NovelToon NovelToon
Hamil Diluar Nikah

Hamil Diluar Nikah

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Hamil di luar nikah / Cinta Seiring Waktu / Wanita Karir / Keluarga / Romansa
Popularitas:448.6k
Nilai: 4.7
Nama Author: Butterfly93_

Nadia Nata hamil diluar nikah tanpa sepengetahuan kekasihnya. Mereka sudah menjalin hubungan selama satu tahun. Karena janji manis dan rayuan sang kekasih, mereka melakukan hubungan yang tidak sepantasnya hingga Nadia mengandung.

Aditya Bima Mahendra, seorang CEO salah satu perusahaan terkenal milik keluarganya. Dia sudah satu tahun menjalin hubungan dengan sekretarisnya bernama Nadia Nata.

Tetapi saat mantan kekasihnya Nindi muncul kembali, satu tahun pengorbanan Nadia seolah-olah tidak berarti bagi Aditya. Dia lebih memilih Nindi dan berencana menikahinya tanpa tahu jika Nadia sedang mengandung anaknya.

Merasa dibuang dan tidak dihargai lagi. Lagi pula hubungan Aditya dan Nadia tidak mendapat restu dari orang tua Aditya karena alasan asal usul Nadia yang tidak jelas, membuat Nadia akhirnya memilih menyerah dan pergi.

Bagaiman kisah mereka selanjutnya? Ikuti ceritanya hanya eksklusif di NOVELTOON saja.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Butterfly93_, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 9. Menjauh Menjaga Jarak

Akhirnya mereka pun mengakhiri obrolan mereka.

“Ternyata sudah malam. Oh iya Aditya, aku tadi menawarkan untuk mengantar Nadia pulang. Kebetulan tempat tinggalnya searah denganku.”

“Nadia adalah tanggung jawabku, Mark” jawab Aditya.

“Tapi Nadia setuju denganku. Dan aku juga tidak sedang meminta izin padamu Sobat. Apakah kamu tidak kasihan dengan teman masa kecilmu ini? Kamu kan sebentar lagi akan menikah, dan aku juga Ingin menyusul secepatnya” canda Mark.

Rahang Aditya tampak tegang. Dia bertanya-tanya apa saja yang kedua orang itu bicarakan selagi di luar tadi. Dadanya terasa terhimpi dan sesak. Kenapa sekarang dia merasa tidak rela kalau Nadia bersama dengan laki-laki lain?

Sebisa mungkin Aditya menyembunyikan kemarahannya. “Kalau Nadia tidak masalah aku tidak bisa melarangnya.” Akhirnya Aditya mengalah.

Kevin yang selaku asisten mark membukakan pintu penumpang bagi Nadia. Mark mempersilahkan Nadia masuk terlebih dahulu ke dalam mobilnya. Dia meletakkan tangannya tepat di atas kepala Nadia agar kepala wanita itu tidak terbentur ke sisi bak atas mobil. Dia memastikan Nadia nyaman bersamanya.

Laki-laki itu sangat pandai mengambil hati wanita. Ya, setidaknya dia lebih baik daripada Aditya yang tidak seperhatian itu.

“Pastikan dia selamat sampai ke rumahnya. Nadia adalah karyawan terbaikku. Karyawan yang dimiliki perusahaanku” ujar Aditya kepada Mark. Suaranya terdengar serak karena sejak tadi dia menahan emosinya.

“Tidak usah khawatir, sobat.”

Mark menepuk pundak Aditya sebelum dia masuk ke dalam mobil menyusul Nadia.Dia masuk ke dalam mobil lalu menutup pintu. Dia menurunkan kaca jendelanya sedikit lalu mengulurkan tangannya kepada Aditya.

Aditya menyambutnya dan sempat melirik ke arah Nadia yang sudah duduk di dalam sana. Dia melihat Nadia menatap ke depan sana dengan tatapan kosong. Wanita itu sepertinya tidak menghiraukan yang sebentar lagi mereka akan berpisah.

“Sampai ketemu besok pagi.”

“Oke aku tunggu” jawab Aditya dengan suara ketir. Dia melepaskan tangannya lalu mundur beberapa langkah ke belakang. Matanya masih menatap Nadia, sementara wanita itu tidak sekalipun menoleh ke arahnya. Dan rasanya sangatlah menyakitkan.

“Ayo jalan Kevin” ujar Mark kepada asistennya. Kevin mengangguk kevin mengangguk lalu dia melajukan mobilnya meninggalkan restoran itu.

Aditya masih berdiri di tempatnya menatap kepergian mobil yang membawa sahabatnya itu bersama Nadia.

“Kita pulang sekarang pak?” tanya Kevin kepada Atasannya itu setelah mobil yang membawa mereka ke tempatnya melaju dengan kecepatan sedang.

