Story Of Qiao Feng

Pembatalan pernikahan pangeran ketiga dengan Qiao feng sudah tersebar luas di negeri Hua yu, karena kabar tersebut membuat banyak keluarga bangsawan mulai mengirimkan mak comblang ke rumah kediaman Qiao feng.

Mereka berebutan untuk melamar Qiao feng, karena keluarga Hua merupakan keluarga yang paling disegani di negara Hua yu. Siapa pun yang bisa menikah dengan Qiao feng, maka keluarga tersebut menjadi bermartabat di negara Hua yu.

Tapi Qiao feng, menolak perjodohan lagi. Dia menyibukkan dirinya untuk mengola usaha milik keluarganya.

Orang tua dan nenek Qiao feng, yang bertugas untuk mengurus rumah dan menolak para pelamar yang datang untuk melamar Qiao feng.

"Hari ini aku sudah menolak hampir lima pelamar, jika seperti ini Qiao feng tidak bisa menikah" Ucap tuan Hua yang cemas.

"Suamiku ini bagaimana?, kamu sendiri yang tidak rela jika Qiao feng kita menikah dan sekarang kamu mencemaskan masa depan Qiao feng" Ucap nyonya Hua.

"Kalian tidak usah cemas, biarkan Qiao feng memilih sendiri suaminya. Atau sekarang dihati putri kalian sudah ada pria yang sudah mengisi hatinya" Ucap nenek Qiao feng sambil menenangkan kecemasan putranya.

"Siapa bu? " Tanya mereka berdua bersama-sama.

"Cari tahu sendiri! " Jawab nenek Qiao feng, sambil berlalu pergi.

Mereka berdua yang penasaran berusaha untuk memaksa nenek Qiao feng untuk memberitahu, siapa yang disukai putri mereka. Tapi nenek Qiao feng merahasiakannya.

Qiao feng yang sibuk diluar mengurusi usaha keluarganya, yang dibantu oleh Wei.

Tiba-tiba Ye lu dan Wu datang ke penginapan mereka untuk makan disana.

"Ye lu, apa kamu sudah gila?. Di kota Dun Ming ini banyak rumah makan, kenapa kamu memilih makan di penginapan keluarga Hua? " Ucap Wu yang kesal.

"Kamu jangan marah dulu, disini makanannya terbaik dan dijamin enak! " Seru Ye lu, sambil pandangannya mengarah ke lain tempat.

Wu yang melihat sikap temannya tersebut menjadi penasaran ada apa di penginapan ini sehingga sahabatnya itu tertarik makan disini.

Pelayan pun tiba di ruangan Ye lu, sebelum memesan pelayan tersebut sudah membawa makanan untuk Ye lu dan Wu.

"Kami belum pesan, kenapa sudah dihidangkan makanan sebanyak ini? " Tanya Wu yang heran.

"Kami diperintahkan nona untuk menyajikan makanan yang dibuat khusus untuk pelanggan diruangan ini" Jawab pelayan tersebut.

"Apa nonamu sedang sibuk?" Tanya Ye lu.

"Benar tuan" Jawab pelayan tersebut.

Akhirnya pelayan tersebut pergi dari ruangan Ye lu, dan Wu pun semakin penasaran dengan siapa yang dimaksud dengan sahabatnya itu.

"Bukankah, jenderal sulit sekali berselera makan ditempat lain. Tapi sekarang anda malah mengajakku untuk makan di penginapan ini" Ucap Wu yang curiga terhadap Ye lu.

"Kamu ini, saat aku ajak makan di luar malah, bertanya seperti itu. Yang aku dengar sekarang penginapan keluarga Hua, menjadi ramai karena masakan nya yang berbeda dari restoran di Dun ming" Penjelasan Ye lu.

"Bagiku makanan itu sama saja tujuannya untuk mengenyangkan perut kita" Ucap Wu sambil mencoba masakan didepannya.

Wu pun terdiam dan memakan masakan yang ada ditangannya tadi, tiba-tiba ekspresi wajahnya berubah dia makin lahap memakan hidangan didepannya.

"Bagaimana? " Tanya Ye lu.

"Ini enak!, aku akan mencium tangan yang memasak makanan selezat ini" Ucap Wu dengan bercanda.

Tiba-tiba saja setelah Wu mengucapkan kata itu, didepannya sudah ada tangan wanita dengan gelang batu berwarna hijau muda.

