KEBAHAGIAN DATANG SETELAH BADAI

"Apa dia istri orang ? Yang bener dek" ucap Haikal terkejut

"Ya bener dong kak untuk apa aku bohong dan uang perusahaan dia lah yang mengambil semua nya bersama tu calon bapak anak Maria " ucap Hana kesal

"Jadi suami Maria dia ?" Tanya Haikal

" Bukan kak dia itu hanya selingkuhan dan suami aslinya di penjara Karen kasus korupsi juga" ucap Fara

" Kamu bohong .... Itu fitnah Haikal kamu cinta kan sama aku kamu percaya kan aku gak bohong dia hanya ingin menghancurkan hubungan kita dan mau merebut kamu dari ku " ucap Maria

"He .... Untuk apa aku merebut Haikal " tanya Hana

"Tentu saja untuk kamu ambil hartanya karena dia kaya kamu mau hidup enak kan" ucap Maria Tidak tau malu .

"Hahaha kamu sedang membicarakan diri kamu sendiri, dengar ya mar aku ini tidak ada niat untuk merebut Haikal karena tanpa di rebut juga kami ini sudah saling sayang karena aku adalah adik kandungnya dan adik satu satunya, perkenalkan nama ku Hana Mawarini Bagaskara dan soal harta aku juga gak silau aku juga sudah punya harta ku sendiri orang tua kami sudah adil dana ku pemilik hotel H.M.B" ucap Hana

"Ya Allah maafkan Akku yang sombong hari ini aku tidak berniat sombong ya Allah aku hanya ingin memberi pelajaran saja , astaghfirullah" ucap Hana dalam hati takut .

Sedangkan semua orang disana Sangat terkejut mengetahui fakta itu begitu juga Maria dia buat shock dan malu

"Dan kak ini semua bukti kejahatan mereka sangat jelas bukan dan cepat ganti sekretaris mu jadi pria atau kau kau naikkan jabatan Alin jadi seketaris mu" ucap Hana

Alin dan Haikal saling pandang dan bingung.

Melihat kebingungan sang kakak Hana pun tersenyum

"Sudah kak gak usah dipikirin cepat minta mereka mengembalikan uang itu uang masih di dipan di bank" ucap Hana

Mendengar itu semua pun kaget dan dengan cepat Haikal memproses semua dan akhirnya kantor Haikal kembali tenang,

"Kak Hana pergi dulu ya masih ada rapat siang ini, kakak hati hati cepat cari sekertaris pria saja " ucap Hana

"Iya dek terima kasih bantuannya ya " ucap Haikal

"Iya kak tapi sebenernya yang bantu kita itu triple " ucap Hana .

"Wahhh ... Benarkah? Kau jangan bercanda Hana," Ucap Haikal

" Yaudah kalau gak percaya, Hana pulang dulu ya, assalamualaikum " ucap Hana berlalu pergi

" Baiklah hati hati dek terima kasih sekali lagi, waalaikumsalam" jawab Haikal .

Sedangkan saat ini posisi Gilang sangat terpuruk, bagaimana tidak ibunya struk dan lumpuh, sedangkan sang ayah pergi entak kemana? Perusahaan sedang turun dan banyak investor yang menarik semu saham.

Hari ini ibu Gilang sudah boleh pulang tapi sampai siang hari pun ayah hilang tidak pernah datang akhirnya Gilang membawa sendiri ibunya pulang .

Setelah itu Gilang pun pamit untuk kekantor karena ada masala penting dan menitipkan ibu nya ke bibi pekerja di rumah.

Sepanjang jalan Gilang selalu gelisah saat melihat ada mobil yang melaju dari belakang dan stop di samping mobil ya saat dia lihat dengan jeli ternya itu ayahnya bernama perempuan muda sangat mesra.

