NovelToon NovelToon
Pengawal Tampan

Pengawal Tampan

Status: tamat
Genre:Action / Tamat / Cintapertama / Dikelilingi wanita cantik / Cinta Seiring Waktu / Mengubah Takdir / Identitas Tersembunyi
Popularitas:34.9k
Nilai: 5
Nama Author: Agus budianto

Varel adalah seorang mantan prajurit yang berhenti karena suatu insiden yang besar.

Kini dia menjadi seorang pengawal dari seorang wanita cantik yang bernama Cintia. Cintia adalah wanita yang terkenal begitu cantik bak seorang Dewi di kota itu.

Cintia selain cantik juga begitu arogan terhadap Varel. Tapi Varel juga dengan profesional menjalankan tugasnya untuk melindungi Cintia.

"Kamu jangan terlalu dekat dengan ku!" marah Cintia kepada Varel.

"Oh, baiklah," jawab Varel.

Seorang pembunuh tiba-tiba saja muncul dan langsung menembakkan pistolnya ke arah Cintia. Cintia tampak terkejut dan begitu ketakutan.

Peluru itu melesat dan akan menembus dada Cintia, akan tetapi Varel sudah lebih dulu menarik dan memeluk tubuh Cintia, lalu jatuh bersama untuk melindunginya.

"Kamu... beraninya memelukku," marah Cintia yang sedang terbaring di lantai sambil di peluk Varel.

"Eh..." Varel seolah tidak percaya dirinya baru saja menolongnya, tapi justru malah di makinya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Agus budianto, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

episode 27 MASALAH PERASAAN

Cintia mulai berjalan pergi masuk ke dalam kantornya. Varel juga langsung berusaha mengejarnya, namun Novan langsung menghentikannya.

"Kamu mau kemana?" ujar Novan menarik pundak Varel.

"Lepaskan aku," ujar Varel masih berusaha untuk mengejar Cintia.

Tapi Novan tiba-tiba saja langsung melayangkan tinjunya ke arah Varel, sehingga membuat Varel terkejut.

Varel segera melompat ke belakang untuk menghindarinya, sehingga tinju Novan hanya menghantam angin saja.

"Kamu hebat juga, bisa menghindari tinjuku dengan jarak sedekat itu," ujar Novan.

"Aku akan menghajarmu, agar kamu tidak terus mengganggu Cintia," sambung Novan.

Novan segera melesat dan menyerang Varel. Noval kembali melayangkan tinjunya ke arah Varel.

"Cukup!" teriak Cintia yang ternyata muncul kembali.

Novan juga langsung menghentikan serangannya terhadap Varel.

"Varel, aku mohon kamu pergi dari sini dan jangan membuat masalah di perusahaan ku," ujar Cintia.

"Cintia aku masih ingin berbicara denganmu," balas Varel.

"Aku bilang pergi, atau aku akan sangat membencimu seumur hidupku," ujar Cintia.

Cintia kini benar-benar pergi berjalan masuk ke dalam kantor.

"Haha, kamu beruntung, jika Cintia tidak muncul, kamu pasti sudah tergeletak di lantai dengan banyak luka," ujar Novan menaiki mobilnya pergi dari sana.

Varel juga hanya bisa pergi dari sana, Varel kini tidak menyangka, dalam waktu sekejap saja kini Cintia begitu sangat membencinya.

Siang hari ponsel milik Cintia terus berdering, namun Cintia sama sekali tidak mau mengangkatnya karena panggilan itu berasal dari Varel.

Sore hari setelah Cintia pulang bekerja, dirinya tidak langsung pulang ke rumah melainkan pergi ke banana bar bersama Miranda.

"Cintia kenapa kamu memintaku menemanimu pergi ke sini lagi?" tanya Miranda.

"Aku hanya ingin minum saja," jawab Cintia sambil meminum bir di atas meja.

Dalam sekejap saja sudah ada 2 botol bir yang habis di minum oleh Cintia. Hal ini membuat Miranda merasa bingung dengan apa yang terjadi kepada Cintia.

"Cintia sudah cukup jangan minum lagi, nanti kamu bisa mabuk," ujar Miranda melihat Cintia terus minum.

Namun Cintia tidak mendengarkan apa yang di katakan oleh Miranda dan tetap terus minum.

"Jika mabuk, kita akan kesulitan untuk pulang nanti, tempo hari kita beruntung Varel menjemput kita," ujar Miranda.

"Kalau begitu kamu jangan mabuk, dan satu lagi, jangan pernah sebut nama pria brengsek itu lagi," balas Cintia.

