NovelToon NovelToon
Pesona Janda Sultan

Pesona Janda Sultan

Status: sedang berlangsung
Genre:One Night Stand / Nikah Kontrak / Percintaan Konglomerat / Crazy Rich/Konglomerat / Kehidupan di Kantor / Angst
Popularitas:36.7k
Nilai: 5
Nama Author: Lady Orlin

Please follow akun Lady Orlin dulu sebelum baca ya😉

Seusai dicerai suami sultannya, Sofia memilih meninggalkan keglamoran, memulai hidup dari nol meskipun ia mendapatkan kompensasi senilai miliyaran dari sang mantan suami.

Saat melamar sebagai pekerja biasa, nyatanya jalan hidup Sofia semakin rumit ketika dihadapkan oleh CEO tampan arogan dan juga manager HRD yang menganggap Sofia saingan.

Tak hanya itu, setelah beberapa hari resmi berpisah, secara diam-diam mantan suami kembali mengusik.

Akankah Sofia menemukan kebahagiaan?

S1 (Bab 1-31)
S2 ( mulai bab 32)

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lady Orlin, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Di antara pilihan

"Ma, mama mau kemana? Sofia ikut, ya?" tanya sosok kecil Sofia saat berumur 7 tahun. Gadis kecil itu keheranan sekaligus antusias melihat Mia menenteng koper seakan hendak pergi liburan, pikir polos sang bocah.

"Tidak sekarang, Gadis Manis." Mia berlutut mensejajarkan diri dengan postur tubuh mungil 120 sentimeter puterinya. "Mama ada urusan dan tidak bisa membawamu kali ini. Jaga dirimu, Sayang."

Pikiran polos seorang bocah tentu saja dengan mudah teralih. Hanya dengan iming-imingan mainan kesukaannya, Sofia kecil perlahan melupakan begitu saja sang mama yang nyatanya tak pernah kembali sejak saat itu. 

...***...

"Kau ... Sofia?" Mia menatap terbelalak tak percaya disertai raut yang pucat pasi.

Sejenak, tak ada jawaban dari mulut Sofia. Melihat sang mama yang boleh dibilang meninggalkannya belasan tahun yang lalu, membuat tubuh Sofia gamang dan pikirannya kosong.

"Maaf, Sepertinya aku salah orang." Sofia berkilah,  membalik badan dengan lunglai. Ingin rasanya segera meninggalkan tempat itu jika perlu berlari sejauh mungkin.

"Sofia, tunggu! Mama bisa jelaskan." 

Sempat terhenti karena mendengar kata sakral dari Mia, Sofia memejam mata dengan berat. Kata 'mama' yang dulu sempat terdengar menyenangkan kini malah sangat menyakitkan. Puan itu lantas kembali melangkahkan tungkai dengan mantap beranjak dari sana.

"Urusan kita belum selesai, Breng**k!" umpat Jayden kepada Joseph sesaat sebelum mengejar Sofia.

Di sisi lain.

...Nomor yang anda tuju, tidak dapat dihubungi. Silahkan mencoba kembali....

Hanya jawaban otomatis dari operator seluler saat berapa kali Kaivan men-dial nomor ponsel Sofia. Pria itu sungguh kebingungan akan sosok mantan istri yang mendadak hilang dari rumah yang diperuntukkan untuknya. Tak ada tanda-tanda ataupun kata pamit padanya.

Dimana kau sebenarnya, Sofia?

Muak berpikir keras akhirnya Kaivan meminta kepada tim legal rumah yang baru saja dibelinya untuk mengecek CCTV di sekitar lingkungan. Alhasil, sebuah petunjuk ditemukan.

"Berenti di sana!" perintah Kaivan saat CCTV lantai dua menampilkan pekarangan rumah di sebelah .

Kaivan melihat dua orang sedang bersiteru. Namun, tak lama Sofia datang berlari dan memeluk salah satu pria dari belakang.

"Tolong zoom bagian ini?" Lagi-lagi, Kaivan memberi perintah. 

Bukankah dia ... Jayden Baldwin? Ada apa ini? Kaivan membatin seraya terkesiap hebat menatap lekat layar yang menampilkan hasil rekaman.

Tak lama, orang ke empat hadir yakni Mia Baldwin. Tidak terdengar jelas percakapan yang berlangsung imbas jangkauan CCTV yang terlalu jauh. Namun, Kaivan dapat melihat kekecewaan tergambar jelas di wajah Sofia terhadap sang wanita. Seolah tak ingin berlama-lama, Sofia pun beranjak disusul dengan Jayden yang seakan mengejar.

