NovelToon NovelToon
RUNGKAD

RUNGKAD

Status: sedang berlangsung
Genre:Balas Dendam / Suami Tak Berguna / Penyesalan Suami
Popularitas:107.4k
Nilai: 5
Nama Author: Dfe

Kecewa. Satu kata itulah yang mengubah Rukayah menjadi sosok berbeda. Hidup bersama lelaki yang berstatus suami tapi diperlakukan layaknya keset membuat Rukayah jengah dengan kehidupan rumah tangganya.

Bersabar bukan lagi jalan keluar. Dia tidak bisa terus bersama orang yang tidak menghargai dirinya.

Keputusan untuk berpisah sudah bulat meski suaminya, si Raden Manukan itu nantinya akan mengemis meminta untuk terus bersama.. I'm sorry mas, aku wes kadung rungkad!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dfe, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Nimas tertipu

Nekat! Itulah satu-satunya yang ada di pikiran Nimas sekarang ini. Berbekal rasa malu tak berujung dan kekecewaan teramat dalam, dia memutuskan untuk menggugurkan kandungan hasil tanam benih Ciko atas dirinya.

Dia masih muda, suami nggak punya, hidup masih numpang orang tua, ditambah nggak ada penghasilan untuk dia menata masa depan bersama calon bayi nya, semua itu udah cukup buat Nimas sebagai alasan dirinya mengambil keputusan tersebut.

Dia sudah browsing hampir seharian dengan sisa kuota yang ada di hapenya, mencari bidan atau dukun atau dokter, pokoknya siapapun lah yang bisa menghilangkan aib di rahimnya. Jangan sampai masa depannya hancur hanya karena bayi yang terlahir tanpa ayah! Big no, dia nggak sudi!

Lewat aplikasi pacebuk, Nimas mendapatkan informasi tentang seseorang yang bisa disebut dewa penolong untuknya dan dewa kematian untuk janin yang masih nempel di rahim perempuan itu.

Namun harga yang dipatok untuk menggugurkan kandungan sangat mahal untuk dia yang pengangguran. 5 juta rupiah.. Uang dari mana coba?

Nimas memikirkan cara agar dia bisa mendapatkan uang itu dengan cepat dan mudah tanpa tersandung masalah di kemudian hari. Dia kudu pinter untuk sekarang ini! Minta mamak? Ah nggak bakal dikasih.. Yang ada digantung dia kalau sampai ketahuan minta duit segitu banyak buat ngerontokin janin di kandungan.

Minta Raden? Kakaknya itu selain hobi tidur dan kelon, salah satu kelebihan lainnya adalah selalu nggak punya uang! Uang dari mana kalau kerja aja enggak! Pinjem Lasmi si ipar bahenol monol-monol itu? Buat beli deodorant sachet aja ngutang di warung, jangan harap pasangan kere itu peduli akan penderitaannya.

Nimas mengetikkan kalimat pada layar ponselnya, berkata jujur jika dirinya belum punya uang tapi ingin segera menggugurkan kandungan, siapa sangka jika si akun bernama Adudu itu menawarkan untuk bertemu lebih dulu, menawarkan bantuan secara langsung. Bukan hanya lewat chat saja.

"Baik banget orang ini.. Ternyata bener kata orang, dibalik ujian pasti ada hikmahnya. Orang sabar kayak aku emang nggak pantes hidup terlunta-lunta!"

Dia ngomong sama tembok? Nggak.. Ngomong sama hp lebih tepatnya. Biarin lah si Nimas ini mau mikir apa, capek lama-lama sama orang yang urat malunya udah putus.

Singkatnya Nimas sudah ada di depan indoapril yang depannya ada tempat nongkrongnya. Dia janjian sama akun Adudu buat ngopdar di situ. Seperti sebuah kebetulan yang sempurna karena ternyata domisili di Adudu dan Nimas berada di satu kota. Nggak makan banyak waktu untuk mereka melakukan perjalanan menuju barat, menuju indoapril maksudnya.

Menggunakan masker, jaket levis, kaos partai, kacamata hitam serta topi jerami, Adudu terlihat... Aneh! Mungkin style dia terinspirasi dari orang-orangan sawah. Sedangkan Nimas, dia.. Biasa aja. Yang penting pake baju juga celana.

"Adudu!"

"Nimas."

Keduanya bersalaman. Tapi Adudu masih enggan membuka kacamata serta maskernya.

"Langsung ke intinya aja kak. Hari ini aku kudu nemuin dua orang lagi yang punya masalah sama kayak kakak. Jadi, karena kakak pengen pake jasaku tapi nggak punya budget, aku punya dua opsi. Opsi pertama, kakak bisa kerja sama aku dulu, setelah dapet uang. kakak bisa pakai uang itu untuk aborsi. Opsi kedua, kakak tanda tangan di kertas ini. Dan masalah kakak beres."

Nimas bingung. Terlihat kebingungan karena kertas itu berupa kertas kosong tanpa noda tinta sebagai bentuk tulisan di sana.

