NovelToon NovelToon
Scary Night

Scary Night

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Horror Thriller-Horror / Misteri Kasus yang Tak Terpecahkan / TKP
Popularitas:2.4k
Nilai: 5
Nama Author: Mr Light

Tama adalah seorang kurir pengantar barang yang melihat kejadian mengerikan di depan matanya, pada malam itu iya menyaksikan pembunuh*n yang dilakukan pria bertopeng

Detektif Lee ditugaskan saat itu menyelidiki kasus pembunuh*n berantai tersebut.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mr Light, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 26 Teman masa kecil

"Rupanya kau bersembunyi disini." ucap Junggi tertawa terkekeh menatap Tama yang sedang terduduk dengan mata yang menatap kosong "Kau tidak bisa menghilangkan jiwa pembunuhmu Tama, Aku melihatmu malam itu, kau dengan bersemangat membunuhnya dengan tanganmu?" ucap Junggi memanasi hati Tama "Apa maksudmu? Aku tidak mungkin melakukannya." ucap Tama menggeleng cepat membuat Junggi tertawa terpingkal.

"Kau membunuh gadis itu Tama, apa kau lupa, kau menusuk nya dengan pisau." Tama pun seketika mendekati Junggi lalu mencengkram kerah baju Junggi "siapa kau sebenarnya?"

Junggi pun tersenyum "apa kau lupa aku teman masa kecilmu?" ucapnya menatap Tama, netra Tama menari menangkap netra Junggi yang menatapnya "aku tidak punya teman sepertimu," ucap Tama dengan emosi yang membuncah, Junggi pun tertawa, "ah, mudah saja kau melupakan ku Tama, aku sangat kecewa padamu." ucap Junggi mengejek, sementara Tama tambah mencengkram kuat kerah Junggi "apa ini ulahmu?" tanya Tama penuh amarah "ulahku, bukankah kau yang membunuh mereka." ucapnya menatap dalam mata Tama.

"Brengsek kau." ucap Tama sambil meninju wajah Junggi, Junggi memegangi wajahnya sedikit melebarkan mulutnya, menyeka darah yang menetes di ujung bibirnya "bunuh aku jika kau mau." ucap Junggi melototi Tama, Junggi berjalan perlahan mendekati Tama, sementara Tama berjalan mundur kebelakang meraih pisau diatas meja "bunuh aku Tama." Tama pun mengarahkan pisau tepat di depan mata junggi.

"Lakukanlah jika kau mau." ucap Junggi yang terus membuat panas hati Tama, sementara Tama dengan napas memburu memegangi pisau yang sudah berada tepat di mata Junggi, tangannya kirinya terlihat gemetar ingin meraih sebuah pisau tersebut. Junggi pun tertawa "sepertinya dia sudah bangun, seseorang pembunuh di tubuhmu." "akkhhh." Tama berteriak kesal."sssttttt" pisau itu berlabuh di pipi kanan Junggi membuat darah mengalir hebat di pipinya.

Junggi terdiam memegang pipinya yang basah karena aliran darah yang banyak, tangannya seketika bewarna merah, Ia pun tertawa menatap Tama "inilah Tama yang sebenarnya, kau bisa melakukannya Tama." ucap Junggi sambilmenepuk tangan "brengsek kau, pergi kau dari sini," ucapp Tama menggeram.

"baiklah aku akan pergi dari sini, sampai kapan kau akan bersembunyi disini?apa kau tidak rindu dengan istrimu di rumah, aku lihat detektif itu sangat dekat dengan istrimu, aku takut istrimu akan berpaling." ucap Junggi meninggalkan tempat itu dengan darah yang masih mengalir di pipinya, Junggi pun menelpon seseorang untuk menjempunya.

Junggi merobek lengan bajunya, membersihkan darah yang terus saja mengalir, wajahnya tampak biasa saja tanpa raut kesakitan, tiba-tiba sebuah mobil berhenti tepat di depannya, Ia pun menaiki mobil tersebut, tampak seorang laki-laki yang mengendarai mobil itu "ada apa dengan pipimu?" ucap pria itu melirik ke arah Junggi. Junggi pun tertawa "anak itu yang melakukannya kepadaku." pria itu pun tersenyum "aku suka Tama yang sekarang." ucapnya sambil menekan pedal gas mobilnya.

