Anindiya Dianka Putri
Gadis cantik yang harus rela menelan pil pahit di hari pernikahan nya. Sang calon suami membatalkan pernikahan mereka tepat di hari pernikahan mereka karena dia harus menikahi gadis lain setelah empat tahun mereka menjalin asmara namun semua nya hancur dalam sekejap
Sekuat apakah hati Anin menghadapi semua ini, akan kah kebahagian datang menghampiri serta bisa mengobati luka hati yang sedang dia derita dan apakan Anin mau membuka hati nya kembali setelah pengkhianatan itu.
Hingga datang seseorang di hidupnya, mengacaukan kinerja otak nya, mengenalkan diri dengan status yang berbeda dengan diri Anin.
Bagaimana kelanjutan nya apa mereka bisa menerima status satu sama lain
Cerita hasil karya sendiri....
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Defri yantiHermawan17, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Curhatan Rein
"Kaka cantik!!!"
Seorang gadis remaja berlari ke arah Anin yang hendak membuka pintu mobilnya.
"Rein."
Dengan napas yang tersengal sengal gadis remaja berusia 17 tahun itu berhenti sejenak sembari berkacak pinggang. Kenapa gadis ini bisa berada di sini bukan nya dia tinggal di kota J ya.
"Aduh Rein capek lari lari dari lampu merah di ujung sana gara gara angkot yang Rein naikin pecah ban."
Anin tersenyum mendengar celotehan gadis ini. Dengan keringat yang membasahi kening serta pelipis nya dia masih saja ngos ngosan.
"Sini lap dulu keringet nya itu, masa anak cewek jorok. Nanti gak ada cowok yang mau loh sama cewek jorok kayak kamu."
Dengan lembut Anin menyeka keringat Rein menggunakan sapu tangan yang biasa dia bawa sendiri. Padahal biasa nya benda pribadi Anin sangat di haram kan di sentuh oleh orang lain, tapi ini apa.
"Ih kaka mah sembarangan, jorok jorok gini juga Reina cantik tau. Di sekolah aja banyak cowok yang ngejar ngejar."
Anin menaikan sebelah Alis nya mendengar penuturan Reina yang menggebu gebu.
"Oh ya, kenapa tuh mereka sampe ngejar ngejar kamu. Mereka semua naksir sama kamu Rein." Reina terlihat menggaruk kepalanya sembari tersenyum sampai menujukan gigi nya yang rapih.
"Hee hee Rein di kejar kejar bukan karena mereka suka sama Rein, tapi karena Rein ngumpetin bola futsal mereka. Habis nya bola itu nimpuk pala Rein, ya Rein tendang aja yang jauh gak tau tuh nyampe nya kemana."
Anin hanya menggeleng gelengkan kepalanya mendengar ucapan adik satu satu nya Damar ini. Tapi tunggu kenapa baru jam segini gadis ini tidak berada di sekolah apa dia bolos, padahal ini masih sekolah.
"Rein kenapa disini, bukan nya ini masih jam sekolah. Ini baru jam 11 siang loh, kamu bolos ya. Terus kok kamu bisa di sini bukan nya kamu tinggal di kota J ya kan kemaren pas kita datang di ultah kamu kita ke kota J. Astaga kamu bolos sekolah sampai kesini Rein."
"Engak ya Rein gak bolos ish kaka tuh Reina memang sekolah di sini, kalau soal ultah Rein itu memang kemauan Rein ngerayain di tempat kelahiran Rein dulu begituh. Dan kebetulan para guru lagi ada rapat jadi semua murid di suruh pulang. Nah karena belum waktu nya pulang sekolah pak Izal supir nya Mas Damar belum jemput, jadi ya Rein naik angkot deh kesini nya. Eh angkot nya malah pecah ban di dekat lampu merah jadi nya Rein jalan deh ke sini nya. Lumayan capek juga jalan dari ujung sana ke butik kaka."
Anin hanya manggut manggut saja, lagian mau apa lagi nih bocah kelayapan kemana mana. Pulang sekolah bukan nya pulang ini malah ngeluyur ke mana mana.
"Kamu udah izin mau kesini sama Tante Rika , tau butik alamat kaka dari mana".
Reina menggelengkan kepalanya" Belom, tau dari handpone nya mas Damar hehee."
"Sama Om Delon."
Reina menggeleng lagi
"Sama Kak Damar".
Reina menggelengkan kepalanya lagi "Hee hee Rein belum bilang siapa siapa kak. Tapi pliss ya kaka cantik jangan bilang sama Mama atau mas Damar kalau Rein udah pulang sekolah dan lagi di butik kaka pliiss."
