Penyesalan terbesar karna telah salah mempercayai seseorang, Tunangan yang begitu di cintai nya menghianatinya padahal Ia sudah membuang satu-satunya Orang berharga dalam hidupnya yang seperti Keluarga baginya hingga meninggalkan dia untuk selama nya.
"dimana ini?" gumam Natalia celingukan memperhatikan sekitar.
Natalia Kembali ke masa lalu sebelum petaka itu terjadi, Natalia membalaskan dendamnya pada Orang yang telah menghianatinya.
ikuti kisahnya ya? bagaimana kisah cinta Natalia? Orang yang di masa kehidupan pertama telah Ia khianati demi Tunangan bajing*nnya kini takdir seolah menghukum Natalia dengan begitu mencintainya, akankah mereka bisa bersatu?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sucii Amidasari, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Perayaan (Part. 2)
"bukan karna aku memalukan Kak?" tanya Natalia menatap mata Steven serius.
"memang bukan, kamu memang cantik Alia dan malam ini sangat cantik." jawab Steven.
Natalia tersenyum kecil, "pujian kakak sama kayak dulu, beda nya situasi kita bukan lagi seperti Paman dan Keponakan." kata Natalia lagi.
"hubungan kita berubah tapi perasaanku masih sama." kata Steven lagi penuh makna.
Natalia yang awalnya tak terlalu peduli jawaban Steven bahkan tidak menjawab pun tak masalah baginya namun tiba-tiba Ia tertegun mendengar dengan jelas kata-kata Steven tadi.
"masih sama? apa maksudnya masih sama?" batin Natalia.
"apa maksud Kakak?" tanya Natalia.
"sudah aku bilang perasaanku masih sama." jawab Steven mengalihkan pandangannya seakan tidak berani menatap mata Natalia.
Natalia mengerutkan keningnya, "apa dia memang menyukaiku sejak kecil? perasaan sama? dia sengaja buat aku menebak-nebak sendiri ya?" batin Natalia dengan kesal.
Natalia tak lagi memikirkan perkataan Steven itu yang membuatnya kesal lalu fokus dengan tamu undangan selesai makan mendatanginya mengucapkan selamat berbahagia atas pernikahannya.
Kean yang melihat Natalia dari kejauhan meneguk wine Ia pesan tadi sudah habis 6 botol olehnya, Ia ingin mabuk supaya menghilangkan masalahnya itu tapi tidak bisa.
"kenapa dia begitu cantik setelah menjadi Istri Orang? sial..! aku terlalu menganggap remeh perempuan polos itu, aku pikir dia tipe perempuan yang gigih dan setia tapi ternyata mudah berpaling." batin Kean.
Kean menyesal terlalu bermain ulur-ulur dengan Natalia karna ulah Vinne, Kini Ia sangat ingin menghabisi Vinne yang telah mengacaukan seluruh rencana nya.
Natalia benar-benar hebat mampu membuat Kean dan Vinne terlibat konflik yang dalam hingga Kean ingin menyingkirkan Vinne sedangkan Vinne ingin mempermalukan Natalia juga membuat Natalia jatuh sejatuh nya dengan begitu Vinne akan berbahagia diatas penderitaan Natalia.
.
Vinne yang berada di sudut Acara melihat arah tatapan Kean justru tak berpaling dari Natalia begitu juga Steven hanya memperhatikan Natalia saja.
"kenapa? kenapa dari sekian banyak wanita harus Lia yang menjadi sainganku? dia yang bodoh itu hanya sedikit beruntung lahir dari Keluarga Kaya hingga di incar oleh Kean dan memiliki Paman Steven." batin Vinne begitu benci.
Vinne mengeluarkan sebuah kertas kecil dari dalam tasnya, "lihat aja apa yang akan terjadi padamu Lia. kau pasti ku permalukan di hari pernikahanmu lalu akan di ceraikan oleh Suamimu malam ini juga." seringai Vinne.
Vinne mengambil Jus buah yang ada disebelahnya lalu membuka lipatan kertas itu memasukkan bubuk misterius ke dalam Jus Natalia.
"tinggal di aduk." batin Vinne tersenyum jahat.
Vinne mengaduk-aduk minuman itu dengan sedotan lalu mengambil Jus yang sama, Vinne tak mau Natalia mencurigai ada yang berbeda dengan gelas yang dibawanya.
Vinne berjalan angkuh ke arah Natalia yang sedang berbicara dengan rekan bisnis Steven begitu juga Steven sedang membicarakan hal yang sama.
"Lia?" sapa Vinne dengan ramah.
Natalia memutar kepalanya dan melihat Vinne membawa 2 gelas minuman.
"hmm?" sahut Natalia.
"ambillah minuman ini.!" pinta Vinne dengan ramah.
"untuk apa?" tanya Natalia menaikkan sebelah alisnya seakan tidak tertarik.
"kita harus rayakan pernikahanmu kan?" jawab Vinne dengan senyum terbaiknya.
