Reynand saputra, pria tampan, bak seorang aktor, namun berhati dingin. di paksa ikut perjodohan oleh orangtuanya. padahal dia sendiri sudah memiliki kekasih yang sangat di cintainya, tapi mereka tak menyetujui hubungannya. Nanda gadis imut, belesung pipi. memiliki rambut lurus nan panjang yang baru berusia 20 tahunan, terpaksa menikah dan harus terjebak dengan pria tampan dan dingin seperti Reynand saputra. Karena terikat janji perjodohan yang papanya ucapkan. bagaimana selanjutnya? ikuti kisahnya!!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rova Afriza, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 27
"Apa tak merepotkan kakak?" Tanya nanda lagi. Untuk memastikan. Saat melihat penampilan pria itu yang cukup rapi, dan sepertinya juga tengah tergesa-gesa ke suatu tempat, saat teringat kendaraannya yang juga agak ngebut saat di belokan tadi.
"Tentu saja tidak!" Ucap andre meyakinkan.
"Mari!" Ajaknya lagi. Sembari mempersilahkan gadis itu untuk masuk ke mobilnya.
"Akh ya." Balas nanda lagi.
" Apa kau bisa jalan sendiri?" Tanya andre khawatir. Saat melihat gadis itu yang tampak sedikit terpincang-pincang. Tubuhnya sudah mulai bereaksi untuk membantu gadis itu untuk berjalan, masuk ke dalam mobilnya.
" Akh tak apa-apa. Kakak tak perlu khawatir, saya bisa sendiri!" Ucap nanda lagi. Sambil terus berusaha berjalan, menuju ke dalam mobil pria itu. Andre semakin melebarkan senyumnya saat mendengar jawaban gadis itu. Walau pun tubuhnya kecil, dan usianya yang masih tergolong muda, namun sifatnya tampak sudah benar-benar dewasa dan tidak manja sedikitpun. Bahkan gadis itu selalu bersifat apa adanya, tidak suka caper (cari perhatian) seperti gadis-gadis lain pada umumnya, ketika saat bersamanya.
" Akh, baiklah kalau begitu," Ucap andre akhirnya. Lalu berlarian kecil memutari mobilnya untuk duduk di kemudi mobilnya tersebut.
" Maaf, permisi!" Ucapnya lagi. Saat melihat gadis itu yang sama sekali belum memakai sabuk pengaman. Kepalanya sudah tertunduk, demi memasangkan sabuk pengaman milik gadis itu. Nafas nanda sempat tertahan, tatkala pria itu tiba-tiba sudah berada di dekatnya. Tanpa harus mendengar jawabannya terlebih dahulu.
" Akh ya," Jawab nanda kikuk, sembari mengangkat kepalanya, dan membuang pandangannya ke arah lain.
"Wangi sekali tubuh gadis ini!" Batin Andre. Saat mencium bau yang menguar dari tubuh gadis itu. Dia memang sengaja melakukan itu, untuk mencuri-curi kesempatan agar lebih dekat dengannya lagi, karena kalau ia meminta izin terlebih dahulu, gadis itu pasti akan menolaknya kembali. Bibirnya sudah tersenyum mengembang, tatkala sudah berhasil melakukan tugasnya tersebut.
Sepanjang perjalanan, tak ada percakapan yang keluar sama sekali dari keduanya. Mereka hanya sibuk dengan pikiran masing-masing. Andre sibuk mengemudikan mobilnya, sementara nanda hanya sibuk memperhatikan orang-orang yang tengah berlalu lalang, hingga akhirnya mobil andre pun sudah tiba di depan kampusnya nanda.
"Terima kasih banyak kak, atas tumpangannya!" Ucap nanda sopan pada pria itu. Lalu bermaksud akan keluar dari mobilnya, karena tujuan mereka sudah tiba.
" Tunggu dulu nan!" Sela andre cepat, agar gadis itu menghentikan langkahnya.
"Kakak, boleh minta nomor ponselnya kan, kalau gak punya nomor ponselmu, gimana kakak mehubungi untuk membicarakan tentang masalah motormu?" Ucap andre memberi alasan. Padahal itu semua dia lakukan semata, agar bisa mendapatkan nomor ponsel gadis itu.
" Akh ya, maaf nanda lupa," Ucap nanda yang baru tersadar. Lalu langsung menyebutkan nomor ponselnya, dengan sigap andre pun langsung mengetiknya di ponselnya. Setelahnya dia pun langsung menyebut nomornya kembali. Takut kalau ada angka yang salah.
Triririiingggg
Suara dering ponsel nanda. Di lihatnya di sana tertera nomor baru, yang pastinya sudah dia ketahui siapa itu tentunya.
"Nomor kakak kan?" Tanyanya sembari langsung memperlihatkannya ke pada andre.
" Ya, itu nomor kakak," Ucap andre membenarkan.
" Baiklah kalau begitu, nanda pergi dulu!" Pamit nanda lagi. Sementara andre hanya menanggapinya dengan angguk an kepala.
Rey yang baru saja tiba di kampusnya itu, dan masih berada di tempat parkiran. Tak sengaja sempat melihat nanda keluar dari sana.
"*Berangkat dengan siapa, gadis kekanak-kanak a*n ini?" Batinnya penuh penasaran. Apalagi saat melihat mobil orang tersebut yang juga tak kalah mewah dari miliknya.