ADILA ARSYAF
Setelah semua yang ku korbankan ternyata hanya sakit yang aku dapatkan. Semuanya meninggalkan aku ketika aku tidak punya apa apa lagi. Hingga akhirnya aku hanya bisa menunggu malaikat mau menjemput ku.
Tapi ternyata tuhan masih memberikan aku satu kesempatan lagi.
pengen tau bagaimana perjalanan Adila menjadi wanita kuat, cuss baca👉👉
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Fitria ardila, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 28
"Tadi saya bertemu dengan Joan dan juga Molly di kafe depan. Saya memberitahu Molly tentang hubungan saya yang sudah putus dengan Joan. Bapak tau? Wajah Molly benar benar bingung dan tidak percaya, karenakan saya nih bucin habis sama si Joan." Adila bercerita dengan antusias pada Haris.
Sekarang waktu istirahat dan mereka sedang di ruangan Haris bercerita sambil makan. Jujur saja bukan gaya Haris sekali berbicara saat makan tapi melihat Adila yang semangat berbicara dengan mulut penuh itu entah kenapa ada rasa geli menggelitik hatinya hingga sebuah senyuman tipis terpatri di bibir Haris.
"Molly si selingkuhan pac... maksudnya mantan pacar kamu itu?" tanya Haris lalu menguap makanannya.
Adila mengangguk semangat hingga membuat poni yang ia potong pendek itu pun bergerak lucu.
"Sebenarnya dia itu sangat baik pada saya tapi entah karena faktor keluarga yang selalu membandingkan dia dengan saya membuat dia banyak berubah. Dia adalah teman kecil saya, kami selalu bersama dan dulu, dia adalah orang yang paling saya percaya setelah ibu saya meninggal." Adila kembali menerawang ke masa lalu.
Haris melihat Adila yang berubah murung itu pun sedikit tidak suka.
"Setidaknya saat ini kamu sudah sadar dan dapat menghentikan niat dia untuk membuat kamu terpuruk."
Kemarin, saat makan malam Adila menceritakan bagaimana kondisi hidupnya secara garis besar. Adila hanya menjelaskan mana orang yang jahat dengan detail yang sangat singkat.
Haris menyadari bahwa Adila belum sepenuhnya percaya ada dirinya, tapi tidak apa apa, suatu hari nanti Adila akan tau bahwa dia melakukan ini dengan tulus.
"Saya makan kukis Molly kan, terus dia masih menatap saya dengan bingung lalu saya berbicara..." Adila lanjut berceloteh menjelaskan pertemuan dia dengan Joan tadi.
Sungguh Adila ingin pamer bagaimana ia bisa berhasil mengatakan kata kata yang begitu tajam itu. Adila merasa puas setelah melakukan itu.
Celotehan celotehan Adila menjadi pengiring makan siang Haris hari itu, wanita itu benar benar tersenyum puas saat bercerita.
"Sepertinya kamu harus pindah apartemen." Ucap Haris yang membuat Adila terdiam.
Hal itu belum ada dalam pikiran Adila karena jujur saja, apartemen itu menyimpan begitu banyak cerita. Bagaimana dia pertama kali berjuang hidup sendiri, dia yang dulu tidak tau apa apa akhirnya mencoba semuanya sendiri.
"Tapi..."
"Jika kamu masih tinggal di sana, kamu pasti akan terus di ganggu oleh mereka berdua. Saya rasa mereka berdua pasti tau sandi apartemen kamu dan itu akan mempermudah mereka keluar masuk dalam apartemen kamu." Jelas Haris.
"Tapi sandinya kan bisa di tukar." Adila masih tidak rela untuk pindah.
"Ini demi keselamatan kamu. Aku tidak akan selalu bersama kamu dan akan ada kalanya kamu sendiri yang harus melawan mereka berdua. Kamu tidak bisa beladiri dan akan mudah bagi mereka melumpuhkan kamu."
Adila terdiam mencerna ucapan yang dilontarkan Haris. Apa yang dikatakan Haris ada benarnya, dia harus berani untuk keluar dari sana.
"Cari saja apartemen dengan arah berlawanan dengan arah apartemen kamu saat ini. Sebenarnya saya ada satu rekomendasi buat kamu."
"Apa?" Tanya Adila.
"Disamping tempat tinggal saya ada apartemen yang kosong jika kamu mau mungkin disana cocok buat kamu."
.
.
.
bersambung
jangan lupa like and vote ya.
salam hangat dari author
udh d ksh ksmptan lg,msa ga d mnfaatin.....ga ush tkut,lwan aja mreka yg mnindasmu.....smngttt.....
udh mmpir....slm knl y....
aku ko gmes sih sm adila...pdhl udh d ksh ksmptan kedua,tp msh aja mau pduli sm joan....mngkn krna msh pnya hti nurani,mkanya dia jd labil....
crazy uup dong thoor 😢