Bosku Yang Super Tantrum

"Aku mendengar banyak tentangmu di sosial media Al, Apa yang kamu pikirkan? Kurang baik apalagi Alex ke kamu Al? Maaf kalau kali ini aku gak bisa ngedukung kamu. Disini kamu memang benar-benar salah."

Laura adalah teman seprofesi dengan Alina, Karir mereka sama-sama Naik dalam beberapa tahun ini. Laura sedang Syuting ke luar negri untuk mengejar target permodelan yang diinginkannya.

 Awalnya dia tidak tau, Namun setelah membuka sosial media yang telah lama ditutupnya, membuatnya kaget.

"Lau, aku sekarang menyesali perbuatan ku. Aku menyesal menyelingkuhi Alex. Bahkan sekarang dia gak mau lagi bertemu denganku. Apa yang harus aku lakukan Lau?" Alina menangisi perbuatannya.

Alina tinggal di apartemen Laura setelah mengetahui Laura sudah diindonesia. Bahkan beberapa hari ini, Alina tidak menjumpai Kevin dan tidak memberikan kabar sama sekali ke Kevin.

"Ikhlasin dia Al, Berubahlah menjadi lebih baik. Fokus ke dirimu dan perbaiki dirimu" Ucap Laura tulus sambil memeluk Alina temannya itu.

"Gak segampang itu Lau." Ujarnya.

Alina melepaskan pelukan Laura, dia kecewa tidak mendapatkan dukungan dari temannya itu.

"Alina, Alex tidak akan mau lagi balikan sama kamu." Ucap Laura sedikit kesal melihat Alina yang keras kepala.

"Kamu sama aja dengan yang lainnya Lau, aku kecewa." Alina mengambil Tasnya dan pergi dari Apartement Laura.

Laura tidak mengindahi perkataan Alina, biarlah. Mungkin Alina belum bisa menerima keputusan Alex terhadapnya.

.

Alina yang baru sampai dirumah mendapat Lemparan gelas, untung tidak mengenai kakinya.

Blasshh..

Gelas itu pecah berantakan.

"DASAR ANAK KURANG AJ*R KAMU ALINA!" teriak Papanya di depan pintu utama rumah itu.

"DASAR MURAHAN! SIAPA YANG MENGAJARIMU SEPERTI INI HAH?" Jason menarik kuat rambut Alina menuju keruang tamu.

"PEREMPUAN BIN*L, KURANG KASIH SAYANG? PANTASAN KAMU PULANG TENGAH MALAM ATAU TIDAK PAGI, TERNYATA KAMU MENJUAL DIRIMU KE PRIA-PRIA DILUAR SANA. SUDAH BERAPA PENDAPATAN MU SEKALI DIGILIR PRIA? JAWAB ALINA" sentak Jason dengan suara keras.

Alina diam tak menjawab Bahkan airmatanya pun sudah mengering.

"MAA? AMBIL SEMUA BAJU ALINA DAN MASUKKAN KEDALAM KOPER, USIR DIA DARI RUMAH INI. DIA ANAK YANG TAK TAU UNTUNG."

Sakit hati seorang anak perempuan ketika tidak mendapatkan kasih sayang dari seorang Ayah dan Ibunya. Itulah yang dirasakan oleh Alina, 25 tahun hidup dalam penyiksaan. Itulah yang membuat Alina menjadi perempuan Liar. Keluarganya saja tidak memperdulikannya apalagi orang.

Namun Alina tidak menyadari dengan kedatangan orang tulus seperti Alex dan Orangtuanya, kepercayaan dan kasih sayang mereka dihancurkan begitu saja oleh Alina.

Mama Alina membawa koper itu dan memberikan ke suaminya.

Tidak ada rasa kasihan, atau rasa peduli terhadap Alina.

"PERGI KAMU!" Usir Jason.

Alina tampa berbicara sepata katapun langsung mengambil kopernya, tatapan mata dan pikirannya kosong.

Sementara Kevin sudah berapa kali menghubungi Alina, tidak ada jawaban membuat Kevin sedikit Khawatir.

Kevin tak mengenal teman-teman Alina, itulah yang membuatnya uring-uringan.

"Ayo, angkat Alina." Ucapnya.

.

.

.

"Rin, Lihatlah betapa gemasnya Cassandra kalau lagi cemas." Mayang menunjukkan Photo Cassandra yang sempat diambil ketika Reza menyidang Alex dan Cassandra.

"Apa kamu yakin ingin menikahkan mereka May?" Ucap Rini. Walaupun setuju namun dia masih ragu-ragu.

"Kamu gak percaya denganku Rin, pertama kali lihat Cassandra disitu aku sudah menyukai nya. Kamu jangan ragu, harusnya kamu kasih suport lah. Kamu tenang aja, Alina aja bisa aku dan Alex jaga sampai sepuluh tahun Apalagi Cassandra yang akan menjadi Alex. kasih kepercayaan dan dukungan Rin." Ucap Mayang dengan tulus.