Miranda tampak terkejut, dan kemudian mulai mengerti bahwa Cintia tampaknya sedang marah kepada Varel, sehingga membuatnya sampai mabuk seperti ini.

"Sebenarnya apa yang terjadi antara kamu dan Varel, bukankah aku lihat kamu tertarik dengannya?" tanya Miranda.

"Bukankah aku bilang untuk tidak menyebutkan namanya lagi, jika kamu masih mengulangi lagi, maka jangan salahkan aku tidak menganggap mu sebagai teman lagi," balas Cintia.

"Ya, baiklah, aku akan diam saja," ujar Miranda.

Setengah jam kemudian terlihat Cintia yang sudah mabuk dan menyandarkan kepalanya di atas meja. Sedangkan Miranda sendiri sengaja tidak minum agar dirinya tidak mabuk dan bisa menjaga Cintia.

"Bagaimana apa kamu sudah mau kembali?" tanya Miranda.

"Sebentar lagi, hatiku masih belum tenang," jawab Cintia.

Kemudian seorang pria dengan wajah mesum mulai menghampiri mereka.

"Nona cantik, bagaimana jika aku membawa mu ketempat yang sangat indah dan kamu pasti akan sangat menikmatinya," ujar pria itu kepada Cintia.

"Tidak perlu, aku tidak tertarik," jawab Cintia dengan kondisi mabuk.

"Sudahlah, aku tidak suka wanita yang sok jual mahal sepertimu, dan pada kenyataannya begitu sangat ganas di atas ranjang," ujar pria itu.

Seketika Cintia langsung berdiri mendengar perkataan pria itu.

"Plak," Cintia langsung menampar pria itu dengan keras.

"Jalang, beraninya kamu menamparku," marah pria itu sambil memegangi pipinya yang panas.

"Kamu pantas mendapatkannya," ujar Cintia.

Pria kemudian hendak menampar balik Cintia, namun Miranda segera mendorong tubuh pria itu.

"Sialan, beraninya kamu ikut campur," marah pria itu kepada Miranda.

Pria itu kemudian mendorong balik Miranda hingga membuat Miranda jatuh ke lantai.

"Miranda," ujar Cintia.

Cintia mulai mengambil botol minuman di atas mejanya dan hendak memukulkannya kepada pria itu. Namun pria itu dengan sangat mudah menangkapnya.

"Buk," tiba-tiba sebuah terjangan dari seseorang menghantam tubuh pria itu.

"Brak," tubuh pria itu terpental dan menghantam meja dengan keras, sehingga membuat pria itu langsung tidak sadarkan diri.

"Cintia kamu mabuk," ujar seseorang yang ternyata itu adalah Varel.

Cintia tampak terkejut karena Varel yang tiba-tiba saja muncul. Cintia segera memalingkan wajahnya namun Varel langsung merangkul pinggangnya dari belakang.

"Cintia sudah cukup, kamu jangan seperti ini kepadaku," ujar Varel.

"Lepaskan aku!" Cintia mencoba memberontak namun tidak bisa melepaskan diri.

"Biarkan aku menjelaskan semuanya kepadamu," ujar Varel.

"Tidak ada yang perlu kamu jelaskan lagi," balas Cintia.

Cintia tiba-tiba saja menggigit tangan Varel, sehingga membuat Varel melepaskannya.

"Miranda, ayo kita pergi!" ajak Cintia.

Cintia mulai berjalan dengan sempoyongan di karenakan sudah mabuk berat. Sangking banyaknya Cintia minum hingga tiba-tiba saja Cintia oleng dan hendak terjatuh.

Varel segera menangkap tubuh Cintia dan menyadari Cintia dalam kondisi tertidur.

"Varel, sebenarnya apa yang terjadi terhadap kalian?" tanya Miranda.

"Aku tidak tahu pasti, sepertinya Cintia salam paham kepada ku," jawab Varel sambil memapah Cintia.

"Sebagai sahabat baiknya, aku tidak pernah melihat Cintia sampai seperti ini," ujar Miranda.

"Apa kamu mempunyai perasaan terhadapnya?" tanya Miranda.

"Ya, aku menyukainya," jawab Varel.

"Bagus, kalau begitu aku pergi dulu, kamu antar lah Cintia pulang, aku percaya kepadamu," ujar Miranda.

Varel mulai membopong Cintia dan berjalan keluar dari banana bar. Varel kemudian mulai menyetop taksi dan membawa Cintia kembali ke rumahnya.

Varel sudah sampai di depan rumah Cintia sambil masih membopongnya dalam kondisi tertidur.

