NovelToon NovelToon
Istri Kedua Dokter Pram

Istri Kedua Dokter Pram

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / Cintamanis / Cinta setelah menikah / Ibu Pengganti / Pernikahan Kilat / Menikah Karena Anak
Popularitas:97.9k
Nilai: 5
Nama Author: AmiRas

dr. Pramudya Aryatama, Sp. An. harus terpaksa menikahi saudari sepupu dari mendiang istrinya karena desakan keluarga, juga permintaan terakhir Naina. Belum lagi putranya yang berusia 2 tahun membutuhkan kehadiran seorang ibu.

Bisakah dr. Pram menerima Larasati sebagai istrinya, sedangkan ia sendiri masih begitu terpaku pada kenangan dan cintanya pada mendiang istrinya? Lalu bagaimana Larasati harus menghadapi sosok pria seperti dr. Pram yang kaku juga dingin dengan status dirinya yang anak yatim piatu dan status sosial jauh di bawah keluarga pria itu.

Banyak hal yang membentengi mereka, tetapi pernikahan membuat mereka menjadi dua orang yang harus saling terikat. Bisakah benih-benih perasaan itu hadir di hati mereka?

Jangan lupa subscribe biar dapat notifikasi updatenya, ya!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon AmiRas, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Wanita Lain Lagi!

Setelah melakukan chek up dan sempat bertemu dengan sang suami di ruangannya, Laras akhirnya tiba di rumahnya dengan perasaan lega. Namun, saat ia melangkah masuk ke halaman rumah, matanya tertuju pada sosok yang sedang duduk di teras. Aulia, sepupu dokter Pram, duduk dengan wajah serius menunggunya.

“Aulia?” tanya Laras dengan nada terkejut.

“Ada apa kamu di sini?”

Aulia bangkit dari tempat duduknya dan menatap Laras dengan mata tajam.

“Kita perlu bicara,” katanya tanpa basa-basi.

Laras membuka pintu dan mempersilakan Aulia masuk. Mereka duduk di ruang tamu, dengan ketegangan yang terasa begitu kuat di antara mereka. Laras merasakan firasat buruk tentang apa yang akan terjadi.

“Apa yang ingin kamu bicarakan?” tanya Laras dengan hati-hati.

Aulia menarik napas dalam-dalam sebelum menjawab, “Laras, aku di sini untuk memintamu meninggalkan Mas Pram. Kamu harus pergi dari hidupnya.”

Laras terkejut mendengar permintaan itu.

“Apa? Kenapa aku harus meninggalkan Pram? Dia suamiku dan aku istrinya," sahut Laras dengan tajam.

Aulia menggelengkan kepala, ekspresinya dingin.

“Kamu hanya menciptakan kekacauan dalam hidupnya. Kamu tidak bisa menjadi ibu yang baik untuk Bagas dan bahkan istri yang baik untuk Mas Pram."

Laras merasa darahnya mendidih.

“Kamu pikir kamu siapa untuk mengatakan hal seperti itu, Aulia? Kamu tidak tahu apa-apa tentang hubungan kami!”

Aulia membalas dengan suara dingin, “aku tahu lebih banyak dari yang kamu kira."

"Aku tahu bahwa pernikahan kalian ini bukan didasarkan karena cinta. Mas Pram sangat mencintai Mbak Naina, dan aku tahu pasti kamu yang meminta Tante Ajeng agar Mas Pram mau menikah denganmu," lanjutnya merasa benar.

Laras berdiri dari kursinya, matanya berkilat marah, “kamu tidak berhak mencampuri urusan kami! Mau kami menikah karena cinta ataupun bukan, nyatanya kami sudah terikat dalam hubungan yang benar. Kamu hanya cemburu karena dia tidak memilihmu!”

Aulia ikut berdiri, wajahnya memerah karena marah.

“Ini bukan soal cemburu, Laras! Ini soal melihat seseorang yang aku sayangi menderita karena wanita seperti kamu. Mas Pram adalah sepupuku, dan aku sangat mencintainya. Kamu hanya membawa masalah dalam hidupnya!”

Pertengkaran mulut yang sengit pun tak terelakkan. Mereka saling berteriak, mengeluarkan segala kekesalan dan rasa frustrasi yang selama ini terpendam. Laras merasa Aulia sungguh benar tida waras.