Gilang sangat kaget dan ingin mendekati ayahnya tapi lampu merah telah hijau dengan cepat Gilang kembali ke dalam mobil dan mengejar ayah dan dapat akhirnya mereka sama sama berhenti saat gilang memotong jalan mobil. Saat melihat itu ayah Gilang menjadi gugup karena kelakuan nya di dihat Putra nya.

"Oh ja di ini yang ayah lakukan selama ini di belakang ibu? Kenapa ayah menghianati ibu yah? Ibu selalu setia pada ayah" ucap Gilang

"Aku sudah muak dengan ibumu yang selalu mengatur ku aku ini pria, tapi semua kendali ada padanya, tidak pernah menghormati ku sebagai suami. Keputusan nya selalu membuat keluarga kita hancur lihat rumah tangga anaknya dia hancurkan" ucap ayah Gilang marah

"Wanita yang dia hina miskin nyatanya sangat kaya dia membuat kita dalam masalah perusahaan hancur lalu sekarang dia lumpuh dan stroke jadi aku minta maaf saja aku tidak mau mengurusi orang seperti itu biar dia rasakan karma itu dan aku juga bersyukur jika cucuku ada tidak bertemu wanita jahat itu" ucap ayah Gilang marah.

"Tapi kenapa ayah seakan mendukung semua perbuatannya" ucap Gilang heran

"Karena aku ingin menghancurkan ibumu yang tidak punya hati itu, dulu saat orang tua ku sakit dia tidak mau memberi uang sepeser pun dan membuat ibuku sekarang setiap aku ingin menjenguk ibuku dia akan mengunci ku di kamar tanpa sepengetahuan ku, dan akhirnya ibuku meninggal tanpa ku di sisinya aku sangat dendam padanya jadi rasakan sakit nya sekarang aku tidak Sudi mengurus nya. Jika kau mau urus dia silahkan kau memang pria bodoh" ucap ayah Gilang dengan berlalu pergi bersama istri barunya yang cantik.

Sedang kan Gilang terduduk di pinggir jalan terdiam mendengar semua yang di katakan oleh ayah nya bagaikan bom waktu yang sudah saatnya meledak.

"Kenapa keluar ku jadi begini hidup ku hancur semua hilang, apa ini karma?" Tanya Gilang pad dirinya sendiri.

"Aaakkhh ... !" Jerit Gilang

"Aku harus pergi menemui Hana, aku ingin membujuk nya untuk kembali padaku, aku akan mulai hidup baru bersama Hana dengan bahagia apa lagi kekayaan Hana tidak perlu aku kerja keras lagi biarkan saja perusahaan ini hancur dan aku akan menitipkan mama di panti jompo saja hahaha " ucap Gilang tidak tau malu dan terlihat stress.

Dengan cepat Gilang masuk mobilnya kembali kerumah. Tidak lama kemudian Gilang pun sampai di rumah nya.

"Bu ayo ikut Gilang, bi cepat bereskan baju ibu" ucap Gilang membuat ibunya yang duduk di kursi rodanya bingung tapi tidak bisa bicara.

"Den mau di bawa kemana ibu, ibu kan sedang sakit" ucap bibi yang bekerja di rumah.

"Gilang mau bawa ibu ke panti jompo" jawab Gilang santai

Duuaarrrrrr ......

Bagaikan di sambar petir hati ibu Gilang anaknya dengan tega mau membuang nya ke panti jompo. Ibu Gilang hanya bisa menangis tidak bisa bergerak dan bicara.

"Tapi den kasihan ibu biar ibu di rumah saja biar bibi yang urus ibu" ucap bibi dengan sedih

"Gak usah bi ibu pasti nyusahin kita lebih baik dia ke panti jompo saja kan, ayah juga sudah nikah lagi dan tidak mau mengurus ibu" ucap Gilang tanpa perasaan.

Deg .... Hati ibu Gilang sangat sakit mendengar ini semua. Dan menangis begitu juga bibi sedang kan Gilang tidak punya hati tetap ingin membawa ibunya.

Bersambung