Dengan pupey eyes nya Reina mencoba bernegosiasi dengan perempuan yang di anggap sebagai calon kaka ipar nya itu. Anin hanya menghela nafas melihat wajah memohon Reina saat ini.
"kaka gak akan bilang Kak Damar sekarang, tapi setelah jam sekolah udah selesai kamu harus kabarin dia atau tante Rika agar mereka tidak khawatir."
Reina cengengesan sembari mengangkat jari telunjuk serta jari tengah nya membentuk huruf V.
"Iya Reina janji, tapi sekarang berhubung Kaka cantik kayak nya mau pergi Reina ikut ya kak pliiss. Di ajak kemana aja Reina mau kok Rein kan anak baik jadi nurut nurut aja, yang penting Reina ikut gabut nih soalnya gak ada yang bisa di ajak jalan."
Anin menganggukan kepalanya dan membukakan pintu kemudi nya lalu masuk kedalam mobil.
"YES!!!" Rein mengangkat tangan nya keudara, gadis remaja itu bergegas memutari mobil Anin menuju pintu penumpang yang ada di depan dan mendudukan tubuhnya di samping Anin yang tengah mengemudi.
Sepanjang jalan mereka habiskan dengan mengobrol dan tertawa bersama padahal belum lama mereka saling kenal bukan. Tetapi kedua perempuan berbeda umur itu terlihat akrab sekali.
"Dulu pas mas Damar masih sama mbak Urie, gak sedeket ini sama dia."
Anin menoleh kearah samping sejenak saat mendengar ucapan Reina yang terlihat serius.
"Kenapa, bukan nya dia istri dari mas mu."
Rein menyedikan bahu nya tanda tidak mengerti, lalu gadis ini menyenderkan kepalanya di kursi mobil.
"Entah lah, selama hampir dua tahun mas Damar nikah sama mbak Urie aku gak pernah tuh ngobrol sampe ketawa tawa kayak kita tadi. Sapaan waktu pas pasan aja syukur. Dia itu terlalu sibuk mengejar dunia nya tanpa memikirkan sekitar. Sama mama aja jarang banget ngobrol padahal kita serumah,entah karena mentang mentang dia seorang model catwalk jadi sok sibuk."
Anin hanya mendengarkan cerita Reina tentang Damar tanpa ingin memotong nya. Anin melihat raut masam di wajah gadis remaja itu.
".... Padahal ya mas Damar itu udah memenuhi semua kebutuhan dia, walaupun mas Damar harus kerja banting tulang siang malam. Lembur berhari hari, tapi tetap aja wanita itu gak pernah ngehargain usaha mas Damar yang notabene dulu hanya pemgusaha garmen biasa. Dan pada puncak nya si Urie itu ketahuan selingkuh sama produser agenci tempat dia bekerja jadi model. Mas Damar mergokin dia di hotel sama pria yang lebih tua dari mereka dan kayak nya kaya raya, waktu mas Damar habis meeting sama investor nya. Dari sana lah Mas Damar di hina dan di caci oleh wanita itu tanpa perasaan padahal mas Damar udah mati matian berusaha buat bahagiain wanita sialan itu."
Suara Reina semakin bergetar saat menceritakan kisah pilu perjalan cinta dan rumah tangga Damar selama ini. Dalam hati Anin pun merasa agak sesak saat mendengar kata selingkuh karena dia juga pernah mengalaminya sendiri.
"Sssttt udah jangan di terusin lagi ceritanya , kita kan mau havefun kok malah melow melowan gini sih. Tuh liat idung nya sampe merah kan."
Rein meraih tissue yang ada di dasrboard mobil Anin dengan pelan dia mengusap air matanya yang turun tanpa di suruh.
"Rein berharap, mas Damar bisa dapat cewek yang lebih baik dari dia."
"Aamiin...!"Anin mengaminkan dao Reina untuk Damar sembari mengembangkan senyum lebarnya kearah Reina yang juga sedang tersenyum pada nya.
"Dan... Rein harap cewek itu adalah kak Anin."
**BERSAMBUNG......
HOLLA MET PAGI SEMUA NYA....
SEMOGA PAGI INI KITA SELALU DI BERIKAN KESEHATAN OLEH TUHAN YANG MAHA ESA AAMIIN...
JANGAN LUPA YA LIKE VOTE DAN KOMENAN KALIAN SEMUA YANG SELALU NENG TUNGGU....
SEE YOU NEXT PART
BABAYYYYYYY.....MUUUAAACCCHHH.....😘😘😘😘😘😘😘😘**