“Kamu pikir aku tidak tahu bagaimana kamu selalu berusaha dekat dengan Pram?!” tuduh Laras dengan suara bergetar.

“Kamu selalu ada setiap kali dia butuh seseorang, berharap dia akan melihatmu lebih dari sekadar sepupu!”

“Itu tidak benar!” balas Aulia dengan tegas.

“Aku hanya ingin yang terbaik untuk Mas Pram. Dan jelas, itu bukan kamu. Kamu hanya membawa masalah, dan aku tidak akan membiarkan itu terus terjadi!”

Laras terdiam sejenak, mencoba mengendalikan emosinya.

"Kamu lucu sekali, Aulia! Kamu merajuk dan bertingkah seperti anak kecil yang marah karena mainannya direbut oleh anak lain," ujar Laras tertawa mencemooh.

Mereka berdua berdiri saling menatap, dengan perasaan yang campur aduk. Pertengkaran itu tidak menghasilkan apa-apa, selain kemarahan dan rasa tidak terima satu sama lain.

“Kamu tidak akan pernah mengerti, Aulia,” kata Laras dengan suara yang mulai tenang dan tegas.

“Perasaanmu pada Pram itu salah. Dia adalah sepupumu, dan obsesi ini hanya akan menghancurkan dirimu sendiri!”

Aulia mengepalkan tangannya, wajahnya memerah.

“Aku mencintainya, Laras. Kamu tidak akan pernah mengerti betapa pentingnya Mas Pram bagi aku ... dan aku akan melakukan apapun untuk merebutnya dari orang sepertimu.”

Laras menghela napas panjang, merasa lelah dengan semua ini.

“Aku tidak akan menyerah pada Pram. Aku mencintainya, dan dia suamiku. Kamu bisa mencoba apapun yang kamu mau, tapi aku tidak akan pergi.”

Aulia berbalik dan berjalan keluar dari rumah itu, meninggalkan Laras dengan perasaan yang campur aduk. Pertengkaran itu hanya membuat Laras harus sadar bahwa pernikahan ini sungguh benar hanya sebuah komitmen tanpa cinta. Namun, juga memperkuat tekad Laras untuk mempertahankan hubungannya dengan Dokter Pram.

Laras duduk kembali di kursinya, merasa lelah dan bingung. Pertengkaran dengan Aulia dan Dokter Lidia hari ini telah menguras energinya, tetapi juga membuatnya semakin yakin bahwa ia harus berjuang untuk cintanya. Bagaimanapun juga, ia tidak akan membiarkan siapapun mengganggu hubungannya dengan Pram.

..............

Sementara itu, di luar rumah, Aulia berjalan dengan langkah cepat, bertekad untuk melakukan apapun yang diperlukan demi Pram.

Malam itu, Aulia duduk di meja kerjanya, merenung dalam kegelapan. Pikirannya terus-menerus dipenuhi oleh bayangan Pram, kakak sepupu yang sangat ia cintai.

Laras, wanita yang sekarang menjadi bagian dari hidup Pram, adalah duri dalam daging bagi Aulia. Ia tidak bisa menerima kenyataan bahwa Pram menikahi Laras, dan ia merasa harus melakukan sesuatu untuk memisahkan mereka.

Aulia merasa putus asa. Semua usahanya seolah tidak berhasil. Namun, ia tidak mau menyerah. Ia harus menemukan cara lain. Kemudian, sebuah ide muncul di kepalanya. Ia akan mencoba membuat Laras terlihat buruk di depan Pram dengan cara lain.

"Aku tidak akan menyerah untuk mendapatkan Mas Pram. Sudah cukup aku mengalah pada Naina itu, tidak untuk perempuan seperti Laras ini," gumamnya dengan tangan terkepal.

...*****...

"Mas, mau kubuatkan susu hangat seperti biasa?" tanya Laras ketika membantu Dokter Pram membuka kemejanya.

Dokter Pram menatap Laras dalam dengan netra tajamnya, "kamu terlihat tidak dalam mood yang baik hari ini."

Laras mendongak, sehingga kini mereka bertatapan.