"jangan sampai detektif itu mengetahui keberadaan Tama." ucapnya menatap tajam arah jalan yang tampak kosong,

Tama meringkuk di balik dinginnya tembok seperti orang gila, "pergilah dalam kehidupan ku," ucapnya dengan menutup kedua telinga dengan tatapan yang kosong, seketika ia pun tertawa " dasar anak bodoh," ucapnya dengan mata melotot kemudian memukul-mukul kepalanya dengan kuat "brengsek, perset*an denganmu." ucapnya teriak.

***

***

Cahaya matahari menembus tirai ruang inap, tampak Dal yang sedang tergesa-gesa menuju ruang inap setelah mendapat kabar bahwa Yoona sedang dirawat, Dal pun segera menghampiri Yoona yang kala itu tengah terbaring menatap langit-langit rumah sakit "apa kau baik-baik saja?" ucapnya dengan wajah cemas, Yoona menelan salivanya sambil mengangguk "apa yang terjadi padamu? mengapa kau bisa disini?" tanya Dal memegang tangan Yoona, Yoona menghela napas dalam "sepertinya aku hanya kelelahan, karena aku sedang mengandung keponakanmu." ucap Yoona sambil tersenyum, Ia tidak ingin sahabatnya menjadi khawatir.

Dal pun terkejut membulatkan mulutnya "kamu serius? aku sangat senang mendengarnya." ucap Dal meloncat kegirangan, lalu ia berhenti sejenak, "tapi mengapa kau sendirian di sini? dimana Tama? apakah dia sedang bekerja, bisa-bisanya dia meninggalkanmu sendirian." ucap Dal menggerutu.

"Tama dari semalam menemaniku, aku menyuruhnya pulang untuk istirahat." ucap Yoona. "Apa kau menginginkan sesuatu, aku akan membelikannya untukmu." tanya Dal merayu, suasana hatinya sedang senang, Yoona tampak berpikir memiringkan bibirnya sebelah, "Toppoki, aku sangat menginginkannya." ucap Yoona mengelus perutnya. "Baiklah aku akan membelikanmu, kau harus menunggu ku disini." ucap Dal, Ia pun pergi keluar untuk memebeli toppoki sesuai permintaan Yoona.

*drrrrttt*

ponsel Yoona bergetar panggilan dari detektif Lee

("apa kau baik-baik saja?) tanya detektif Lee khawatir ("aku baik-baik saja, ada perlu apa kau menghubungiku?") Yoona bertanya balik.

("ada yang ingin ku bicarakan padamu, ini sangat penting.")

("apa ini tentang Tama?")

("apa kau sudah mengetahuinya? aku perlu bicara dengan mu.")

("pergilah ke apartemenku nanti, aku sekarang sedang sibuk.") ucap Yoona.

("baiklah, aku akan kesana nanti, tolong jaga dirimu baik-baik, Tama sangat berbahaya.")

Yoona menghela napas kasar, lalu mematikan teleponnya, Ia pun tidak mengetahui dimana keberadaan Tama saat ini "aku sangat merindukanmu Tama, bisakah kau kembali lagi seperti dulu." gumam Yoona dalam hati.

Dal pun datang membawa sebuah kantong berisikan toppoki, mereka berbincang bersenda gurau seperti biasa yang mereka lakukan di tempat kerja, hingga Dal berpamitan kepada Yoona untuk pergi bekerja. Tampak Dal melirik arlojinya dengan menatap pintu masuk kamar inap.

"Apa Tama akan kembali, kenapa dia lama sekali?" tanya Dal kepada Yoona "pergilah bekerja dia sebentar lagi juga datang." ucap Yoona memegang lengan Dal, Dal menghela napas dalam lalu berpamitan dengan Yoona.

Selang beberapa jam, Yoona pun sudah dibolehkan untuk pulang beristirahat, waktu menunjukkan pukul tiga sore, Yoona memesan taxi online untuk pulang ke apartemennya.

1
Nurul Fardian
bagus
Mr Light
makasi masukannya, kedepannya akan di perhatikan lagi 🙏
nina_alyno
titik dua akhir dialog jangan sampai lepas
Mr Light
suka banget ceritanya
Joysee Thokchom
Wah, bikin baper!
Diana
cerita ini benar-benar menarik perhatianku. Teruslah menulis, author!
Isabel Hernandez
Cerdik dan mengejutkan
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!