NovelToon NovelToon
EGO

EGO

Status: sedang berlangsung
Genre:Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Percintaan Konglomerat / Mengubah Takdir / Persahabatan / Cinta Murni / Romansa
Popularitas:5.3k
Nilai: 5
Nama Author: WILONAIRISH

Agatha Adara

Sebagai seorang wanita yang menjalani hidup dengan penuh tekanan pada mental dan jiwa, tak urung membuatnya menyerah dalam hidup.

Namun suatu hari harapannya untuk tetap waras menjalani hidup harus pupus. Ketika seseorang yang menjadi pusat dunianya memilih pergi meninggalkannya.

Cheva Dharmarendra

Sementara di sisi lain, seorang pria yang harus menahan rasa lelahnya menghadapi sifat sang kekasih.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon WILONAIRISH, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Eps 4

“Lo gimana? Udah baikan sama Agatha?” Bastian melirik sahabatnya itu dengan tangan yang sibuk menyiapkan sarapan membantu Cheva.

Cheva menganggukkan kepalanya, membuat Bastian bernafas lega. “Syukurlah” gumamnya pelan.

Membuat Cheva melirik tajam kea rah Bastian.

“Santai bro, gak Cuma lo yang pusing kalo Agatha ngamuk, kita semua pasti kena.” Ujar Bastian dengan jujur apa adanya.

Memang selama ini begitulah yang terjadi, marahnya Agatha memang tak bisa terkendali. Membuat semua orang was-was jika kedua pasangan itu bertengkar.

“Lainnya mana?” tanya Cheva mengalihkan topik, tak ingin sikap buruk kekasihnya menjadi bahan perbincangan.

Bastian mengalihkan pandangannya ke kamar yang Qara dan Xania tempati, masih tertutup rapat pintunya. Menandakan bahwa kedua wanita cantik itu belum terbangun dari tidurnya.

“Masih tidur, cewek lo juga belum bangun kayaknya.” Tutur Bastian.

“Lo siapin ini di meja, gue bangunin Agatha. Lo juga bangunin Qara sama Xania, udah hampir jam 9 entar kesiangan mereka sarapan.” Titah Cheva melangkah meninggalkan dapur, menuju kamar Agatha tampat tidurnya semalam.

Membuka pintu perlahan, Cheva mendapati kekasihnya masih terlelap nyaman di atas kasurnya yang empuk. Cheva melangkah mendekat, memandangi wajah damai Agatha dan tak lama mengulurkan tangannya.

Membelai wajah cantik itu. “Sayang, bangun kita sarapan.” Ajaknya mengusap lembut pipi Agatha.

“Hemm” gumam Agatha lirih, perlaham matanya terbuka dan menangkap sosok pria yang semalam memeluknya hingga terlelap.

“Kamu udah bangun?” tanyanya pelan, suaranya terdengar serak.

“Yuk sarapan dulu” ajak Cheva, wajahnya mendekat memberikan kecupan hangat di kening Agatha. “Cuci muka dulu.” Ujarnya membopong Agatha ke kamar mandi.

Cheva menunggu Agatha di dalam kamar, selama kekasihnya itu sibuk membersihkan diri di kamar mandi. Dalam keheningannya, Ia teringat pada Arlo sahabatnya.

“Lo di mana?” tanyanya langsung pada intinya, setelah sambungan diangkat oleh Arlo.

“Di rumah, lagi sama Shera. Bastian udah cerita sama lo kan.” Jawab Arlo dengan santai.

“Lo mau cari mati?” tanya Cheva dengan penuh penekanan.

Terdengar hembusan nafas kasar dari Seberang. “Shera sepupu gue Chev, gak mungkin gue mengabaikan dia begitu aja.” Ujar Arlo dengan lesu.

“Setidaknya lo jelasin masalah lo ke Qara, jangan sampai dia tahu dari orang lain. Gue gak jamin di bakal ngertiin dan maafin lo.” Ujar Cheva mulai kesal dengan kelakukan sahabatnya yang satu itu.

“Iya nanti gue pikirin, gue tutup dulu Chev.”

“Hm”

Tepat saat Cheva menutup ponselnya, Agatha keluar dari kamar mandi.

“Abis telpon siapa?” tanya Agatha penasaran.

Cheva tersenyum menangkap raut curiga yang Agatha tunjukkan. “Arlo sayang” jujurnya.

“Masa?” Agatha menatap tajam Cheva masih tak percaya, netranya beralih memandang ponsel dalam genggaman Cheva.

“Ini cek aja” tanpa ragu, Cheva menyodorkan ponselnya kea rah Agatha.

Agatha mengambil ponsel Cheva dan mengeceknya, rupanya benar itu Arlo. Seposesif itu memang Agatha terhadap Cheva. Tak ada kabar sebentar pun akan membuat dirinya uring-uringan, overtinking, negative thinking, dan gelisah sendiri.

“Percayakan? Kita ke depan, yang lain udah nungguin buat sarapan.” Ajaknya menggenggam lembut tangan kekasihnya.

“Mereka udah bangun?” tanya Agatha sembari mengikuti Langkah kaki Cheva yang mengajaknya kea rah ruang makan.

“Dibangunin Bastian.” Jawab Cheva yang membuat Agatha mengangguk paham.

Sesampainya di dapur, mereka disambut dengan tepukan tangan dari tiga pasang yang terdengar nyaring.

“Akhirnya King dan Queen kita udah damai, perang dunia ketiga gak jadikan berarti.” Qara, si paling heboh memang tak pernah mengerem jika sudah berbicara. Selalu ceplas ceplos sesuka hatinya.

