REINKARNASI berkali-kali dan berpacaran dengan seorang MALAIKAT TERKUTUK? Oh, please! Itu hanyalah sebuah cerita fantasi!
Tapi di Cerita ini, semuanya terasa... NYATA!
Kisah CINTA terlarang antara Manusia dan Malaikat, yang menyebabkan terjadinya peperangan antara Malaikat dan Golongan Terasing.
Golongan Terasing adalah Makhluk Abadi yang memburu seorang Myra Ainsley (Manusia), karena sudah menyalahi TAKDIR dengan melakukan REINKARNASI berkali-kali.
Itulah sebabnya Ignatius (Malaikat), menyembunyikan Myra Ainsley di sekolah tempat manusia setengah malaikat (NEPHILIM) agar terhindar dari kematian.
-Apakah Ignatius berhasil memerangi para MAKHLUK ABADI itu?
-Apakah Myra Ainsley berhasil mempertahankan hidupnya di Reinkarnasi terakhirnya?
Ikuti kisah "THE CURSED ANGEL" hanya di NovelToon... ❤
👣Follow Me👣
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Aurora79, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
TCA-27 : PERDEBATAN KECIL!
Myra mendongak untuk menatap mata Ignatius.
"Apakah sekarang sudah aman?" tanya Myra.
Myra berharap, Ignatius yang melakukan gencatan senjata. Apakah akhirnya mereka akan bisa bersama kembali? Entahlah... Tapi, tatapan sedih di mata Ignatius sudah memberikan jawaban sebelum pemuda itu membuka mulutnya.
"Aku seharusnya tidak ada di sini, tapi aku mengkhawatirkan kamu. Dan dilihat dari keadaan yang ada, kurasa memang pantas jika aku merasa khawatir. Aku hanya tidak mengerti, kenapa kamu melakukan ini. Ini bukanlah dirimu, Myra!" ujar Ignatius sambil mengambil sejumput rambut Myra.
Myra mendorong Ignatius menjauh. Dia selalu merasa kesal jika ada yang berkata seperti itu.
"Well, aku yang mengecatnya, Ignatius! Jadi secara teknis, inilah diriku! Mungkin bukan 'aku' yang kamu inginkan!" ujar Myra kesal.
"Bukan.... Bukan begitu! Aku hanya tidak ingin kamu menjadi orang lain," timpal Ignatius.
"Lalu, SIAPAKAH DIRIKU Ignatius?!! Jika kamu tahu jawabannya, tolong jawab aku!!" teriak Myra dengan nada suara putus asa.
"Aku.... Aku seorang diri disini, dan mencoba untuk mencari semua jawabannya. Mencoba mengerti, apa yang aku lakukan di sini dengan semua ini.... Saat aku... Bahkan tidak..." ujar Myra terbata karena sedih.
"Saat kamu tidak apa???" tanya Ignatius.
Bagaimana keadaan bisa berubah se-drastis ini? Dari menari di udara, hingga masuk.ke dalam perdebatan ini?
"Aku tidak tahu! Aku hanya berusaha untuk melewati hari demi hari dengan nyaman, dan mencari teman. Kamu paham kan? Kemarin aku bergabung dengan sebuah klub, kami merencanakan perjalanan dengan kapal pesiar entah kemana," ujar Myra menjelaskan kepada Ignatius.
Sebenarnya, yang ingin Myra katakan adalah tentang bayangan. Terutama apa yang telah dia lakukan di dalam hutan. Tapi Ignatius menyipitkan matanya, seakan Myra sudah melakukan kesalahan.
"Kamu tidak boleh pergi dengan kapal pesiar atau kemana pun!!" ujar Ignatius tegas.
"A...apa??!!" ujar Myra terkejut drngan suara tegas Ignatius.
"Kamu harus tetap berada di lingkungan sekolah ini, sampai aku yang memintamu untuk keluar. Paham??!!" titah Ignatius dengan nada khawatir si dalamnya.
Myra terdiam. Ignatius bisa merasakan kemarahan Myra.
"Aku tidak suka mengatur kamu, Myra! Tapi..., aku melakukan semua ini demi keamanan kamu. Aku tidak akan membiarkan apa pun terjadi pada dirimu," jelas Ignatius dengan nada suara yang melembut.
"Secara harfiah... Baik, buruk, atau dalam bentuk apa pun... Jika kamu tidak ada di dekatku, kamu tidak ingin aku melakukan apa-apa!" ujar Myra sambil menggeretakkan geliginya.
"Itu... Tidak... Benar!!!" ujar Ignatius emosi, sambil menggoyangkan satu jarinya.
Myra belum pernah melihat Ignatius kehilangan kesabaran secepat ini. Lalu Ignatius mendongak ke arah langit, dan Myra mengikuti arah pandangan Ignatius.
Sesosok bayangan berdesir diatas kepala mereka, seperti sebuah kembang api hitam yang meninggalkan jejak asap mematikan. Sepertinya Ignatius langsung bisa membacanya.
"Aku harus pergi!" ujar Ignatius.
"Cih! Mengejutkan sekali! Kamu tiba-tiba muncul entah dari mana, berdebat denganku, lalu pergi menghindar! Mungkin seperti inilah Cinta yang sesungguhnya!" ujar Myra sarkas.
Ignatius menyambar bahu Myra dan mengguncangnya, hingga Myra menatap matanya.
"Ini... Memang... Cinta yang sesungguhnya!" ujar Ignatius dengan nada suara putus asa.
Myra tidak mengerti, apakah kalimat itu menghapus atau menambah rasa sakit di dalam hatinya.
"Kamu tahu itu...."
Kedua mata Ignatius bersinar ungu, bukan kemarahan tapi penuh dengan hasrat yang kuat. Tatapan yang bisa membuat Myra mencintai seseorang dan merindukannya, walaupun dia berdiri tepat dihadapan Myra.
'Cup....'
Ignatius menunduk dan mengecup pipi Myra, dan Myra sudah tidak bisa menahan tangisnya. Karena merasa malu, Myra berpaling dan berlalu pergi. Dia mendengar Ignatius menghela nafasnya, lalu terdengar kepakan sayapnya.
"Tidak.... Tidak!"
Saat Myra menoleh kembali, Ignatius sudah membumbung tinggi di langit. Diantara bulan dan lautan.
Sayapnya bercahaya putih dibawah sinar bulan. Tidak lama kemudian, sulit untuk membedakannya dengan bintang-bintang yang ada di langit.
...****************...
...Note:...
...Author minta maaf, jika ada Readers yang tidak puas dengan novel ini. Novel yang sebenarnya memang banyak NARASI daripada PERCAKAPAN....
...Narasi yang bisa membuat kita merasakan apa yang terjadi di dalam NOVEL tersebut. Apa yang dirasakan oleh pemeran di dalamnya, sesuai dengan alur cerita yang ada....
...Author sengaja memasukkan gambar sedikit hanya untuk pemanis imajinasi Author dalam menulis Novel ini....
...Terima kasih untuk para Reader's yang masih membantu Author dengan mensupport karya-karya Author 😊🙏🍻...
...Jazakumullah Khairan Katsiran....❤...
...****************...
ingin muntah ga Tius???
mampir baca☺