"Katanya kamu mau cium tanganku! " Seru Qiao feng dengan tersenyum.

Wu lalu menoleh ke sampingnya, dan dia kaget ternyata itu adalah nona Hua.

Dia lalu berdiri dan memberi salam padanya. Lalu Qiao feng menyuruhnya untuk duduk kembali dan menikmati makanan yang ada didepannya.

"Bagaimana masakan baruku hari ini? " Tanya Qiao feng, sambil duduk didekat Ye lu.

"Aku sedang menunggumu" Ucap manis Ye lu.

"Hari ini aku mentraktir kalian berdua, untuk merayakan pembatalan pertunangan ku dengan pangeran ketiga" Ucap Qiao feng dengan bahagia.

"Semua wanita akan sedih, jika pernikahan mereka batal. Tapi nona, malah merayakan pembatalan pertunangan kalian" Ucap Wu yang heran.

"Sudah jangan bahas dia lagi!, sekarang kita nikmati makanan yang dibuat oleh Qiao feng" Ucap Ye lu yang tersenyum pada Qiao feng.

Wu yang melihat sikap mereka berdua menjadi heran. "Baru pertama kali melihat jendral Ye lu tersenyum seperti itu didepan wanita" Pikir Wu.

Mereka pun menikmati hidangan bersama Qiao feng, dan setelah selesai Wu meminta izin untuk keluar karena dia makan terlalu banyak. Dan meninggalkan mereka berdua diruangan tersebut.

"Kamu tidak sedih, saat pengumuman dari Kaisar datang kepadamu? " Ucap Ye lu.

"Jika aku sedih berarti aku suka dengan pangeran ketiga yang mata keranjang itu"Jawab Qiao feng dengan tenang.

"Jenderal bagaimana dengan nasib saudara ku itu? " Tanya Qiao feng.

"Untuk nona Mei, sepertinya dia hanya bisa menjadi selir dari Yong sheng" Jawab Ye lu.

Qiao feng yang mulai tertarik dengan Ye lu, mulai memberanikan dirinya untuk bertanya kehidupan pribadinya.

"Jenderal apa sudah punya kekasih atau istri? " Tanya Qiao feng yang penasaran.

Ye lu pun tersenyum mendengar pertanyaan dari Qiao feng.

"Kenapa kamu hanya tersenyum? " Tanya Qiao feng dengan kesal.

"Punya! " Jawab Ye lu dengan tegas.

"Siapa?, gadis mana yang membuat jenderal jatuh cinta? " Tanya Qiao feng yang cemburu.

"Dia ada didepanku sekarang" Jawab Ye lu dengan tersenyum.

"Maksudnya aku" Pikir Nu wa.

Lalu Ye lu memegang tangan Qiao feng dan menciumnya.

"Jangan tanyakan lagi, seumur hidup ku hanya Qiao feng yang membuat ku tertarik" Ucap manis Ye lu.

"Tapi aku bukan Qiao feng mu, aku adalah Nu wa orang lain yang berada di dalam tubuhnya" Suara hati Nu wa.

Qiao feng menatap wajah Ye lu, dan ingin sekali mengatakan isi hatinya itu.

Ye lu lalu mendekati wajah Qiao feng, dia ingin mencium bibir nya, Qiao feng yang gugup karena dia mau menciumnya dan menutup matanya. Saat akan melakukannya tiba-tiba Wu datang, membuka pintu dan masuk tanpa melihat mereka yang akan berciuman.

Mereka berdua sontak kaget dan berpura-pura makan, dengan menahan perasaan malu mereka.

"Jenderal saatnya kita kembali! " Ajak Wu yang tidak sadar dia merusak suasana romantis mereka.

"Seharusnya aku tidak ajak dia" Gerutu Ye lu.

Qiao feng pun hanya tersenyum dan berusaha untuk tenang.

Ye lu lalu berdiri dan berpamitan dengan Qiao feng dengan lembut, dan pergi bersama Wu meninggalkan penginapan tersebut.

Di rumah keluarga Hua, tuan Hua menerima titah agar putri mereka bernama Hua mei menjadi selir dari Yong sheng.

Dan menyuruh semua keluarga Hua kembali ke ibukota, untuk mengangkat tuan Hua menjadi gubernur disana.

Mau tidak mau tuan Hua, harus menerima titah tersebut. Qiao feng yang baru pulang dari penginapan, dia disuruh untuk berbenah karena keluarga mereka akan pindah ke ibukota.