Isabella Dawson butuh uang banyak untuk biaya operasi kanker ibunya.
Jalan satu satunya yang bisa dia pikirkan untuk mendapatkan uang banyak dan cepat, hanyalah dengan menjual dirinya pada pria paling kaya yang dia temui di klub malam tempat dia bekerja.
Dan orang itu adalah Edgardo Van Hook, seorang ketua mafia terkenal yang berusia lebih dari 2 kali usia dirinya, sosok pria yang lebih cocok menjadi ayahnya.
Tapi Isabella tidak punya pilihan, karena hanya pria itu yang punya uang sejumlah yang dia butuhkan.
Penasaran dengan cerita antara Isabella dan Edgardo?Silahkan baca reader🥰.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon bundew, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
7. Beri Aku DP.
DP?
Isabella terdiam mendengar ucapan Edgardo. Apa yang ada di otak pria dihadapannya ini, batin Isabella. Apa dia pikir sekarang dia sedang membeli barang begitu?
Menyebalkan sekali, gerutu Isabella meski hanya berani dalam hati. Karena takut kalau dia salah bicara pada Edgardo,pria itu mungkin saja bukan hanya tidak jadi memberinya kartu kredit yang ada ditangannya itu. Tapi juga bisa langsung membuat dia kehilangan nyawanya.
Tentu saja Isabella tidak ingin itu terjadi, dia sudah berjuang sampai detik ini supaya bisa mendapatkan biaya pengobatan untuk ibunya dan dia tidak berniat perjuangan yang dia lakukan sia sia.
" Apa yang anda inginkan dari saya tuan?Saya tidak punya apa apa selain tubuh saya ini. Dan seperti yang tadi anda bilang, kita tidak akan bisa melakukannya sekarang ,bukan."
" Kita memang tidak bisa melakukannya tapi aku masih punya waktu 5 menit sebelum pergi. Waktu itu cukup kalau hanya sekedar menyentuhmu saja. Jadi Kemarilah,mendekat kearahku.Biar aku menyentuh dirimu."
Hanya menyentuh saja, Isabella rasa dia tidak masalah dengan itu. Jadi tanpa berpikir dua kali dia mendekat kearah Edgardo sampai mereka tidak berjarak.
Yang ada dipikiran Isabella mengenai disentuh oleh pria itu adalah, sekedar pelukan atau mungkin hanya sekadar ciuman di pipi saja, tapi ternyata dia salah karena....
" Buka kakimu lebar, biar aku mudah menyentuh bagian bawah milikmu."
"Hah!"
Isabella terkejut mendengar perintah Edgardo dan bukannya melakukan seperti yang diminta pria itu,dia malah melakukan sebaliknya. Reflek dia merapatkan kedua kakinya, seperti sedang berusaha menyembunyikan bagian yang ada diantara kedua pahanya agar pria itu tidak bisa melakukan apa yang dia inginkan.
" Aku tidak akan memasukkan milikku. Aku hanya berniat menyentuhnya saja.Jadi jangan malah menutupinya begitu!"Ucap Edgardo kesal, karena Isabella melakukan hal sebaliknya.
" Tapi...saya malu, karena anda ingin menyentuh bagian itu. Kenapa anda tidak menyentuh yang lain saja. Bukankah lebih mudah!" protes Isabella, masih tetap mengatupkan kedua kakinya, membuat Edgardo seperti sedang diuji kesabarannya menghadapi perempuan muda itu.
Karena menurut Edgardo apa yang dia minta itu bukan sesuatu yang aneh, toh sebelumnya mereka juga berniat berhubungan s*ks, meski gagal akibat dari banyak insiden yang tiba tiba terjadi.
Jadi...wajar bukan kalau dia tidak ingin pergi begitu saja dari kamar itu, tanpa mencicipi hidangan yang sudah dia pesan. Dia tidak ingin munafik dengan berpura pura jadi pria baik. Tidak, itu bukan karakternya sama sekali.
Prinsip yang selama ini dia pegang dan sampai bisa membuat dia mencapai posisi sekarang adalah,tidak pernah memberikan apapun pada orang lain secara cuma cuma. Jangan jadi dermawan kalau kamu tidak ingin, itu yang dia lakukan.Tidak perduli pada siapapun.
Termasuk pada Isabella,gadis yang sudah berani menawarkan dirinya untuk dia tiduri. Dia tau dirinya jahat,karena seperti mengambil keuntungan dari kesulitan yang sedang dialami gadis itu, meski Edgardo tidak tau apa kesulitan tersebut.
Dia pria normal, yang bagian bawah dirinya langsung berdiri tegak ketika melihat tubuh indah, polos Isabella terpampang didepan matanya.
Karena sekarang dia tidak bisa memuaskan hasratnya bersama perempuan itu,tapi dia juga tidak tega kalau tidak memberikan apapun padanya, yang seperti sangat membutuhkan uang darinya. Jadi Edgardo rasa tidak ada salahnya kalau hanya sekedar menyentuh saja.