Natalia menerima gelas yang di berikan Vinne.
"akhirnya." batin Vinne tersenyum licik sekilas saja berubah ramah ketika Natalia menatapnya datar.
"selalu begini, dia membuatku minum lalu setelah itu aku seperti perempuan murah*n yang berpelukan dengan Pria lain." batin Natalia.
saat Natalia di Bar bersama Vinne hal seperti ini sudah terbiasa terjadi pada Natalia tapi yang menjadi kebodohan Vinne mengapa Vinne berpikir kalau Natalia akan terjatuh lagi di lubang yang sama padahal Natalia sudah tak menurut lagi padanya.
"selamat atas pernikahanmu Lia." ucap Vinne menunjukkan gelas minumannya.
Natalia mengangguk mengangkat gelas pemberian Vinne lalu meradukan nya dengan gelas Vinne.
Natalia sengaja memperlihatkan pada Vinne seolah-olah Ia hendak meminumnya tiba-tiba Steven datang merangkul Natalia dengan posesif.
"kenapa meninggalkan aku hmm? kita belum selesai bicara dengan Pak Gong Tae." ucap Steven dengan serius.
Natalia mengangguk lalu menoleh ke Vinne, "maaf ya? ini minumlah sendiri. terimakasih sudah datang kesini." kata Natalia dengan senyuman tak bersalahnya.
Vinne memegang gelas yang hampir di minum oleh Natalia menggeleng kepala tidak terima.
"Lia? kenapa kamu pergi? biasanya kamu mau meminumnya." Vinne meletakkan gelasnya dari tangan kiri di meja sampingnya dan menahan tangan Natalia yang hendak pergi sambil menunjukkan gelas untuk Natalia masih ada di tangan kanannya.
"ckkk! kau cuma Orang tak penting, disini Natalia tak selevel denganmu. dia adalah pemilik sah Panelly Group yang harus bertemu dengan Orang penting." kata Steven dengan wajah dinginnya.
"Paman Kau..?" Vinne menunjuk wajah Steven di tepis oleh Natalia.
"jangan menunjuknya tak sopan Vinne." tegur Natalia dengan sinis lalu merangkul lengan Steven dan pergi.
Tangan Kiri Vinne jadi meremas gaun nya lalu meletakkan gelas minuman untuk Natalia tadi di samping gelas Vinne.
Vinne begitu marah melihat betapa manisnya perlakuan Steven pada Natalia dari jauh sampai tak fokus dan lupa yang mana gelas berisi bubuk misteriusnya tanpa berpikir panjang langsung meneguknya tapi mata Vinne tak lepas dari Natalia.
.
beberapa saat kemudian,
Vinne merasa gerah dan melihat ke arah gelas yang sudah habis, "sial..! apa aku salah minum?" gumam Vinne segera melarikan diri ke Toilet.
Natalia menoleh ke arah keberadaan Vinne tadi dan Ia tersenyum miring, "aku yakin selebihnya adalah masalah dia." batin Natalia.
Natalia sangat tahu bagaimana liarnya Vinne kalau dalam keadaan mabuk apalagi dalam pengaruh obat.
"apa kamu baik-baik aja sayang?" tanya Steven membuat Natalia memutar kepalanya ke arah Steven.
Natalia melihat para rekan kerja Steven berbisik-bisik tampak iri dengan kemesraan Steven bersama Natalia, Jika mereka berada di Posisi Steven sudah jelas tak akan melepaskan Natalia begitu saja apalagi Natalia begitu cantik malam ini.
"cuma akting kenapa aku yang baper?" batin Natalia tersenyum kaku.
"aku baik-baik aja kak." jawab Natalia.
"Kak? kenapa memanggil Kak? lebih baik Nona panggil Mas aja." goda salah satu dari rekan kerja Steven.
"Mas? haha..? suamiku terlalu tampan dipanggil Mas, Oupss..!?" Natalia membekap mulutnya yang keceplosan.
Steven terkekeh mengusap kepala Natalia yang memerah malu, mereka saling menggoda satu sama lain hingga tiba seorang wanita mengatakan ada wanita yang tak tahu malu bercumb* dengan Pria lain di depan Toilet laki-laki.
Mereka yang penasaran beramai-ramai melihat Orang itu sementara Natalia berpura-pura tidak tahu padahal Ia tahu kalau itu adalah ulah Vinne sendiri.
"Vinne yang punya nafsu yang tinggi jelas tak akan tahan di beri obat begituan." batin Natalia tersenyum kecil.
Kean yang tak tahu apa-apa entah sejak kapan di bawa paksa menemui Vinne sedang berselingkuh karna sebagian dari mereka ingat Vinne pergi bersama Kean tadi.
KAN lumayan uangnya Wkwkwkkw
kalo bisa sambil Live video ( jadi ga bisa apa² mereka berdua Wkwkwk 🤣)
Tapi kalo muka Tembok meh BEDA
aku mampir lgi😊