NovelToon NovelToon
Fragillis Puella

Fragillis Puella

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama
Popularitas:1.6k
Nilai: 5
Nama Author: Dyeka

Blurb

Valencia Agatha Gavriella
Gadis cantik yang hidupnya hanya tentang kesedihan dan gadis polos yang sebenarnya memiliki banyak rahasia.
Dibenci ayah dan abangnya hanya karena dianggap penyebab meninggal bundanya.
Selain di benci ayah dan abangnya, ia juga dibenci oleh kekasih nya. Devlyn Favian Smith–Manusia bastard yang mengklaim Valencia Agata Gavriella hanya untuk balas dendam atas kematian saudara kembarnya.
Sifatnya yang licik dan kejam membuat semua orang takut pada nya.
Hidupnya memang penuh air mata, tetapi bukan harus ia menyerah melainkan ia harus tetap tegar karena masih ada janji dan tugas yang ia harus lakukan.

•Penasaran gak nih?
•Rahasia apa sih yang disimpan Cia?
•Tugas apa yang dilakukan oleh Cia?
•Dan sekuat apa Cia menghadapi pacar yang Toxic dan kebencian cinta pertama dan kedua nya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dyeka, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Dua A di introgasi Tya

Restoran sushi adalah tempat pilihan Tya untuk berbicara. Selain tempatnya yang tertutup dan bersih juga menambah kesan santai Tya untuk interogasi Alva, tempat ini juga dekat dari rumah sakit. Tadi, setelah melihat putrinya tertidur dan Vino bertugas kembali, Tya mengajak Alva untuk keluar sebentar dan menyuruh suster kepercayaan nya untuk menemani Cia.

Alva yang tahu kalau dirinya akan diinterogasi oleh tante nya pun hanya pasrah mengikuti perintah tante nya, ia bahkan sudah menyiapkan diri untuk di interogasi oleh tante nya sejak Cia masuk rumah sakit. Bahkan hal seperti ini sudah biasa bagi Alva karena setiap satu bulan sekali ia harus lapor kegiatan Cia ke tante Tya dan tante Veni. 

“Bulan lalu kamu lapor kalau Cia baik-baik saja di sekolah baru nya, tetapi kenapa laporan Ara berbeda?” tanya Tya setelah pelayan mencatat pesanan mereka.

Alva mengumpat pelan. “Sialan, punya cewek satu nggak bisa diajak kompromi,” lirih Alva kesal. Padahal kemarin sebelum laporan ia sudah mewanti-wanti pacar nya untuk bohong, tetapi malah bocor.

“Kalau mau ngumpat di depan aku langsung,” cibir seseorang tepat di belakang Alva. Seseorang itu melangkah ke tempat duduk samping Alva lalu menyapa Tya yang sudah dari tadi melihat dirinya masuk ke ruangan ini.

Alva yang sangat mengenal suara ini meringis pelan. “E-enggak kok, siapa juga yang ngumpat. Aku tadi cuma mau nyari alasan ke tante Tya,” ucap Alva alasan karena bisa bahaya kalau cewek nya ngambek.

Ara atau pacar dari otak strategi Nevermind hanya memutar bola matanya malas mendengar alasan dari Alva.

“Tante nggak mau basa-basi dan tante juga nggak mau kalian bohong,” ucap Tya tegas menatap dua keponakannya. “Bagaimana bisa Cia masuk rumah sakit lagi?” lanjut Tya bertanya.

Alva bungkam, ia bingung harus cerita atau enggak sedangkan Ara yang tidak tahu bagaimana kejadian hari ini hanya menggeleng pelan. “Untuk kejadian hari ini Ara tidak tahu tante,” jawab Ara.

