NovelToon NovelToon
Para-Human

Para-Human

Status: tamat
Genre:Tamat / Mafia / Sistem / Mengubah Takdir
Popularitas:3.3k
Nilai: 5
Nama Author: Aldo Hu

Disclaimer: Novel ini berlatar belakang di benua Amerika, sehingga semua dialog sebenarnya diucapkan dalam bahasa Inggris. Namun untuk kepentingan pembaca, budaya komunikasi sebisa mungkin masih mengikuti budaya Indonesia. Mohon maaf apabila ada beberapa panggilan terkesan tak sopan pada karakter di novel ini.

Servo Barga adalah seorang Detektif yang hidup di Los Angeles. Namun tak seperti kebanyakan manusia pada umumnya, dia justru memiliki kemampuan unik yang tak dimiliki para pengguna Sistem di dunianya. Dengan memanfaatkan kekuatannya, dia harus bergerak di dua dunia, dunia mafia dan juga dunia Sistem. Bagaimana cara dia membagi waktu antar keduanya?

Novel ini merupakan Spin Off dari novel Author yang lain. hubungi author apabila ingin mengetahui kisah karakter lain yang muncul di novel ini!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Aldo Hu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 23 : Terkejut

"Hey, Serv!" Sylvia baru saja kembali dari kuliahnya. Dilihatnya pria itu tampak termenung sambil menatap dokumen. Gadis itu segera menaruh tasnya cepat dan kembali ke kantor Servo.

"Lagi liat apaan sih?!" ucap Sylvia gemas dari balik bahu Servo.

"Oh ini? Ah aku baru mau nanya, apa kau kenal orang ini?" tanya pria itu sambil menunjuk ke satu nama.

"Oh Gilet, ya gue kenal. Satu kampus. Anaknya agak aneh.." sahut Sylvia. Servo mengangkat satu alisnya.

"Dimana dia tinggal?" tanya Servo lagi, Sylvia hanya mengedikkan bahunya. Pria itu berpikir cepat sejenak.

"Besok kamu ada kuliah? Biar kuantar, aku butuh bertemu dengan orang ini!" Sylvia menggulirkan matanya sebal, tapi dia mengangguk setuju. Satu sisi dia gemas pria ini tidak peka, namun sisi lain dia akhirnya ada kesempatan duduk berdekatan dengan Servo.

Malamnya, Servo seperti biasa ketika senggang, dia menyempatkan menjemput Kendra. Saat ini mereka berdua sedang makan malam di sebuah restoran Jepang.

"Gimana harimu?" tanya Kendra. Servo awalnya tak mau membuat wanitanya khawatir, namun dia berpikir bohong pun tidak baik. Alhasil, dia pun menceritakan perihal Rave dan soal project yang dititahkan oleh Ibunya melalui Rave. Kendra tampak lebih mencemaskan artikel Anton.

"Separah itu pergerakan anti-Sistem?!" ucap Kendra. Servo hanya mengedikkan bahu.

"Sebenarnya aku sendiri tak tahu dan belum melihat separah apa pergerakannya. Tapi kalau Ibu sudah mengirim seseorang, asumsiku kampanye anti-Sistem ini mungkin bisa berujung domino effect kalau tidak dihentikan secepatnya..." ucap Servo mencoba mengatakan ini dengan sudut pandang netral.

"Yang jelas, besok aku dan Rave akan memulai pelatihan untuk beberapa individu yang menurutnya...sama sepertiku..." tambah Servo dengan wajah sendu. Kendra memegang bahunya menguatkan.

"Kau pasti bisa, sayang, aku akan selalu mendukungmu!" ucapnya. Servo tersenyum senang. Setelah itu makan malam mereka pun usai, dan Servo segera mengantar Kendra pulang terlebih dahulu, sebelum dirinya pulang ke rukannya.

****

Keesokan harinya, Servo segera menchat Rave bahwa dia akan mendatangi Gilet Ironwood terlebih dahulu, namun Rave dengan cepat membalas bahwa dia akan bertemu dengan dirinya. Berbarengan menemui Gilet.

"Baik, kita ketemu di kampus saja..." balas Servo di chat, "Ayo, Sylv, sudah siap?" ucap Servo ketika dia melihat Sylvia baru saja keluar dan mengunci pintu rukan Servo.

"Yok dah!" setelah itu Servo pun mulai membelah jalan mengantar Sylvia. Sekitar 30 menit kemudian mereka telah sampai di kampus. Sylvia segera turun dan pamit. Servo tidak menanyakan dimana Gilet, karena dia harus menunggu Rave terlebih dahulu.

Sekitar lima belas menit kemudian, barulah Rave tiba diantar taksi.

"Rave, sir, kurasa sebaiknya kita menanyakan ke pihak kampus kalau memang kita ingin menginterogasi mahasiswa, bagaimana menurut anda?" usul Servo. Rave berpikir sejenak. Dia lalu meminta Servo untuk parkir terlebih dahulu dan mengikuti dia setelahnya.

"Kita tak perlu interogasi secara resmi. Cukup tahu saja dimana dia tinggal dan kapan dia tidak ada kelas." sahut Rave. Membuat Servo mengernyitkan dahinya.

"T-tapi apa itu ga terkesan pemaksaan...?"

"Sudah, kamu ikuti saja bagaimana saya bertindak...heh!" ucap Rave percaya diri.

Setelah Rave berbincang sejenak dengan kepala keamanan kampus, mereka berdua segera diijinkan masuk dan diantar langsung ke kantor rektor kampus. Setibanya disana, Rave mengetuk pintu tiga kali.

"Selamat dat- eh? Rave?!" Servo terbelalak, pasalnya tampaknya antara si Rektor dan Rave kenal satu sama lain!

"Kahlua Sena, lama tak jumpa!" Rave segera mendekati wanita paruh baya tersebut. Mereka berpelukan sejenak. Setelah itu Sena segera mengajak kedua pria itu duduk di sofa.

"Sena, perkenalkan ini Servo Barga, nantinya dia akan melatih para Para-human Hybrid. Servo ini adalah Kahlua Sena, mantan pemegang Sistem Pewaris Artemis" ucap Rave membuat Servo kembali terkejut.

"J-jadi dia...pendahulu Ibu...?" ucap Servo terbata-bata. Sena mengangguk sambil tersenyum.

"Salam kenal, nak Servo. Saya adalah kakak kandung Aoi Ortega"

1
Xiao Lianhua
hai, kak, mau saling dukung ga?
AldoArt85: Oke. Tapi saya msh newbie nulisnya hihi. Cuma bnyk ide aja 😅
Xiao Lianhua: ohh kalo begitu, bisa follback aku kak? mau ngobrol banyak, soalnya karya kaka menarik:)
total 3 replies
Emma
Suka banget sama karakter dalam cerita ini, semoga terus berkembang 🌟
AldoArt85: Makasih 😇👍
total 1 replies
Mưa buồn
Baru selesai baca, tapi kok aku merinding terus ya. ✨
Rock
Ayo thor, jangan bikin pembaca kecewa, update sekarang!
AldoArt85: Updatenya skrg msh per 1 bab, nanti usahakan dua bab per hari 😅👍
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!