NovelToon NovelToon
Duchess Who Lost Her Memory

Duchess Who Lost Her Memory

Status: sedang berlangsung
Genre:Fantasi / Selingkuh / Aliansi Pernikahan / Mengubah Takdir / Gadis Amnesia
Popularitas:9.3k
Nilai: 5
Nama Author: ldya ambar

seorang Duchess yang dikenal kejam tiba tiba hilang ingatan. melupakan suaminya sang Grand Duke rian Vosger serta anak nya Felix Vosger. dikenal sebagai seorang yang kejam seketika berubah menjadi baik akan kah Duchess mengingat kenangan nya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ldya ambar, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

eps 27: kegedung pengadilan

"Clara sayang, bagaimana kabar mu? Apa kau baik-baik saja ketika aku sedang pergi," tanya seorang pria berambut panjang sebahu yang tidur dipangkuan clara.

"Aku baik-baik saja, tapi semenjak kepergian mu hari ku menjadi suram," ucap clara mengelus rambut pria itu perlahan.

"Itu pasti berat bagi mu, meskipun begitu aku akan berusaha untuk membawa mu pergi bersama ku dan hidup dengan bahagia." Pria itu menyungging kan senyuman manisnya. Tangannya membelai lembut wajah clara namun tiba-tiba tangan pria itu mengeluarkan cairan darah kental hingga menempel pada wajah clara.

Clara yang terkejut sontak melihat pria itu namun sayang nya pria itu mencair menjadi darah merah dengan bau amis yang menyengat. Clara sangat takut namun ia tidak bisa melakukan apa pun dan terdengar sayup sayup suara minta tolong hingga berdenging ditelinga nya.

"Arghh tolong jangan ganggu aku!" Teriak clara menangis memeluk dirinya dengan perasaan ketakutan.

"Nyonya!" Pekik marchiones cemas menatap clara.

Clara tersentak dari tidurnya dengan napas nya tersengal sengal dan wajah nya pucat pasih.

"Apa anda sedang bermimpi buruk nyonya?" Tanya marchiones.

"Ya,mungkin karena aku kurang tidur." Clara terdiam sesaat.

"Apa kita akan segera sampai?" Tanya clara menatap jendela kereta kudanya.

Hari ini dia berencana untuk menemani marchiones pergi ke pengadilan untuk mengurus perceraian nya.

"Benar, kita akan segera sampai sebentar lagi."

Lima menit kemudian mereka telah tiba didepan gedung pengadilan. Clara dan marchiones turun dari kereta. Hati marchiones berdetak begitu kencang karena gugup sambil melihat gedung pengadilan itu.

"Marchiones jangan gugup, saya akan terus bersama anda," ujar clara memegang bahu nya dan berusaha untuk menenangkan nya.

"Terima kasih duches."

*****

"Tuan hakim, menurut saya theo harus ikut bersama saya karena saya bisa memberikan fasilitas yang baik bagi nya sebagai seorang ayah," ucap marques yakin dengan perkataan nya.

"Tidak tuan hakim, saya tidak setuju dengan itu. Theo tidak akan aman bersama pria itu," sanggah marchiones tak mau kalah.

"Sialan," gumam marques dengan kesal.

"Apa kau punya bukti nya, lagipun apa yang akan kau berikan pada nya. Kau bahkan tidak punya tempat tinggal."

Marchioness membeku sesaat. Memang benar jika ia tidak punya rumah ataupun harta untuk diberikan pada theo.

"Jadi tuan hakim, sudah kami putus kan untuk membat-"

"Tunggu dulu," timpal clara dengan tegas.

"Tuan hakim, saya rasa anda harus mendengar kan penjelasan marchiones terlebih dahulu sebelum memutuskan sesuatu." Clara melirik tajam ke arah marques dengan senyuman dingin.

"Baiklah, kalau begitu nyonya marchiones apa anda ingin mengatakan sesuatu?" Tanya hakim menatap marchiones.

"Saya...." bibirnya gemetar ketika akan mengatakan nya tapi ia mengingat ketika duches memberikan nya semangat untuk menghadapi segala nya.

"Saya ada buktinya!" Teriak marchiones dengan lantang.

Ia membuka lengan pakaian kanan nya dan terdapati bekas luka bakar yang telah lama membekas dilengan kanan nya.

"Ini bukti kekerasan marques pada saya, bukan hanya pada saya tapi putra saya juga sering mengalami nya."

Hakim berdengam. "Bagaimana marques melakukan nya?"

"Kejadian nya sudah sangat lama, itu ketika saya sedang menyetrika pakaian dan marques pulang dengan keadaan mabuk."

"Dia memukul saya dengan botol bir nya dan meletakkan setrika panas dilengan saya hingga membekas sampai sekarang."

Ucapan marchiones membuat semua orang terkejut. Dan marques tak henti henti nya mengutuk marchiones di dalam hati nya, ia tidak menduga bahwa istrinya kini telah berani padanya padahal sebelumnya ia tidak seperti itu.

"Apa itu semua benar marques?"

"T-tidak tuan hakim, saya rasa wanita itu mencoba menuduh saya," Kata marques dengan raut wajah yang menunjukkan kepanikan.

