Untuk melancarkan aksi balas dendamnya kepada Nadya. Ardi harus berpura-pura mendekati dan mencintai Nadya
Nadya yang merupakan wanita cantik dan pintar harus mengubur cita-citanya sebagai pramugari
Malam itu Nadya tidak sengaja menabrak seorang wanita yang tiba-tiba muncul di depan mobilnya
Nadya melihat wanita itu tergeletak dan segera Nadya membawanya ke rumah sakit
Sesampainya di ruang UGD Nadia langsung meninggalkan wanita itu tanpa ia sadari Wanita itu telah meninggal dunia
Dan ternyata wanita itu adalah seorang dokter yang bekerja di rumah sakit itu
Ardan yang juga seorang dokter langsung menangis histeris dan meminta Aska untuk mencari pelaku yang telah membunuh calon istrinya
Apakah Ardan berhasil menemukan keberadaan Nadya?
Dan apa yang akan direncanakan Ardan untuk membalas dendamnya kepada Nadya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon puja indraswari, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 34
Ardi telah selesai mengoperasi Nadya dan setelah itu ia membawa istrinya ke rumah sakit
Aska telah memasukkan Devan dan Linda ke rumah sakit jiwa
"Devan sudah gila" ucap Dokter Kerry yang saat ini sedang menemani Ardi
Ardi juga tidak menyangka dengan kegilaan yang dilakukan Devan
Karena perbuatan Devan, ia harus kehilangan anak yang dikandung oleh istrinya
Dokter Kerry memeriksa kondisi Nadya dimana saat ini masih dalam keadaan koma
"Istirahatlah dulu dokter Ardi" ucap Dokter Kerry yang melihat wajah Ardi yang kelelahan
Ardi menggelengkan kepalanya dan ia tetap akan mengawasi istrinya
Darah Nadya yang keluar begitu banyak yang membuatnya koma
Tok
Tok
Tok
Suara ketukan pintu kamar dan Ardi meminta Aska untuk segera masuk
"Bagaimana? Apakah kamu sudah memasukkan mereka semua?"
Aska menganggukkan kepalanya dan ia juga memberitahukan kalau Devan sudah melakukan ritual olahraga bersama Nadya
Ardi yang mendengar perkataan Aska langsung keluar dari ruangan itu
Ardi duduk termenung di halaman depan rumah sakit sambil merasakan hatinya yang sangat
"Maafkan aku sayang, semua ini kesalahanku. Andai saja...."
"TUAN ARDI!!" Panggil Aska yang berlari menemui Ardi
"Nyonya Nadya..."
Ardi langsung berlari kembali menuju ruangan dimana Nadya dirawat
Sesampainya di sana, Ardi membelalakkan matanya dimana Nadya sedang berdiri dan meminta kepada dokter Kerry untuk mencarikan anaknya
"Tolong carikan anakku, apakah kamu melihatnya? Dia tadi disini eh bukan disana"
Nadya berlari seperti orang yang kehilangan akal sehatnya
"Sayang, tenangkan dirimu! Jangan seperti ini, lukamu masih belum sembuh!"
Ardi langsung membopong tubuh istrinya dan membawanya ke atas tempat tidur
"Tolong carikan anakku, dia ada disana. Iya dia sedang duduk disana" ucap Nadya sambil menunjuk tangannya ke arah kursi
Nadya melambangkan tangannya ke arah itu dan segera Ardi memberikan obat penenang kepada istrinya
"Tolong kembalikan anakku...." ucap Nadya yang langsung memejamkan matanya kembali
Ardi menghela nafasnya dan ia melihat Aska dan Dokter Kerry
"Ini semua salahku, aku yang membuatnya menjadi gila" ucap Ardi dengan suara terbata-bata dan air mata yang mengalir
Dokter Kerry meminta agar Ardi lebih bersabar dan ia yakin kalau Nadya akan sembuh sedia kala
"Aska, tolong panggilkan kedua sahabatnya agar kemari" pinta Ardi
Aska menganggukkan kepalanya dan langsung keluar untuk mencari keberadaan dua sahabat Nadya
Aska melajukan mobilnya menuju rumah Tika dan Risky
Sesampainya di rumah Tika, Aska melihat Risky juga ada disana
"Ada yang bisa kami bantu?" Tanya Tika
"Perkenalkan nama saya Aska dan saya mohon kalian berdua ikut ke rumah sakit"
Tika dan Risky ikut Aska dan mereka bertanya kepada Aska tentang apa yang terjadi sebenarnya
Aska tidak menjawab pertanyaan dari mereka berdua karena Ardi yang berhak untuk menjawab pertanyaan dari Tika dan Risky
20 menit kemudian mereka telah sampai di rumah sakit
"Astaghfirullah, Nadya!" ucap mereka yang langsung duduk disamping Nadya
"Kenapa dia menjadi seperti ini dan kenapa tangannya diikat?" tanya Tika
Ardi meminta mereka duduk karena Ardi akan menceritakan semuanya
Tika dan Risky duduk sambil menunggu Ardi yang akan bercerita
"Sebenarnya......"
Tika dan Risky menyimak Ardi yang menceritakan semua kejadian yang dialami oleh sahabatnya
PLAKKKKK!!
Suara tamparan yang dilayangkan oleh Tika ke pipi Ardi
"Apakah anda manusia? Bagaimana bisa anda menyiksa istri anda sendiri?"
Tika juga memberitahukan kalau sebelum kejadian mereka bertiga berada di cafe untuk merayakan Nadya yang akan bekerja sebagai pramugari
"Ayo kita pulang dan jangan temui kami lagi sebelum anda membuat Nadya seperti dulu lagi!!"
Tika langsung menarik tangan Risky dan mengajaknya keluar rumah sakit
Sesampainya di halaman rumah sakit, Tika langsung memeluk tubuh Risky
"Sayang, menangislah" ucap Risky yang sekarang telah menjadi kekasih Tika
Risky juga merasakan sakit hati ketika melihat sahabatnya diperlakukan seperti itu
Setelah puas menangis, Risky mengajak Tika untuk pulang ke rumah
Di dalam ruangan, tiba-tiba kondisi Nadya turun kembali dan ia mengalami kejang
Ardi langsung meminta Aska untuk memberitahukan kepada Dokter Kerry kalau ia harus melakukan operasi lagi ke istrinya
Ardi melihat luka yang di perut Nadya mengeluarkan darah kembali
"Sayang, tolong bertahanlah" ucap Ardi yang langsung membawa Nadya ke ruang operasi
Di dalam ruang operasi, Ardi dan Dokter Kerry telah siap untuk melakukan operasi kembali
Ardi kembali membuka bekas jahitan yang ia buat saat berada di ruang bawah tanah dan setelah itu Ardi menutup kembali jahitan yang ada di perut Nadya
Tit... Tit.... Tit......
Suara EKG yang tiba-tiba menunjukkan kalau detak jantung Nadya berhenti
"SAYANG, BERTAHANLAH DEMI AKU. HUKUM AKU SAYANG TAPI JANGAN TINGGALKAN AKU!!" Teriak Ardi dan membuat Dokter Kerry meneteskan air mata
ini asli hamil ank ardi y bkn anak devan....🤣🤣🤣🤣