Giska adalah anak dari seorang sopir di sebuah perusahaan. Ia terkejut saat ayahnya mengatakan bahwa Giska akan menikah dengan anak dari bos tempat papanya bekerja. Giska kaget saat tahu kalau lelaki itu dingin, sombong, arogan. Ia berkata : "Kita menikah, kamu harus melahirkan anak laki-laki untukku lalu kita bercerai."
Mampukah gadis berusia 19 tahun itu menjalani pernikahan seperti ini?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Henny, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kenekatan Kelly
"Alka tak pulang ?" tanya James saat ia dan Geo baru saja selesai makan.
"Alka bersama Giska sejak siang tadi. Heran deh sama anak itu. Dulu sangat gila kerja. Terkadang dia lupa makan siang. Namun setelah menikah, dia lebih suka menghabiskan waktunya bersama istrinya. Katanya mereka mau menginap di hotel malam ini. Nggak apakah, besok kan hari Sabtu. Giska juga tak kuliah." kata Geo sambil tersenyum.
"Namanya juga pengantin baru."
Kelly yang masih ada di ruang makan jadi meradang mendengarnya. Jujur hatinya cemburu. Selama 3 tahun ini ia mencoba melupakan Alka. Namun Kelly tak bisa. Ia mencoba melabuhkan hatinya pada lelaki lain, namun yang ia cari adalah lelaki yang wajahnya mirip dengan Alka.
"Mommy, aku mau susu." ujar Lana.
"Iya sayang. Sebentar ya mommy buatkan." Kelly segera ke dapur.
"Kamu dan Kelly, apakah masih berhubungan ranjang?" tanya Geo pelan.
"Ya. Kelly termasuk perempuan yang agresif di ranjang. Namun aku selalu menggunakan pengaman saat bersamanya. Aku tak ingin dia hamil lagi atau terjangkit penyakit. Aku yakin kalau Kelly suka jajan di luar. Sebenarnya Kelly sudah pernah minta cerai, namun aku tak mengijinkannya karena Lana. Nantilah kalau Lana sudah sedikit besar, baru aku akan mengurus perceraian diantara kami."
Geo hanya bisa menarik napas panjang dan menghembuskannya perlahan. Ia bersyukur semenjak istrinya meninggal, tak ada lagi keinginan dalam dirinya untuk menikah lagi. Karena seluruh cintanya sudah pergi bersama kematian istrinya. Tak ada lagi hasrat untuk mendekati perempuan lain.
"Sayang, aku tidurkan Lana dulu ya?" kata Kelly setelah selesai membuatkan susu untuk Lana.
James mengangguk. Ia mengusap kepala putrinya sebelum Lana memeluk dan memberikannya ciuman selamat malam.
"Kelly ibu yang baik. Makanya aku tak bisa melepaskannya begitu saja." ujar James sambil menatap istri dan putrinya yang menghilang dibalik pintu.
"Kamu masih mencari ayahnya Lana?" tanya Geo setelah Kelly dan Lana tak terlihat lagi.
James mengangguk. "Hanya penasaran saja."
"Aku akan membantumu mencarinya."
James mengangguk senang. "Apakah Alka mengatakan sesuatu padamu? Aku pikir Alka mungkin tahu karena dia dan Kelly sangat dekat."
Geo menggeleng. Menyelamatkan nama baik anaknya adalah pilihannya. Apalagi Alka nampaknya sedang menikmati kebahagiaannya bersama Giska.
***********
Lana sudah terlelap. Kelly berjalan perlahan menuju ke balkon kamar. Ia kesal karena Alka tak pulang. Kelly tahu kalau Alka sengaja menghindar darinya. Makanya ia pun segera menghubungi lelaki itu. Panggilan pertama gagal. Alka tak mengangkatnya. Namun Kelly tak menyerah. Ia kembali menghubungi Alka.
Akhirnya panggilannya di terima.
"Alka.....kamu di......" kalimat Kelly terhenti saat ia mendengar suara itu.
"Alka sayang....ah.....aku suka, oh....ini nikmat sayang....kamu hebat...., eh sayang...kayaknya ada yang menelepon mu, ah...aku mau sampai sayang...."