"Tidak tuan hakim, saya tidak mungkin sengaja melukai diri saja hingga sejauh ini," sanggah marchiones tak mau kalah.

"Tuan hakim tolong dengarkan sa-"

"Cukup tuan marques, bukti nya sudah sangat jelas." Tuan hakim menatap tajam pada marques.

"Lalu bagaimana anda mendapatkan stempel kaisar,marchiones," tanya tuan hakim curiga.

"I-itu."

"Saya yang meminta stempel nya," potong duches. Ia tidak ingin marchiones mendapat masalah karena di duga mencuri stempel kaisar. Tapi keluarga duches sangat dekat dengan keluarga kaisar dan semua orang tahu hubungan itu.

"Baiklah kalau begitu. "

"Sudah saya putuskan! Bahwa kalian hari ini resmi berpisah dan hak asuh anak akan diserahkan oleh marchiones."

"Tidak hanya itu aset dan gelar anda sebagai marchiones akan dicabut."

Tok...tok..tok..

Tuan hakim memukul Palu nya menandakan bahwa keputusan telah resmi di buat.

Semua orang keluar dari ruangan itu dan marchiones merasa sangat lega akan keputusan yang telah dibuat oleh tuan hakim.

"Saya merasa sangat senang sekarang setelah bebas dari lingkaran setan itu," ujar marchiones tersenyum lebar yang tidak pernah ia tunjukkan.

"Syukurlah kau memenangkan nya marchiones."

"Itu semua karena anda duches, terimakasih. "

"Tapi lain kali anda tidak boleh memanggil saya seperti itu lagi."

"Lalu saya harus memanggil apa?" Tanya clara penasaran.

"Tolong panggil saya ivana saja mulai sekarang," pinta ivana tersenyum.

"Baiklah ivana."

"Hei jalang!" Teriak marques dari jauh. Mungkin dia kesal karena telah kalah memenangkan hak asuh anak nya.

Ia mendekati ivana dengan kesal. "Apa yang kau pikirkan, apa kau lupa siapa yang telah membantu mu selama ini," ujar marques.

"Seharusnya kau sadar diri bukan nya malah bersikap seperti ini, jika bukan karena aku. Kau pasti akan menjadi gelandangan sekarang."

Ivana tidak memberi respon apa pun, ia hanya tertunduk lesu. Ia masih merasa takut ketika berhadapan dengan marques.

"Tunggu dulu marques," sela clara maju membela ivana yang berada dibelakang nya.

"Anda tidak bisa mengatakan hal seperti itu pada orang saya."

"Kau!" Marques mengepalkan kedua tangan nya.

"Karna kau! Wanita itu menjadi berani padaku sekarang itu semua karena kau!"

"Marques! Anda harus menjaga sikap anda pada saya," ucap clara memberi peringatan pada nya.

Marques terkekeh mendengar perkataan clara. Dan itu membuat clara dan ivana terkejut.

"Anda selalu bersikap layak nya seperti duches tapi sebenarnya anda tidak pantas atas gelar itu," ejek marques tersenyum menakutkan.

"Kau pikir setelah kau menjadi duches maka kau bisa melakukan apa pun, hingga turut campur dalam urusan pasangan orang lain. Kau harus perbaiki hubungan mu dulu baru dengan orang lain."

Clara mengalihkan pandangan nya kearah lain, dan ia tidak bisa mengatakan apa apa tentang kebenaran nya.

"Haha.. lihat, kau sekarang diam seperti tikus. Kau seharusnya sadar bahwa kau tidak pantas menjadi duches."

"Marques!" Pekik clara dengan lantang.

"Anda sudah bicara banyak sekarang, tapi akan saya beritahu bahwa saya tidak akan membiarkan anda begitu saja!" ujar clara dengan kata menekan.

"Apa kau pikir aku takut, yang ku katakan benar, bahwa kau hanya pelacur count Alex."

"MARQUES!" Pekik duke lalu menampar nya dengan keras hingga tersungkur ketanah. Tak hanya itu hidung nya mengeluarkan darah.

"Duke?" Lirih nya dengan terkejut.

"Kau pikir kau bisa berbicara seperti itu pada duches! saya tidak akan melepaskan anda." Duke mengepalkan tangan nya siap untuk memukul marques.

"Duke!" Teriak clara mencoba menghentikan tindakan duke.

"Clara, aku tidak akan membiarkan kan begitu saja."

"Duke cukup! Ayo kita pulang," ajak clara tak ingin membuat masalah lebih besar.

"Ta-tapi clara."

"Cukup duke! ayo pulang."

1
Nia Kurnia
masih menyimak
Evian Ningsih
Kecewa
Evian Ningsih
Buruk
eritaaee aa
daebak thorr👏👏
Withealth Manttrim
keren banget
Agus Tina
Semakin penasaran ..

.
Lestari Ratnawati
lanjut author 🫰
Annida Annida
ceritanya bagus dan bikin penasaran, lnjut tor
Kuri
Ngakak guling-guling 😂
Dallana u-u
Jangan lupa update yaa, ini fan berat nih
Gladys
Jalan ceritanya keren, endingnya bikin nagih!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!