NovelToon NovelToon
Puncak Pesona

Puncak Pesona

Status: tamat
Genre:Tamat / Ketos / Teen Angst / Cinta Seiring Waktu / Kehidupan di Sekolah/Kampus / Cinta Murni / Cinta Karena Taruhan
Popularitas:4.5k
Nilai: 5
Nama Author: El Nurcahyani

Di SMA Gemilang, geng syantik cemas dengan kedatangan Alya, siswi pindahan dari desa yang cantik alami. Ketakutan akan kehilangan perhatian Andre, kapten tim basket, mereka merancang rencana untuk menjatuhkannya. Alya harus memilih antara Andre, Bimo si pekerja keras, dan teman sekelasnya yang dijodohkan.

Menjadi cewek tegas, bukan berarti mudah menentukan pilihan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon El Nurcahyani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Dilema Anak + Suami

Bab26

Alya bangkit dan berjalan ke dapur, mengambil jus jeruk dan menuangkannya ke dalam gelas. Ia tahu bahwa ini adalah cara halus mereka untuk membuatnya sibuk. Setelah memberikan jus jeruk, ia baru saja duduk kembali ketika saudara Faris lainnya meminta tolong.

“Alya, bisa tolong ambilkan roti lagi? Aku tidak tahu di mana letaknya,” ujarnya dengan senyum yang tampak ramah.

Alya menahan napas sejenak sebelum mengangguk dan bangkit lagi untuk mengambil roti. Dalam hatinya, ia merasa lelah, tetapi ia berusaha untuk tidak menunjukkan perasaannya. Dia tahu bahwa keluarga Faris sedang mengujinya, dan dia tidak ingin membuat Faris kecewa.

Saat Alya kembali dengan roti, Faris memperhatikannya dengan cermat. “Sayang, kamu baik-baik saja?” bisiknya dengan nada khawatir.

Alya tersenyum dan mengangguk. “Aku baik-baik saja, cuma sibuk sedikit.” Sengaja Alya jawab sejujurnya.

Ibu mertua Alya menyela, “Alya memang luar biasa. Dia begitu pandai mengurus semuanya.”

Alya hanya tersenyum, meskipun dalam hatinya merasa beban dari pujian yang terdengar palsu itu. Sarapan pagi berlanjut dengan beberapa permintaan kecil lainnya dari saudara-saudara Faris. Alya berusaha melayani semuanya dengan sabar, meskipun hatinya terasa berat.

Setelah sarapan, Alya dan Faris duduk di ruang tamu. Faris memeluk Alya dan berbisik, “Kamu hebat, Sayang. Aku tahu ini tidak mudah, tapi kamu melakukannya dengan sangat baik.”

Alya menatap suaminya dengan mata yang mulai berkaca-kaca. “Terima kasih, Mas. Aku hanya ingin semuanya berjalan lancar.”

Faris mengecup kening Alya dengan penuh kasih. “Kita akan melalui ini bersama. Dan jika ada yang membuatmu tidak nyaman, beritahu aku.”

Alya merasakan ketenangan dalam pelukan suaminya. Meski ia tahu hari-hari ke depan mungkin masih penuh dengan cobaan, dia yakin dengan cinta dan dukungan Faris, mereka bisa melewati semua rintangan bersama.

Libur cuti tinggal satu hari lagi. Alya merasa perlu mengunjungi ayahnya di rumah yang baru di kota. Untungnya, jaraknya tidak terlalu jauh, hanya sekitar satu jam perjalanan. Ayahnya sekarang tinggal bersama Kakak laki-laki Alya dan istrinya. Sejak ibunya tiada, mereka semua menjadi lebih dekat dan saling mendukung.

Alya memasukkan beberapa oleh-oleh ke dalam tas. Suaminya, Faris, memperhatikan dengan senyum lembut. “Kamu sudah siap, Sayang?”

Alya mengangguk sambil memasukkan kotak kecil terakhir. “Ya, Mas. Aku bawa beberapa oleh-oleh untuk ayah dan adik. Terima kasih sudah adil membagi oleh-oleh, Mas.”

Faris tersenyum dan mencium kening Alya. “Tentu saja, Sayang. Keluargamu juga penting. Ayo, aku udah siap .”

Perjalanan satu jam terasa singkat bagi Alya. Ia disambut hangat oleh ayahnya yang semakin sepuh, namun tetap semangat, Kakak laki-laki dan iparnya. Rumah itu penuh dengan tawa anak-anak, keponakan-keponakan Alya yang lucu-lucu berlari-lari menyambutnya.

“Alya, kamu akhirnya datang juga,” sapa Kakaknya, dengan senyum lebar.

“Iya, Ateu. Mana oleh-olehnya?” tanya salah satu keponakannya dengan mata berbinar.

Alya tertawa sambil mengeluarkan oleh-oleh dari tas. “Ini dia oleh-oleh untuk kalian semua. Jangan berebut, ya.”

Ayah Alya mendekat dan memeluk putrinya. “Alya, terima kasih sudah datang. Kamu selalu membawa kebahagiaan ke rumah ini.”

Alya tersenyum sambil memeluk ayahnya erat. “Ayah, aku senang bisa berkunjung. Aku membawa beberapa oleh-oleh khusus untuk ayah.”

