NovelToon NovelToon
Taruhan Cinta Bad Boy Tampan

Taruhan Cinta Bad Boy Tampan

Status: tamat
Genre:Teen / Romantis / Tamat / cintapertama / cintamanis / Bad Boy / Cinta Karena Taruhan
Popularitas:48.3k
Nilai: 5
Nama Author: Puput

"Gue menang taruhan! Gue berhasil dapatkan Wulan!"
Wulan tak mengira dia hanyalah korban taruhan cinta dari Alvero.
Hidupnya yang serba kekurangan, membuat dia bertekad menjadi atletik renang. Tapi semua tak semudah itu saat dia tidak terpilih menjadi kandidat di sebuah event besar Internasional.
Hingga akhirnya seluruh hidupnya terbalik saat sebuah kenyataan besar terungkap.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Puput, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 27

"Kamu ...."

"Sedang apa kalian di sini?"

Pertanyaan itu membuat Adara dan Antares menoleh. Mereka menatap Pak Eka yang datang menghampiri mereka berdua. "Kalian bolos?"

Antares menggenggam tangan Adara dan bersiap untuk berlari tapi Pak Eka menghalangi langkah mereka. "Kalian mau kabur? Tidak akan bisa."

Kemudian Pak Eka menjewer telinga Antares. "Kalian sudah kelas dua belas. Sebentar lagi ujian. Jangan bolos terus seperti ini!"

"Iya, Pak. Ampun." Antares meringis kesakitan. Sebenarnya dia sangat sensitif di bagian telinganya. Dia mengusap telinganya yang merah karena jeweran dari Pak Eka.

"Kalian berdua berdiri di lapangan upacara. Hormat kepada bendera yang berkibar sampai jam istirahat!" perintah Pak Eka.

"Kita masuk kelas sekarang saja, Pak. Baru lima belas pelajaran dimulai," kata Antares sambil menuruni anak tangga bersama Adara dan juga Pak Eka.

"Kalian berniat untuk membolos kan? Jadi bolos saja di depan tiang bendera."

Mau tidak mau, Antares dan Adara kini berdiri di depan tiang bendera sambil hormat.

Pak Eka masih mengawasi mereka berdua sambil melipat kedua tangannya. Setelah mengawasi beberapa menit, Pak Eka kembali masuk ke dalam ruang guru.

Antares dan Adara hanya tertawa. Baru kali ini mereka dihukum secara bersamaan. Mereka berdua saling senggol dan tertawa.

"Baru kali ini kita di hukum," kata Adara sambil tertawa.

"Agak sana. Tempat kamu teduh tuh!" Antares mendorong Adara agar bergeser.

"Ih, agak sana!" Mereka saling menyenggol hingga akhirnya Adara hampir terjatuh. Untunglah dengan sigap Antares menahan tubuh Adara. Mereka saling bertatapan beberapa saat.

"Maaf, hampir saja kamu jatuh," kata Antares. Dia melepas tangannya dari tubuh Adara.

Adara hanya tersenyum kecil dan kembali hormat pada bendera yang berkibar di atas tiang bendera itu.

Adara semakin tertawa lepas karena Antares terus menggodanya.

Akhirnya aku bisa melihat senyuman kamu lagi, Ra.

...***...

Sepulang sekolah hari itu, Wulan berdiri di depan gerbang. Dia memesan ojek online tapi belum juga menemukan driver.

"Kok gak bisa nyangkut." Wulan kini melihat Antares dan Adara yang sudah berboncengan dan melewatinya begitu saja. Akhirnya dia menyeberang jalan dan berniat mencari ojek yang sedang mangkal daripada dia bertemu dengan Alvero.

Saat melewati gang kecil, dia melihat beberapa siswa SMA lain yang sedang bergerombol. "Sepertinya ada yang mereka bully." Wulan terus mengamatinya. Dia melebarkan kedua matanya saat melihat mereka memukul seseorang.

"Pak, mereka di sini!" teriak Wulan yang membuat lima orang siswa itu berlari pergi.