"Bentar mas, aku masih nggak ngerti nih.. Opsi pertama tadi.. Aku kudu kerja? Kerja apa kak? Dan yang kedua.. Ini kertas kosong lho, kenapa aku harus tanda tangan di sini?"

"Gini kak, aku udah sering nanganin banyak perempuan yang kasusnya kayak kakak kok. Dan mereka rata-rata milih opsi kedua sih, lebih menguntungkan katanya."

"Kerja sama aku, artinya kakak harus mau membantuku. Menjadi tenaga pembantu di klinik ku. Kakak harus mau ngurusin orang-orang yang mau gugurin kandungan sama kayak kakak ini , klinik ku rame kak. Tiap hari bisa didatengin belasan orang. Setelah pasien di kuret, sebagai tenaga pembantu kakak kudu melayani mereka. Ya pokonya apa saja yang mereka butuhkan." Penjelasan dari Adudu.

"Aduuuh mas, aku nggak bisa kayak gitu. Aku liat darah aja mau muntah, apalagi ngurusin orang abis di kuret. Nggak mas.. Aku pilih opsi ke dua aja." Balas Nimas.

"Nah bagus. Emang itu yang aku mau. Kakak pilih opsi ke dua. Jadi sekarang tanda tangan di sini aja. Dan kakak nggak pernah mikirin uang 5 juta itu. Semua aku yang tanggung. Kakak tinggal terima beres aja."

Padahal baru kenal, tapi Nimas begitu percaya pada Adudu yang dia pikir jelmaan malaikat itu. Gimana nggak mikir kalo Adudu malaikat kalo cuma tanda tangan di kertas kosong aja dia diberi uang 500 ribu. Katanya itu sebagai tanda jadi. Dan pikirannya yang kacau akhir-akhir ini membuat Nimas langsung sumringah melihat lembaran rupiah warna merah berada di genggamannya.

Setelah berpamitan, Adudu pergi dengan mogenya. Keren sih. Masa iya orang kayak gitu bisa bantu dia gugurin kandungan? Ah masa bodoh.. Nimas nggak peduli. Karena sekarang dia merasa masalah dan beban hidupnya hilang bagai eeq yang udah disiram!

Malam hari.

Nimas mendapat notifikasi untuk bertemu dengan Adudu lagi. Nimas berpikir ini adalah waktunya dia aborsi karena kata Adudu hari ini pasiennya banyak dan dia dapet giliran terakhir.

Meski nervous, Nimas tetap menemui Adudu tanpa sepengetahuan siapapun. Termasuk keluarganya. Dia bilang akan ke rumah tantenya di kampung sebelah, mau nenangin diri. Dan Raden cuek aja. Ibunya hanya diam tanpa kata.

Tiba di sebuah klinik yang tadi dishare lock oleh Adudu, Nimas terlihat makin gelisah.

"Ke dalam dulu kak. Nggak usah gugup. Nanti juga lama-lama biasa." Adudu mengajak Nimas ke suatu ruangan.

Harum. Ruangan itu bersih, seperti bukan tempat untuk melakukan praktek aborsi. Dia melihat ke sekeliling, terpasang peredam suara pada dinding ruangan tersebut. Mungkin agar tidak menggangu pasien lain saat prosesnya. Entahlah.. Nimas nggak tahu.

Pintu di tutup tapi ada dua orang yang masuk membuntuti Nimas dan Adudu. Nimas seperti ingin bertanya pada Adudu, haruskah ada lelaki lain yang masuk ke ruangan itu. Jujurly, Nimas risih dengan cara mereka melihat ke arah Nimas.

"Jadi gini kak, setelah kakak mendapatkan uang dan tanda tangan di kertas kontrak kerja yang udah dibubuhkan materai ini, kakak bisa langsung melaksanakan opsi ke dua sebagai persyaratan sebelum dilakukan aborsi. Kakak akan melayani dua orang ini, yang udah bayar kakak kontan dan aku di sini memastikan mereka agar mainnya nggak terlalu kasar biar nggak nyakitin kakak.. Ya biar sama-sama enak lah kak."

Nimas tersentak. Apa ini??

"Kamu jual aku?? Bangkee!! Aku nggak sudi gituan sama siapapun!! Aku cuma minta tolong gugurin kandunganku, bukan jadiin aku PSK gini, anjeng!!"

Mereka bertiga tertawa.

"Semua yang ke sini juga rata-rata ekspresi kayak kamu kak, mereka ogah dan nolak surat kontrak kerja sama itu. Tapi emang kakak bisa apa? Di sini kan jelas, kalo pihak kedua menolak membayar dengan jasa sampai nominal tersebut dinyatakan lunas.. Maka pihak kedua bisa mendapatkan sanksi."

"Kamu nipu aku bajing_an!!!" Bentak Nimas.