"Sekarang bagaimana, jika aku masuk lewat pintu depan dan bertemu dengan tuan Darmono, melihat kondisi Cintia seperti ini tentu saja akan sangat merepotkan," pikir Varel.

Kemudian Varel melihat ke arah kamar Cintia yang berada di lantai dua. Seketika dengan kemampuan yang di miliki Varel, Varel yang sedang membopong Cintia langsung melompat ke lantai dua dengan satu kali lompatan.

Varel mulai membuka jendela kamar Cintia dan masuk ke dalamnya. Varel mulai membaringkan tubuh Cintia di atas ranjang dan hendak pergi dari sana.

Namun tiba-tiba saja mata Cintia terbuka, sehingga membuat Varel terkejut.

"Varel," ujar Cintia perlahan.

"Cintia aku menyayangimu, aku pergi dulu," ujar Varel.

Varel segera keluar dari jendela dan langsung melompat ke bawah. Varel tidak mau sampai ayah Cintia mengetahui dirinya mengantarkan Cintia dalam kondisi mabuk seperti ini.

Cintia juga mulai bangkit dan segera menuju ke jendela kamarnya. Cintia melihat Varel yang sedang pergi menjauh meninggalkan rumahnya.

"Varel kenapa... kenapa kamu terus muncul dan membuatku penasaran ku tidak karuan seperti ini," ucap Cintia.

Sementara itu di sebuah apartemen mewah Novan terlihat sedang menghubungi seseorang.

"Novan, bagaimana apa kamu sudah mendapatkan apa yang ayah minta?" tanya seseorang dari telepon yang ternyata merupakan ayah dari Novan bernama Toni.

"Ayah tenang saja soal itu, Cintia begitu cantik aku harus mendapatkannya terlebih dahulu," balas Novan.

"Kamu bisa bermain dengan banyak wanita cantik setelah berhasil mendapatkan nya, jangan memperlambat hanya karena wanita itu," ujar Toni.

"Ayah tidak mengerti, Cintia sangat cantik sekali, setiap kali aku melihatnya, keinginanku untuk tidur dengannya semakin menjadi jadi," balas Novan.

"Setelah puas bermain dengannya, aku akan segera menyelesaikannya," sambung Novan.

"Baiklah, tapi ingat, ayah tidak mau gagal," ujar Toni.

1
Sulaiman Efendy
👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻⭐⭐⭐⭐⭐⭐⭐⭐⭐⭐⭐⭐⭐⭐⭐⭐⭐🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰💖💖💖💖💖💖💖💖💖💖💖💖💖💖💖💖💖🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹
Erik Raraawi
pantas saja sepih pembaca, karena judul dan isi cerita berbeda.
Izana Asnawi
lanjut Thor...seru...semangat💪💪💪😘😘😘❤️♥️❤️♥️❤️
Kalbera Art: sudah taman ya kak terima kasih sudah membaca, jangan lupa ikuti ya masih banyak novel seru lainnya
total 1 replies
Izana Asnawi
lanjut Thor💪💪😘😘❤️♥️❤️♥️❤️
ABIMANYU CHANNEL
vanesha A
Ipunkjr4
lanjut kk thor semangat
Kalbera Art: jangan lupa untuk memberikan like dan ikuti ya kak biar author semakin semangat menulis terima kasih
total 1 replies
Ipunkjr4
luar biasa KK thor semangat cerita menarik
Wijaya Ronny
Luar biasa
Kalbera Art: jangan lupa untuk memberikan like dan ikuti ya kak biar author semakin semangat menulis terima kasih
total 1 replies
AbhiAgam Al Kautsar
like
ABIMANYU CHANNEL
kasih yg mantab mantab lah
Anonymous
Lanjut tor
Kalbera Art: jangan lupa untuk memberikan like dan ikuti biar author semangat ya kak😁
total 1 replies
AbhiAgam Al Kautsar
bagaimana ksah varel selanjutnya..
kita temukan jawabannya pada chapter2 yg akan datang
Jamilah Hidirmanto: oke/Drool/
total 1 replies
AbhiAgam Al Kautsar
rio si pecundang
Devlin Yo William
mantul boz
Iyan Syamudrah
wah,akan ada usaha untuk saling merebut nih
AbhiAgam Al Kautsar
di pinjam yaaa
AbhiAgam Al Kautsar
ternyata...
Juprianto
Luar biasa
Kalbera Art: Jangan lupa untuk like dan ikuti ya terima kasih 🙏
total 1 replies
AbhiAgam Al Kautsar
waaaaaaah
DD
memakainya 😆
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!