“Iya” jawabnya singkat.

Sementara di sisi lain, Rama membukakan pintu belakang mobil agar Aditya masuk. Namun atasannya itu mendadak gelisah. Takutnya dia diapa-apakan oleh Mark.

“Ikuti mobil mereka” perintah Aditya kepada Rama.

Rama mengganggu tanda mengerti. Dia langsung melajukan mobilnya dengan kecepatan tinggi. Takut dia kehilangan jejak mobil yang membawa Nadia tadi.

Selama di perjalanan, nadia tidak bicara sepatah kata pun. Dia lelah, perasaannya sangat lelah. Dia ingin segera sampai ke rumah dan istirahat. Lelah fisik masih tidak seberapa. Tetapi lelah hati, batin dan mental membuatnya tidak bersemangat.

“Apa kamu tinggal sendirian?” tanya Mark memecahkan kesenian di antara mereka.

“Iya pak. Ayah dan ibu saya sudah lama meninggal” jawab Nadia apa adanya.

“Ah Maafkan Aku. Aku tidak bermaksud menyinggung mereka yang sudah tiada” balas Mark dengan cepat.

“Tidak apa-apa” jawab Nadia.

“Nadia…?” panggil Mark.

“Iya Pak?”

“Jangan panggil saya Pak. Panggil saya dengan nama saya” kata mark sambil menatap lekat Nadia.

Wajahnya tampak bercahaya walaupun mereka berada di dalam mobil yang minim pencahayaan. Aura positifnya menguar membuat mark semakin terpesona.

“Maaf  pak, saya rasa tidak sopan memanggil anda seperti itu. Anda adalah rekan bisnis atasan saya. Dan saya harus menghormati itu” tolaknya dia dengan sopan.

Nah dia sadar. Setelah mengalami pengalaman yang menyakitkan sebelumnya membuat Nadia semakin berpikir bahwa mereka berbeda Kasta. Cukup sekali dia menjadi korban perbedaan status. Nadia tidak akan mengulangi kesalahan yang sama lagi.

Lagi pula laki-laki mana yang mau dengan wanita yang sedang hamil seperti dirinya. Dia tidak mau lagi membuat dirinya jatuh ke dalam masalah yang sama. Cukup dia memikirkan dirinya sendiri dan janin di dalam kandungannya. Itu lebih baik daripada dia membuat atau menciptakan beberapa masalah yang membebani pikirannya.

Mobil yang membawa mereka pun akhirnya sampai di depan bangunan di mana Nadia tinggal. Hunian yang terlihat sangat sederhana dan sangat jauh dari kata mewah.

“Terima kasih atas tumpangannya Pak Mark dan Pak Kevin” ucap Nadia begitu mobil berhenti dan setelah dia akan turun.

“Apakah daerah ini aman?” tanya Mark sedikit kurang nyaman melihat lokasi di mana Nadia turun. Bukannya menjawab pertanyaan Nadia, dia malah fokus memperhatikan sekelilingnya lokasi mana Nadia tinggal. Karena dia memperhatikan tidak ada satupun satpam yang berjaga.

“Sejauh ini aman pak” jawab Nadia sambil tersenyum.

Saat Nadia akan turun, mak langsung menahannya. “Tunggu sebentar!”

Langsung keluar dari dalam mobil. Dia memutar mobil tersebut dan membukakan pintu untuk Nadia. Lagi-lagi dia meletakkan tangannya di atas kepala wanita itu.

“Pak Mark, sekali lagi terima kasih.” Nadia menunduk tanda memberikan salam. Hanya Terima kasih yang bisa dia ucapkan.

“Masuklah, aku akan memastikan kamu sampai dalam keadaan selamat” balas pria itu sembari memasukkan kedua tangannya ke dalam saku celananya.

Nadia mengangguk lalu dia berbalik berjalan menuju rumah hunian di depan nya. Dia berjalan semakin menjauh masuk ke dalam rumah hingga dia hilang dari pandangan Mark. Sebelum dia masuk ke dalam, Nadia melambaikan tangannya sambil tersenyum.

Mark membalas lambaian tangannya. Dia benar-benar menunggu hingga Nadia masuk ke dalam dan hilang dari pandangan nya. Dan Mark pun pergi.

Setelah Mark pergi, Aditya yang menyusul tadi dari belakang turun dari dalam mobilnya. Dia memarkirkan mobilnya tidak jauh dari di mana Nadia tadi turun. Dia menatap sekeliling perumahan itu. Terasa sepi dan dia juga merasa jika lokasi itu jauh dari kata aman untuk seorang wanita untuk tinggal.

“Dia meninggalkan kemewahan yang aku berikan dan lebih memilih tinggal di tempat seperti ini. Apa yang kamu mau sebenarnya Nadia?” tanya Aditya dengan suara lirih.

