Namaku Vira, seorang ibu dengan dua balita. Aku bekerja di sebuah rumah sakit swasta. Ritme kerjaku tentu berbeda dengan ritme kerja suami yang seorang pegawai sebuah bank.
Sering jika aku tinggal dinas malam, anak-anak kutitipkan pada ibu mertua dengan alasan suami tak ingin direpotkan saat berangkat kerja keesokan hari karena aku belum pulang.
Pembawaanku yang supel dan ramah pada siapa saja, kadang disalah artikan.
Hingga ada seorang teman kerja sebut saja namanya Jonathan dengan jujur mengatakan kalau dia suka padaku. Segala macam cara dia lakukan untuk merengkuh hatiku.
Apa yang terjadi berikutnya? Lanjut baca di part demi part ya guyssss.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Moena Elsa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bertemu Daniel
Saben hari Vira dijemput oleh Jonathan.
"Kak, ntar habis jaga aku mo langsung balik," ucap Vira saat turun dari mobil.
"Kenapa?" tanya Jonathan.
"Aku barusan dapat kabar kalau Celly sakit. Nggak tega aku," kata Vira lesu.
"Lantas kenapa masuk kerja?" tandas Jonathan.
"Kak, aku pegawai baru. Mana mungkin berani ijin mendadak," kata Vira.
"Kita ke dokter Mulya aja. Biar aku ijinkan," ajak Jonathan.
"Nggak bisa begitu kak. Aku nggak mau dibilang manfaatin previlege kak Jo," tolak Vira.
Ponsel Jonathan berdering, dan itu dari kamar operasi.
"Tuh kan, apa aku bilang. Kak Jo nggak usah cemasin aku," seru Vira seraya melangkah ke ruang IGD.
"Tumben sendiri Vir, mana dokter Jonathan?" sambut Zaskia pagi itu.
"Jadwal operasi sepertinya," bilang Vira sambil menaruh tas di loker atas namanya.
"Kalian sudah jadian?" Zaskia menghampiri Vira.
Vira menggeleng.
"Kulihat dokter Jo semakin intens ngedeketin kamu," lanjut Zaskia.
"Bahkan tuan Andreas aja mundur teratur, nggak berani lagi buat nyamperin kamu Vir," oceh Zaskia.
Vira tersenyum menanggapi.
"Gue nggak mau berharap lebih Kia. Gue sadar diri, siapa gue," ucap Vira.
"Insecure?" tanggap Zaskia. Vira mengiyakan.
"Seperti yang aku bilang sebelumnya, kamu itu cewek yang beruntung Vir. Dicintai dengan tulus oleh dokter Jonathan tanpa memandang status lo," ucap Zaskia.
"He...he... Yang ada gue malah takut Kia. Takut tak bisa memenuhi ekspektasi orang tuanya. Gue udah pernah gagal," tanggap Vira.
"Kamu udah kenal sama ortunya dokter Jonathan?" tanya Zaskia memastikan.
Vira menggeleng. Tapi sepak terjang keluarga Alexander, siapa sih yang tak tahu. Batin Vira.
"Pasti keluarga berpengaruh?" kata Zaskia menebak.
"Ntar kamu kaget kalau aku kasih tahu keluarga dokter Jo," ucap Vira terkekeh.
"Kok penasaran gue," tukas Zaskia.
"Biar nggak penasaran, tanya aja dokter Jo langsung," seru Vira.
"Issshhh nggak lucu," tanggap Zaskia sewot.
"Kalian ini mau kerja apa ngegosip? Tuh, ada pasien baru," sela bu Win, kepala ruangan IGD.
Zaskia dan Vira tersenyum kikuk karena ketahuan ngobrol.
"Ma... Maaf bu Win," seru keduanya, dan segera pergi ke arah yang ditunjuk.
"Hei kalian," teriak bu Win sebelum Vira dan Zaskia mendekati pasien yang baru datang.
"Iya bu," jawab Vira menghentikan langkah.
"Pakai APD kalian!" suruh Bu Win.
Vira dan Zaskia saling tatap, mengerti akan maksud bu Win.
"Pasien sudah dimasukkan ke ruang infeksius," jelas bu Win.
Vira dan Zaskia berjalan ke ruangan yang ada di pojok belakang, agak jauhan dengan ruangan yang lain.
Vira masuk dan sudah ada dokter yang memeriksa di sana.
"Pasien apa dok?" tanya Zaskia yang menyusul di belakang Vira.