Tya mengangguk, ia tahu kalau Ara nggak selalu sama Cia. Kali ini, ia menatap Alva untuk meminta jawaban. “Tante udah tau semuanya, tante hanya ingin jawaban dari orang yang tante percaya untuk jaga puteri tante,” jelas Tya yang sudah tahu semua yang dialami Cia. Sejak ia tahu kalau Cia tinggal sama Rama, ia menugaskan bodyguard nya untuk menjaga Cia dari jauh. Pesan dari mendiang sahabatnya masih terekam jelas di otak nya, ia masih ingat bagaimana sakit nya mendengar Caca minta tolong untuk menjaga Cia karena Caca akan mendonorkan jantung nya untuk sekretaris Rama. Caca, sahabat nya yang polos harus menerima getah dari kesalahpahaman inti Nevermind. Caca yang dari dulu selalu mendapatkan cinta dari orang sekitar harus mendapatkan kebencian saat sudah dewasa hanya karena menolong dirinya. 

Melihat mata Tya berkaca-kaca, Ara refleks menginjak kaki Alva untuk segera jujur. “Tante jangan nangis nanti kalau aunty Caca sedih gimana?” ucap Ara sambil mengelus buku tangan Tya, Ia paham kenapa tantenya menangis. 

Alva mendengus kesal ketika kakinya di injak oleh Ara. “Cia di dorong sampai kebentur tembok sama Devlyn karena berita Nj hari ini dan dia juga sempat mendapatkan hinaan dari Nathan dan Bryan, apalagi kemarin malam ia sempat dapat hukuman dari om Rama jadi mungkin itu yang bikin Cia tertekan lalu pingsan,” jelas Alva jujur. 

Tya mengepalkan tangan dalam dekapan nya. Ia marah dengan diri nya sendiri yang nggak bisa menyelesaikan dendam ini, ia benci dengan kejadian tujuh belas tahun yang lalu. “Lalu, apa kalian akan melanjutkan misi ini?” tanya Tya yang tahu tentang misi mereka sambil menatap dua keponakannya yang sama-sama  terdiam. 

Alva dan Ara yang mendapatkan pertanyaan seperti itu hanya saling menatap bingung karena keputusan misi di jalankan atau engga nya itu ada di Cia atau teman mereka yang saat ini berada di Korea selatan. Selain itu, Cia juga ketua mereka jadi mereka nggak bisa memutuskan untuk lanjut atau engga. Meskipun Ara adalah wakil nya, tetapi tetap saja keputusan wakil tidak akan berlaku selagi ketua masih hidup.

Cia yang dikenal semua orang sebagai anak baru SMA Namjoona yang polos nyatanya adalah ketua geng terkenal di daerah bandung yang di rahasiakan. 

SevenDie nama geng mereka. Geng yang dibentuk oleh dua wanita hebat, yaitu Tya Smith dan Acafia Gavriella. Geng yang dulu nya bernama DevilDice yang sekarang diganti menjadi SevenDie. Geng yang awalnya dibentuk untuk membantu masyarakat bandung sekarang menjadi bertambah lebih baik semenjak geng ini dipegang oleh keturunan wakil ketua DevilDice yaitu Valencia Agatha Gavriella. Geng yang juga sama seperti geng lain nya yaitu suka balapan, tetapi sangat diterima oleh warga bandung karena kenakalan mereka hanya sebatas balapan bukan tawuran, lagi pula kebaikan mereka yang selalu menolong menjadikan point baik.

Namun, geng ini harus hiatus sementara demi menjalankan misi. 

“Kenapa diam?” tanya Tya yang sudah menunggu jawaban sejak satu menit yang lalu.

“Maaf, tante, keputusan misi berada di tangan Cia. Kita nggak bisa melangkahi nya karena sesuai peraturan SevenDie bahwa keputusan leader nggak bisa diganti kecuali koma atau mati,” jawab Ara memberi pengertian tante nya.

“Baiklah, tante mengerti, tetapi kenapa kalian nggak ngajak Nevermind untuk bekerja sama? Pasti akan lebih gampang kalau kalian bersatu,” saran Tya.

“Pengkhianat ada di sekitar Nevermind kalau kita ajak mereka kerjasama pasti nggak akan berhasil,” jawab Alva yang menjadi pusat perhatian oleh Ara dan Tya. “Dan, lagipula Cia juga nggak mau melibatkan Devlyn dalam kasus ini karena target pertama musuh adalah Devlyn,” lanjut Alva.