Tidak mau membuang waktu lama-lama di sana, Aditya kembali masuk ke dalam mobil. “Jalan Rama!” ujarnya kepada asistennya itu.

Di dalam mobil dalam perjalanan, pikiran Aditya terbayang-bayang dengan apa yang barusan dia lihat. Pikiran tentang Nadia yang dia pikir sebelumnya tinggal di rumah yang layak, ternyata dia malah tinggal di sebuah plat murahan.

Sebuah pesan masuk saatnya dia mengatur alarm pada ponselnya. Dia mengurutkan kening dia membaca pesan dari Aditya.

“Segera tidur jangan begadang.”

“Itu bukan urusanmu!” balasannya Nadia.

Dia pun langsung berbaring di atas ranjangnya setelah mematikan lampu utama dan menyisakan lampu tidur saja. Tidak butuh waktu lama nah dia pun langsung tidur.

Di perjalanan Aditya mau main-mainkan ponselnya. Berharap ada balasan dari Nadia. Namun sayangnya pesan yang dikirimkan barusan sudah cukup lama dibaca, namun si penerima pesan tersebut tidak kunjung membalasnya.

Sejak hari itu Nadia tidak pernah lagi membalas pesannya. Bahkan panggilan sekalipun tak diangkat wanita itu. Mereka hanya berbicara saat di kantor saja dan itu pun sangat formal.

“Bagaimana kalau kamu jadi aku Rama?” tanya Aditya tiba-tiba kepada sistemnya itu.

“Maaf saya tidak mengerti apa yang anda maksud pak” jawab Lama jujur.

Aditya mendesah pelan. Dia lalu membuka ponselnya dan menatap foto dirinya bersama Nindi di sana. Foto yang dia ambil saat hari pertama mereka kembali bertemu.

***

Waktu itu hari sudah sore. Sudah menunjukkan pukul lima sore menandakan jam kerja sudah berakhir. Aditya dan Nadia pulang bersama. Sebelum nya mereka berdua menghabiskan waktu yang intim sebelum Ibu Aditya menelepon.

Wanita paruh baya itu menghubungi Aditya dan meminta anaknya itu untuk pulang ke rumah ibunya. Karena sebelumnya Aditya sudah tinggal terpisah dengan ibunya. Mereka tinggal di rumah masing-masing semenjak Aditya menjadi CEO di perusahaan keluarganya untuk menggantikan posisi ayahnya yang sudah meninggal.

Aditya pun pergi. Bukan sekali dua kali ibunya menghubunginya meminta untuk pulang ke rumah, sehingga waktu itu Aditya tidak berpikir apa-apa. Hingga pada akhirnya dia dikejutkan dengan kehadiran Nindi bersama kedua orang tuanya di kediaman Ibunya.

Entah kenapa saat itu Aditya sangat bahagia. Setelah bertahun-tahun tidak melihat wanita yang sangat dia cintai itu kembali lagi. Dan ternyata hingga detik itu saat dia melihat Nindi kembali, perasaan itu masih sama.

1
Annisa Rizki
cerita yang menghibur..
Rossmawar
lanjut
Cahaya
bukannya paragraf sebelumnya sudah mengeluarkan semua kartu Thor?
Cahaya
lah bukannya dia suruh bunuh anaknya yang belum lahir jika hamil.
bahkan sebelum tau hamil Thor?
Cahaya
bukannya mau empat tahun Thor?
Queeny Geulitz Syahputri
up
Lee Mba Young
kasian nadia, dulu di buang sekarang ngotot mau di pungut lagi tanpa mikirin perasaan nadia yg hamil dan berjuang sendiri. bgitulah laki laki gk mikir mau menang sendiri.
semoga nadia dpt jodoh yg baik gk kayak aditya itu. buang dan pungut orang seenaknya.
Rizal Zal
Kecewa
Rizal Zal
Buruk
Jannah Mumtaz
Luar biasa
Rossmawar
lanjut dong
Noona Han
Peran bapaknya aditya gak ada apa, sampai istrinya keg lepas kendali gak ada yg mantau, udah kya binatang liar yg dilepas dari kandang, gak sadar²😂🙏
Hesti Bonitinho
alur ceritanya sama bngt SMA novel sebelah..
Ifan Richaniyah
q kok sedih y liat aditya , emak ny aditya egois bgt , pen tak hiiiiiiihhhh
RATNA
maaf Thor masih menyimak alur cerita nya,🙏🙏🙏
RATNA
Lumayan
RATNA
Kecewa
Rohmi Yatun
iihh dikit amat.. double up dong Thor 🙏👍
Endah Nigel Moms Nigel
kenapa di waktu seru" nya malah kepotong muluu thour🥺🙏
Widi Widurai
halah mbelgedhes. ga kangen nindii?? kan jg pernah sempet tinggal bareng
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!