"Tebak aja sendiri!" tukas dokter jaga yang terkenal disiplin itu.
Vira menyenggol lengan Zaskia agar tak meneruskan tanya.
Dokter pergi setelah selesai memeriksa pasien itu, dan pandangan Vira yang awalnya tertutup badan kekar sang dokter menjadi jelas melihat wajah pasien.
Vira tertegun.
"Da... Daniel?" panggil Vira, membuat sosok tubuh yang terbaring di atas tempat tidur itu membuka mata perlahan.
"Vi.. Vira...," balas Daniel lirih dan mengalihkan pandangan.
Daniel berubah seratus delapan puluh derajat, badan atletisnya menjadi kurus menyisakan tulang yang terbungkus kulit.
"Kamu sakit apa Niel? Kurus sekali badan kamu," ucapan Vira membuat Zaskia bertanya.
"Kalian saling kenal?" tanya Zaskia.
Vira dan Daniel mengangguk bersama.
Zaskia memandang Daniel dan Vira bergantian.
"Mas Teddy mana Niel?" tanya Vira, karena yang diketahui Vira, mantan suaminya itu pergi bareng Daniel.
Daniel mengangkat kedua bahunya.
"Apa kabarnya dia? Apa dia lupa kalau punya dua anak?" sindir Vira mengatakan tentang Teddy.
"Ma... Maafkan aku Vir," kata Daniel lirih.
Vira memandang kosong ke muka Daniel.
Sebagai seorang paramedis, Vira sudah tahu kenapa Daniel diisolasi di ruangan ini. Tapi batin Vira masih denial.
"Teddy pergi meninggalkan aku setelah tahu aku sakit Vir," jelas Daniel dengan sedih.
Zaskia menjadi pendengar setia.
"Aku minta maaf, sungguh minta maaf Vira," mohon Daniel.
"Kenapa lo minta maaf ke gue Niel?" balas Vira.
"Vir, plissss. Maafin gue," Daniel terus berharap.
"Gue nggak punya siapa-siapa lagi Vir," lanjut Daniel berkeluh kesah.
"Cih, setelah semua yang terjadi. Kamu baru mengatakan ini semua. Bullshit," kata Vira meluapkan emosi.
Jengah dengan ulah Daniel terhadap keluarganya.
"Maaf.... Sekali lagi aku minta maaf Vira. Hanya itu yang bisa aku katakan padamu," ucap Daniel penuh sesal dan terus memohon.
"Ha... Ha... Kenapa penyesalan selalu datang belakangan?" jawab Vira dengan senyum yang sulit diartikan.
Setelah semua yang terjadi, dengan mudahnya Daniel meminta maaf.
Dokter jaga yang tadi memeriksa Daniel datang kembali dengan membawa hasil pemeriksaan.
"Ada yang ingin saya sampaikan tuan Daniel. Ada yang mendampingi anda?" tanya sang dokter.
"Nggak ada dok, saya ke sini sendiri," jawab Daniel.
Dokter menyampaikan diagnosa berdasar hasil pemeriksaan darah yang telah dilakukan oleh Daniel tadi.
"Baik dok, saya mengerti," kata Daniel dengan lesu. Tak terlihat wajah terkejut Daniel saat mendengarkan ucapan dokter itu.
Mendengar semua yang dijelaskan oleh dokter, membuat Vira ikutan lemas. Meski awalnya sudah bisa menebak sakit Daniel. Tapi mendengarnya langsung dari dokter, membuat lutut tak mampu menopang tubuhnya lagi. Vira pun luruh, untung Zaskia gercep menangkap tubuh Vira yang lemas.
"Vira, kamu kenapa?" Zaskia menepuk pipi Vira, menjaga Vira tetap sadar.
'Aku bisa saja mengidap penyakit yang sama dengan Daniel,' pikiran Vira kalut.
Vira pingsan.
🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻
Like, komen n' subscribe guyssss... Oh ya, vote juga ya.... Thanks 🥰
apa kabar dgn Teddy ?
turuti saja apa kata Jonathan itu Vira,masak kamu gk tahu maksud dari Andreas.
jangan2 yg ditabrak Vira dr.Jo
thanks 🥰
bener apa kata Vano, pasti nama Vira sudah diblacklist jadi gk bisa diterima di rs manapun
dan sakitmu ini karena hubungan acdc mu selama ini Teddy.
Teddy sudah dalam kendali Daniel.
Ayo Vira ngomong jujur ke orangtua Teddy tentang statusmu, jangan ditutup2i