"Gini kak, sebenarnya nggak nipu juga kok.. Aku tetep akan melakuka kuret itu setelah kakak bisa membayar uang yang tertera di sana sebagai jasa pembayaran atas tindakan medis yang aku lakukan. Kalo kakak ada uang juga kan nggak perlu kayak gini, nikmati aja kak.. Mereka mainnya enak kok. Lagian kakak juga udah nggak virgin ini, nggak perlu malu. Aku di sini juga buat mastiin kalo mereka hanya main satu kali, hehehe.. Maklum kak, takut keenakan malah kakak yang minta nambah."

Hati Nimas seakan diiris-iris. Dia harus jual diri demi menggugurkan kandungan? Apa lagi ini...

"Cuma sekali ini doang kan?" Suara Nimas pasrah. Dia sudah tidak bisa berpikir jernih lagi.

"Salah kak! Untuk jasa memakai kakak, aku kasih tarif ke mereka 250 ribu. Karena sekarang kakak main sama dua orang, maka uang yang kakak dapet ya 500 ribu. Dan itu udah kakak ambil semua. Itung-itung hasil kerja pertama kali kan ya, nggak apa-apa lah.. Tapi nanti kakak kudu mau main sama orang yang ke sini sampai kakak bisa dapetin uang 5 juta. Dihitung sendiri ya itu kudu dicoblos berapa laki. kalau udah genep 5 juta, baru kakak bisa lepas dari sini."

Nimas merasa ditipu habis-habisan. Niatnya ingin keluar dari masalah malah nyemplung ke masalah yang lebih besar. Berteriak dan meronta sudah bukan lagi jalan keluar. Tubuh Nimas menegang kala dua orang itu mendekatinya dan mulai menggerayanginya. Yang lebih memalukan, semua kejadian malam itu disaksikan oleh Adudu sambil menyalakan kamera. Katanya sebagai bukti jika Nimas sudah melakukan tugasnya.

Dan Nimas tidak akan pernah melupakan malam ini, malam di mana harus dia lewati dengan keringat bersama dua orang pria di atas tubuhnya.

1
Susanty
Author bisa ajah🤭🤣🤣 kasih nama juminten ajah, soalnya kalo nama yang lain takut Kebagusan 🤭🤣🤣
🙃😉
jadi tusuk konde /Slight/ tusuk gigi atw tusuk tusukan /Facepalm/
𝐙⃝🦜尺o
bisa koq asal kamu bisa ikhlas menerima takdirmu dan semangat memperbaiki hidupmu,,tapi akan terasa berat untuk melalui prosesnya
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤ ㅤ ㅤ 𒈒⃟ʟʙᴄ
yuk lasmi berusaha menjadi lebih baik lagi 🙊dan jangan gampang suudhzonn biar hidup lebih berwarna lagi 🏃‍♀️🏃‍♀️🏃‍♀️🏃‍♀️
𝐓𝐎𝐍𝐆 𝐓𝐉𝐈🍵
mamam tuh, senjata makan tuan🤣
𝐓𝐎𝐍𝐆 𝐓𝐉𝐈🍵
kesambet apaan ini otornya 😳
Ezza
kasar wes
Ezza
knp namanya maulana ?? deso bgt
Red Velvet: Sabar mas @Ezza sabar.. Pulang aja mas, ditunggu binikmu di rumah katanya blaraknya mau dipake buat dadek geni😐
total 1 replies
Ezza
pas bgt , bisa jadikan gantungan tas
𝐙⃝🦜尺o
kotange sopo sek wes kucel???
novita setya
kl mrk ber 2 jodo..kadonya obat no 18. udah parah gilanya..
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤ ㅤ ㅤ 𒈒⃟ʟʙᴄ
🤣🤣🤣🤣🤣author ngapaaain/Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm/🏃‍♀️🏃‍♀️🏃‍♀️
Wati Suharni
lagi ngayal...yg jadi ru itu aku 🤣🤣🤣
Erl: Bagus! Lanjutkan mengkhayalnya kak. Halalan toyiban!
Wati Suharni: pas bagian daster gombale 🤣🤣
total 2 replies
🍊 NUuyz Leonal
😣😣😣😣
🍊 NUuyz Leonal
biasanya sih cuma basa basi doang 🤣🤣🤣🤣
🍊 NUuyz Leonal
kamu Squidward nya ya fa
🍊 NUuyz Leonal
gejala bumil emang se ekstrem itu ya 🤭🤭
🍊 NUuyz Leonal
kan dari awal sudah dikasih tau itu bukan untuk obat seperti yang ada dipikiran mu loh Thor 😅😅
aku gak mikir ke situ
jasmine
kotange sopo????
Lyta 𒈒⃟ʟʙᴄ 🍒⃞⃟🦅_𝓓𝓯𝓮ྀ࿐
salah
kalau lirik yg awalnya gini
aaaaaaa hmmmmm hmmmmmm Kabhie khusi Kabhie gheummm.
kalau tumpase aeeee
itu awalan nya
tung tak tung....
tung tak tung ..
tumpase AE yuuu Mus kurae
🤣🤣🤣🤣
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!