Pantauan CCTV pun berpindah ke bagian luar di mana Sofia sempat berargumen dengan Jayden dan tak lama kemudian sebuah mobil yang ditenggarai sebagai taksi online pun datang. Tak hanya Sofia yang memasuki mobil tersebut, Jayden seolah memaksa ikut masuk ke dalamnya.

Imbas menyaksikan adegan barusan, kedua tangan Kaivan terkepal kuat karena gejolak cemburu dalam dada. Kencan yang seharusnya romantis, kini berubah kacau. Bahkan tanpa Kaivan ketahui.

Dengan raut yang menegang, Kaivan menelepon asistennya, Bowie untuk segera menyelediki nomor plat taksi online yang membawa Sofia.

...***...

Banpo Bridge, Seoul.

"Pergilah, Jay. Jangan ikuti aku," protes Sofia untuk kesekian kalinya kepada Jayden yang kerap membuntuti kemanapun ia pergi. Mulai dari memaksa memasuki taksi online yang dipesan khusus oleh Sofia hingga tiba di tujuan ruang terbuka yang memang menjadi salah satu tujuan sang puan jika suatu hari mendatangi negeri gingseng itu.

"Tidak. Aku sudah bilang bahwa tak akan meninggalkanmu. Apalagi kau belum menjelaskan kenapa kau memanggil Mia dengan sebutan mama?" Jayden menggapai tangan Sofia yang terus berjalan dengan langkah cepat di depannya.

"Aku butuh jawaban, Sofia. Dan bagian puzzle jawaban itu ada padamu," lanjut Jayden seraya menggenggam jemari Sofia.

Di latarbelakangi Banpo Bridge—salah satu icon negeri berciri khas k-pop, Jayden dan Sofia saling bersitatap sengit.

"Sudah kubilang aku salah orang, Jayden. Jadi kumohon, tinggalkan aku sendiri."

Jayden tahu sang puan sedang berbohong. Mana mungkin ia salah dengar saat Sofia melapalkan nama Mia. Jelas-jelas ucapan terakhirnya menyebut nama lengkap Mia Wilson sebelum berganti nama belakang keluarga sang ayah.

"Baiklah. Dia memang wanita yang telah melahirkanku. Kau puas?" sentak Sofia terpaksa karena Jayden kerap tak melepaskan genggaman. "Tapi aku tak tahu mengapa dia menikah dengan ayahmu. Karena wanita itu sudah pergi meninggalkanku dan papa saat umurku 7 tahun," tambahnya kesal.

Mendengar pengakuan Sofia,  pria beraut teduh itu pun terkesiap diikuti pupil yang melebar. Tangannnya lemas, perlahan melepas genggaman pada Sofia.

"Papaku juga meninggalkan kami karena mama cacat dalam kecelakaan." Jayden turut mengeluarkan pengakuan pilu. Netranya menatap kosong dan hampa ke arah depan.

Raut ketus Sofia kontan berganti lara. Sensasi menyengat mendadak mencuil hati kecil sang puan. Nyatanya, nasib Jayden lebih tragis daripada yang ia alami.

"Maaf, Jay. Aku turut prihatin," timpal Sofia penuh penyesalan.

"Ahh, untuk apa kau meminta maaf. Kau tidak berhutang apapun, Sof."

Jayden sempat membuang pandangan yang faktanya hanya untuk menetralkan kepedihan imbas kenangan pahit yang kini menguar lagi. Sang pria yang tak tahu harus membagi kesedihan kepada siapa lagi. Ia lantas bercerita di hadapan Sofia kronologi singkat pemicu kedatangannya ke rumah sang ayah kandung di Korea.

"Ch! Aku sungguh ingin mengacuhkan si brengsek itu, Sof. Sungguh." Ada jeda, Jayden menghela napas yang terdengar berat. "Tapi mengingat dia bahagia sementara ibu sedang berjuang dengan nyawanya, darahku sangat mendidih."

"I'm so sorry, Jayden. I'm sorry."  Dengan gerakan spontan Sofia memeluk sosok Jayden. Sang puan benar-benar memeluknya erat, untuk sekadar menenangkan tubuh yang bergetar imbas kepedihan berlebih.