Wulan terkejut melihat Dipta yang mengusap darah di bibirnya. Ternyata seseorang yang dikeroyok itu adalah Dipta.

Dipta segera berlari dan menghampiri Wulan. Dia menarik tangan Wulan agar ikut berlari bersamanya.

"Sial! Ternyata hanya akal-akalan cewek itu saja!" Mereka berlima kini mengejar Wulan dan Dipta.

"Lo ngapain nyamperin gue?" tanya Dipta. Dia terus menggandeng tangan Wulan agar terus berlari.

"Gue gak tahu kalau itu lo. Kalau tahu itu lo, ya gue biarin!"

"Shits! Mending lo biarin gue daripada lo masuk ke dalam masalah gue!" Dipta menarik Wulan agar bersembunyi di dekat bak sampah yang besar. Dia semakin menarik tubuh Wulan agar Wulan tidak terlihat.

"Kemana perginya mereka?"

"Mungkin ke sana?" Langkah kaki mereka kian menjauh.

Akhirnya Wulan bisa bernapas lega. "Sepertinya mereka udah pergi," bisik Wulan.

Dipta terus menatap Wulan dengan jarak yang sangat dekat itu. Dia terpesona dan enggan menjauhkan dirinya.

Menyadari tatapan Dipta, Wulan mendorong Dipta dengan keras hingga Dipta terjatuh. "Lo cari kesempatan ya!" Dia berdiri dan berjalan pergi meninggalkan Dipta.

"Nggak! Gue mau bilang makasih sama lo karena sudah nolong gue," kata Dipta. Dia kini berjalan di samping Wulan. "Mau antar lo tapi motor gue masih di sekolah. Kita ke sekolah gue bentar yuk! Dekat lewat jalan pintas."

"Nggak usah, gue bisa pulang sendiri."

"Ayo, gue antar. Daripada lo bertemu sama mereka." Dipta menarik tangan Wulan agar mengikutinya. Mereka kini melewati jalan perkampungan menuju sekolah Dipta.

"Memang mereka anak mana? Satu sekolah sama lo?" tanya Wulan. Dia melepas tangan Dipta yang sepertinya ingin terus menggandengnya.

"Bukan. Mereka anak teknik," jawab Dipta.

"Apa anak motor memang suka berkelahi gitu?"

Dipta hanya tertawa. Dia mengajak Wulan duduk terlebih dahulu di taman yang berada di dekat tempat parkir sekolahnya. "Nggak juga. Tapi kalau mereka mengganggu ya harus dilawan."

Dipta mengusap ujung bibirnya yang masih saja berdarah dengan tangannya sambil menahan perih.

"Bentar." Wulan mengambil sapu tangan lalu membasahi dengan air mineral yang dia bawa. Dia membersihkan darah yang ada di ujung bibir Dipta dengan lembut.

Gila! Nih cewek bisa buat gue makin ser-ser an aja.

Dipta mengalihkan pandangannya untuk menutupi rasa gugupnya. "Udah, gak papa."

"Ya udah." Wulan memberikan sapu tangannya pada Dipta agar membersihkannya sendiri. "Gue gak nyangka, tanpa sengaja kita terus bertemu kayak gini."

"Iya, mungkin kita jodoh." Dipta mengedipkan sebelah matanya pada Wulan.

Wulan memukul lengan Dipta dan mendorongnya. "Hahah, gak mempan gombalan lo."

"Lo mantannya Vero?" tanya Dipta.

Wulan mengangguk pelan.

"Tapi dia gak rela putus sama lo? Kenapa lo bisa putus sama dia?"

Wulan terdiam beberapa saat. "Gue hanya dijadikan bahan taruhan Vero. Gue kira dia tulus tapi ternyata dia pacari gue cuma buat dapatkan helm."

"Tapi dia masih ngejar-ngejar lo."

"Iya, katanya dia sudah membatalkan taruhan itu tapi gue gak bisa percaya begitu saja."