“Sayang” tegur Bastian tak ingin merusak suasana.

Qara menyengir menatap kekasihnya, beralih melirik Cheva dan Agatha yang mendudukkan diri di meja makan. Qara memberikan senyuman manis untuk kehangatan pasangan itu.

“Ck kalian nyebelin, gue sendirian di sini.” Keluh Xania merasa tak memiliki pasangan sendiri. Entah kemana Arlo yang begitu tega meninggalkan dirinya dengan keempat manusia yang saling berpasangan itu.

Qara mengalihkan tatapannya kea rah Xania, memberikan senyuman mengejeknya. “Gantian lo sekarang Xan, kemarin Agatha kan udah.” Ujar Qara lagi dan lagi.

“Besok lagi gantian lo ya” balas Xania dengan ketus, moodnya menjadi buruk pagi ini. Mana Arlo tak mengabari sama sekali. Bukannya pagi ini pri aitu bilang akan kesini, tapi mana belum terlihat batang hidungnya.

“Enak aja lo” Tukas Qara tak terima.

Setelah perdebatan ringan itu, mereka melanjutkan sarapan mereka dengan hikmat. Menikmati sarapan sembari mengobrol ringan dengan ceria, namun ada satu wajah yang tampak murung, siapa lagi jika bukan Xania.

“Arlo kemana sih?” gumamnya bertanya pada diri sendiri.

Sejak setelah mereka selesai sarapan sampai detik ini, Ia menghubungi Arlo namun tak kunjung diangkat oleh pria itu.

“Apa gue ke rumahnya aja, deket juga dari sini.” Gumamnya lagi.

***

Cheva dan Agatha terlihat saling bergandengan tangan melangkah di pusat perbelanjaan. Hari ini Cheva diminta menemani Agatha untuk berbelanja bersamanya.

“Masih ada lagi yang mau dibeli?” tanya Cheva menatap sekelilingnya, banyak merk-merk popular yang tampak di depan mata. Namun kekasihnya hanya tertarik pada beberapa merk saja.

“Udah kayaknya, aku lapar” ujar Agatha memegangi perutnya yang terasa keroncongan.

“Ya udah kita cari makan.”

Mereka pun memutuskan untuk makan sekalian di tempat itu, daripada jauh-jauh mencari di luar keburu lapar.

Saat menunggu makanan mereka tiba, Agatha menatap di sekelilingnya. Hingga pandangannya jatuh pada sebuah pemandangan hangat yang berhasil ditangkap oleh matanya. Sebuah keluarga kecil yang tampak saling menyayangi, keceriaan dan kebahagian yang terpancar begitu terasa.

“Liatin apa sayang?” tanya Cheva mendapati kekasihnya tampak focus pada suatu objek, ditambah senyuman miris yang tersungging dibibir manis itu membuatnya semakin penasaran.

Cheva dapat melihat sebuah kelurga kecil, ayah ibu dan kedua anaknya satu berusia dewasa dan satunya sepertinya berusia tujuh tahunan. Cheva mengerti apa yang saat ini kekasihnya rasakan.

Tanpa banyak berkomentar, Cheva membawa Agatha untuk masuk ke dalam dekapannya. Mengusap lembut surau hitamnya. “Kamu juga akan punya keluarga kecil yang bahagia sama aku kelak.” Tutur Cheva dengan tulus.

Agatha tersenyum miris’ “apa aku gak berhak dapat kasih sayang dari mereka?” tanya Agatha dengan mata berkaca-kaca.

“Shuut, kamu berhak sangat berhak. Hanya saja mereka yang terlalu sibuk dengan urusan mereka sendiri sampai melupakan kamu.” Tutur Cheva lagi.

“Kalau mereka sibuk, sampai melupakan aku tandanya aku memang gak penting untuk mereka. Aku emang gak pernah diharapkan sama mereka.” Ujar Agatha dengan sendu.

Selalu seperti ini, Ketika Agatha mengingat kedua orangtuanya orang yang berharga dalam hidupnya. Yang seharusnya mencurahi dirinya dengan kasih sayang sedari kecil, namun kenyataannya tak sesuai pada keharusannya.

Next …….

1
Dev
cukup sulit berhubungan dg org yg gk bisa tegas dlm membuat batasan dg lawan jenis kyk Arlo.. hubungannya dg pasangan akan jd rapuh, Krn masalah yg sama akan terus terulang..
Dev
retak..
Dev
masih menunggu cerita selanjutnya gmna..harapannya si Agatha bs survive dan menemukan tujuan hidup yg lebih bermakna..
Dev
ceritanya cukup menyebalkan 😁, tp mngkin di luar sana memang ada beberapa org yg seperti Agatha, yg menggantungkan hidupnya kpd org lain..tujuan hidup yg mudah rapuh..
Dev
yg baca jg lama" gregetan sama si Agatha..hadeh..
Dev
Agatha jangan bergantung sama manusia..
Dev
gpp putus tha..dan buktikan kmu bs menjadi versi terbaikmu nanti..udh fokus aja kuliah dan kejar mimpimu..
Anita Jenius
Salam kenal kak.
5 like mendarat buatmu thor.
Semangat ya kak.
Dev
bakal salah pergaulan nih kyknya..
Dev
si Agatha nih lama" bs bikin cheva muak, dia mau dingertiin tp gk mau ngertiin org..huuft..dan cheva jg kurang tegas menyikapi sifat Agatha yg serba over..
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!