Bak gayung bersambut, Jayden turut melingkarkan kedua tangan, mendekap erat tubuh Sofia seraya menyusupkan kepala di ceruk sang gadis. Hatinya berubah menghangat dan lega, kepedihan yang telah lama dipendam kini tersalurkan. 

...***...

Seusai kedatangan Jayden ke kediaman Joseph dan Mia, keduanya terlibat debat hebat hingga tak jarang pekikan menguar dari satu sama lain.

Joseph kerap mempertanyakan kebenaran apakah Mia memiliki seorang anak. Pasalnya, saat menikahi Mia sekitar 9 tahun yang lalu, sang puan mengaku bahwa dirinya janda tanpa anak.

"Bisakah kita tidak membahas itu dulu? Bukankah aku yang lebih banyak berkorban, sempat menjadi orang ketiga antara kau dan Jihan?" Mia menimpali dengan nada protes. "Bahkan aku selalu menyambut anak-anakmu jika ingin bertemu dengan ayahnya?"

"Ya, itu memang benar. Tapi masalahnya kau berbohong, Mia. Kau bilang bercerai tanpa memiliki seorang anak." Joseph mendengkus kesal. "Apa kau serius meninggalkan puterimu?" desaknya frustrasi.

"Kenapa papa marah pada ibu?" seru suara bocah kecil berumur 9 tahun—Kiana Baldwin, buah hati Joseph dan Mia di tengah ketegangan.

Suasana menegang seakan dipaksa mencair. Baik Joseph dan Mia sama-sama menyingkirkan ego keduanya demi sang putri.

Joseph cukup merasa terkhianati imbas kebohongan besar Mia. Wanita sempurna yang ia dambakan setelah Jihan nyatanya telah berbohong, memiliki seorang putri kandung. Ia pun memilih pergi dari rumah untuk sekadar menenangkan diri.

Beberapa menit kemudian.

"Kau mau kemana, Josh? Kau tidak bisa pergi tanpa memberitahuku," cegah Mia seusai menitipkan sang putri pada asistennya.

"Aku ingin mencari udara segar, Mia. Apa hal sekecil ini harus kuberitahu?"

"Kau bohong, kau pasti akan menemui Jihan, bukan? Aku sempat mendengar Jayden berteriak tentang operasi," tuduh sang istri.

Ahh, benar juga. Jihan sedang berjuang di meja operasi. Apakah aku harus kesana?

Padahal, sebelum asumsi dari Mia barusan, niat Joseph benar-benar hanya ingin menenangkan diri saja. Berkat Mia, pikirannya kini tertuju pada wanita yang pernah bertahta di hati yakni sang mantan istri.

"Terserah kau saja. Aku lelah." Joseph pun acuh dan melanjutkan langkahnya keluar dari rumah tanpa menghiraukan Mia yang sempat beberapa kali memanggil-manggil nama sang suami.

Tidak, tidak. Aku tidak boleh membiarkan Joseph memberi perhatian lagi kepada mantan istri dan keluarganya. Hidupku sudah sempurna dengannya dan Kiana. Mia membatin resah dalam benak.

...***...

"Hey. Kau merasa baikan?" tanya Sofia sembari masih memeluk Jayden.

"Hmm. Semua berkat kau."

"Syukurlah."

Sofia lantas melerai pelukan dan berkata, "Jadi, nasib kita sama, huh? Sama-sama anak yang diabaikan?" gurau Sofia.

"Ch! dasar nasib si*al!"

"Hahaha. Tak usah menyalahkan nasib," Sofia merespon Jayden dengan sarkas disertai ulasan senyum manis. "Kejutannya adalah siapa sangka secara tak langsung kau adalah adik tiriku," lanjut sang puan terus menggoda Jayden.

"Tidak. Aku bukan adik tirimu sampai kapanpun!" tegas Jayden.

"Ok, ok. Aku hanya bergurau." Sofia merespon santai.

Seiras itu, tanpa diduga Jayden melesatkan tangannya, menggenggam kedua tang Sofia. Atmosfer di sekitar keduanya kembali terkesan serius.

"Aku sudah mendengar semua tentangmu saat kau pergi, Sofia. Maafkan aku karena aku pria yang kekakanak-kanakan dan payah." 

"Lalu?"

"Aku tak ingin menyia-nyiakan kesempatan kali ini." Jayden menghela napas, memejamkan mata sesaat sebelum melanjutkan ucapannya.