"Aku chek up dengan dr. Linda hari ini karena dr. Maura berhalangan, dan aku gak suka itu," ujar Laras merengut tak senang.

"Kenapa lagi?" tanya pria itu melingkarkan lengannya di pinggang ramping Laras.

"Dokter Linda itu menyebalkan, dan tadi ... Aku juga kedatangan Aulia. Kenapa sih, Mas? Banyak sekali perempuan yang mengantre ingin di sisimu ...."

Laras menghela napas, menyandarkan kepalanya di dada dr. Pram yang hanya diam. Keduanya terdiam, Laras merasakan degup jantung berirama konstan milik dr. Pram yang membuatnya tenang.

"Kenapa kamu harus khawatir? Kamu sudah jadi istri saya, Laras! Mereka tidak akan ada di samping saya karena kamu yang telah jadi istri saya sekarang ...."

Laras terpaku. Mendongak tak percaya karena kalimat panjang yang pria itu lontarkan padanya.

Laras mengulum senyum, "aku cinta kamu, Mas!"

"Hmm, saya sudah tahu."

Laras kembali menghela napas, menjauhkan tubuh mereka dan memberi jarak.

"Belum ada balasan ya?" gumam Laras sambil membawa tas kerja pria itu, dan meletakannya di meja.

Dokter Pram yang mendengar gumaman itu hanya menghela napas. Segera berlalu ke kamar mandi untuk membersihkan diri.

Dia bimbang, dan dia merasa meragu. Tidak paham apa yang ia rasakan pada Laras, semuanya masih abu-abu dan Pram belum bisa meraba hatinya kembali. Kehilangan Naina yang tiba-tiba masih menyisakan luka yang belum sembuh, dan ia tak berani untuk kembali kehilangan.

"Kuharap kamu mau bersabar sebentar lagi, Laras!" gumamnya lirih.

...To Be Continue .......

1
Ririn Nursisminingsih
cobalah laras tinggalun sebentar dr pram...biar sadar perasaanya
LISA
Kita tunggu season 2 nya y Kak
Safa Almira
syuka
Yus Warkop
terima kasih mbak ami .ras
Yus Warkop
alhamdulillah semoga laras dan kekuarganya bhagia selalu .
bikin cerita tentang anak"laras dan pram author .....
ariyan
lanjut Thor season ke 2
ig @amii.ras
ada season 2 dungs hehe 🤭 di lapak inilah ya aku nnti up, tunggu aja, agak slow up sdah aktif kuliah soalny
Kemal Chandra: oke thor ditunggu berikutnya y makasih
Suci Dava: Saya tunggu season 2 kak Author
total 3 replies
Melina Heri Indarwati
sudah ini thor? 😥😞
Melina Heri Indarwati: ow yess..💃💃
ig @amii.ras: ada season 2 di lapak inilah yaw
total 2 replies
Yus Warkop
alhamdulillah hikmahnya kebenatan terbuka
Noey Na Gondo
/Sob/
Melina Heri Indarwati
hmm..lemessss.....trus..trus...kenapa Laras ditukar thor??? apakahang sengaja kakak Leon yg menukarnya?
Tria Hartanto
semoga laras bisa memaafkan tante suci dan om leon
Tria Hartanto
ceritanya bahus alurnnya juga keren
LISA
Syukurlah ada hikmah di balik semua kejadian itu..sekarang Leon & Suci sudah mengetahui kalau Laras adalah putri kandung mereka..inilah kesempatan utk mereka berdua berubah..
Yus Warkop
lanjut up yg banyak thor
Yus Warkop
semoga leon tergerak hatinya untuk mendonorkan darahnya . laras kan anaknya
LISA
Mudah² an Leon bersedia mendonorkan darahnya untuk Laras
dyah EkaPratiwi
tambah lagi dong kak,ah penasaran banget
Melina Heri Indarwati
alamakk akak..kenapa kau potong secuil.beginiii??? ini kan membuatku tersiksaaa😭😭🤣🤣🤣
Melina Heri Indarwati: owalahh bep....setia menunggu deh 😥😥
ig @amii.ras: aku up 2 bab trnyata 1 babnya blom diacc msih review aja 😭
total 2 replies
*Septi*
👍🏻
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!