Kelly langsung mematikan sambungan telepon. Tangannya hampir saja membuang ponselnya ke lantai. Sejuta rasa cemburu memenuhi rongga dada Kelly, menghadirkan sesak di sana.
"Ternyata kamu sedang bersenang-senang dengan perempuan bocil itu?" Kelly menangis. Ia menatap Lana yang tertidur di ranjang. Hatinya panas.
Setelah mencoba menenangkan hatinya, Kelly pun keluar dari kamar. Ia melihat kalau Geo dan James sudah selesai bermain catur. James memang ingin tidur cepat karena besok James akan pulang lebih dulu ke Amerika. Kelly beralasan ingin tinggal sebentar karena dia memang sedang membantu Lerry dengan penelitiannya dan juga Lana masih libur. Kelly berencana mengajak Lana liburan di beberapa tempat di sekitar Jakarta.
Sebenarnya tadi, secara diam-diam Kelly sudah mencampurkan obat tidur di kopi Geo dan James. Ia senang karena kedua lelaki itu ternyata sudah tertidur.
"Saatnya aku beraksi." Kelly turun ke lantai satu. Ia kemudian keluar dari pintu samping. Kelly sudah tahu bagaimana mengendalikan CCTV di rumah ini karena dia memang sangat ahli dalam bidang meretas CCTV.
Kelly juga tahu di rumah ini ada pintu rahasia. Dulu, Alka secara tak sengaja pernah mengatakan itu padanya. Makanya ia pun bergegas keluar dari pintu rahasia yang langsung mengarahkannya ke jalan belakang halaman rumah ini.
Kelly kemudian memesan taxi online setelah terlebih dahulu melacak keberadaan GPS mobil Alka.
Akhirnya ia tiba di hotel mewah itu. Ia duduk di lobby dan menelepon Alka kembali.
Alka yang memang belum tertidur lelap karena si palo yang pusing minta dipuaskan segera meraih ponselnya itu. Ia melihat ada nama Kelly di sana. Seharusnya memang Alka sudah menghapus atau lebih baik memblokir nomor wanita itu.
"Hallo...!" Alka akhirnya menjawab setelah 15 menit ia membiarkan panggilan itu.
"Aku ada di lobby hotel, Alka. Kamu turun atau aku mengatakan pada Giska bagaimana hubungan kita."
"Kamu gila ya?"
"Ya. Kamu harus bertanggung jawab atas kehidupan Lana dan aku jika James menceraikan aku."
"Lana tak akan kekurangan karena uncle James menyayanginya. Kamu sendiri seorang profesor terkenal di kampus mu, pastilah punya penghasilan yang cukup kan?"
Giska terbangun mendengar percakapan Alka dengan seseorang. Ia bertanya tanpa suara dan Alka menyebutkan nama Kelly tanpa suara juga.
"Aku mau kamu Alka."
"Jangan ganggu kehidupan ku." Alka mematikan ponselnya.
"Dia mau apa lagi?" tanya Giska sambil mengucek matanya.
"Dia ada di lobby."
"Ayo temui dia."
"Aku nggak mau Giska!"
"Di lantai 6 ini kan ada lobby kecil. Undang dia ke situ dan aku akan hadir."
"Kamu mau apa?"
Giska tersenyum. "Tenanglah. Inilah manfaatnya sering nonton Drakor."
Alka kemudian mengirim pesan pada Kelly. Tak lama kemudian, Kelly mengatakan kalau dia sudah ada di lantai 6.
Alka menemuinya. Ia menatap Kelly.
"Urusan kita sudah selesai, Kelly. Itu adalah kesalahan di masa lalu. Aku tak mau hidup dalam bayang-bayang masa lalu. Apa kamu tak sayang dengan menatap Lana yang akan tahu kalau aku adalah ayahnya? Dia masih kecil."
Kelly mendekati Alka. "Alka sayang, Lana pasti akan mengerti. Aku tak mau terus menerus membohongi anakku. Lana harus tahu yang sebenarnya."
Alka mundur beberapa langkah. "Aku belum siap menjadi bapak. Lagi pula aku tak mencintaimu."
"Kamu mencintai aku, Alka."
"Tidak!"
Giska tiba-tiba muncul. "Sayang, ada apa?"