"Aku mencintaimu, Sofia. Aku akan menerima masa lalumu dan tak akan pernah mempertanyakan apapun. Maka dari itu ... menikahlah denganku, Sofia Wilson."

Mendengar pengakuan dan juga lamaran Jayden, tubuh sang puan membeku di tempat dengan tatapan terperangah tak percaya.

"Sofia!"

Di saat yang bersamaan, Kaivan nyatanya sudah berada di sana. Memanggil nama mantan istri yang sedang dilamar oleh pria lain.

1
Noni Noni
𝒂𝒅𝒖𝒉𝒂𝒊....
Noni Noni
𝒃𝒂𝒈𝒖𝒔 𝒎𝒆𝒏𝒕𝒖𝒂
Noni Noni
𝒌𝒂𝒔𝒊𝒉𝒂𝒏 𝒏𝒚𝒂...
Ciola
Gk sabar konfliknya .. sejauh ini mash bkin pnasaran
up lagi thor/Rose//Rose//Determined//Determined/
Lady Orlin: hihi alhamdulillah maksh kak/Grin/
total 1 replies
Noey Aprilia
Hai kk....
Akhrnya up jg....
konflik bkln d mlai y kk,stlh sblmnya nkah kntrak trs b'psah....trs brsma lg krna cnta,tp skrng d uji dgn ktrunan....
mngkin kh kai b'pling dgn wnta lain????
Lady Orlin: hehehhe ada aja ya ujiannya😆
total 1 replies
Ciola
Jayden balik, ada pemain baru doktr Cleo
hmmm
Ciola
Deg2an bacaa awall/Facepalm//Facepalm//Facepalm/
Ciola
yess udh ada lanjutny/Angry//Angry/
Ciola
bahagia kalian berdua ya
tolong mereka biarin bahagia dulu thor/Sob/
Lady Orlin: hehehe bahagia kok, tenang/Smirk/
total 1 replies
Ciola
hahaha lucu kali adegan ini/Facepalm//Facepalm//Facepalm/
Ciola
Ya ampun ketinggaln/Scowl//Scowl/
Lady Orlin: gpp kak, santuy🥰
total 1 replies
vivi sukrayani
jangan² nanti alurnya " Kaivan meninggal karena kecelakaan lalu Sofia malah nikah lagi sama Jayden".
Lady Orlin: wahahhaaha blm kpikiran kesana kak, yuk mampir bab 32 udah up🥰🥰🥰
total 1 replies
Yani Cuhayanih
aku tunggu kelanjutan nya thor
Lady Orlin: InsyaAllah besok ataw lusa di up bab baru ya kak, Tunggu/Determined/
Terima kasih sudh baca kisah Kaivan Sofia/Kiss//Kiss/
total 1 replies
Noey Aprilia
Eehhh.....S1 udh end aja y kk????
sbr deh nunggu S2....smngttt.....
Noey Aprilia: Sma2 kk....
lg smedi dlu buat dpt wangsit y kk....
😁😁😁
Lady Orlin: InsyaAllah besok ataw lusa lagi up bab 32 kak tunggu , terima kash sdh ngikutin Sofia Kok Kaivan /Pray//Ok/
total 2 replies
Piet Mayong
malasnya sudah kalau kayak gini....
ini pasti si sonya itu wanita yg di cintai kaivan, trus di tolak...
Lady Orlin: tenang kak, smoga besok jadi nikahannya💪😁
total 1 replies
Noey Aprilia
Alamt ngamuk nih singa...apalgi dia tau kl jay ska sm sofia...ujian sblm nkah y,adaaa aja....tp mga kai ngrti,msa ga prcya sm clon istrinya sndri.....
Ciola
gemes .. cepet bgd udahanya
lanjut thor/Determined//Determined/
Lady Orlin: xixixixi tungguin ya/Determined/
total 1 replies
Ciola
haah srius ini mba sofi lupa /Facepalm//Facepalm/
Yani Cuhayanih
Bukan kah sofia sudah menggirimi pesan kepada kaivan...
Lady Orlin: keburu gk jadi kak karna bapaknya datng srh buru2 turun🥲
total 1 replies
vivi sukrayani
Pasti Kai salah paham dan marah pada Sofia
Lady Orlin: mudh2an gl ya kak/Scowl/, nnti aq ushain up besok, mksh udh mampir🥰
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!