tas Nyonya Muda." Ucap Valen.

"Nyonya Muda?" Tanya ulang wanita itu dengan wajah terkejut.

"Betul sekali. Meskipun kami belum pernah bertemu dengan Nyonya Muda tapi ketika melihat yang Nyonya Muda pakai pasti sangat mewah membuat kami yakin kalau Anda adalah Nyonya Muda istri Tuan Muda Bryan." Jawab Valen menjelaskan.

"Nyonya Bangsawan yang sangat cantik seperti Nyonya Muda yang layak mendapatkannya." Sambung Veni.

'Tuan Muda Bryan, apa yang sebenarnya terjadi?' Tanya wanita itu dalam hati.

'Mengapa mereka tahu kalau Aku datang ke sini untuk menemui Kak Bryan dan memanggilku dengan sebutan Nyonya Muda? Mungkinkah Veni yang memberitahukannya?' Tanya wanita itu lagi dalam hati.

'Sudah Aku duga kalau hanya Aku yang pantas bersanding dengan Kak Bryan. Tidak mungkin bagi keluarga William untuk benar-benar membiarkan wanita itu menjadi simpanannya.' Sambung wanita tersebut dalam hati.

"Baik, kamu bawa tasku ini dengan sangat hati-hati karena harga tas ini puluhan juta. Jika kamu merusaknya maka kamu tidak akan mampu untuk membayarnya." Ucap wanita itu dengan wajah sombongnya sambil memberikan tas tersebut ke Valen.

"Baik, Nyonya Muda." Jawab Valen sambil menerima tas tersebut dan memaksakan diri untuk tersenyum.

Sedangkan wanita yang satunya yang bernama Gracella berjalan sambil mengutak atik ponselnya tanpa mempedulikan keberadaan mereka.

"Hei ... Minggir .... Minggir!" Teriak Veni sambil menghalangi Gracella jalan dengan menggunakan tangan kanannya.

Gracella sangat terkejut bersamaan ponselnya terjatuh ke lantai karena tangan Veni tidak sengaja menyenggol ponsel milik Gracella. Gracella mengambil ponselnya kemudian menatap tajam ke arah Veni.

"Ponselku rusak gara-gara ulahmu." Ucap Gracella.

"Tidakkah kamu melihat ke jalan ketika kamu sedang berjalan sambil memainkan ponsel?" Tanya Veni yang tidak merasa bersalah sedikitpun.

"Kamu menjatuhkan ponselku jadi kamu harus mengganti ponselku." Ucap Gracella tanpa menjawab pertanyaan Veni.

"Kamu hanyalah seorang pengemis dan Aku sama sekali tidak peduli dengan ponselmu yang sudah rusak. Jika sudah rusak ya sudah rusak saja!" Teriak Valen.

"Selain itu kamulah yang pertama kali menghalangi jalanku jadi Aku semua itu salahmu." Sambung Veni.

"Jadi menurutmu ini semua salahku?" Tanya Gracella.

'Gracella kenapa ada di sini? Bukankah Dia di usir oleh Keluarga William? Siapa yang menantangmu untuk menggantikanku?' Tanya wanita itu dalam hati.

Gracella yang bisa mendengar suara hati langsung menatap ke arah wanita itu. Sedangkan wanita itu mengambil tas yang di pegang oleh Valen kemudian mengambil sesuatu dari dalam tasnya.

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

Sambil menunggu up silahkan mampir ke karya teman kami dengan judul :