Setelah oleh-oleh dibagikan, mereka duduk bersama di ruang tamu. Obrolan ringan dan senda gurau memenuhi ruangan, membuat suasana hangat dan nyaman. Ipar Alya, menyajikan teh hangat dan kue-kue yang baru dipanggang.

“Ngomong-ngomong Alya, kapan nih nambahin rame keluarga kita," celetuk Kakak ipar.

Alya tersenyum sambil menggoda keponakannya. “Doakan saja segera, ya. Aku juga pengen punya anak lucu-lucu kayak kalian.”

Mereka tertawa bersama, dan Alya merasa hatinya penuh dengan kebahagiaan. Melihat ayahnya yang tidak kesepian dan ada yang merawat, membuatnya merasa lega.

Menjelang sore, Alya duduk di teras rumah bersama ayahnya. “Ayah, aku bersyukur Kakak dan Kakak ipar merawat ayah dengan baik. Aku senang ayah tidak kesepian.”

Ayahnya tersenyum lembut. “Alya, kamu juga harus bahagia. Ayah tahu kamu sudah melakukan yang terbaik. Faris orang yang baik, ayah yakin kamu akan bahagia dengannya.”

Alya menatap ayahnya dengan mata yang berkaca-kaca. “Terima kasih, Ayah. Aku akan selalu berusaha yang terbaik untuk keluarga.”

Hari itu berlalu dengan cepat, namun setiap momen yang dihabiskan bersama keluarga memberikan Alya kekuatan dan kebahagiaan. Ketika malam tiba, ia pulang dengan hati yang penuh syukur, membawa kenangan indah dari hari yang tak terlupakan.

Keesokan harinya, Alya dan Faris sudah mulai kembali ke rutinitas kerja mereka. Pagi itu, rumah terasa sepi setelah keramaian keluarga beberapa hari sebelumnya. Ibu Faris, dengan alasan membantu mbak asisten rumah tangga, masih berada di rumah mereka. “Rumah habis banyak saudara pasti berantakan parah, Mbak perlu bantuan untuk beres-beres,” kata ibu mertua Alya sambil tersenyum.

Faris mengantar Alya terlebih dahulu ke kantornya yang hanya berjarak beberapa blok dari kantor Faris. “Hati-hati di jalan, Sayang,” ujar Alya sambil melambaikan tangan ketika turun dari mobil.

Faris tersenyum dan mengangguk. “Kamu juga, Sayang. Jangan terlalu capek ya.”

Hari-hari berlalu dengan cepat. Satu minggu perjalanan rumah tangga Alya dan Faris sudah dilalui dengan berbagai penyesuaian dan kebiasaan baru. Namun, entah kenapa, ibu Faris masih belum pulang ke rumahnya sendiri.

Suatu malam, setelah mereka pulang kerja dan makan malam bersama, Alya mencoba membuka pembicaraan dengan sopan. “Bu, memang Ade tidak apa-apa ditinggal sendiri di rumah lama-lama!"

Ibu Faris tersenyum kecil, seolah-olah menyembunyikan sesuatu. "Nggak, dia kan udah mandiri. Memang kenapa?" tanya ibunya Faris

"Tidak apa-apa Bu, cuma kasihan aja Ade, sepi jadinya, sendirian."

“Kamu gak suka Ibu di sini? Ibu masih banyak yang harus dibantu di rumah ini. Lagipula, kalian berdua kan masih baru menikah. Ibu ingin memastikan semuanya berjalan lancar. Kamu juga kan masih belajar mengurus rumah tangga, Alya.”

Alya merasa hatinya tertusuk, meski kata-kata itu disampaikan dengan halus. “B-bukan Ibu, bukan begitu. Sejauh ini aku sudah berusaha semampuku. Tapi kalau Ibu merasa aku masih kurang, aku akan terus belajar.”

Ibu Faris menepuk bahu Alya dengan lembut. “Ibu tahu, Nak. Kamu pasti bisa. Tapi biar Ibu bantu dulu sampai semuanya benar-benar beres.”

Alya tidak ingin terus berlanjut pada perdebatan yang tidak sehat. Dia pamit pada ibu mertuanya dan segera pergi ke kamar. Tanpa disadari rupanya Faris mendengarkan percakapan mereka. Dia mencoba menata kalimat tiap kalimat untuk disampaikan pada ibunya. Satu sisi dia harus menghormati ibu yang melahirkan dirinya, satu sisi dia juga harus menjaga istri tercintanya.

Bersambung...

1
Sodikin Jin
hmmmm...kak, saya lebih suka, cerita tentang kultifasi. 🙏
El Nurcahyani -> IG/FB ✔️: Tapi sayang, sepertinya tidak dilanjutkan. Jika ingin audionya dilanjut, harus banyak yang beri saran langsung pada pihak Mangatoon
Sodikin Jin: tidak apa kak... saya tunggu setiap audio kakak tentang kultifasi.
total 3 replies
Kamaya
kenapa ya, geng cewek ky gini merasa harus memiliki cowok populer di sekolahny. pdhal aslinya dia gak dilirik samsek ma tuh cowok. tapi ttp aja mngklaim jgn direbut org lain. hm.,..
Kamaya
Pasti jodoh Alya cowok. Iya kan tor? 🤣
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!