Tapi sebagai pria tentu saja dia tidak ingin hanya menyentuh bagian biasa tubuh Isabella ,dia ingin menyentuh bagian yang pribadi, sesuai dengan harga yang dia berikan.
"Aku tidak mau,karena tidak ada rasanya, Isabella."Tolak Edgardo.
Memangnya bagian pribadi perempuan punya rasa? Batin Isabella bingung dan tanpa sadar bergidik sendiri memikirkan,kalau tangan besar pria itu berada di bagian antara dua kakinya tersebut.
" Tapi...."
" Terlalu banyak berpikir.Aku tidak punya waktu untuk itu!"
Lalu Edgardo menarik tubuh Isabela kearahnya, kemudian tanpa ba-bi-bu dia menekan bagian Kepala Isabella sampai mendongak, lalu melu*at bibir sensual perempuan dalam dan sedikit kasar.
" Emmmp...."
Isabella yang terkejut dengan ciuman pria itu, reflek mencengkram kedua lengan besar Edgardo sebagai tumpuan, agar dia tidak jatuh kebelakang.
" Hah! Sial, ini tidak cukup."
Kemudian satu tangan bebas pria itu menangkup dada bagian kiri Isabella kemudian memilin cukup keras ujung areolanya sampai membuat Isabella terpekik, karena Edgardo melakukannya sedikit kasar, seolah dia takut akan kehabisan waktu dan tidak bisa menyentuh tubuh perempuan itu sebanyak mungkin.
" Auwww...Tuan!" Isabella terpekik lalu berusaha mendorong tangan Edgardo.
Dengan nafas memburu pria itu melepaskan pagutannya, tapi menolak untuk menyingkirkan tangannya dari dada Isabella.
" Sakit. Anda terlalu kasar." Protesnya kesal.Tapi bukannya mendengarkan protes gadis itu, Edgardo malah mengatakan hal lain.
" Cium aku." perintah pria itu.
Tentu saja Isabella tidak melakukannya dia menggeleng, menolak apa yang diperintahkan Edgardo, membuat Edgardo habis kesabaran lalu kembali menekankan bibirnya ke bibir Isabela, kemudian melu*atnya dengan panas seperti tadi.Tapi kali ini lebih panas dan dalam,tidak perduli Isabella hampir saja kehabisan nafas. Dia berhenti saat mendengar ponselnya berdering lagi.
Dretttt.....Dretttt....
" Hah! Sial!!!!" Makinya marah karena sudah diganggu, sampai tidak sadar membuat tubuh Isabella terdorong keras kebelakang dan jatuh terjerembab kelantai karena tidak berdiri seimbang.
" Auwww!!" Isabella terpekik, dengan marah menatap kearah Edgardo yang juga terkejut.
" Aku tidak sengaja. Bangun dan ini kartu kreditnya.Aku harus pergi sekarang, sampai jumpa lagi nanti.Selama kita masih dalam masa kontrak,jangan matikan ponselmu di manapun. Karena aku bisa sewaktu waktu menghubungimu nanti."
" Hah! Untuk apa anda menghubungi saya? Apa untuk memastikan kalau saya tidak tidur dengan pria lain begitu?!" tanya Isabella merasa kesal,bukan hanya kesal karena perintah yang diberikan pria itu tapi juga kesal karena sudah membuat dia jatuh barusan setelah menciumnya dengan panas dan ganas.
" Itu salah satunya.Tapi ada yang lain."
" Yang lain, apa lagi?!"
" Aku akan menghubungimu kalau aku ingin kau mengirimi aku foto pap mu dalam pose yang aku mau."
" What!!!Anda benar benar orang me*um!!" maki Isabela geram mendengarnya.
" Ya....aku akui, aku memang punya pikiran me*um padamu dan.... bersyukurlah karena itu berarti aku tertarik padamu." Lalu Edgardo membungkuk, mengecup sekilas bibir bengkak Isabela, kemudian melangkah pergi dari sana.
Tapi baru sampai didepan kamar hotel,dia menoleh kearah Isabela yang sudah akan bangun dari posisinya.
" Apa lagi?!" Tanya Isabela ketus waktu melihat pria itu kembali menatap dirinya.
"Pulanglah besok pagi. Malam ini istirahat saja disini. Tidur yang nyenyak, nikmati apa yang aku berikan padamu tanpa ragu dan sorry tadi aku sudah kasar. Lain kali aku pasti akan bersikap lebih lembut. See you next time." Dia melambai kearah Isabella, baru benar benar keluar dari sana dan menghilang dibalik pintu kamar yang dia tutup.
sungguh mantap sekali ✌️🌹🌹🌹
terus lah berkarya dan sehat selalu 😘😘