Alka pura-pura kaget melihat Giska. "Sayang, aku....."
Giska langsung melingkarkan tangannya di lengan Alka. "Aunty Kelly, jangan paksa Alka untuk bersamamu. Alka sudah jujur tentang masa lalu kalian. Kalau sekedar tanggungjawab dalam hidup Lana, Alka pasti akan memenuhinya walaupun sebenarnya Lana tak butuh itu karena uncle James menyayanginya. Aku siap kok menerima Lana sebagai anak sambung ku. Aku juga merasa cocok dengan Lana."
Wajah Kelly merah padam dibuat nya. "Tahu apa kamu Giska? Dasar bocil tak tahu diri."
"Jangan hina istriku!"
"Memangnya aku tidak tahu siapa dia? Dia anak dari sopir papamu kan? Anak sopir kok berlagak seperti tuan putri." Kelly mengejek.
"Giska memang adalah anak sopir papaku. Namun kami saling mencintai." kata Alka lalu menatap Giska dengan lembut.
"Jangan membodohi aku! Kalian dijodohkan. Entah apa yang ada di pikirannya si Geo."
Giska melepaskan tangannya di lengan Alka. "Kami memang dijodohkan. Namun kami berdua menyadari bahwa perasaan kami sama. Jatuh cinta pada pandangan pertama." Giska menatap Alka. "Mari kita buktikan kepadanya sayang, betapa kita saling mencintai. Bahwa kamu juga sudah melupakan dia." Giska berjinjit dan tanpa di duga langsung mencium bibir Alka dengan penuh gairah. Alka tentu saja membalasnya dengan sama hangatnya. Tangan Alka bahkan dengan nekat meremas dada Giska membuat Giska terkejut oleh sentuhan yang membuat tubuhnya menjadi panas. Dan Alka mengangkat tubuh mungil Giska ala koala tanpa melepaskan ciuman mereka, Alka melangkah meninggalkan Kelly yang menangis melihat adegan mesra pasangan itu.
Pintu kamar hotel terbuka. Namun ciuman itu pun tak juga terlepas. Si palo sudah meronta-ronta di bawah sana dan Giska sebagai gadis yang belum berpengalaman terbuai dengan sentuhan mematikan Alka.
Tubuh Giska kini berada di bawah Alka. Gaun tidurnya bahkan sudah terlepas dari tubuhnya. Alka tak memberi jedah sedikit pun. Ia lupa dengan semua perjanjian mereka. Malam ini, Alka yang sangat berpengalaman itu harus mendapatkan Giska.
***********
Siapa yang salah jika penyatuan itu terjadi? Alka atau Giska ? 🤣🤣
walopun di awal2 bab sedikit gemes dg karakter Alka yg super duper cuek, tapi pada akhirnya berubah jadi super bucin ke Giska..
finally happy ending.. saya suka.. saya suka..
Akhirnya mereka bisa mewujudkan impian kedua ortu masing2, walopun pada akhirnya hanya papa Geo yg bisa melihat langsung anak Alka-Giska dan itupun hanya sebentar..
benar2 perjuangan yg luar biasa ya papa Geo..
tetep berbau "bule" ya mak, walopun cuma blasteran..
secara visual benernya lebih suka sama Rudi, hehe.. tapi itu kan preferensi masing2..
seneng banget deh bisa reunian sama Juragan Wisnu-Naura..
kangennya lumayan terobati..
jujur, karya2 awal (alias para sesepuh) menurutku yg paling ngena di hati..
mulai dari empat sekawan Faith-Ezekiel, Ben-Maura, Edward Kim-Lerina, Arnold Manola-Fairy, trus jgn lupakan Giani-Geronimo dan yg khas nusantara tentunya juragan Wisnu-Naura..
semuanya karyamu aku suka mak, tapi kisah mereka yg paling tak terlupakan..
anyway, semoga sehat selalu ya mak..
tetap semangat berkarya apapun yg terjadi dan semoga sukses selalu baik di dunia halu dan nyata.. 💪🏻😘😍🥰🤩
alur cerita menarik dengan alur yg lambat dan terkadang juga cepat dengan mengalir dan tidak muter2.
terimakasih atas bacaannya yang menarik thor.
terus semangat berkarya...❤️❤️