"Sip! Jadi cewek memang gak boleh lemah."

"Lo musuhnya Vero? Gue lihat Vero sangat kesal sama lo," tanya Wulan.

"Gue dulu sahabat Vero."

"Sahabat?"

1
Anonymous
Kayanya adik kembarnya anteres itu wulan deh bkan ara,kayanya mereka di tukar
Arcila Putri
sifat Ara ni egois nampaknya
Risma Waty
BTW, tetap ditunggu extra partnya... thanks so much for your writings. Ada nilai2 moral yang dapat dipelajari dari novel2 mbak. Sehat selalu... GBU ❤️
Risma Waty
Mbak, ibunya Ara kok nggak ada? kan dia yg sdh rawat Wulan sejak bayi.. kasihan nggak diikutkan dalam momen bahagia ini.
fb/Ig: Author Puput: iya. 🤭 lupa gak dijelasin ya. 😭 ibunya Ara gak ikut mabuk kendaraan. 🤭
total 1 replies
Salim S
laaah beneran udah nih...masa wulan ga di kenlin sma oma2,opa2,dan para spupunya.....padahal di tungu bangt momen itu nya.next Arnav ya thor......semangat,padahal tiap hari nunggu up nya,sekarang ga ada lagi dong yg di tunggu/Sob//Sob//Sob/makasih thor udah memberikan karya yg epik dan keren...semangat,ku tunggu karya2 mu selanjutnya...
Salim S: bener..
Eva Maulia: arnav yg kakaknya shena ya
total 2 replies
hansen
Keren thor/Smile/
dyah EkaPratiwi
Yah kog sampe sini aja kak,, uup lg dong
jaran goyang
𝐤𝐨𝐤 𝐜𝐩𝐭 𝐱 𝐚𝐧𝐝 𝐧𝐲 𝐤𝐤
jaran goyang
😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭𝐦𝐞𝐰𝐞𝐤 𝐚𝐪
jaran goyang
𝐠𝐚𝐤 𝐬𝐛𝐫 𝐲𝐚.... 𝐦𝐤 𝐧𝐲 𝐧𝐢𝐤𝐚𝐡
Azizah az
udh end ajah 🥺
Azizah az: sabar ya kk, itung² sedekah buat menghibur pembaca, semangat berkarya 👍👍
total 1 replies
jaran goyang
𝐬𝐞𝐫𝐮 𝐛𝐠𝐭𝐬.....
Salim S
seru kayanya kalau ares bisa ngalahin vero di kolam renang,dulu Sky ngaalah ga ikut kejuaraan di jepang dan akhirnya vicky yg ikut sekarang nasib ares sama kaya papa nya....ayo lah thor buat ares balik ke renang dan kalahin vero....
Risma Waty
Papa Sky kan tidak larang kamu bermusik, Ares.. namun prioritas di bisnis krn kamu yg akan lanjutin perusahaan. Ayo, tetap semangat
Risma Waty
Vero berhasil maraih kembali hatinya Wulan..
Ares pasti bisa meraih hatinya Ara
Salim S
bìkin ares balik lagi ke renang dong....masa sama kaya papanya yg harus pensiun dini dari renang...
jaran goyang
𝐨𝐤.... 𝐥𝐠𝐬𝐠 𝐭𝐞𝐦𝐛𝐤 𝐚𝐫𝐚 𝐫𝐢𝐞𝐬
jaran goyang
𝐛𝐫 𝐭𝐚𝐮 𝐤𝐚𝐮 𝐛𝐝𝐨𝐡
jaran goyang
𝐨𝐨 𝐠𝐭... 𝐰𝐮𝐥𝐚𝐧 𝐤𝐞 𝐮𝐣𝐚𝐧𝐚𝐧 𝐥𝐡𝐨... 𝐧𝐮𝐧𝐠𝐠𝐮𝐢𝐧 𝐤𝐚𝐮
Salim S
mending ama dipta aja wulan vero nya cemen ga mau berjuang baru segitu ydah mundur....
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!