"Lagian, Apa Cassandra setuju menikah dengan Alex. Aku dengar dari Aldo mereka sering bertengkar. Apalagi Alex katanya punya sifat tempramental." Tanya Rini to the point.

Mayang tersenyum mendengar ketakutan sahabatnya itu, Mayang mengambil Jus Mangga yang sudah disediakan Rini dan meneguk setengah.

"Dulu Alex tidak se tempramental sekarang Rin, ada kisah dibalik itu. Nanti aku cerita ke kamu yah. Alex itu sebenarnya penyayang dan sangat ramah dan aku percaya hanya Cassandra yang bisa mengubah tempramental seorang Alex." Tutur Mayang.

"Baiklah, Aku percaya denganmu May. Semoga ini yang terbaik untuk anak-anak kita, dan aku juga percaya Almarhum orangtua Cassandra pasti senang mendengar kabar ini." Mata Rini menatap keatas dan sedikit memerah.

Mereka mengobrol cukup lama, sesekali bercanda ria, apalagi mereka sedang mengenang pertemuan awal mereka. Dimana Pak Hendra salah memeluk orang, dikira istrinya ternyata Mayang istri Pak Reza. Itulah awal pertemuan mereka dan tidak taunya mereka menjadi akrab.

Cassandra yang sudah sampai dirumahnya berulang kali memaki dirinya.

"Bagaimana bisa kamu sebodoh ini Cassandra? Kamu pasrah lagi dinikahi dengan Alex si manusia super Tantrum itu. Ahhh, Bodoh, bodoh."

Cassandra langsung menuju kamar mandi untuk meringankan sedikit beban hidupnya karna selama dikantor sakit perutnya sudah ditahan-tahan.

.

Setelah selesai .mengeluarkan yang didalam isi perutnya, Cassandra lanjut membersihkan dirinya.

"Ahhh, lega." Ucapnya setelah Mandi.

Cassandra menuju kamar orangtuanya, tiba-tiba saja Cassandra merindukan kedua orangtuanya.

Diambilnya Photo kedua orangtua dan menciumnya berganti-gantian,

"Apakabar kalian berdua Mah, pah. Sudah sangat lama Casey tidak mendatangi rumah kalian, Maafin Casey mah, pah. Nanti Casey akan mengunjungi kalian sekalian membawa mantu Papa dan Mama. Tapi jangan marahin Casey menikah secara mendadak mah.Itu tidak seperti yang kalian pikirkan kok. Hanya saja salah paham jadi terpaksa Cassandra Pasrah. Aku sayang kalian berdua. " Ucapnya sambil memeluk Photo itu.

Tidak beberapa lama Cassandra tertidur diranjang Orangtuanya itu sampai pagi menyambut.

"Cassandra oi Cassandra." teriak Aldo pagi-pagi.

"Apa dia menginap lagi dikantor?" Ucapnya.

Aldo menelfon Cassandra berkali-kali, sampai panggilan terakhir.

"Halo." ucap Cassandra diseberang sana.

"Cas, kamu dimana? Aku didepan rumahmu sudah sepuluh menit memanggil namamu. Jangan bilang kamu tidur dikantor lagi." Sidang Aldo.

"Apaaan sih do? Aku dirumah dan baru bangun, aku tidur dikamar mama dan Papa jadi, Handphone aku ketinggalan di kamar." Cassandra menjelaskan secara detail ke Aldo.

"Ahhhh, Sudah-sudah. Cepat bukain pintu! ini aku bawa makanan dari mama untuk... kita berdua heheh."

Sudah kebiasaan Aldo seperti itu, dan Cassandra sudah memaklumi nya.

Cassandra bergegas membuka pagar rumahnya dan mempersilahkan Aldo masuk,

Cassandra pamit mandi sebentar dan Aldo menyiapkan makanan diatas meja. setelah Cassandra turun, barulah mereka makan.

"Do, apa kamu gak makan dirumah?" Tanya Cassandra.

Karna melihat Aldo terlalu lahap makannya.

"Aku udah makan Cas, dari rumah kesini memakan tenaga . Makanya aku lapar lagi." Aldo melihat Ayam itu sepotong lagi, namun kalah cepat dengan Cassandra.

"Do, Ini bagianku. Masak udah tiga potong samamu dan ini mau kau ambil juga." Ucap Cassandra.

"Heheh, Maaf Cas.Habis masakan Mama enak sih."

Cassandra sudah tidak mau mengalah lagi, Dia mengambil sisa sayur, Nasi, dan Sambal mencampurnya menjadi satu.

"Cas, aku masih pengen Nambah" Ucap Aldo.

Cassandra terlihat bodoh amat dan menikmati makanannya.