Ara menaikan alisnya bingung. “Siapa pengkhianat yang ada di sekitar Nevermind?” tanya Ara yang bingung karena setahu dia boneka musuh nggak ada di sekitar Nevermind.

Alva tersenyum miring. “Clue nya dia suka sama gua,” jawab Alva lalu meringis karena mendapatkan geplakan di kepala dari Ara.

“Percaya diri banget, bos!” ketus Ara.

Alva tertawa renyah melihat Ara yang cemburu. Untuk pertama kali nya seorang Ara cemburu, padahal sama mantan Alva yang dulu biasa-biasa saja bahkan berteman sampai sekarang. “Percaya diri darimana, sih, anjir?” tanya Alva setelah reda ketawa nya. “Dia emang suka sama gua dari dulu, tapi anehnya malah diem aja,” lanjut Alva lebih jelas.

Ara yang mendengar jawaban Alva semakin kesal. “Bangga lo kaya gitu?” tanya Ara sinis.

Tya yang melihat dua keponakannya ribut cuma geleng-geleng kepala. Terkadang ia heran, apa benar mereka berdua pacaran? Sedangkan kerjaannya ribut terus. “Hey, malah pada ribut,” tegur Tya yang sudah mulai sakit kupingnya.

Alva dan Ara tersenyum lebar. “Kita tetap jalani misi ini, tan. Bukan karena Cia leader kita jadi kita mau menuruti, tetapi karena kita mau mencari keadilan untuk Cia dan salah paham Nevermind tujuh belas tahun yang lalu harus diselesaikan. Tan, ayo kita selesaikan dendam ini dan buktiin ke om Rama kalau Cia adalah anak kandung om Rama,” ucap Alva mengajak  untuk ikut menjalankan misi mereka.

“Tapi, Al, Apa kita nggak bisa kasih tau Devlyn yang sebenarnya? Setidaknya Devlyn nggak menggunakan kekerasan ke Cia,” saran Ara yang disetujui oleh Tya.

“Nggak bisa, by. Kalau Devlyn tau siapa Cia maka kejadian satu tahun yang lalu akan terulang, musuh pasti akan jadiin Cia sebagai tumbal untuk datang ke teritori mereka. Gua tau pasti Devlyn nggak akan biarin Atha nya terluka jadi daripada kejadian satu tahun yang lalu terulang lebih baik kita biarin Devlyn nggak tau dan menurut gue ini cara cerdik untuk mengelabui musuh,” jelas Alva yang mudah dipahami oleh mereka.

“Okey, tante akan ikut misi kalian. Tapi, tante tetap aja khawatir sama Cia apalagi sekarang dia tinggal sama manusia brengsek itu  walaupun tante sudah mengirim mata-mata,” risau Tya.

“Alva udah kasih chip pelacak yang bisa ngasih tau di mana dan dengan siapa Cia berbicara di dua kalung milik Cia, tan,” jawab Ara yang sudah tau apa yang dilakukan Alva.

Tya yang melihat SevenDie mempersiapkan misi ini dengan matang pun tersenyum lega. Ia jadi rindu menjalankan misi dengan kedua sahabatnya. “Ya sudah, ayo makan sebelum susi nya tante makan,” ucap Tya bercanda.

Mereka semua pun menikmati makan dengan diam. Keluarga Smith selalu menerapkan table manner maka dari itu nggak ada yang boleh bicara selama makan. Namun, baru saja mereka menikmati suara getaran handphone milik Alva terdengar. 

“Inti Nevermind mau jenguk Cia,” ucap Alva memberi tahu ke Tya dan Ara setelah meletakkan handphonenya.

Ara yang sudah punya janji dengan kedua teman nya akan berkumpul di kamar Cia  protes nggak terima. “Enak aja, SevenDie dulu yang mau jenguk Cia,” ujar Ara kesal. 

“Biarin mereka dulu aja, by. SevenDie nanti malam aja sekalian nginep,” tawar Alva supaya Ara mengalah dengan inti Nevermind.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!